Daftar Isi
Deskripsi Contrex
Contrex adalah sediaan obat yang mengandung Paracetamol, Pseudoephedrine HCl, Chlorpheniramine maleate. Contrex digunakan untuk membantu meredakan gejala-gejala yang disebabkan oleh flu, seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, sakit pada tenggorokan. Contrex juga dapat digunakan untuk membantu meredakan sakit kepala, meredakan nyeri dan menurunkan demam.
Detail Contrex
- Golongan: Obat Bebas Terbatas
- Kelas Terapi: Obat Batuk dan Pilek
Apa Kandungan dan Komposisi Contrex?
Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.
Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Contrex adalah: Paracetamol 500 mg, Pseudoephedrine HCl 30 mg, Chlorpheniramine maleate 2 mgBagaimana Kemasan dan Sediaan Contrex?
Tablet- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Strip @ 4 Tablet
Apa Nama Perusahaan Produsen Contrex?
Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Contrex: Supra Ferbindo Farma
Chlorpheniramine adalah suatu antihistamin yang digunakan untuk pengobatan gejala alergi seperti rhinitis dan urtikaria. Obat ini pertama kali dipatenkan pada tahun 1948 dan mulai digunakan oleh dunia medis pada tahun 1949. Chlorpheniramine sering dikombinasikan dengan phenylpropanolamine untuk membentuk suatu obat yang dapat mengatasi alergi sekaligus sebagai dekongestan, Chlorpheniramine terkadang juga dikombinasikan dengan obat hydrocodone yang kemudian menghasilkan obat yang diindikasikan untuk batuk dan gangguan pernapsan bagian atas yang ada hubungannya dengan alergi atau pilek pada dewasa dan anak berusia lebih dari 6 tahun. |
Pseudoephedrine adalah obat yang digunakan untuk mengurangi tekanan dalam hidung atau sinus yang tersumbat akibat flu biasa atau penyakit lainnya. Obat ini termasuk dekongestan dan banyak ditemukan pada obat-obatan untuk sakit kepala, batuk, dan alergi. Pseudoephedrine bekerja dengan cara mempersempit pembuluh darah untuk mengurangi pembengkakan dan penyumbatan. Pseudoephedrine menyusutkan selaput lendir hidung yang membengkak sehingga mengurangi hyperemia jaringan , edema, dan hidung tersumbat yang biasanya dikaitkan dengan pilek atau alergi. Efek positif lainnya adalah peningkatan drainase sekresi sinus, dan pembukaan tuba Eustachius yang tersumbat. Efek samping yang dapat terjadi akibat penggunaan pseudoephedrine antara lain hipertensi dan pusing. Obat ini tidak boleh digunakan oleh anak dibawah usia 4 tahun, penderita depresi yang sedang mengonsumsi obat antidepresi, penderita parkinson, dan pasien yang menggunakan obat monoamine oxsidase inhibitor (MAOI). Wanita hamil dan menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini. |
Paracetamol yang dikenal juga dengan nama acetaminophen pertama kali disintesa oleh Harmon Northrop Morse, seorang ahli kimia pada tahun 1877, namun baru diujicoba pada manusia pada tahun 1887 oleh ahli farmakologi klinis, Joseph von Mering. Tahun 1893 von Mering mempublikasikannya dalam laporan klinis mengenai paracetamol. WHO menyatakan bahwa paracetamol masuk dalam daftar salah satu obat yang paling aman dan efektif dan sangat dibutuhkan dalam dunia medis. Paracetamol digunakan sebagai analgetic (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam) yang bisa diperoleh tanpa resep dokter. Meskipun paracetamol memiliki efek anti inflamasi, obat ini tidak dimasukkan sebagai obat NSAID, karena efek anti inflamasinya dianggap tidak signifikan. Cara kerja paracetamol yang diketahui sekarang adalah dengan cara menghambat kerja enzim cyclooxygenase (COX). Enzim ini berperan pada pembentukan prostaglandin yaitu senyawa penyebab nyeri. Dengan dihambatnya kerja enzim COX, maka jumlah prostaglandin pada sistem saraf pusat menjadi berkurang sehingga respon tubuh terhadap nyeri berkurang. Paracetamol menurunkan suhu tubuh dengan cara menurunkan hipotalamus set-point di pusat pengendali suhu tubuh di otak. Dosis maksimal paracetamol adalah 3 hingga 4 gr dalam sehari. Jika lebih dari itu maka berpotensi menyebabkan kerusakan hati. Penderita gangguan hati disarankan untuk mengurangi dosis paracetamol. |
Contrex Obat Apa?
Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Contrex?
Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Contrex adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:
Contrex digunakan untuk membantu meredakan gejala flu, seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, sakit kepala sakit pada tenggorokan dan menurunkan demam.
Pilek, biasa juga dikenal sebagai nasofaringitis, rinofaringitis, koriza akut, atau selesma, merupakan penyakit menular yang disebabkan virus pada sistem pernapasan yang terutama menyerang hidung.Tenggorokan, sinus, dan kotak suara juga dapat terpengaruh. Tanda dan gejala mungkin muncul kurang dari dua hari setelah paparan. Itu termasuk batuk, sakit tenggorokan, rhinorrhea, bersin, sakit kepala, dan demam. Orang biasanya sembuh dalam tujuh sampai sepuluh hari. Beberapa gejala dapat berlangsung hingga tiga minggu. Pada orang-orang dengan masalah kesehatan lainnya, pneumonia kadang-kadang berkembang. Ada lebih dari 200 strain virus yang terlibat dalam penyebab pilek; rhinovirus adalah yang paling umum. Mereka menyebar melalui udara selama kontak dekat dengan orang yang terinfeksi dan secara tidak langsung melalui kontak dengan benda-benda di lingkungan diikuti dengan transfer ke mulut atau hidung. Faktor risiko termasuk pergi ke tempat penitipan anak, tidak tidur dengan baik, dan stres psikologis. Gejala sebagian besar karena respon kekebalan tubuh terhadap infeksi daripada kerusakan jaringan oleh virus sendiri. Penderita influenza sering menunjukkan gejala yang sama seperti penderita pilek, meskipun gejala biasanya lebih parah di influenza. Tidak ada vaksin untuk pilek. Metode utama pencegahan adalah mencuci tangan; tidak menyentuh mata, hidung atau mulut dengan tangan yang belum dicuci; dan menjauh dari orang-orang yang sakit. Beberapa bukti mendukung penggunaan masker wajah. Tidak ada obat untuk pilek, tetapi gejalanya dapat diobati.Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS, nonsteroidal anti-inflammatory drug, NSAID) seperti ibuprofen dapat mengurangi rasa sakit.Antibiotik tidak boleh digunakan. Bukti tidak mendukung manfaat dari obat batuk. Pilek adalah penyakit infeksi yang paling sering pada manusia. Rata-rata orang dewasa terkena pilek dua sampai empat kali setahun, sedangkan rata-rata anak bisa terkena enam sampai delapan kali. Pilek terjadi lebih sering pada musim dingin. Infeksi ini telah ada pada manusia sejak zaman kuno. |
Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya. Batuk terjadi karena rangsangan tertentu, misalnya debu di reseptor batuk (hidung, saluran pernapasan, bahkan telinga). Kemudian reseptor akan mengalirkan lewat saraf ke pusat batuk yang berada di otak. Di sini akan memberi sinyal kepada otot-otot tubuh untuk mengeluarkan benda asing tadi, hingga terjadilah batuk. |
Berapa Dosis dan Aturan Pakai Contrex?
Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Contrex:
Cara Penggunaan Contrex adalah sebagai berikut:
- Dewasa: 3-4 kali sehari 1 tablet
- Anak-anak (6-12 tahun): 3-4 kali sehari ½ tablet. Berikan sesudah makan
Bagaimana Cara Penyimpanan Contrex?
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apakah Aman Menggunakan Contrex Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?
Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Contrex, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.
Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Contrex?
Jika Anda lupa menggunakan Contrex, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.
Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Contrex Sewaktu-waktu?
Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Bagaimana Cara Penyimpanan Contrex?
Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.
Bagaimana Penanganan Contrex yang Sudah Kedaluwarsa?
Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.
Apa Efek Samping Contrex?
Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Contrex yang mungkin terjadi adalah:
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Contrex, antara lain:
- Mengantuk
- Pusing
- Mulut kering
Kontraindikasi:
Tidak boleh diberikan pada pasien yang hipersensitif terhadap Paracetamol, pseudoephedrine HCl, chlorpheniramine maleate.
Apa Saja Interaksi Obat Contrex?
Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Contrex antara lain:
- Mengurangi penyerapan jika diberikan bersamaan dengan colestyramine
- Konsentrasi serum menurun jika diberikan bersamaan dengan rifampisin dan beberapa antikonvulsan (misalnya Fenitoin, fenobarbital, karbamazepin, primidon)
- Meningkatkan efek antikoagulan warfarin dan kumarin lainnya jika diberikan bersamaan dengan penggunaan jangka panjang
- Peningkatan penyerapan jika diberikan bersamaan dengan metoclopramide dan domperidone
- Peningkatan konsentrasi serum jika diberikan bersamaan dengan probenesid
- Dapat meningkatkan konsentrasi serum kloramfenikol