Paracetamol / Acetaminophen

Daftar Isi


Paracetamol adalah jenis obat yang termasuk kelompok analgesik atau pereda rasa sakit. Obat ini dipakai untuk meredakan rasa sakit ringan hingga menengah. Obat ini juga bisa dipakai untuk menurunkan demam. Dianjurkan untuk mengonsumsi paracetamol sebanyak 500 mg hingga 1 gram tiap 4-6 jam sekali.

Paracetamol mengurangi rasa sakit dengan cara mengurangi produksi zat dalam tubuh yang disebut prostaglandin. Prostaglandin adalah unsur yang dilepaskan tubuh sebagai reaksi terhadap rasa sakit. Paracetamol menghalangi produksi prostaglandin, sehingga tubuh menjadi tidak terlalu fokus pada rasa sakit. Paracetamol juga bekerja dengan memengaruhi bagian otak yang berfungsi mengendalikan suhu tubuh.

Tentang Paracetamol

Jenis obat

Analgesik

Golongan

Obat bebas

Sekilas Tentang Paracetamol Pada Paracetamol / Acetaminophen
Paracetamol yang dikenal juga dengan nama acetaminophen pertama kali disintesa oleh Harmon Northrop Morse, seorang ahli kimia pada tahun 1877, namun baru diujicoba pada manusia pada tahun 1887 oleh ahli farmakologi klinis, Joseph von Mering. Tahun 1893 von Mering mempublikasikannya dalam laporan klinis mengenai paracetamol.

WHO menyatakan bahwa paracetamol masuk dalam daftar salah satu obat yang paling aman dan efektif dan sangat dibutuhkan dalam dunia medis. Paracetamol digunakan sebagai analgetic (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam) yang bisa diperoleh tanpa resep dokter. Meskipun paracetamol memiliki efek anti inflamasi, obat ini tidak dimasukkan sebagai obat NSAID, karena efek anti inflamasinya dianggap tidak signifikan.

Cara kerja paracetamol yang diketahui sekarang adalah dengan cara menghambat kerja enzim cyclooxygenase (COX). Enzim ini berperan pada pembentukan prostaglandin yaitu senyawa penyebab nyeri. Dengan dihambatnya kerja enzim COX, maka jumlah prostaglandin pada sistem saraf pusat menjadi berkurang sehingga respon tubuh terhadap nyeri berkurang. Paracetamol menurunkan suhu tubuh dengan cara menurunkan hipotalamus set-point di pusat pengendali suhu tubuh di otak.

Dosis maksimal paracetamol adalah 3 hingga 4 gr dalam sehari. Jika lebih dari itu maka berpotensi menyebabkan kerusakan hati. Penderita gangguan hati disarankan untuk mengurangi dosis paracetamol.

Paracetamol / Acetaminophen Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Paracetamol / Acetaminophen?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Paracetamol / Acetaminophen adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Meredakan rasa sakit dan demam

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak-anak

Nama lain

Acetaminophen

Bentuk obat

Tablet, kapsul , obat larut, cairan yang diminum, supositoria, suntik dan infus

 

Paracetamol adalah jenis obat yang umum dan bisa dibeli secara bebas di apotek. Obat ini bisa berbentuk tablet , kapsul , atau cairan. Terdapat banyak merek obat-obatan paracetamol.

Peringatan:

  • Bagi wanita hamil dan menyusui, sesuaikan dengan anjuran dokter
  • Harap berhati-hati bagi penderita gangguan ginjal, gangguan hati, malanutrisi, dehidrasi, dan orang yang sering mengonsumsi minuman keras (alkohol)
  • Untuk orang dewasa, jangan mengonsumsi lebih dari 4 gram per 24 jam
  • Untuk anak-anak, pastikan dosis diberikan sesuai dengan umur. Jika ragu, hubungi dokter
  • Jika terjadi alergi atau overdosis, segera hubungi dokter

Sekilas Tentang Obat Analgesik (Non Opiat) & Antipiretik
Analgesik adalah obat yang digunakan untuk meredakan rasa sakit atau nyeri. Analgesik ada beberapa tipe diantaranya analgesik non opiat (non opioid) yang bisa digunakan tanpa resep dokter dan analgesik opioid yang penggunaannya harus menggunakan resep dokter karena efek sampingnya lebih besar. Analgesik non opioid contohnya seperti paracetamol (acetamonophen) dan ibuprofen. Sedangkan yang termasuk analgesik opioid contohnya morphine dan oxycodone.

Analgesik non opioid biasanya digunakan untuk meredakan berbagai macam nyeri seperti pada arthritis, migrain, nyeri haid, dan kondisi lainnya berdasarkan tingkat sakit dan nyerinya. Dokter akan menggunakan analgesik opioid jika nyeri yang terjadi berada pada tingkat akut seperti pada pembedahan dan patah tulang. Penggunaan analgesik opioid sangat dibatasi hanya untuk kondisi tertentu karena dapat menimbulkan risiko adiksi dan penyalahgunaan.

Selain dengan pemberian oral dan injeksi, ada juga analgesik yang diterapkan langsung pada kulit dan analgesik ini disebut analgesik topikal. Biasanya analgesik topikal ini digunakan untuk meredakan nyeri otot dan keseleo.

Antipiretik adalah obat yang berfungsi menurunkan demam. Antipiretik akan menurunkan panas demam akibat hipotalamus yang diinduksi oleh prostaglandin. Antipiretik yang banyak digunakan di dunia adalah paracetamol, ibuprofen, dan aspirin yang termasuk dalam obat anti inflamasi non steroid (OAINS). Selain sebagai antipiretik, obat-obat tadi juga memiliki efek analgesik untuk meredakan nyeri yang menyertainya.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Paracetamol / Acetaminophen?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Paracetamol / Acetaminophen:

Paracetamol

Usia (tahun)

Takaran (minimal – maksimal dosis tiap 4-6 jam) per miligram (mg)

>16

500 – 1000

12-16

480 – 750

10-12

480– 500

8-10

360-375

6-8

240-250

4-6

240

2-4

180

6 – 24 bulan

120

3 – 6 bulan

60

2 – 3 bulan setelah imunisasi

60

Mengonsumsi Paracetamol dengan Benar

Umumnya orang mengonsumsi paracetamol tanpa masalah dan tanpa mengalami efek samping. Walau demikian, pastikan obat ini cocok untuk gejala-gejala yang Anda alami dan tidak berlawanan dengan kondisi kesehatan fisik Anda. Minimal konsumsi 500 mg paracetamol tiap empat hingga enam jam bagi orang dewasa dan sesuaikan dosis yang tepat bagi anak-anak. Obat ini bisa diminum sebelum atau sesudah makan.

Jangan mengonsumsi paracetamol melebihi dosis yang ditentukan, terlalu banyak mengonsumsi obat ini bisa merusak organ hati. Apabila melewatkan waktu mengonsumsi paracetamol, jangan minum dua dosis sekaligus untuk bermaksud menggantikannya.

Bagi yang mengalami overdosis, segera bawa ke IGD dan bawa bungkus paracetamol yang dikonsumsi untuk diperlihatkan ke dokter.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Paracetamol

Paracetamol jarang menyebabkan efek samping tertentu. Jika Anda memiliki keluhan setelah mengonsumsi obat ini, segera temui dokter.

  • Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah:
  • Ruam, pembengkakan, kesulitan bernapas – gejala alergi
  • Tekanan darah rendah atau hipotensi
  • Trombosit dan sel darah putih menurun
  • Kerusakan pada hati dan ginjal – ketika mengalami overdosis