Sporax


SPORAX
Kapsul

Apa Kandungan dan Komposisi Sporax?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Sporax adalah:

:
Tiap kapsul mengandung: Itraconazole 100 mg

Bagaimana Farmakologi Sporax?

:
Itraconazole merupakan senyawa triazol, mempunyai aktivitas antifungal yang kuat dengan spektrum luas, Itraconazole bekerja dengan cara mengikat pada enzim sitokrom P-450 jamur, sehingga menimbulkan penghambatan pada sintesis ergosterol dan gangguan permeabilitas membran jamur.
Itraconazole diabsorpsi melalui saluran cerna, dengan kadar puncak dikapsulai dalam 1,5 – 3 jam setelah pemberian per oral, 95% terikat dengan protein plasma dan didistribusi secara luas dalam tubuh.
Waktu paruh eliminasinya 20 jam pada pemberian tunggal dan memanjang (30 jam) pada pemberian ulang.
Itraconazole dimetabolisme dalam hati dan selanjutnya diekskresi melalui empedu dan urin.

Sporax Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Sporax?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Sporax adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

:
Terapi jangka pendek untuk: kandidiasis vulvovagin4l, pitiriasis versikolor, dermatomikosis, keratitis fungal dan kandidiasis mulut.
Terapi jangka panjang: untuk pengobatan onikomikosis dan mikosis sistemik seperti aspergillosis, kandidiasis, cryptococcosis (termasuk cryptococcal meningitis), histoplasmosis, sporotrikosis, paracoccidioidomycosis, blastomikosis sistemik.

Apa Saja Kontraindikasi Sporax?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Sporax dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

:

  • Selama kehamilan, bilamana itraconazole diberikan pada masa subur, wanita tersebut harus disertai dengan pencegahan kehamilan, yang pemberiannya diteruskan selama satu siklus haid setelah terapi dihentikan
  • Pada mereka yang hipersensitif terhadap obat dan bahan pengisi obat ini serta golongan triazol lain

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Sporax?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Sporax:

:
Dosis yang dianjurkan untuk:

1.

Infeksi jamur superfisial. 100 mg, 1 kali sehari pada waktu makan.

Lama pengobatan tergantung pada jenis infeksinya

– T. korporis / kruris dan kandidiasis mulut

15 hari

– T. pedis/ manus

30 hari

Sedangkan dosis 200 mg, 1 kali sehari,

– Pitiriasis versikolor

7 hari

– Kandidiasis vagin4l

3 hari

– Keratitis fungal

3 minggu

2.

Terapi jangka panjang: dosis yong dianjurkan bervariasi tergantung dari infeksi yang diobati.

 

>

Sporax Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Sporax?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Sporax adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Dosis 

Lama pengobatan

Keterangan

Aspergillosis

200 mg, 1 x sehari

2 – 5 bulan

bila kasus bersifat invasif atau diseminata, naikkan dosis menjadi 2 x sehari

Kandidiasis

100-200 mg, 1 x sehari

3 minggu – 7 bulan

Non-meningeal Cryptococcosis

200 mg, 1 x sehari

2 bulan – 1 tahun

Terapi penunjang (kasus meningeal) 200 mg, 1 x sehari

Cryptococcal meningitis

200 mg, 1 x sehari

Histoplasmosis

200 mg, 1 x sehari atau 200 mg, 2 x sehari

8 bulan

Sporotrikosis

100 mg, 1 x sehari

3 bulan

Paracoccidioidomycosis

100 mg, 1 x sehari

6 bulan

Blastomikosis

100 mg, 1 x sehari sampai 200 mg, 2 x sehari

6 bulan


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Sporax Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Sporax, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Sporax?

Jika Anda lupa menggunakan Sporax, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Sporax Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Sporax?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Sporax yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Sporax?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Sporax yang mungkin terjadi adalah:

:
Efek Samping pada terapi jangka pendek.
Efek Sampingnya antara lain: pada beberapa penderita (6%) dapat terjadi gangguan: mual (1 ,38%), sakit perut (1,2%), sakit kepala (1,0%), pusing (0,8%) dan dispepsia (0,7%). Pruritus. rash, urtikaria, angioedema dan peningkatan enzim hati yang reversibel juga dilaporkan. Kasus sindroma Stevens-Johnson yang sangat jarang telah dilaporkan.
Efek Samping terapi jangka panjang: pada pasien yang sebagian besar penderita penyakit lain yang berat dan diobati dengan bermacam-macam obat. maka kejadian efek samping akan lebih tinggi (16,12%). Efek Samping yang sering dilaporkan adalah saluran cerna (6,1 %). Seperti juga pada terapi jangka pendek telah dilaporkan, kasus hipokalemia, edema, peningkatan enzim hati yang reversibel, hepatitis, rambut rontok. Pada kasus yang sangat jarang, neuropati perifer telah dilaporkan, biasanya terjadi pada pengobatan Jangka panjang pasien-pasien compromised.

Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Sporax?

:

  • Itraconazole terutama dimetabolisme dalam hati. Walaupun dalam penelitian tidak ditemukan gangguan fungsi hati, namun dianjurkan untuk tidak memberikan obat pada penderita yang pernah menderita penyakit hati atau pasien yang pernah menderita hepatotoksisitas dengan obat-obat lain
  • Ibu yang menyusui, tidak dianjurkan untuk menyusui selama pengobatan dengan Itraconazole
  • Penggunaan pada pediatri: Itraconazole belum dipelajari secara teliti, oleh karena itu jangan digunakan pada pasien-pasien pediatrik
  • Fungsi ginjal yang tidak normal, Pada pasien dengan fungsi ginjal yang tidak normal tidak dlperlukan penyesuaian dosis. Bila terjadi neuropati, pengobatan harus dihentikan
  • Dapat terjadi interaksi dengan cyclosporine A, warfarin dan digoksin
  • Apabila pada masa pengobatan timbul gejala-gejala seperti: anoreksia, mual, muntah, lelah, sakit pada abdomen atau urin berwarna gelap, maka harus dilakukan monitor ketat terhadap enzim hati dan bila ada kelainan, pengobatan harus dihentikan

Interaksi obat:

  • Pemberian rifampisin, fenitoin bersama itraconazole dapat menurunkan kadar itraconazole dalam plasma
  • Penggunaan bersama antasid, adsorben, atau histamin H2-antagonis dapat menurunkan absorpsi itraconazole
  • Metabolismenya dipercepat oleh rifampulicin
  • Dapat terjadi interaksi dengan cyclosporine A, warfarin dan digoksin

Kemasan, Sediaan, Izin BPOM Sporax

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Sporax:

:
Kotak, 3 blister @ 10 kapsul ; DKL0534602901A1

HARUS DENGAN RESEP DOKTER.
SIMPAN PADA SUHU DI BAWAH 30°C, 
TERLINDUNG DARI CAHAYA.

Diproduksi oleh
PT DEXA MEDICA
Palembang -Indonesia

Untuk
PT FERRON PAR PHARMACEUTICALS
Cikarang lndonesia

Dipasarkan oleh
inmark