Fioramol



Deskripsi Fioramol

Fioramol adalah produk obat yang diproduksi oleh Infion/ Bernofarm. Fioramol mengandung zat aktif Paracetamol yang memiliki efek analgesik (mengurangi nyeri) dan antipiretik (menurunkan demam). Selain itu, Paracetamol juga memilik efek analgetik (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam). Fioramol digunakan untuk pasien yang tidak bisa menelan.

Detail Fioramol


  1. Fioramol Infus
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Analgesik (Non Opiat) dan Antipiretik

    • Apa Kandungan dan Komposisi Fioramol?

      Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

      Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Fioramol adalah:

      Paracetamol 1 Gram/100 mL

    • Bagaimana Kemasan dan Sediaan Fioramol?


      Infus
    • Satuan Penjualan: Botol
    • Kemasan: Box, Botol 100 mL

    • Apa Nama Perusahaan Produsen Fioramol?

      Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

      Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Fioramol:

      Infion/ Bernofarm
  2. Fioramol Suppositoria
    • Golongan= Obat Keras
    • Kelas Terapi= Analgesik (Non Opiat) dan Antipiretik
    • Kandungan= Paracetamol 80 mg; Paracetamol 160 mg
    • Bentuk= Suppositoria
    • Satuan Penjualan= Rotoplast
    • Kemasan= Box, 2 Rotoplast @ 5 Suppositoria
    • Farmasi= Infion/ Bernofarm
Sekilas Tentang Paracetamol Pada Fioramol
Paracetamol yang dikenal juga dengan nama acetaminophen pertama kali disintesa oleh Harmon Northrop Morse, seorang ahli kimia pada tahun 1877, namun baru diujicoba pada manusia pada tahun 1887 oleh ahli farmakologi klinis, Joseph von Mering. Tahun 1893 von Mering mempublikasikannya dalam laporan klinis mengenai paracetamol.

WHO menyatakan bahwa paracetamol masuk dalam daftar salah satu obat yang paling aman dan efektif dan sangat dibutuhkan dalam dunia medis. Paracetamol digunakan sebagai analgetic (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam) yang bisa diperoleh tanpa resep dokter. Meskipun paracetamol memiliki efek anti inflamasi, obat ini tidak dimasukkan sebagai obat NSAID, karena efek anti inflamasinya dianggap tidak signifikan.

Cara kerja paracetamol yang diketahui sekarang adalah dengan cara menghambat kerja enzim cyclooxygenase (COX). Enzim ini berperan pada pembentukan prostaglandin yaitu senyawa penyebab nyeri. Dengan dihambatnya kerja enzim COX, maka jumlah prostaglandin pada sistem saraf pusat menjadi berkurang sehingga respon tubuh terhadap nyeri berkurang. Paracetamol menurunkan suhu tubuh dengan cara menurunkan hipotalamus set-point di pusat pengendali suhu tubuh di otak.

Dosis maksimal paracetamol adalah 3 hingga 4 gr dalam sehari. Jika lebih dari itu maka berpotensi menyebabkan kerusakan hati. Penderita gangguan hati disarankan untuk mengurangi dosis paracetamol.

Fioramol Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Fioramol?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Fioramol adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Fioramol digunakan untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri ringan sampai sedang.

Sekilas Tentang Obat Analgesik (Non Opiat) & Antipiretik
Analgesik adalah obat yang digunakan untuk meredakan rasa sakit atau nyeri. Analgesik ada beberapa tipe diantaranya analgesik non opiat (non opioid) yang bisa digunakan tanpa resep dokter dan analgesik opioid yang penggunaannya harus menggunakan resep dokter karena efek sampingnya lebih besar. Analgesik non opioid contohnya seperti paracetamol (acetamonophen) dan ibuprofen. Sedangkan yang termasuk analgesik opioid contohnya morphine dan oxycodone.

Analgesik non opioid biasanya digunakan untuk meredakan berbagai macam nyeri seperti pada arthritis, migrain, nyeri haid, dan kondisi lainnya berdasarkan tingkat sakit dan nyerinya. Dokter akan menggunakan analgesik opioid jika nyeri yang terjadi berada pada tingkat akut seperti pada pembedahan dan patah tulang. Penggunaan analgesik opioid sangat dibatasi hanya untuk kondisi tertentu karena dapat menimbulkan risiko adiksi dan penyalahgunaan.

Selain dengan pemberian oral dan injeksi, ada juga analgesik yang diterapkan langsung pada kulit dan analgesik ini disebut analgesik topikal. Biasanya analgesik topikal ini digunakan untuk meredakan nyeri otot dan keseleo.

Antipiretik adalah obat yang berfungsi menurunkan demam. Antipiretik akan menurunkan panas demam akibat hipotalamus yang diinduksi oleh prostaglandin. Antipiretik yang banyak digunakan di dunia adalah paracetamol, ibuprofen, dan aspirin yang termasuk dalam obat anti inflamasi non steroid (OAINS). Selain sebagai antipiretik, obat-obat tadi juga memiliki efek analgesik untuk meredakan nyeri yang menyertainya.

Berapa Dosis dan Aturan Pakai Fioramol?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Fioramol:

Fioramol ini termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjran resep dokter:

  1. Fioramol Infus
    • Dewasa dengan berat badan 33-50 kg: 15 mg / kg berat badan setiap 4-6 jam jika diperlukan. Maksimal: 3 g setiap hari
    • Dewasa dengan berat badan > 50 kg: 1 g diberikan setiap 4-6 jam jika diperlukan. Maksimal : 4 g setiap hari. Berikan secara infus selama 15 menit
    • Bayi baru lahir dan anak dengan berat badan <10 kg: 7,5 mg / kg berat badan sebagai dosis tunggal, setidaknya setiap 4 jam. Maksimal: 30 mg / kg berat badan / hari
    • Anak dengan berat badan 10-33 kg: 15 mg / kg berat badan sebagai dosis tunggal, setidaknya setiap 4 jam. Maksimal: 2 g setiap hari
    • Anak dengan berat badan 33-50 kg: 15 mg / kg berat badan sebagai dosis tunggal, setidaknya setiap 4 jam. Maksimal: 3 g setiap hari
    • Anak dengan berat badan > 50 kg: Sama seperti dosis dewasa
  2. Fioramol Suppositoria (dimasukkan ke dalam dubur)
    • Diberikan dosis 0,5-1 g setiap 4-6 jam. Maksimal: 4 g setiap hari
    • Anak usia 3 bulan hingga usia <1 tahun: diberikan dosis 60-125 mg
    • Anak usia 1- <5 tahun: diberikan dosis 125-250 mg
    • Anak usia 5- <12 tahun: diberikan dosis 250-500 mg
    • Anak usia 12-17 tahun: diberikan dosis 500 mg
    • Diberikan setiap 4-6 jam jika dibutuhkan. Maksimal: 4 dosis / hari

Bagaimana Cara Penyimpanan Fioramol?


Simpan ditempat yang kering dengan suhu antara 20-25 ° C. Jangan dibekukan. Lindungi dari cahaya.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Fioramol Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Fioramol, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Fioramol?

Jika Anda lupa menggunakan Fioramol, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Fioramol Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Fioramol?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Fioramol yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Fioramol?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Fioramol yang mungkin terjadi adalah:

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Fioramol antara lain alergi kulit, reaksi alergi lain, kerusakan hati bila digunakan dalam jangka panjang, infeksi di area injeksi.

Apa Saja Kontraindikasi Fioramol?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Fioramol dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:


Hindari penggunaan Fioramol pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Hipersensitif
  • Gangguan hati berat atau penyakit hati aktif (intravena)

Apa Saja Interaksi Obat Fioramol?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Fioramol antara lain:


Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Fioramol:

  • Mengurangi penyerapan dengan colestyramine
  • Peningkatan konsentrasi serum dengan probenesid
  • Dapat meningkatkan konsentrasi serum kloramfenikol
  • Peningkatan penyerapan dengan metoclopramide dan domperidone
  • Meningkatkan efek antikoagulan warfarin dan kumarin lainnya dengan penggunaan jangka panjang
  • Konsentrasi serum menurun dengan rifampisin dan beberapa antikonvulsan (misal fenitoin, fenobarbital, karbamazepin, primidon)

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Fioramol Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Fioramol untuk digunakan oleh wanita hamil:


Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) Fioramol termasuk dalam kategori B yang di mana golongan obat yang pada studi terhadap sistem reproduksi binatang percobaan tidak menunjukkan risiko bagi janin. Belum ada studi terkontrol pada wanita hamil yang menunjukkan adanya efek samping, kecuali adanya penurunan fertilitas pada kehamilan trimester pertama, sedangkan pada trimester berikutnya tidak didapatkan bukti adanya risiko.

Overdosis

  • Pemberian Fioramol yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti pucat, mual, muntah, anoreksia, sakit perut, asidosis metabolik, kelainan metabolisme glukosa. Setelah 12-48 jam konsumsi, dapat terjadi kerusakan hati, dapat menyebabkan ensefalopati, perdarahan, hipoglikemia, tekanan darah rendah, edema serebral, gangguan irama jantung, dan pankreatitis
  • Jika terjadi overdosis, maka segera diberikan arang aktif dalam waktu 1 jam konsumsi. Tentukan konsentrasi plasma parasetamol ≥4 jam setelah konsumsi. Pemberian N-asetilsistein melalui injeksi intravena dapat digunakan hingga 24 jam setelah konsumsi (paling efektif jika diberikan dalam 8 jam). Sebagai alternatif, pemberian metionin secara oral juga dapat digunakan jika tidak terjadi muntah. Penanganan pasien overdosis hanya boleh dilakukan tenaga medis profesional
Sekilas Tentang Bernofarm
PT. Bernofarm merupakan suatu perusahaan farmasi yang didirikan pada 11 Maret 1971 di Surabaya. Awalnya perusahaan ini hanya merupakan suatu home industri dengan satu buah mesin produksi yang saat itu perusahaan masih bernama CV. Sumber Farma. Pada saat itu jumlah karyawan perusahaan ini masih sekira 20 orang, namun saat ini mencapai hingga 2900 orang karyawan.

Nama perusahaan ini diambil dari nama salah satu kota industri farmasi di Swiss yaitu "Bern". Pada 1976, perusahaan ini memindah lokasi produksinya ke Sidoarjo seluas 20 ribu meter persegi yang digunakan untuk fasilitas produksi produk beta-laktam (steril dan non steril), sefalosporin (steril dan non steril), dan juga untuk produksi produk non beta-laktam dan non sefalosporin. Perusahaan memproduksi obat generik dan juga obat bermerek dengan berbagai bentuk sediaan seperti kapsul, tablet, sirup, serbuk injeksi, ampul, vial, krim, dan sebagainya. Selain itu juga memproduksi produk lainnya sebagai permintaan pihak lain. Setelah itu perusahaan memperluas area produksinya kembali ke daerah baru masih di Sidoarjo seluas 48 ribu meter persegi.

Pada 1991, PT. Bernofarm menerima sertifikat CPOB dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Selain itu perusahaan telah mendapatkan beberapa sertifikat pengakuan mutu seperti ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, ISO 18001:2007, dan sebagainya. Produk PT. Bernofarm telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia.