Emerten


Apa Kandungan dan Komposisi Emerten?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Emerten adalah:

Ramipril

Bagaimana Farmakologi Emerten?

Farmakodinamik

Ramipril merupakan penghambat angiotensin converting enzyme (ACE) generasi kedua. Metabolit aktifnya, ramiprilat, berikatan secara kompetitif dengan ACE yang pada awalnya membentuk suatu kompleks enzim-inhibitor yang kemudian mengalami isomerisasi menghasilkan penghambatan yang menyeluruh.

Mekanisme aksi ACE adalah mengatalisis konversi angiotensin I menjadi senyawa vasokonstriksi, angiotensin II. Angiotensin II menstimulasi pelepasan aldosteron dari korteks adrenal, dan juga menyebabkan perubahan trophic pada jantung dan pembuluh darah.

Ramipril menghambat pembentukan angiotensin II sehingga menyebabkan:

  • Penurunan resistensi vaskular
  • Penurunan retensi natrium dan air
  • Penurunan efek trophic dari angiotensin II pada jantung dan pembuluh darah
  • ACE juga bertanggung jawab terhadap degradasi kinin, dan dengan adanya penghambatan ACE, konsentrasi bradikinin meningkat. Pengurangan angiotensin II dan penghambatan degradasi bradikinin menyebabkan vasodilatasi. Peningkatan aktivitas bradikinin berperan dalam efek cardioprotective dan endothelioprotective. Adanya penghambatan oleh ACE juga mengurangi iskemia dan pengurangan luas infark

Farmakokinetik

Ramipril diabsorbsi lebih dari 55% pada dosis oral dan bioavailabilitasnya tidak dipengaruhi oleh makanan.

Setelah diabsorbsi ramipril mengalami deesterifikasi menjadi metabolit aktif, yaitu ramiprilat.. Konsentrasi plasma puncak dari ramipril dan ramiprilat masing-masing dicapai dalam waktu sekitar 1 dan 3 jam.

Ramipril, ramiprilat dan metabolitnya terutama dieliminasi melalui ginjal. Kira-kira 60% dosis oral tunggal ramipril ditemukan di urine, 40% ditemukan di feses termasuk ekskresi melalui empedu.

Konsentrasi plasma ramiprilat meningkat pada pasien usia lanjut dan pasien gagal ginjal atau jantung, sementara ramipril terpotensiasi pada pasien dengan gangguan hati. Dengan demikian, dosis awal yang rendah dan/atau pengurangan dosis ramipril diperlukan pada pasien-pasien di atas.

Sekilas Tentang Ramipril Pada Emerten
Ramipril (dipasarkan sebagai Tritace/Ramace atau Altace) adalah penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE), digunakan untuk mengobati hipertensi dan gagal jantung kongestif. ACE inhibitor menurunkan produksi angiotensin II, oleh karena itu mengendurkan otot-otot arteri sementara pada saat yang sama memperbesar arteri, memungkinkan jantung untuk memompa darah lebih mudah, dan meningkatkan aliran darah karena lebih banyak darah yang dipompa ke dan melalui lorong-lorong yang lebih besar.

Ramipril adalah prodrug dan diubah menjadi metabolit aktif ramiprilat oleh enzim esterase hati. Ramiprilat sebagian besar diekskresikan oleh ginjal. Waktu paruh ramiprilat bervariasi (3-16 jam), dan diperpanjang oleh gagal jantung dan hati, serta gagal ginjal.

Ramipril dipasarkan oleh King Pharmaceuticals di bawah nama merek Altace dan dilindungi oleh Paten A.S. No. 5.061.722 yang ditetapkan untuk Aventis. Pada tanggal 11 September 2007 di banding oleh Lupin Pharmaceuticals Pengadilan Banding Amerika Serikat untuk Sirkuit Federal membalikkan putusan pengadilan distrik, menemukan bahwa paten Aventis pada Altace tidak valid untuk kejelasan - membuka gerbang obat ini untuk produsen generik.

Indikasi

Indikasi penggunaannya antara lain:

  • Hipertensi;

  • Gagal jantung kongestif;

  • Setelah infark miokard pada pasien dengan bukti klinis gagal jantung;

  • Pasien yang rentan di atas 55 tahun: pencegahan infark miokard, stroke, kematian kardiovaskular atau kebutuhan prosedur revaskularisasi.

  • Juga ramipril telah diketahui disalahgunakan sebagai downer.


Perhatian

  • Jangan mengonsumsi suplemen kalium tanpa mencari nasihat medis.

  • Jangan mengambil selama kehamilan


Kontraindikasi

Penyakit renovaskular, gangguan ginjal berat (terutama pada pasien dengan satu ginjal atau dengan stenosis arteri ginjal bilateral), pasien dengan penurunan volume, riwayat angioedema saat menggunakan ACE inhibitor, kehamilan, hipotensi.

Efek samping

  • Dapat menyebabkan pembengkakan pada mulut, lidah, atau tenggorokan

  • Gula darah rendah pada pasien yang memakai obat lain untuk diabetes yang menunjukkan berkeringat atau gemetar

  • Batuk kering dapat berkembang, pusing, dan pusing karena tekanan darah rendah. (Disarankan untuk memulai pengobatan dengan dosis terendah.)


Dosis

Hipertensi:
2.5mg - 10mg sekali sehari (O/D)

Posting MI:
2.5mg - 5mg dua kali sehari (B/D)

(Jika tidak ditoleransi 1.25mg - 2.5mg BD)

Nefropati diabetes dan non-diabetes:
1.25mg - 10mg O/D

Pasien harus dimulai dengan dosis terendah dan dititrasi pada 1 - 2 minggu setiap kali.

Emerten Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Emerten?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Emerten adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

  • Hipertensi, dapat digunakan tunggal atau dikombinasikan dengan diuretik tipe tiazid
  • Gagal jantung kongestif pada beberapa hari setelah menderita infark miokardia akut
  • Menurunkan risiko terjadinya infark miokardia, stroke, cardiovascular death dan kebutuhan untuk prosedur revaskularisasi pada pasien dengan risiko tinggi penyakit kardiovaskular
  • Nefropati glomerulus nondiabetik (bersihan kreatinin 20-70 ml.menit) dan proteinuria > 3 g/24 jam
  • Nefropati insipiens pada pasien dengan diabetes tipe 2 normotensif

Apa Saja Kontraindikasi Emerten?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Emerten dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

  • Hipersensitif terhadap obat ini
  • Pasien dengan riwayat angioedema terkait dengan pengobatan sebelumnya dengan menggunakan penghambat ACE

Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Emerten?

  • Bagi ibu hamil dan menyusui, tidak disarankan untuk mengonsumsi obat ini
  • Dosis pertama mungkin akan membuat pusing, jadi lebih baik obat ini diminum malam hari
  • Beberapa obat pereda sakit dan obat gangguan pencernaan dapat mengganggu kerja ramipril, maka konsultasikan kepada dokter sebelum mengonsumsi obat lain
  • Harap berhati-hati dalam mengonsumsi ramipril jika Anda menderita dehidrasi akibat diare atau muntah-muntah, gangguan ginjal, gangguan hati, penyumbatan pembuluh darah atau gangguan lainnya, gangguan jantung, angio-edema, dan lupus
  • Harap berhati-hati jika Anda sedang menjalani terapi dialisis
  • Efek samping umum ramipril yang bisa mengganggu adalah batuk kering. Hubungi dokter jika hal ini mengganggu aktivitas Anda
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter atau pergi ke rumah sakit terdekat
  • Pasien dengan riwayat angioedema yang tidak berkaitan dengan penggunaan penghambat ACE memungkinkan terjadinya peningkatan risiko angioedema saat menerima penghambat ACE
  • Reaksi anafilaktoid dilaporkan terjadi pada pasien dialisis dengan membran high-flux dan pengobatan bersamaan dengan penghambat ACE
  • Ramipril dapat menyebabkan hipotensi simtomatik, setelah dosis awal atau pada peningkatan dosis
  • Penghambat ACE dapat menyebabkan sindrom yang diawali dengan cholestatic jaundice dan fulminant hepatic necrosis dan kadang-kadang kematian
  • Penghambat ACE lain dapat menyebabkan agranulositosis dan depresi sumsum tulang, lebih sering terjadi pada pasien dengan penyakit vaskular kolagen seperti lupus eritematosus sistemik atau skleroderma dan pasien dengan gangguan ginjal
  • Penghambat ACE dapat menyebabkan morbiditas dan kematian pada fetal dan neonatal bila diberikan pada wanita hamil, jika diketahui hamil maka penggunaan penghambat ACE segera dihentikan
  • Pasien gagal jantung kongestif berat dengan fungsi ginjal yang tergantung pada aktivitas sistem renin-angiotensin-aldosteron, pengobatan dengan penghambat ACE, termasuk ramipril dapat menyebabkan oliguria dan/atau azotemia yang progresif dan (jarang terjadi) gagal ginjal akut dan/atau kematian
  • Hiperkalemia (serum K >5,7 mEq/l) terjadi kira-kira 1% pada pasien hipertensi yang menggunakan ramipril
  • Pernah dilaporkan penghambat ACE dapat menyebabkan batuk tidak produktif, batuk akan hilang bila pengobatan dengan ramipril dihentikan
  • Pasien dengan kerusakan fungsi hati dapat meningkatkan kadar ramipril dalam plasma
  • Bila obat ini harus diberikan pada wanita sedang menyusui, maka pemberian ASI harus dihentikan
  • Keamanan dan efektivitas penggunaan pada anak-anak belum diketahui dengan pasti


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Emerten Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Emerten, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Emerten?

Jika Anda lupa menggunakan Emerten, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Emerten Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Emerten?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Emerten yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Emerten?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Emerten yang mungkin terjadi adalah:

  • Seluruh tubuh: reaksi anafilaktoid
  • Kardiovaskular: gejala hipotensi, sinkop, angina pektoris, aritmia, nyeri dada, palpitasi, infark miokardia, cerebrovascular accident
  • Hematologi: pantositopenia, anemia hemolitik, dan trombositopenia
  • Ginjal: peningkatan nitrogen urea dalam darah dan kreatinin serum terutama jika ramipril diberikan bersama dengan diuretik
  • Edema angioneurosis
  • Batuk: batuk yang gatal, kering, menetap dan nonproduktif dilaporkan terjadi dengan penggunaan penghambat ACE. Batuk akan hilang segera setelah menghentikan pengobatan
  • Gastrointestinal: pankreatitis, sakit perut, anoreksia, konstipasi, diare, mulut kering, dispepsi, disfagia, gastroenteritis, hepatitis, mual, peningkatan air liur, gangguan indera pengecap, dan muntah
  • Dermatologi: reaksi hipersensitivitas (seperti urtikaria, pruritus, atau ruam dengan/tanpa demam), eritema, pemfigus, fotosensitivitas dan purpura
  • Neurologi dan psikiatri: ansietas, amnesia, konvulsi, depresi, gangguan pendengaran, insomnia, gugup, neuralgia, neuropati, parestesia, somnolence, tinitus, tremor, vertigo dan gangguan penglihatan
  • Lain-lain: kompleks gejala yang pernah dilaporkan, meliputi: antinuclear antibodies (ANA) positif, peningkatan kecepatan sedimentasi eritrosit, artritis/artralgia, mialgia, demam, vaskulitis, eosinofilia, fotosensitivitas, ruam dan manifestasi dermatologi lainnya. Terjadinya eosinophilic pneumonitis juga pernah dilaporkan

Apa Saja Interaksi Obat Emerten?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Emerten antara lain:

  • Penggunaan ramipril bersamaan dengan obat-obat golongan antiinflamasi nonsteroid (AINS) dapat menurunkan fungsi renal dan meningkatkan konsentrasi kalium serum
  • Pemberian diuretik bersamaan dengan ramipril dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang drastis. Efek hipotensi diminimalkan dengan penghentian diuretik atau meningkatkan asupan garam pada awal pengobatan. Jika tidak memungkinkan dosis awal harus dikurangi
  • Ramipril dapat menurunkan kehilangan kalium yang disebabkan oleh diuretik tiazid
  • Adanya peningkatan kadar serum litium dan gejala toksik litium pernah dilaporkan pada pasien yang menerima penghambat
  • ACE selama terapi dengan litium

Overdosis

Overdosis dapat menyebabkan vasodilatasi perifer yang berlebihan (ditandai oleh hipotensi, syok), bradikardia, perubahan elektrolit, dan gangguan ginjal.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Emerten?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Emerten:

Hipertensi

Dosis awal tanpa pemakaian diuretik: 2,5 mg, sekali sehari. Dosis disesuaikan dengan respon tekanan darah. Dosis pemeliharaan pada orang dewasa: 2,5-20 mg per hari, 1 atau 2 kali sehari. Jika respon tekanan darah berkurang dengan pemberian sekali sehari pada akhir interval pemberian obat, dosis ditingkatkan atau pemberian obat dibagi menjadi 2 kali sehari. Bila tekanan darah tidak dapat terkontrol hanya dengan ramipril, dapat ditambahkan diuretik.

Gagal jantung setelah infark miokardia

Pada pasien dewasa setelah infark miokardia yang secara klinis menunjukkan gagal jantung kongestif, terapi ramipril dimulai 2 hari setelah infark miokardia. Dosis awal: 2,5 mg, 2 kali sehari, jika terjadi hipotensi dosis dikurangi menjadi 1,25 mg, 2 kali sehari.

Dosis ditingkatkan hingga 5 mg, 2 kali sehari.Setelah pemberian dosis awal ramipril, pasien harus diawasi selama paling sedikit 2 jam, sampai tekanan darah telah stabil selama paling sedikit 1 jam berikutnya. Jika memungkinkan, dosis diuretik yang digunakan bersamaan harus dikurangi untuk memperkecil kemungkinan terjadinya hipotensi. Hipotensi setelah pemberian dosis awal tidak menghalangi penyesuaian dosis, setelah hipotensi dapat diatasi.

Nefropati glomerulus

Dosis awal yang direkomendasikan adalah 1,25 mg satu kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan tergantung respon tekanan darah dan toleransi pasien, dianjurkan untuk meningkatkan dosis menjadi dua kali lipat dalam interval waktu 2-3 minggu, maksimum 10 mg perhari. Fungsi ginjal harus diperhitungkan.

Dosis pada pasien gangguan ginjal

Pasien dengan bersihan kreatinin <40 ml/menit/1,73 m2 (serum kreatinin >2,5 mg/dl), dosis diberikan 25% dari dosis normal.

Pasien hipertensi dengan gangguan ginjal

Dosis awal 1,25 mg, sekali sehari. Kemudian dosis ditingkatkan tergantung toleransi individual dan respon tekanan darah hingga dosis maksimum 5 mg per hari.

Pasien gagal jantung dengan gangguan ginjal

Dosis awal 1,25 mg, sekali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 1,25 mg, 2 kali sehari hingga mencapai dosis maksimum 2,5 mg, 2 kali sehari tergantung pada respon klinis dan toleransi pasien.

Izin BPOM, Kemasan, dan Sediaan Emerten

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Emerten:

  • DKL1133525010C1, Emerten 10, dus, 3 strip @ 10 tablet 10 mg
  • DKL1133525010A1, Emerten 2,5, dus, 3 strip @ 10 tablet 2,5 mg
  • DKL1133525010B1, Emerten 5, dus, 3 strip @ 10 tablet 5 mg

Apa Nama Perusahaan Produsen Emerten?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Emerten:

Novell Pharmaceutical Lab

Novell Pharma adalah suatu perusahaan farmasi yang merupakan hasil penggabungan antara Glaxo International dengan Borroughs Wellcome pada tahun 1996 kemudian didirikanlah PT. Novell Pharma ini pada 1998. Perusahaan ini telah terdaftar di BKPM (Badan Koordinasi Penanaman modal) Indonesia. Menurut informasi, kata "Novell" pada perusahaan memiliki arti "sesuatu yang baru, segar, dan juga memiliki makna inovasi".

Perusahaan ini telah menerima berbagai sertifikat dan penghargaan seperti TGA dari Australia, pengakuan MCC dari Afrika Selatan, GMP dari Lageso Uni Eropa, GCC dari negara timur tengah, dan sebagainya.

Perusahaan ini telah berekspansi dan memasarkan produksi ke berbagai negara seperti Filipina, Thailand, Vietnam, Pakistan, Yaman, Taiwan, Australia, Uzbekistan, dan negara lainnya. Fasilitas produksi Novell Pharma ada di desa Tlajung Udik, kecamatan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.