Ammonium Chloride


Sekilas Tentang Ammonium Chloride (Amonium Klorida) Pada Ammonium Chloride
Ammonium chloride merupakan suatu zat yang memiliki banyak fungsi. Selain sebagai ekspektoran, ia juga bisa berfungsi untuk membantu mengobati edema dan penyakit Laennex. Sebagai ekspektoran, ammonium chloride bekerja dengan mengiritasi mukosa yang menyebabkan rangsangan kelenjar mukosa yang menyebabkan pengeluaran produksi cairan pernapasan berlebih. Obat yang mengandung ammonium chloride sebagiknya tidak digunakan oleh wanita hamil.

Ammonium Chloride Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Ammonium Chloride?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Ammonium Chloride adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Ammonium chloride merupakan suatu zat yang digunakan untuk terapi perawatan pasien dengan hipokloremik dan metabolik alkalosis.

Bagaimana Farmakologi Ammonium Chloride?

Ammonium chloride adalah suatu zat pengganti elektrolit dan pengasam sistemik. Ammonium chloride berperan penting untuk memelihara kesimbangan asam basa dalam tubuh. Ammonium chloride meningkatkan keasaman dengan meningkatkan konsentrasi ion hidrrogen. Efek terapeutiknya bergantung pada kemampuan ginjal untuk menggunakan amonia dalam eksresi kelebihan anion dan konversi amonia menjadi urea oleh hati, dengan begitu akan membebaskan ion hydrogen dan chloride menuju cairan ekstraseluler.

Farmakokinetik

  • Penyerapan: diserap dari saluran gastrointestinal setelah pemberian secara oral
  • Metabolisme: dimetabolisme di dalam hati ke dalam bentuk urea dan hydrochloric acid
  • Eksresi: diekskresikan melalui urin

Apa Saja Kontraindikasi Ammonium Chloride?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Ammonium Chloride dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Ammonium chloride dikontraindikasikan penggunaannya pada pasien dengan gangguan ginjal parah atau gangguan hati. Ammonium chloride tidak boleh diberikan saat alkalosis metabolik yang disebabkan muntah asam hidroklorida bersamaan dengan hilangnya natrium atau sodium (eksresi sodium bikarbonat dalam urin).


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Ammonium Chloride Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Ammonium Chloride, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Ammonium Chloride?

Jika Anda lupa menggunakan Ammonium Chloride, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Ammonium Chloride Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Ammonium Chloride?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Ammonium Chloride yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Ammonium Chloride?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Ammonium Chloride yang mungkin terjadi adalah:

  • Pemberian ammonium chloride secara cepat kemungkinan akan disertai dengan nyeri atau iritasi pada lokasi injeksi atau sepanjang rute vena
  • Reaksi yang mungkin dapat terjadi akibat larutan atau teknik pemberian termasuk respon demam, infeksi pada lokasi injeksi, trombosis vena, atau flebitis yang meluas dari tempat injeksi, ekstravasasi, dan hipervolemia (dari pengencer bervolume besar)

Jika terjadi efek yang merugikan, hentikan pemberian infus dan evaluasi kondisi pasien serta lakukan tindakan terapeutik yang sesuai dan diperlukan. Cairan dapat disimpan untuk diperiksa jika perlu.

Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Ammonium Chloride?

  • Pasien yang menerima ammonium chloride harus diobservasi secara berkelanjutan mengenai gejala toksisitas ammonia (kepucatan, berkeringat, muntah, pernapasan tidak teratur, bradikardia, aritmia jantung, kedutan lokal dan general, kejang tonik, dan koma)
  • Pemberian pada pasien dengan kadar total CO2 tinggi harus berhati-hati
  • Pemberian secara intravena harus dilakukan perlahan untuk mencegah iritasi lokal dan efek toksik
  • Saat berada pada lokasi dengan suhu rendah, konsentrasi larutan ammonium chlorida dapat terkristralisasi. Jika terjadi, vial harus dihangatkan pada suhu ruangan dalam wadah air sebelum digunakan
  • Jangan diberikan kecuali larutan jelas, tidak rusak, dan segel kemasan utuh

Overdosis

Gejala overdosis ammonium chloride meliputi asidosis metabolik, disorientasi, kebingungan, dan koma. Jika terjadi asidosis metabolik setelah overdosis maka pemberian larutan alkali seperti sodium bikarbonat atau sodium laktat bisa dipertimbangkan untuk menanganinya.

Parameter Pemantauan

  • Lakukan pemantauan kadar serum bikarbonat dan karbon dioksida dan kombinasinya pada darah
  • Lakukan pemantauan tanda dan gejala toksisitas amonia

Apa Saja Interaksi Obat Ammonium Chloride?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Ammonium Chloride antara lain:

  • Dapat meningkatkan risiko efek samping jika digunakan dengan diuretik K-sparing
  • Dapat meningkatkan konsentrasi serum chlorpropamide dan salicylate
  • Dapat menurnkan konsentrasi serum amantadine, amphetamine, mecamylamine dan agonis alfa/beta

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Ammonium Chloride Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Ammonium Chloride untuk digunakan oleh wanita hamil:

Kategori C: Studi terhadap binatang percobaan, memperlihatkan adanya efek-efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil, atau studi terkontrol pada wanita hamil dan binatang percobaan. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Ammonium Chloride?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Ammonium Chloride:

Dosis bersifat individual.

Sediaan

  • Liquid (intravena)
  • Liquid (oral)
  • Tablet (oral)
  • Injection, solution, concentrate (intravena)
  • Syrup (oral)

Bagaimana Cara Penyimpanan Ammonium Chloride?

Simpan pada suhu 20°-25°C.

Nama Brand Ammonium Chloride?

Acidax

Digunakan dengan kandungan kombinasi:

Defadryl Expectorant, Alphadryl, Inadryl, Donexan, Camidryl, OBH Dryl, Fenidryl, Koffex For Children, Poncodryl, Ikadryl, Dextrosin, Benadryl Cough Medicine, Nichodryl, Eksedryl Expectorant, Pyridryl.