Spiropent


Spiropent®
Clenbuterol HCl

Komposisi
1 tablet mengandung
Clenbuterol hydrochloride 10 mcg dan 20 mcg

Cara Kerja Obat
Clenbuterol HCl adalah bronkodilator untuk asma dan keadaan dengan penyempitan saluran pernapasan yang reversibel. Clenbuterol HCl bekerja secara selektif melalui rangsangan pada reseptor-β2. Karena Clenbuterol HCl adalah agonis partial, maka efek samping agonis β rendah.
Mula kerja Clenbuterol HCl oral adalah 5-20 menit dengan lama kerja sampai 14 jam.

Indikasi
Terapi pencegahan dan bronkodilator untuk asma dan keadaan lainnya yang berhubungan dengan penyempitan saluran napas yang reversibel, misalnya bronkitis obstruktif kronis.

Kontraindikasi
Kardiomiopati obstruksi hipertrofi, takiaritmia. Hipersensitif terhadap Clenbuterol HCl atau zat tambahan lainnya pada SPIROPENT.

Perhatian
Penggunaan SPIROPENT bersama-sama dengan bronkodilator simpatomimetik lainnya harus dibawah pengawasan seorang dokter. Namun demikian, bronkodilator antikolinergik dapat di inhalasi pada waktu yang bersamaan.
SPIROPENT oral tidak bisa untuk pengobatan simtomatis serangan asma akut.
Untuk kondisi dibawah ini, SPIROPENT hanya dapat digunakan setelah mempertimbangkan manfaat/ resikonya, terutama pada dosis yang melebihi dosis yang dianjurkan:
Diabetes melitus yang tidak terkontrol, infark jantung yang baru, kelainan Jantung dan pembuluh darah yang berat, feokromositoma, hipertiroid.
Pada kasus sesak napas akut dan cepat memburuk (kesulitan bernapas) harus segera dikonsultasikan ke dokter.
Pada penggunaan jangka panjang, pasien harus dievaluasi untuk penambahan atau peningkatan terapi anti-inflamasi (misalnya inhalasi steroid) untuk mengontroi peradangan saluran napas dan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Apabila obstruksi bronkus memburuk, maka tidaklah tepat dan mungkin berbahaya untuk meningkatkan dosis β agonis seperti SPIROPENT di atas dosis anjuran dalam waktu yang lama.
Peningkatan dosis agonis-β yang terus menerus untuk mengontrol gejala obstruksi bronkus menandakan penurunan kontrol atas penyakit. Pada keadaan seperti ini, rencana terapi pasien terutama terapi anti-inflamasi yang cukup sebaiknya disusun ulang untuk menghindari ancaman kematian karena memburuknya kontrol penyakit.
Pengobatan dengan agonis-β dapat menyebabkan hipokalemia yang serius.
Terutama hati-hati pada penderita asma berat, karena efek hipokalemia ini dapat diperkuat oleh pengobatan bersama-sama dengan derivat Xanthine (theophylline), kartikosteroid dan diuretik. Hipoksia dapat memperberat efek hipokalemia pada irama jantung. Pada keadaan ini, dianjurkan untuk memantau kadar kalium serum.

Masa Kehamilan dan Menyusui
Walaupun uji pre-klinik menunjukkan tidak ada efek teratogenik bahkan pada dosis tinggi sekalipun, tetapi penggunaan obat selama masa kehamilan harus hati-hati, terutama pada triwulan pertama kehamilan.
Efek hambatan SPIROPENT pada kontraksi uterus harus dipertimbangkan terutama menjelang kelahiran.
Studi pre-klinik menunjukkan bahwa Clenbuterol di ekskresikan lewat air susu ibu, sehingga bayi harus disapih bila ibunya memerlukan pengobatan dengan SPIROPENT.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Spiropent Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Spiropent, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Spiropent?

Jika Anda lupa menggunakan Spiropent, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Spiropent Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Spiropent?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Spiropent yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Spiropent?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Spiropent yang mungkin terjadi adalah:

Seperti semua preparat β-mimetik, SPIROPENT dapat menyebabkan tremor ringan pada otot kerangka, mialgia, rasa gugup, mual, pusing, palpitasi atau sakit kepala, terutama pada permulaan terapi dan pasien yang hipersensitif.
Kadang-kadang pada dosis terapi dapat terjadi kegelisahan, kejang otot, aritmia dan takikardia. Reaksi alergi sangat jarang terjadi.
Pengobatan dengan agonis-β dapat menyebabkan hipokalemia yang serius.

Interaksi Obat
Adrenergik-β, antikolinergik, derivat xanthine (theophylline) dan kortikosteroid dapat memperkuat efek SPIROPENT. Pemberian SPIROPENT bersama-sama dengan β-mimetik yang lain, derivat Xanthine (theophylline) dan antikolinergik oral akan meningkatkan efek samping.
Penghambat receptor-β bekerja melawan kerja SPIROPENT, Agonis adrenergik-β harus diberikan dengan hati-hati pada pasien-pasien yang sedang diobati dengan penghambat monoamine oksidase atau antidepresan trisiklik, karena efek agonis adrenergik-β dapat diperkuat.
Pemberian obat anastetik inhalasi halogen hidrokarbon, seperti halotan, trikloroetilen dan enfluran akan membuat jantung lebih sensitif terhadap efek aritmogenik dari agonis-β2.

Dosis dan Cara Pemberian
Dosis individu SPIROPENT harus ditentukan oleh dokter sebelum memulai terapi. Pasien harus diawasi selama terapi (misalnya dengan pengukuran peak flow secara teratur).
Jika tidak ada petunjuk lain dari dokter, dosis total sehari vang dianjurkan bagi orang dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun adalah 40 mcg per hari, diberikan 2 x 20 mcg per hari dengan interval waktu 12 jam.
Pada bronkospasme yang berat, pengobatan dapat dimulai dengan dosis hingga 80 mcg per hari dan kemudian dosis ini dapat dikurangi menjadi 20 mcg per hari (2 X 10 mcg/hari).
Dosis total SPIROPENT sehari yang dianjurkan untuk anak-anak adalah 1,2 mcg per kg berat badan, berkisar antara 0,8 -1,5 mcg per kg berat badan.

Tablet
Dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun: 2 x 20 mcg perhari
Anak-anak dibawah 12 tahun: disesuaikan dengan berat badan

Kelebihan dosis
Gejala-gejala
Gejala-gejala kelebihan dosis yang disebabkan rangsangan terhadap reseptor-β yang berlebihan adalah hipertensi, hipotensi, tekanan nadi yang bertambah, sakit angina, aritmia dan gejala-gejala yang ada di efek samping.

Terapi
Terapi meliputi penghentian pengobatan SPIROPENT bersama-sama dengan terapi simtomatis.
Pemberian sedatif, obat penenang dan pada kasus berat, terapi yang intensif.
Penghambat receptor-β yang tidak selektif seperti propanolol adalah cocok sebagai antidot spesifik,
Tetapi, kemungkinan meningkatnya obstruksi bronkus harus diperhitungkan, sehingga dosis β-bloker harus diatur dengan hati-hati pada pasien yang menderita asma bronkial.
Pengobatan kelebihan dosis dengan antidot perlu diakumulasikan pada jangka pendek, tergantung dari gejalanya. Periu diketahui bahwa kekuatan SPIROPENT dapat melebihi antidotnya, sehingga mungkin diperlukan pemberian ulang β-bloker.

Kemasan
Tablet 10 mcg
Dus berisi 10 strip @ 10 tablet .
No. Reg. DKL0233702910A1

Tablet 20 mcg
Dus berisi 10 strip @ 10 tablet .
No. Reg. DKL0233702910A1

Apa Nama Perusahaan Produsen Spiropent?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Spiropent:


PT. Boehringer Ingelheim Indonesia
Bogor, Indonesia.

Dengan lisensi dari:
Boehringer Ingelheim
International GmbH
Ingelheim am Rhein
Jerman

Simpanlah pada suhu antara 25-30°C.
Simpan di tempat yang aman, jauh dari jangkauan anak-anak.
Harus dengan resep dokter