Lovires Krim


Apa Kandungan dan Komposisi Lovires Krim?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Lovires Krim adalah:

Tiap gram krim mengandung:
– Acyclovir 5 %

Sekilas Tentang Aciclovir (Acyclovir) Pada Lovires Krim
Aciclovir / Acyclovir adalah suatu zat yang digolongkan dalam kelompok obat antivirus. Aciclovir biasa digunakan dalam terapi pengobatan penyakit yang diakibatkan oleh virus herpes simplex, cacar air, dan herpes zoster. Selain itu aciclovir juga digunakan dalam terapi pencegahan infeksi virus cytomegalovirus.

Keefektifan aciclovir dalam melawan virus EBV (Epstein-Barr Virus) belum sepenuhnya diketahui walaupun pada tahun 2016 ditemukan bukti bahwa baik valaciclovir maupun aciclovir mampu menghambat replikasi DNA virus, namun bukti itu masih minim dan dapat menimbulkan efek resisten virus terhadap antivirus tersebut. Dalam kasus infeksi herpes mata, aciclovir lebih efektif dan lebih aman dibandingkan dengan idoxuridine, suatu antivirus yang biasa digunakan dalam pengobatan herpes.

Pemberian aciclovir secara intravena diketahui efektif dalam mengobati penyakit yang diakibatkan oleh beberapa varian virus herpes termasuk penyakit herpes genital, radang otak akibat virus herpes simplex, eksim herpeticum, dan meningitis akibat virus herpes simplex. Selain intravena, rute pemberian aciclovir dilakukan melalui oral (mulut), topikal, dan salep mata.

Efek samping yang umum terjadi akibat penggunaan aciclovir meliputi mual dan diare. Efek samping yang lebih serius antara lain gangguan ginjal dan turunnya kadar trombosit dalam darah

Untuk menghasilkan efek antivirus, aciclovir dikonversi oleh enzim thymidine kinase menjadi aciclovir monophosphate yang kemudian dikonversi lagi oleh enzim kinase menjadi aciclovir triphosphate yang pada gilirannya menghambat jalur substansi kimia yang terlibat dalam replikasi DNA virus. Hal tersebut akan menonaktifkan DNA polymerase virus herpes simplex dan mencegahnya mengalami sintesa DNA tanpa berpengaruh pada proses normal sel.

Aciclovir memiliki kadar sitotoksisitas (mengakibatkan racun atau toksik bagi sel) yang rendah. Aciclovir pertama kali ditemukan pada pertengahan tahun 1970 yang awalnya bermula dari nukleosida yang diisolasi dari spons Karibia, Cryptotethya crypta, yang menjadi dasar untuk sintesis dari aciclovir. Aciclovir ditemukan oleh Howard Schaffer setelah penelitiannya dengan Robert Vince (seorang ilmuwan Amerika Serikat yang berkontribusi dalam penemuan abacavir, antivirus untuk pengobatan HIV), S. Bittner dan S. Gurwara mengenai analog adenosin acycloadenosine yang menunjukkan aktivitas antivirus. Kemudian, Schaffer bergabung dengan Burroughs Wellcome dan melanjutkan pengembangan aciclovir dengan ahli farmakologi Gertrude B. Elion. Paten aciclovir di Amerika Serkat diterbitkan pada tahun 1979. Aciclofir pertama kali dijual dengan nama brand Zovirax.

Oleh FDA, tingkat keamanan penggunaan aciclovir pada wanita hamil masuk dalam kategori B. Penggunaan aciclovir oleh wanita yang sedang menyusui sebaiknya dihindari atau berhati-hati, sebab aciclovir diekresi atau masuk ke dalam ASI.

Lovires Krim Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Lovires Krim?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Lovires Krim adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:


– Pengobatan infeksi virus herpes simplex pada kulit dan selaput lendir termasuk genitalis inisial dan rekuren

Apa Saja Kontraindikasi Lovires Krim?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Lovires Krim dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

– Pasien-pasien dengan hipersensitivitas atau intoleransi kimiawi terhadap acyclovir

Efek Samping:

– Iritasi lokal (nyeri ringan, rasa terbakar atau tersengat yang selintas) dapat timbul di tempat pemberian, terutama bila dioleskan pada lesi-lesi genital. Eritema atau kekeringan ringan dan kulit terkelupas sekali-sekali pernah dilaporkan

PERINGATAN:

– Acyclovir krim hanya untuk digunakan pada kulit dan jangan dipakai pada mata dan vagin4, serta mulut karena mungkin timbul iritasi. Acyclovir krim tidak efektif untuk mencegah infeksi berulang ataupun penyebaran dari HSV sehingga jangan digunakan untuk tujuan tersebut. Hati-hati penggunaan pada wanita hamil dan menyusui

ATURAN PAKAI:
– Oleskan pada tempat yang sakit setiap 4 jam (6 kali sehari) selama 5 hari. Bila penyembuhan belum lengkap, lanjutkan 5 hari berikutnya. Gunakan pelindung jari atau sarung tangan karet untuk mencegah autoinokulasi pada bagian tubuh yang lain. Terapi harus dimulai sesegera mungkin begitu tanda dan gejala muncul

CARA PENYIMPANAN:
– Simpan ditempat yang sejuk dan kering

Kemasan:
– Tube @ 5 gram No.Reg: DBL0531110729A1