Ivermectin



Deskripsi Ivermectin

Ivermectin sempat menjadi perbincangan karena diduga dapat digunakan dalam terapi virus corona.

Pasalnya, Ivermectin sebenarnya adalah obat infeksi cacing dan parasit pada hewan dan manusia. Sementara, seperti diketahui, COVID-19 disebabkan oleh virus.

Rupanya Ivermectin sudah beberapa kali diuji untuk pengobatan infeksi virus.

Obat ini menunjukkan efek positif pada virus zika, virus influenza tipe A, dan virus dengue.

Bagaimana dengan coronavirus? Penelitian memang menunjukkan penggunaan Ivermectin dapat mengurangi replikasi SARS-COV-2.

Meski demikian, masih perlu lebih banyak penelitian mengenai hal ini. Sebab, COVID-19 merupakan penyakit baru.

Sejauh ini, belum ada rekomendasi dari WHO ataupun Kementerian Kesehatan Indonesia soal penggunaan Ivermectin untuk virus corona.

Lalu, obat ini bisa digunakan pada kondisi seperti apa sih? Simak penjelasan apa itu Ivermectin dalam ulasan ini.

Detail Ivermectin


1. Kategori

Antelmintik; antiparasit

2. Kandungan

Ivermectin 12 mg

3. Kemasan

Strip @10 tablet; botol @20 tablet

4. Merek dagang yang beredar

Ivermax 12

Ivermectin Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Ivermectin?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Ivermectin adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

1. Indikasi

Obat Ivermectin digunakan dalam untuk:

  • penanganan strongyloidiasis pada saluran usus, dan
  • pengobatan onchocerciasis

2. Kontraindikasi:

Ivermectin tidak boleh digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif atau alergi terhadap kandungan obat ini.

Cek Dosis Umum dan Aturan Pakai

Ivermectin termasuk dalam golongan obat keras. Penggunaannya harus berdasarkan resep dokter.

Dosis akan disesuaikan dengan keparahan infeksi yang dialami dan berat badan pasien.

Namun, dosis Ivermectin secara umum adalah:

  • Strongyloidiasis: dosis yang direkomendasikan adalah dosis tunggal 200 mcg/kgBB
  • Onchocerciasis: dosis yang direkomendasikan adalah dosis tunggal 150 mcg/kgBB
  • Interval dosis yang paling umum adalah 12 bulan

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Ivermectin Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Ivermectin, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Ivermectin?

Jika Anda lupa menggunakan Ivermectin, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Ivermectin Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Ivermectin?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Ivermectin yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Ivermectin?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Ivermectin yang mungkin terjadi adalah:

Ivermectin mungkin memiliki efek samping, meski tidak semua orang akan mengalaminya.

Berikut adalah efek samping yang mungkin Anda rasakan selama mengonsumsi Ivermectin:

  • kelelahan yang tidak biasa
  • rasa tidak nyaman di perut
  • gangguan pencernaan, seperti kehilangan nafsu makan, diare, mual, muntah, sembelit
  • gangguan sistem saraf: pusing, mudah mengantuk, tremor
  • gangguan kulit, misalnya ruam dan gatal-gatal
  • kejang
  • sakit kepala
  • memburuknya asma
  • Stevens-Johnson syndrome
  • peningkatan enzim di hati
  • hepatitis
  • peningkatan bilirubin
  • nyeri otot atau sendi
  • pembesaran kelenjar getah bening
  • demam
  • pembengkakan kelopak mata, konjungtivitis, mata berpasir dan nyeri, mata kemerahan, gangguan penglihatan

Jika Anda mengalami salah satu atau lebih efek samping di atas, konsultasikan dengan dokter.

Bagaimana Cara Penggunaan Ivermectin yang Benar?

Ikuti petunjuk penggunaan seperti yang sudah dijelaskan dokter atau apoteker. Anda tidak boleh mengurangi atau menambah dosis.

Gejala yang mungkin akan timbul jika Ivermectin dikonsumsi melebihi dosis yang dianjurkan adalah:

  • ruam kulit, gatal-gatal
  • pembengkakan pada tungkai, pergelangan tangan atau kaki
  • sakit kepala, pusing, merasa mengantuk
  • mual, muntah, diare, sakit perut
  • pupil mata membesar
  • sesak napas
  • limbung saat berjalan, aktivitas menurun
  • tremor
  • kelemahan yang tidak biasa;
  • kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki
  • kejang

Ivermectin sebaiknya diminum dengan segelas air saat perut kosong.

Jangan memberi Ivermectin kepada orang lain walaupun memiliki gejala yang sama dengan Anda.

Dosis Ivermectin akan ditentukan dokter berdasarkan kondisi dan berat badan masing-masing individu.

Ivermectin dapat menimbulkan pusing, vertigo, tremor, kelelahan dan mengantuk pada beberapa orang.

Oleh karena itu, berhati-hatilah saat mengendarai kendaraan atau mengoperasikan mesin bila masih berada di bawah pengaruh obat.

Bagaimana Cara Penyimpanan Ivermectin?

Tetap simpan Ivermectin pada kemasannya.

Letakkan pada suhu ruangan (di bawah 30 derajat Celsius), di tempat kering dan jauhkan dari paparan sinar matahari langsung.

Panas dan kelembaban mungkin dapat merusak kandungan obat.

Simpan di tempat yang tidak bisa dijangkau anak-anak. Perhatikan pula tanggal kedaluwarsa yang tercantum pada kemasan.

Apa yang Harus Dilakukan Sebelum Konsumsi Ivermectin?

Pastikan Anda tidak alergi terhadap Ivermectin. Beritahukan dokter mengenai kondisi dan riwayat kesehatan Anda, terutama jika:

  • memiliki penyakit hati,
  • pernah mengalami Onchocerciasis sebelumnya, dan
  • sedang hamil, berencana untuk hamil atau sedang menyusui

Bolehkah Saya Konsumsi Ivermectin dengan Obat Lain?

Bertahukan kepada dokter obat-obatan yang sedang Anda konsumsi, baik obat resep, non-resep, suplemen, maupun herbal.

Hal ini karena beberapa obat dapat menimbulkan interaksi jika digunakan bersamaan dengan Ivermectin.

Salah satunya adalah warfarin.

Penggunaan warfarin bersama Ivermectin dilaporkan dapat menimbulkan peningkatan INR (international normalized ratio).

Apakah Ivermectin Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui?

Ivermectin termasuk ke dalam kategori C, yang artinya terindikasi bisa menyebabkan gangguan kehamilan.

Ivermectin sebaiknya tidak digunakan pada ibu hamil selama belum ada penelitian yang mendukung keamanannya bagi janin.

Selain itu, Ivermectin dapat masuk ke dalam ASI dengan jumlah kecil. Konsultasikan dan sampaikan kondisi Anda kepada dokter sebelum mengkonsumsi obat ini.