Flunarizine


Apa Kandungan dan Komposisi Flunarizine?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Flunarizine adalah:

:
Flunarizine Tablet 5 mg, tiap tablet mengandung: Flunarizin 2HCl setara dengan Flunarizin 5 mg

DESKRIPSI:
Flunarizine dengan zat aktif Flunarizin 2HCl tersedia dalam tablet 5 mg.

FARMAKOLOGI:
Farmakodinamik :
Flunarizin adalah suatu penghambat masuknya kalsium yang bekerja secara selektif dan tidak memiliki efek kontraksi dan konduksi terhadap jantung

Farmakokinetik:

  • Absorpsi; Flunarizin diabsorpsi lengkap; konsentrasi tunak plasma dikapsulai dalam waktu 2-4 jam setelah pemberian oral. Konsentrasi plasma meningkat berangsur-angsur selama pemberian kronik 10 mg per hari, mencapai konsentrasi tunak setelah pemberian obat 5 sampai 6 minggu, konsentrasi tunak plasma cenderung konstan selama pengobatan jangka panjang; konsentrasi plasma bervariasi antara 39 dan 115 ng/ml. 99,1% Flunarizin terikat; 90% terikat terhadap protein plasma dan 9% didistribusikan ke dalam sel darah, kurang dari 1 % sebagai obat bebas dalam air plasma. Flunarizin mempunyai waktu paruh eliminasi yang panjang sekitar 19 hari
  • Distribusi; Seperti ditandai oleh volume distribusi nyata yang besar (rata-rata=43,2 L/kg; berkisar antara = 26,7-79,9 L/kg) yang terlihat setelah pemberian oral 30 mg, terbukti Flunarizin secara luas didistribusikan ke jaringan . Konsentrasi obat dalam jaringan , terutama jaringan adiposa dan otot skeletal, beberapa kali lebih tinggi dari pada konsentrasi plasma
  • Metabolisme; Flunarizin dimetabolisme terutama menjadi N-oksida dan hidroksilasi aromatik
  • Ekskresi; Selama periode 48 jam setelah dosis tunggal 30 mg, Flunarizin dan metabolitnya diekskresikan minimal dalam urin (‹ 2%) dan feses (‹ 6%). Ini menunjukan bahwa obat dan metabolitnya dieskresikan sangat lambat dalam periode waktu yang panjang

Sekilas Tentang Flunarizine Pada Flunarizine
Flunarizine adalah obat yang diklasifikasikan sebagai penghambat saluran kalsium. Flunarizine adalah penghambat masuknya kalsium selektif dengan sifat pengikatan calmodulin dan aktivitas penghambatan histamin H1. Hal ini efektif dalam profilaksis migrain, penyakit pembuluh darah perifer oklusif, vertigo asal pusat dan perifer, dan sebagai adjuvant dalam terapi epilepsi.

Flunarizine dapat membantu mengurangi keparahan dan durasi serangan kelumpuhan yang terkait dengan bentuk hemiplegia yang lebih serius. Flunarizine ditemukan di Janssen Pharmaceutica pada tahun 1967.

Flunarizine Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Flunarizine?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Flunarizine adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

:
Flunarizine diindikasikan untuk:

  • Mencegah migren
  • Pengobatan dan pencegahan gangguan vestibular akibat gangguan peredaran darah serebral dan perifer misalnya, pusing, tinitus, vertigo, sulit berkonsentrasi dan bingung, gangguan daya ingat, iritabilitas, gangguan irama tidur, kejang sewaktu berjalan atau berbaring, parestesia, ekstremitas dingin dan gangguan tropik
  • Selama pengobatan dengan Flunarizin bila perlu disertai diet, tidak merokok dan latihan jalan

Dosis DAN CARA PEMBERIAN:
Dosis maksimum yang dianjurkan adalah 10 mg/hari tetapi pengurangan dosis hingga 5 mg/hari dapat mengurangi efek samping yang timbul.

>

Mencegah migren:

Dosis awal: Pada penderita berusia di bawah 65 tahun pengobatan dimulai dengan 10 mg/hari (waktu malam) dan pada penderita berusia diatas 65 tahun pengobatan dimulai dengan 5 mg/hari. Tetapi bila terjadi efek samping depresi, gejala ekstrapiramidal atau efek samping lainnya pengobatan harus dihentikan. Apabila setelah 2 bulan pengobatan awal tidak ada perbaikan, penderita harus dianggap sebagai non responder dan pemberian obat harus dihentikan.
Dosis pemeliharaan: Bila respon penderita memuaskan dan jika dosis pemeliharaan diperlukan, maka pemberian obat harus dikurangi menjadi 5 hari pengobatan dalam seminggu (2 hari dalam seminggu tanpa obat). Walaupun dosis pemeliharaan pencegahan ini berhasil dan ditoleransi dengan baik, pengobatan harus dihentikan setelah 6 bulan dan harus dimulai lagi hanya bila penderita kambuh.

Pengobatan pencegahan gangguan vestibular akibat gangguan peredaran darah serebral dan perifer:

Dosis harian sama seperti penggunaan untuk migren, tetapi pengobatan awal cukup sampai gejalanya hilang, biasanya kurang dari 2 bulan. Namun jika setelah 1 bulan, untuk vertigo kronis atau 2 bulan untuk vertigo paroksimal, tidak ada perbaikan bermakna, maka penderita harus dianggap sebagal non responder dan pengobatan harus dihentikan. Sebaiknya diberikan sekali sehari pada malam hari untuk mengantisipasi efek ngantuk.

OVERDosis:

  • Berdasarkan sifat farmakologi obat dapat terjadi sedasi dan astenia
  • Pada kasus yang jarang telah dilaporkan dan diteliti gejala kelebihan dosis akut seperti sedasi, agitasi dan takikardi. Kelebihan dosis akut dapat diatasi dengan pemberian karbon aktif, bilas lambung dan pengobatan suportif. Tidak ada antidot khusus yang diketahui
  • Gejala-gejala ekstrapiramidal dan depresi dilaporkan pada penderita yang menerima 10-40 mg/hari untuk 3 minggu dan 15 bulan

Apa Saja Kontraindikasi Flunarizine?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Flunarizine dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

:
Flunarizine dikontraindikasikan untuk:

  • Penderita yang mempunyai riwayat penyakit depresi atau adanya gejala penyakit Parkinson dan kelainan ekstrapiramidal lain
  • Penderita yang sedang diobati dengan obat penghambat-β

Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Flunarizine?

:

  • Selama minum obat ini dilarang mengendarai kendaraan bermotor dan menjalankan mesin. Keamanan penggunaan pada anak-anak, wanita hamil dan menyusui belum diketahui dengan pasti
  • Kadang-kadang keletihan dapat bertambah selama pengobatan dengan Flunarizin; jika hal ini terjadi, pengobatan harus dihentikan
  • Penggunaan dosis yang dianjurkan harus tepat. Harus dilakukan pemeriksaan medis secara berkala, terutama selama terapi pemeliharaan, sehingga gejala ekstrapiramidal dan depresi dapat dideteksi secara dini dan bila perlu, pengobatan dihentikan. Apabila selama terapi pemeliharaan efek pengobatan menurun, maka pengobatan juga harus dihentikan
  • Pengobatan ini dapat menimbulkan gejala ekstrapiramidal dan depresi serta terjadinya parkinsonisme terutama pada penderita yang mempunyai faktor predisposisi misalnya, penderita usia lanjut; oleh karena itu, harus digunakan dengan hati-hati pada penderita yang demikian. Hati-hati pemberian pada penderita hipotensi

Apa Saja Interaksi Obat Flunarizine?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Flunarizine antara lain:

:

  • Galaktore dapat terjadi pada beberapa wanita yang mendapat obat kontrasepsi oral selama dua bulan pertama pengobatan Flunarizin
  • Rasa kantuk yang berat dapat terjadi bila Flunarizin diminum bersama alkohol, obat hipnotik atau penenang


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Flunarizine Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Flunarizine, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Flunarizine?

Jika Anda lupa menggunakan Flunarizine, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Flunarizine Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Flunarizine?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Flunarizine yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Flunarizine?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Flunarizine yang mungkin terjadi adalah:

:

  • Mengantuk, lelah, reaksi ekstrapiramidal, depresi, penambahan berat badan
  • Efek Samping yang jarang dilaporkan:
  • Saluran pencernaan : Nyeri ulu hati, mual, nyeri lambung
  • Susunan Saraf Pusat: Insomnia, ansietas
  • Lain-lain: Galaktore, mulut kering, nyeri otot, kulit kemerahan

Izin, Kemasan & Sediaan Flunarizine

:
Flunarizine tablet 5 mg
Dus @ 3 blister @ 10 tablet
No. Reg. GKL0402336610A2

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

SIMPAN PADA SUHU KAMAR (25-30)°C DAN TEMPAT KERING

Apa Nama Perusahaan Produsen Flunarizine?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Flunarizine:


PT BERNOFARM
Sidoarjo – Indonesia

Sekilas Tentang Bernofarm
PT. Bernofarm merupakan suatu perusahaan farmasi yang didirikan pada 11 Maret 1971 di Surabaya. Awalnya perusahaan ini hanya merupakan suatu home industri dengan satu buah mesin produksi yang saat itu perusahaan masih bernama CV. Sumber Farma. Pada saat itu jumlah karyawan perusahaan ini masih sekira 20 orang, namun saat ini mencapai hingga 2900 orang karyawan.

Nama perusahaan ini diambil dari nama salah satu kota industri farmasi di Swiss yaitu "Bern". Pada 1976, perusahaan ini memindah lokasi produksinya ke Sidoarjo seluas 20 ribu meter persegi yang digunakan untuk fasilitas produksi produk beta-laktam (steril dan non steril), sefalosporin (steril dan non steril), dan juga untuk produksi produk non beta-laktam dan non sefalosporin. Perusahaan memproduksi obat generik dan juga obat bermerek dengan berbagai bentuk sediaan seperti kapsul, tablet, sirup, serbuk injeksi, ampul, vial, krim, dan sebagainya. Selain itu juga memproduksi produk lainnya sebagai permintaan pihak lain. Setelah itu perusahaan memperluas area produksinya kembali ke daerah baru masih di Sidoarjo seluas 48 ribu meter persegi.

Pada 1991, PT. Bernofarm menerima sertifikat CPOB dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Selain itu perusahaan telah mendapatkan beberapa sertifikat pengakuan mutu seperti ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, ISO 18001:2007, dan sebagainya. Produk PT. Bernofarm telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia.