Epinephrine



Deskripsi Epinephrine

Epinephrine adalah suatu zat yang berfungsi untuk menyempitkan pembuluh darah dan melebarkan saluran pernapasan. Epinephrine dapat digunakan untuk mengobati alergi yang tingkatannya berat (syok anafilaktik) dan mengatasi asma akut. Cara kerja obat ini yaitu dengan membuka saluran nafas di paru-paru, sehingga dapat menstimulasi jantung.

Detail Epinephrine


  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Obat Jantung / Sediaan Antiasmatik dan PPOK / Vasokonstriktor

  • Apa Kandungan dan Komposisi Epinephrine?

    Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

    Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Epinephrine adalah:

    Epinephrine 1mg/mL

  • Bagaimana Kemasan dan Sediaan Epinephrine?


    Cairan Injeksi
  • Satuan Penjualan: Ampul
  • Kemasan: Ampul @ 1 ml

  • Apa Nama Perusahaan Produsen Epinephrine?

    Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

    Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Epinephrine:

    Ethica, Phapros

Nama Brand Epinephrine?

Merk dagang yang beredar di Indonesia: Phinev

Epinephrine Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Epinephrine?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Epinephrine adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Epinephrine dapat digunakan untuk mengobati alergi berat pada kondisi gawat darurat dan obstruksi saluran napas yang reversibel.

Sekilas tentang penyakit jantung
Penyakit jantung umumnya adalah setiap gangguan yang mempengaruhi jantung. Kadang-kadang istilah “penyakit jantung” digunakan secara sempit sebagai sinonim untuk penyakit arteri koroner. Penyakit jantung dalam arti luas mencakup berbagai jenis penyakit jantung, seperti angina, aritmia, penyakit jantung kongenital, penyakit arteri koroner, kardiomiopati dilatasi, serangan jantung (infark miokard), gagal jantung, kardiomiopati hipertrofik, regurgitasi mitral, prolaps katup mitral, dan stenosis paru.

Berapa Dosis dan Aturan Pakai Epinephrine?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Epinephrine:

Epinephrine merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan epinephrine juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita. Penggunaan epinephrine injeksi harus dibantu oleh tenaga ahli medis.

  1. Syok anafilaksis (Intra muskular (di suntikkan ke otot))
    • Dewasa: 500 mcg (0,5 ml), ulangi pemberian setiap 5 menit sesuai kebutuhan sampai terjadi perbaikan
    • Anak: Dosis tergantung pada usia dan berat badan. Dosis biasa: 10 mcg / kg berat badan
  2. Syok anafilaksis (Intravena)
    • Dewasa: 0.5 mg (5 mL larutan 1: 10.000) diberikan dengan secara lambat 100 mcg / menit, hentikan pemberian ketika respons tercapai
    • Anak: 10 mcg / kgBB. Jika di berikan secara autoinjektor, dosis didasarkan pada berat badan anak: 15-30 kg: 150 mcg dan berat badan > 30 kg: 300 mcg
  3. Asma akut
    • Dewasa: 0.3-0.5 ml (300-500 mcg). Dosis dapat diberikan melalui injeksi intra muskular atau sub kutan
    • Anak: 0,01 ml / kgBB (10 mcg / kgBB). Maksimal: 0,5 ml (500 mcg). Dosis dapat diberikan melalui injeksi intra muskular atau subkutan

Bagaimana Cara Penyimpanan Epinephrine?


Simpan pada suhu 25 derajat Celcius,


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Epinephrine Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Epinephrine, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Epinephrine?

Jika Anda lupa menggunakan Epinephrine, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Epinephrine Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Epinephrine?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Epinephrine yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Epinephrine?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Epinephrine yang mungkin terjadi adalah:

Efek samping penggunaan Epinephrine yang mungkin terjadi adalah:

  • Peningkatan denyut jantung
  • Mual dan Muntah
  • Pusing
  • Nyeri ulu hati
  • Hiperglikemia (kadar gula darah melebihi batas normal)
  • Sakit kepala
  • Merasa gugup
  • Merasa cemas
  • Suka berkeringat

Apa Saja Kontraindikasi Epinephrine?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Epinephrine dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:


Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap salah satu komposisi dari gangguan pada jantung, hipertensi, riwayat penyakit asma, diabetes.

Apa Saja Interaksi Obat Epinephrine?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Epinephrine antara lain:

  • Penggunaan obat Epinephrine secara bersamaan akan menimbulkan efek samping/ risiko pada obat tersebut seperti :
  • Obat Aritmia (Quinidine)
  • Obat golongan Beta-bloker (Propanolol)
  • Digoksin
  • Obat Anti Depresan

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Epinephrine Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Epinephrine untuk digunakan oleh wanita hamil:


Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan epinephrine ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Injeksi intravaskular epinefrin yang berlebihan dapat menyebabkan perdarahan otak karena peningkatan tekanan darah yang tajam. Kematian juga dapat terjadi akibat edema paru karena penyempitan pembuluh darah perifer bersamaan dengan stimulasi jantung
Sekilas Tentang Phapros
PT. Phapros merupakan perusahaan farmasi Indonesia yang dirikan oleh grup usaha Oei Tiong Ham Concern (OTHC), suatu group konglomerat Tionghoa-Indonesia pada 21 Juni 1954. Group konglemat ini awalnya bergerak dibidang bisnis gula dan agro industri namun kemudian memperluas cakupan bisnisnya ke dunia farmasi. Awalnya perusahaan ini bernama NV Pharmaceutical Processing Industries disingkat "Phapros".

Pada tahun 1961, perusahaan ini dinasionalisasi oleh Pemerintah Indonesia melalui PT. Perusahaan Perkembangan Ekonomi Indonesia yang saat ini bernama PT. rajawali Nusantara Indonesia (persero). Pada November 2000, status perusahaan ini berubah menjadi perusahaan publik dimana PT. Rajawali Nusantara Indonesia memegang 53 persen saham dan sisanya dimiliki oleh publik. Pada 2019, PT. Phapros diakuisisi oleh PT. Kimia Farma dengan nilai 1,36 triliun.

Phapros telah memperoleh banyak sertifikat mutu seperti CPOB, CPOTB, CPAKB, PSAK, ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, ISO/EIC 17025, dan sebagainya. Saat ini jumlah varian produk yang diproduksi oleh PT. Phapros sekira 284 macam yang terbagi dalam beberapa kelompok seperti produk etikal, generik, OTC, dan agromed. Selain itu perusahaan ini juga memproduksi pesanan pihak ketiga.

Beberapa produk terkenal yang diproduksi oleh Phapros diantaranya Antimo, Pehavral, Bioneuron, Hypobhac, dan sebagainya. Produk PT. Phapros telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan negara Asia Tenggara seperti Kamboja.