Clenbuterol


Apa Kandungan dan Komposisi Clenbuterol?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Clenbuterol adalah:

Clenbuterol

Clenbuterol Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Clenbuterol?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Clenbuterol adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Mencegah dan mengobati penyakit asma serta gangguan penyempitan saluran pernapasan yang reversibel seperti bronkitis obstruktif kronik.
Dekongestan dan bronkodilator bagi penderita gangguan pernapasan.

Cara Kerja Obat

Clenbuterol adalah sebuah zat yang digunakan untuk mengobati gangguan pernapasan dengan cara mengurangi penyumbatan pada saluran pernapasan atas dan melebarkan bronkus. Obat ini banyak digunakan oleh penderita gangguan pernapasan jangka panjang (kronik), seperti asma. Clenbuterol berperan sebagai dekongestan yang melancarkan hidung tersumbat dan bronkodilator yang melebarkan saluran pernapasan untuk meningkatkan aliran udara ke paru-paru.

Clenbuterol tersedia dalam beberapa merek dagang dan merupakan obat resep yang dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Apa saja Peringatan Penggunaan Clenbuterol?

  • Wanita merencanakan kehamilan, hamil atau menyusui dan anak-anak disarankan untuk tidak mengonsumsi obat ini
  • Penderita takiaritmia (ritme jantung yang tidak normal) dan kardiomiopati obstruktif hipertrofi atau lemah jantung kronis disarankan untuk tidak mengonsumsi obat ini
  • Penyakit jantung organik berat, infark miokard (serangan jantung), dan gangguan vaskuler berat tidak disarankan untuk mengonsumsi clenbuterol tanpa sepengetahuan dokter
  • Penderita hipertiroidisme, asma berat, dan feokromositoma membutuhkan konsultasi dokter sebelum mengonsumsi obat ini
  • Hubungi dokter jika timbul reaksi alergi setelah mengonsumsi clenbuterol

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Clenbuterol?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Clenbuterol:

Clenbuterol adalah obat resep yang dosisnya ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi, usia, dan berat badan pasien. Dosis yang diberikan dapat berbeda-beda pada penderita dewasa, remaja, dan anak kecil.

Penderita dewasa dan anak di atas 12 tahun dapat diberikan dosis awal clenbuterol sebesar 20 mcg sebanyak 2 kali sehari dengan selang waktu 12 jam. Untuk penderita bronkospasme (penyempitan bronkus akibat terjadinya kontraksi pada otot polos bronkus) tingkat berat, dosis dapat ditingkatkan menjadi 80 mcg per hari lalu kemudian diturunkan menjadi 20 mcg per hari.

Penderita anak-anak dapat diberikan dosis awal sebesar 1,2 mcg per kilogram berat badan tiap hari. Selalu perhatikan takaran yang telah dianjurkan dokter serta informasi yang tercantum pada kemasan obat.

Bagaimana Cara Pemberian Obat Clenbuterol?

Waspadai penggunaan clenbuterol yang tidak sesuai dengan manfaatnya. Clenbuterol dapat menyebabkan terjadinya peningkatan rangsangan sistem saraf pusat, tekanan darah, kapasitas aerobik, dan pengangkutan oksigen. Obat ini juga dapat meningkatkan metabolisme tubuh terhadap lemak sekaligus tingkat metabolisme basal tubuh sehingga sering disalahgunakan tanpa sepengetahuan dokter atau badan administrasi makanan dan obat.
Pastikan Anda mengikuti takaran pengonsumsian clenbuterol yang telah dianjurkan dan selalu perhatikan keterangan pada kemasan obat. Informasikan dokter Anda jika penderita sedang berada dalam perawatan penyakit lain untuk mendapatkan pilihan pengobatan yang sesuai.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Clenbuterol Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Clenbuterol, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Clenbuterol?

Jika Anda lupa menggunakan Clenbuterol, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Clenbuterol Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Clenbuterol?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Clenbuterol yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Clenbuterol?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Clenbuterol yang mungkin terjadi adalah:

Pengonsumsian clenbuterol yang berlebihan dan tidak sesuai dengan takaran atau manfaatnya dapat menimbulkan efek samping bagi penderita. Efek samping yang dirasakan dapat berupa

  • pusing,
  • sakit kepala,
  • tremor otot,
  • mual,
  • muntah,
  • jantung berdebar (palpitasi),
  • keringat berlebihan (diaphoresis),
  • hipotensi,
  • hipertensi,
  • batuk,
  • dan iritasi tenggorokan
  • Penyalahgunaan clenbuterol bisa memperburuk efek samping yang berisiko munculnya reaksi atau penyakit-penyakit lain, seperti asidosis metabolik, aritmia, nyeri angina, infark miokard, iritasi lambung, dan kekurangan potasium (hipokalemia)

Waspadai pengonsumsian clenbuterol untuk menghindari efek samping berlebihan pada penderita. Perhatikan takaran dan keterangan pada kemasan obat sebelum meminum obat. Segera temui dokter jika timbul alergi atau efek samping agar diberikan penanganan yang sesuai.