Cholestor


Deskripsi

Cholestor adalah obat yang mengandung atorvastatin. Atorvastatin adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kolesterol jahat LDL (Low-density lipoprotein) dan trigliserida, serta meningkatkan jumlah kolesterol baik HDL (High-density lipoprotein) di dalam darah. Jika kolesterol dalam darah tetap terjaga dalam nilai normal, maka akan menurunkan risiko stroke dan serangan jantung. Cholestor menurunkan jumlah kolesterol dalam tubuh dengan cara menghambat enzim yang bertugas memproduksi kolesterol di hati. Dengan demikian, jumlah kolesterol jahat dalam darah akan turun, sehingga menurunkan risiko kolesterol menempel serta menyumbat pada pembuluh darah arteri (aterosklerosis).

Keterangan

Golongan: Obat Keras.
Kategori: Obat Dislipidemik, Antiangina.

Apa Kandungan dan Komposisi Cholestor?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Cholestor adalah:

Atorvastatin 10 mg; Atorvastatin 20 mg

Bentuk

Tablet Salut Selaput.
Satuan Penjualan: Strip

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Cholestor?

dan Sediaan

Strip @10 Tablet

Apa Nama Perusahaan Produsen Cholestor?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Cholestor:

Dexa Medica/ Ferron Par Pharmaceuticals

Cholestor Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Cholestor?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Cholestor adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Cholestor digunakan untuk menjaga keseimbangan antara kolesterol baik dan jahat di dalam darah, menurunkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke.
Dosis & Cara Penggunaan
Cholestor termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

Dewasa dan LansiaDosis: Dosis awal adalah 10-20 mg, diminum 1 kali sehari. Dosis dapat disesuaikan tiap 4 minggu. Dosis dapat ditambah menjadi 40 mg, diminum 1 kali sehari. Dosis maksimal adalah 80 mg per hari.
Anak-anak usia ≥ 10 tahunDosis: 10 mg diminum 1 kali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat ditambah tiap 4 minggu hingga mencapai dosis maksimal sebesar 20 mg per hari.

Bagaimana Cara Penyimpanan Cholestor?

Simpan pada suhu 20-25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Cholestor Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Cholestor, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Cholestor?

Jika Anda lupa menggunakan Cholestor, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Cholestor Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Cholestor?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Cholestor yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Cholestor?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Cholestor yang mungkin terjadi adalah:

Efek samping penggunaan Cholestor yang mungkin terjadi adalah:

Hidung tersumbat
Sakit tenggorokan
Nyeri sendi
Nyeri di bagian lengan atau tungkai
Diare
Ruam kulit, gatal
Mimisan
Berpotensi Fatal: Rhabdomyolysis berat dengan gagal ginjal akut, hepatitis, gagal hati. Jarang, sindrom Stevens-Johnson, anafilaksis, nekrolisis epidermal toksik.

Apa Saja Kontraindikasi Cholestor?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Cholestor dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Hindari penggunaan Cholestor pada pasien yang memiliki indikasi:

Wanita hamil dan menyusui.
Gangguan hati
Penggunaan bersama dengan siklosporin, asam fusidic sistemik, telaprevir, glecaprevir -pibrentasvir dan kombinasi tipranavir-ritonavir.

Apa Saja Interaksi Obat Cholestor?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Cholestor antara lain:

Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Cholestor:

Dapat meningkatkan risiko miopati dan rhabdomiolisis bila diberikan bersamaan dengan penghambat CYP3A4 sedang hingga manjur (misalnya, PI HIV dan HCV, itrakonazol, ketokonazol, klaritromisin, eritromisin, verapamil, diltiazem), fenofibrat, gemfibrozil, ezetimibe, niasin, kombinasi tetap / riticina.
Penggunaan bersama dengan penginduksi CYP3A4 (misalnya rifampisin, efavirenz, fenitoin), antasida Al atau Mg, dan kolestipol dapat mengurangi konsentrasi atorvastatin dalam plasma.
Dapat meningkatkan kadar serum digoksin dan kontrasepsi oral (misalnya norethindrone, ethinyl estradiol).
Berpotensi Fatal: Penggunaan bersamaan dengan kombinasi ciclosporin, telaprevir, glecaprevir / pibrentasvir dan tipranavir / ritonavir dapat meningkatkan risiko miopati atau rhabdomyolysis. Pemberian bersama dengan atau dalam 7 hari setelah penghentian asam fusidat sistemik dapat meningkatkan risiko rhabdomyolysis yang fatal.

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Cholestor Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Cholestor untuk digunakan oleh wanita hamil:

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Cholestor ke dalam Kategori X:Studi pada hewan atau manusia telah menunjukkan kelainan pada janin atau ada bukti risiko pada janin berdasarkan pengalaman manusia. Risiko penggunaan obat ini pada wanita hamil jelas melebihi manfaat yang diharapkan. Obat ini dikontraindikasikan pada wanita hamil dan wanita usia subur yang memiliki kemungkinan hamil.