Celestar


Apa Kandungan dan Komposisi Celestar?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Celestar adalah:

Tiap 5 ml mengandung :

  • Betamethasone
  • Dexchlorpheniramine Maleate

Sekilas Tentang Betamethasone Pada Celestar
Betamethasone adalah steroid glukokortikoid sedang hingga kuat dengan kemampuan anti-inflamasi dan imunosupresif, digunakan terutama di mana retensi air tidak diinginkan. Hal ini diterapkan sebagai krim topikal, salep, busa, lotion atau gel untuk mengobati gatal (misalnya dari eksim).

Betamethasone tersedia sebagai sejumlah ester: Dipropionat (sebagai Diprosone, Diprolene dan lain-lain), Sodium Phosphate dan Valerate (sebagai Betnovate, Celestone dan lain-lain).

Betametason natrium fosfat kadang-kadang diresepkan sebagai injeksi intramuskular (IM) untuk gatal-gatal dari berbagai penyakit termasuk reaksi alergi terhadap poison ivy dan tanaman serupa.

Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan

Betametason adalah kortikosteroid yang digunakan untuk merangsang pematangan paru janin, dan untuk menurunkan insiden dan kematian akibat perdarahan intrakranial pada bayi prematur.

Ini juga digunakan sebagai krim topikal untuk meredakan iritasi kulit.

Krim Betametason 0,05% tampaknya efektif dalam mengobati phimosis pada anak laki-laki, dan sering kali mencegah perlunya sunat.

Betametason natrium fosfat digunakan secara oral dan melalui injeksi dengan indikasi yang sama seperti steroid lainnya.

Risiko janin

Saat melintasi plasenta, yang diperlukan untuk efek menguntungkannya, itu juga dapat dikaitkan dengan komplikasi, seperti hipoglikemia dan leukositosis pada bayi baru lahir yang terpapar di dalam rahim.
Sekilas Tentang Dexchlorpheniramine Maleate Pada Celestar
Dexchlorpheniramine maleate adalah suatu agen antihistamin yang digunakan untuk terapi pengobatan gejala yang berhubungan dengan gatal-gatal atau urtikaria kronis seperti gatal pada kulit, kemerahan, dan muncul benjolan. Selain itu ia juga digunakan untuk meredakan gejala yang berhubungan dengan alergi (termasuk hayfever) seperti bersin, pilek, dan hidung gatal.

Obat antihistamin bekerja dengan mencegah efek zat yang disebut histamin. Histamin dihasilkan oleh tubuh sebagai akibat dari respon terhadap zat asing yang menimbulkan alergi bagi tubuh. Dexchlorpheniramine maleate tidak boleh digunakan oleh anak-anak berusia 2 tahun atau kurang. Wanita hamil dan menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.

Celestar Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Celestar?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Celestar adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Alergi dan inflamasi yang membutuhkan terapi kortikosteroid.

Apa Saja Kontraindikasi Celestar?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Celestar dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

  • Infeksi jamur sistemik atau menerima terapi MAOI (penghambat mono amin oksidase)
  • Bayi baru lahir & bayi prematur
  • Pemberian vaksin virus hidup (virus dilemahkan)

Apa saja Perhatian Penggunaan Celestar?

  • Stres yang tidak biasanya, insufisiensi sekunder adrenokortikal yang diinduksi obat, malaria otak, amubiasis tersembunyi atau aktif, penggunaan jangka panjang kortikosteroid, hipotiroidisme, sirosis, herpes simpleks pada mata, kolitis ulseratif non spesifik jika terdapat kemungkinan perlubangan di masa akan datang, abses atau infeksi pirogenik lain, divertikulitis, anastomosis usus yang baru, ulkus peptikum aktif atau tersembunyi, insufisiensi ginjal, hipertensi, osteoporosis, miastenia gravis, glaukoma sudut sempit, ulkus peptikum yang disertai dengan stenosis, hipertrofi prostat piloruduodenum, penyumbatan rahim, penyakit jantung dan pembuluh darah, peningkatan tekanan intraokular atau hipotensi
  • Reaktifitas tuberkulin atau tuberkulosa tersembunyi
  • Dapat mengganggu kemampuan untuk mengendarai atau mengoperasikan mesin
  • Hamil dan menyusui
  • Anak berusia kurang dari 2 tahun, pasien berusia lebih dari 60

Apa Saja Interaksi Obat Celestar?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Celestar antara lain:

Fenitoin, Fenobarbital, Rifampisin, Efedrin, Amfoterisin B, glikosida jantung, antikoagulan tipe Kumarin, obat-obat anti radang non steroid, alkohol, antihistamin, Barbiturat, antidepresan trisiklis, depresan susunan saraf pusat, Salisilat, Salisilat, obat-obat antidiabetik, obat-obat penghambat mono amin oksidase.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Celestar Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Celestar, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Celestar?

Jika Anda lupa menggunakan Celestar, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Celestar Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Celestar?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Celestar yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Celestar?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Celestar yang mungkin terjadi adalah:

  • Kelemahan otot, miopati steroid, kehilangan massa otot, osteoporosis, patah tulang belakang akibat tekanan, nekrosis aseptik tulang paha & pangkal tulang lengan atas, patah tulang panjang patologis
  • Efek pada saluran pencernaan, gangguan penyembuhan luka, kulit yang tipis & rapuh, petekia (bintik merah akibat perdarahan dalam kulit atau selaput lendir), ekimosis (perdarahan juga perubahan warna kulit menjadi merah-lembayung karena perdarahan), eritema (kemerahan kulit karena pelebaran pembuluh-pembuluh darah), peningkatan pengeluaran keringat, kejang, peningkatan tekanan intrakranial dengan papiledema, vertigo, sakit kepala, gangguan psikis, menstruasi yang tidak teratur, terjadinya keadaan Cushingoid, terhambatnya pertumbuhan pada anak-anak, tidak adanya respon/reaksi pituitari dan adrenokortikal sekunder, penurunan toleransi karbohidrat, menifestasi diabetes melitus tersembuyi, peningkatan kebutuhan akan Insulin atau hipoglikemik oral pada penderita diabetes, efek pada mata, keseimbangan Nitrogen negatif akibat katabolisme protein, tromboembolisme, peningkatan berat badan, peningkatan nafsu makan, mual, rasa tidak enak badan yang tidak jelas, cegukan

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Celestar?

Dus @ 1 botol @ 60 ml, sirup

Berapa Nomor Izin BPOM Celestar?

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Celestar:

DKL1809225237A1

Apa Nama Perusahaan Produsen Celestar?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Celestar:

Ifars

Sekilas Tentang Ifars Pharmaceutical Laboratories
PT. Ifars Pharmaceutical Laboratories adalah suatu perusahaan farmasi yang didirikan pada 1974 dan memproduksi berbagai macam obat dengan beberapa varian sediaan seperti solid (tablet, kaplet, dan kapsul), liquid (sirup, suspensi, emulsi, dan suspensi kering), dan produk krim, gel, dan salep. Beberapa produk yang dihasilkan seperti produk beta-laktam untuk memproduksi produk antibiotik, dan sebagainya. Saat ini lebih dari 100 varian produk telah diproduksi oleh perusahaan ini yang cakupan pemasarannya tersebar di seluruh Indonesia. PT. Ifars memiliki fasilitas produksi di Karanganyar, Jawa Tengah.