Asmasolon


Apa Kandungan dan Komposisi Asmasolon?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Asmasolon adalah:

  • Ephedrine HCl 12.5 mg
  • Theophylline anhydrous 130 mg

Sekilas Tentang Ephedrine Pada Asmasolon
Ephedrine adalah obat dan stimulan yang digunakan untuk mencegah turunnya tekanan darah selama anestesi spinal. Selain itu ia juga digunakan sebagai bronkodilator pada penyakit asma untuk memperlebar luas permukaan bronkus dan bronkiolus paru-paru agar kapasitas serapan oksigen paru-paru meningkat.

Walaupun bukan sebagai pengobatan yang disarankan, terkadang ephedrine digunakan untuk menurunkan lemak pada kasus obesitas. Hal tersebut dikarenakan ephedrine menstimulasi termogenesis yang mempengaruhi brown fat yang pada orang dewasa. Proses termogenesis banyak terjadi di dalam otot. Selain itu ephedrine juga menurunkan tingkat pengosongan lambung, terlebih jika digunakan bersamaan dengan caffeine dan theophylline yang keduanya memiliki efek sinergitas dalam menurunkan lemak. Namun ephedrine tidak banyak digunakan dalam terapi obesitas karena tingkat efektifitasnya kurang.

Ephedrine diketahui dihasilkan dari ekstraksi tanaman Ephedra yang telah diketahui khasiatnya sejak jaman Dinasti Han di China pada tahun 206 sebelum masehi. Tanaman itu dikenal memiliki khasiat sebagai antiasma dan stimulan. Tahun 1885 tanaman itu diekstraksi dan disintesis oleh Nagai Nagayoshi, seorang ahli kimia asal Jepang.

Sekilas Tentang Theophylline Pada Asmasolon
Theophylline merupakan suatu obat yang digunakan dalam terapi pengobatan gejala asma atau kondisi paru lainnya yang menghalangi atau memblokir saluran pernapasan seperti emfisema atau bronkhitis kronis. Theophylline umumnya digunakan bersama dengan obat lainnya. Obat ini bekerja dengan cara melemaskan otot dan menurunkan respon substansi yang dapat menyebabkan penyempitan saluran napas sehingga membuka saluran pernapasan dan memudahkan proses bernapas.

Selain membuka saluran napas, Theophylline memiliki efek lainnya seperti meningkatkan kontraksi otot jantung dan efisiensinya, meningkatkan denyut jantung, meningkatkan tekanan darah, meningkatkan aliran darah ginjal, memiliki aktivitas anti inflamasi, dan stimulan sistem saraf pusat.

Theophylline masuk dalam kelas obat methylxanthine. Theophylline bekerja dengan cara melemaskan atau merilekskan otot polos bronkial dan pembuluh darah paru serta mengurangi respon saluran napas terhadap histamin, methacholine, adenosine, dan allergen. Theophylline menghambat phosphodiesterase tipe II dan IV, enzim yang bertanggung jawab untuk pemecahan cAMP pada otot polos yang dapat menghasilkan bronkodilasi. Theophylline juga terikat pada reseptor adenosine A2B dan menghalangi adnosine yang memediasi bronkokonstriksi.

Obat ini dengan cepat dan lengkap diserap setelah pemberian oral dalam bentuk solid ataupun solution. Efek samping yang mungkin dapat terjadi setelah penggunaan theophylline meliputi nausea, diare, peningkatan denyut jantung, denyut jantung tidak normal, sakit kepala, insomnia, pusing, dan kemungkinan efek lainnya yang tidak disebutkan dalam tulisan ini.

Theophylline pertama kali diekstraksi dari daun tanaman teh oleh ahli biologi asal Jerman Albrecht Kossel pada 1888. kemudian pada 1895, Hermann Emil Louis Fischer dan Lorenz Ach mulai melakukan sintesis kimia pada theophylline dan menghasilkan 1,3-dimethyluric acid. Pada tahun 1900, ilmuwan Jerman lainnya, Wilhelm Traube mensintesa Theophylline dan menghasilkan purin. Theophylline pertama kali digunakan didunia medis pada 1902 sebagai zat diuretik. Dua puluh tahun kemudian baru digunakan untuk pengobatan asma dan pada 1970 diproduksi dalam sediaan sirup dengan nama brand Theostat 20 dan Theostat 80 serta dalam sediaan tablet pada tahun 1980 dengan nama Quibron. Studi yang dilakukan pada 2004 mendapati bahwa penggunaan theophylline dapat membantu pengobatan ADHD pada anak dan remaja. Studi lain yang dilakukan pada 2008 menemukan data bahwa theophylline mampu meningkatkan kepekaan indera penciuman pada mereka yang menderita anosmia dimana hidung mereka kurang bisa merasakan aroma atau bau.

Asmasolon Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Asmasolon?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Asmasolon adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Asma bronkial, bronkitis asmatis, bronkitis kronis dengan emfisema, bronkospasme emfisematus, asma krn rinitis alergi.

Apa Saja Kontraindikasi Asmasolon?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Asmasolon dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Hipertiroidisme, hipertensi & penyakit KV, glaukoma sudut tertutup, pembesaran prostat. Ulkus peptikum. Penggunaan bersama MAOI.

Apa saja Perhatian Penggunaan Asmasolon?

Pasien dengan hipoksemia, penyakit hati & ginjal. Hamil, laktasi. Anak & usia lanjut.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Asmasolon Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Asmasolon, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Asmasolon?

Jika Anda lupa menggunakan Asmasolon, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Asmasolon Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Asmasolon?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Asmasolon yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Asmasolon?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Asmasolon yang mungkin terjadi adalah:

Mual, muntah, diare, sakit kepala, insomnia, palpitasi, takikardia, aritmia ventrikular.

Apa Saja Interaksi Obat Asmasolon?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Asmasolon antara lain:

Efek efedrin dikurangi oleh guanetidin, metildopa, reserpin. Efek pressor ditingkatkan oleh MAOI. Xantin dapat meningkatkan stimulasi SSP yang disebabkan simpatomimetik & ekskresi litium & fenitoin. Xantin & β-bloker merupakan antagonis mutualistik.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Asmasolon?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Asmasolon:

Dws 1-2 tablet 3-4 x/hari, anak ½-1 tablet 2 x/hari.

Bagaimana Cara Pemberian Obat Asmasolon?

Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan : Dpt diberikan bersama makanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada GI.

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Asmasolon?

Dus @ 25 catch cover @ 1 strip @ 4 tablet

Berapa Nomor Izin BPOM Asmasolon?

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Asmasolon:

DTL1504522710A1

Apa Nama Perusahaan Produsen Asmasolon?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Asmasolon:

Medifarma Laboratories – Indonesia

Pendaftar

Darya Varia Laboratoria

Sekilas Tentang Darya-Varia Laboratoria
PT. Darya-Varia Laboratoria merupakan suatu perusahaan farmasi yang didirikan oleh Drs. Wim Kalona pada 5 Februari 1976. Perusahaan ini bergerak dalam bidang produksi, distribusi dan penjualan produk-produk farmasi, kesehatan umum, dan kosmetik. Pada 1994, perusahaan merubah statusnya menjadi perusahaan terbuka dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia). Pada tahun 1995 perusahaan ini mengakuisisi PT. Pradja Pharin (Prafa). Pada 1998, PT. Darya-Varia Laboratoria sempat menutup dua pabriknya sebagai bentuk restrukturisasi usaha. Di tahun 2014, perusahaan ini merger dengan PT. Pradja Pharin.

PT. Darya-Varia Laboratoria telah menerima sertifikat CPOB guna memenuhi syarat agar produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Saat ini perusahaan memiliki dua fasilitas produksi yakni di Gunung Putri dan Citeureup. Pabrik di Gunung Putri digunakan untuk produksi kapsul gelatin lunak dan produk bentuk cair sedangkan pabrik yang ada di Citeureup digunakan untuk memproduksi produk injeksi steril dan produk padat. Produk di kedua lokasi ini selain digunakan untuk konsumsi dalam negeri juga diekspor ke beberapa negara.

Untuk kepemilikan saham, saat ini PT. Darya-Varia Laboratoria mayoritas sahamnya dimiliki oleh Blue Sphere Singapore Pte. Ltd, anak perusahaan Unilab, perusahaan farmasi terbesar Filipina. Beberapa merek produk yang terkenal dari perusahaan ini seperti Decolgen, Enervon-C, Neo Diatabs, Natur-E, Vicee, dan lain-lain. PT. Darya Varia Laboratoria memiliki kantor pusat di South Quarter, Tower C, Jakarta.