Amyofarc


Apa Kandungan dan Komposisi Amyofarc?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Amyofarc adalah:

Setiap kemasan Amyofarc mengandung:

  • Amikacin sulfate setara Amikacin 500 mg / 4 ml vial injeksi
  • Amikacin sulfate setara Amikacin 250 mg / 2 ml vial injeksi

Sekilas Tentang Amikacin Pada Amyofarc
Amikasin adalah antibiotik aminoglikosida yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri. Amikasin bekerja dengan mengikat subunit ribosom 30S bakteri, menyebabkan salah membaca mRNA dan membuat bakteri tidak dapat mensintesis protein penting untuk pertumbuhannya.

Pemberian
Amikasin dapat diberikan sekali atau dua kali sehari tetapi harus diberikan melalui rute intravena atau intramuskular, yang cenderung menyakitkan. Tidak ada bentuk lisan yang tersedia. Dosis harus disesuaikan pada orang dengan gagal ginjal.

Penggunaan
Amikasin paling sering digunakan untuk mengobati infeksi berat yang didapat di rumah sakit dengan bakteri Gram negatif yang resisten terhadap banyak obat seperti Pseudomonas aeruginosa, Acinetobacter, dan Enterobacter.

Amikasin dapat dikombinasikan dengan antibiotik beta-laktam untuk terapi empiris untuk orang dengan neutropenia dan demam.

Efek samping

Efek samping amikasin mirip dengan aminoglikosida lainnya. Kerusakan ginjal dan gangguan pendengaran adalah efek yang paling penting. Karena potensi ini, kadar obat dalam darah dan penanda fungsi ginjal (kreatinin) dapat dipantau.

Amyofarc Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Amyofarc?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Amyofarc adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

  • Untuk pengobatan infeksi yang parah oleh bakteri gram negatif yang peka seperti Pseudomonas aeruginosa, E. Coli, Proteus Sp, Provindencia stuartii, Klebsiella Enterobacter-Serratia Sp, dan Acinetobacter sp
  • Digunakan juga untuk pengobatan infeksi non-tuberkulosis dan tuberkulosis oleh strain yang sensitif jika antibiotik generasi pertama sudah tidak mempan lagi
  • Obat ini umumnya digunakan untuk pengobatan septikemia (termasuk sepsis neonatal), infeksi saluran pernafasan yang serius, infeksi tulang dan sendi, infeksi sistem saraf pusat (termasuk meningitis), infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi intraabdominal (termasuk peritonitis), infeksi pada luka bakar, infeksi pasca operasi (termasuk pasca bedah vaskular), infeksi saluran kemih (ISK) yang mengalami komplikasi dan rekuren

Cara Kerja Obat

Amikacin adalah antibiotik golongan aminoglikosida yang merupakan hasil sintesis dari kanamycin yang digunakan secara luas untuk pengobatan infeksi bakteri. Antibiotik ini bekerja dengan cara mengikat ribosom 30s pada bakteri yang menyebabkan kegagalan pembacaan mRNA sehingga bakteri tidak mampu mensintesa protein untuk pertumbuhannya.

Apa Saja Kontraindikasi Amyofarc?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Amyofarc dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Jangan memberikan obat ini untuk penderita yang memiliki riwayat reaksi hipersensitivitas (alergi) terhadap Amikacin dan antibiotik golongan aminoglikosida lainnya karena ada kemungkinan terjadinya sensitivitas silang.
Selain itu, antibiotik golongan aminoglikosida juga kontraindikasi untuk penderita Myasthenia gravis.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Amyofarc Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Amyofarc, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Amyofarc?

Jika Anda lupa menggunakan Amyofarc, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Amyofarc Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Amyofarc?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Amyofarc yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Amyofarc?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Amyofarc yang mungkin terjadi adalah:

  • Neurotoksisitas termanifestasi sebagai ototoksisitas/gangguan pendengaran bilateral vestibular dan permanen, ruam kulit, demam obat, sakit kepala, parestesi, tremor, mual dan muntah, eosinofilia, artralgia, anemia, hipotensi, hypomagnesaemia, atau infark makular ketika diberikan secara intravitreus
  • Efek samping yang berpotensi fatal adalah nefrotoksisitas, blokade neuromuskular dan kelumpuhan, dan kolitis Clostridium difficile

Apa saja Perhatian Penggunaan Amyofarc?

  • Tidak dianjurkan untuk digunakan oleh ibu hamil, ibu menyusui, bayi prematur dan neonatal
  • Hati-hati menggunakan obat ini pada pasien gagal ginjal
  • Hati-hati menggunakan antibiotik Amyofarc (Amikacin) untuk pasien dengan kerusakan pendengaran atau kerusakan vestibular yang sudah ada sebelumnya. Dosis harus disesuaikan atau dihentikan jika terjadi gangguan vestibular atau gangguan pendengaran
  • Hindari penggunaan obat Amyofarc (Amikacin) dalam jangka waktu panjang
  • Hati-hati menggunakan obat ini pada pasien yang memiliki gangguan otot (misalnya parkinsonisme)
  • Jangan mengemudikan kendaraan atau menjalankan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi selama menggunakan antibiotik Amyofarc (Amikacin)

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Amyofarc Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Amyofarc untuk digunakan oleh wanita hamil:

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Amikacin kedalam kategori D dengan penjelasan sebagai berikut :

Terbukti beresiko terhadap janin manusia berdasarkan bukti-bukti empiris yang didapatkan dari investigasi, pengalaman marketing maupunĀ  studi terhadap manusia. namun jika benefit yang diperoleh dipandang lebih tinggi dari resiko yang mungkin terjadi, misal penyelamatan nyawa maka obat ini bisa diberikan.

Fakta bahwa obat ini diketahui berbahaya bagi janin harus menjadi perhatian serius jika menggunakan obat Amyofarc untuk ibu hamil. Akan lebih baik jika dipilih obat-obat lain yang memiliki kegunaan yang sama tetapi dengan resiko efek samping terhadap kehamilan yang lebih kecil.

Apa Saja Interaksi Obat Amyofarc?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Amyofarc antara lain:

  • Pemakaian bersamaan dengan sefalosporin dan antibiotik aminoglikosida lain (misalnya Gentamycin, tobramycin, neomycin, streptomycin) akan meningkatkan nefrotoksisitas
  • Memiliki efek aditif dengan obat-obat jenis neurotoxic, ototoxic atau nefrotoksik lainnya (misalnya bacitracin, cisplatin, amphotericin B, ciclosporin, tacrolimus, cefaloridine, paromomycin, viomycin, polymyxin B, colistin, vancomycin, dan aminoglikosida lainnya)
  • Terjadi peningkatan toksisitas jika digunakan bersama dengan diuretik kuat (misalnya furosemide, asam etakrilat, mannitol)
  • Terjadi peningkatan kadar kreatinin serum jika digunakan bersamaan dengan sefalosporin
  • Indomethacin dapat meningkatkan konsentrasi plasma Amyofarc (Amikacin) pada neonatus
  • Terjadi peningkatan risiko hipokalsemia jika digunakan bersamaan dengan bifosfonat
  • Terjadi peningkatan risiko nefrotoksisitas dan kemungkinan ototoxicity jika digunakan dengan platinum compounds
  • Peningkatan risiko blokade neuromuskular dan akibatnya terjadi depresi berat disertai pelepasan otot atau relaksasi otot (misalnya ether, halothane, d-tubocurarine, succinylcholine decamethonium, atracurium, rocuronium, vecuronium)

Sekilas Tentang Infeksi
Infeksi atau jangkitan adalah kolonalisasi (mengacu pada mikroorganisme yang tidak bereplikasi pada jaringan yang ditempatinya. Sedangkan "infeksi" mengacu pada keadaan di mana mikroorganisme bereplikasi dan jaringan menjadi terganggu) yang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme inang, dan bersifat paling membahayakan inang.

Organisme penginfeksi, atau patogen, menggunakan sarana yang dimiliki inang untuk dapat memperbanyak diri, yang pada akhirnya merugikan inang. Patogen mengganggu fungsi normal inang dan dapat berakibat pada luka kronik, gangrene, kehilangan organ tubuh, dan bahkan kematian. Respons inang terhadap infeksi disebut peradangan. Secara umum, patogen umumnya dikategorikan sebagai organisme mikroskopik, walaupun sebenarnya definisinya lebih luas, mencakup bakteri, parasit, fungi, virus, prion, dan viroid.

Simbiosis antara parasit dan inang, di mana satu pihak diuntungkan dan satu pihak dirugikan, digolongkan sebagai parasitisme. Cabang kedokteran yang menitikberatkan infeksi dan patogen adalah cabang penyakit infeksi.
Sekilas Tentang Obat Antibiotik
Antibiotika adalah segolongan molekul, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri molekul. Antibiotika berbeda dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desinfektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.

Antibiotik tidak efektif menangani infeksi akibat virus, jamur, atau nonbakteri lainnya, dan setiap antibiotik sangat beragam keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri. Ada antibiotika yang membidik bakteri gram negatif atau gram positif, ada pula yang spektrumnya lebih luas. Keefektifannya juga bergantung pada lokasi infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut.

Antibiotika oral (diberikan lewat mulut) mudah digunakan dan antibiotika intravena (melalui infus) digunakan untuk kasus yang lebih serius. Antibiotika kadang kala dapat digunakan setempat, seperti tetes mata dan salep.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Amyofarc?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Amyofarc:

  • Infeksi bakteri Gram-negatif yang parah
    Dewasa : 15 mg / kg sehari diberikan dalam 1 atau 2 dosis terbagi, secara injeksi IM, injeksi IV dalam 2-3 menit atau infus IV dalam 30-60 menit. Dosis maksimal : 1,5 g / hari. Durasi pengobatan yang dianjurkan : 7-10 hari
  • Dosis anak, Neonatus : Initial Loading dosis 10 mg / kg diikuti dengan 7,5 mg / kg setiap 12 jam. Bayi prematur : 7,5 mg / kg setiap 12 jam. Bayi 4 minggu sampai 12 tahun 15-20 mg / kg dalam 1 atau 2 terbagi. Dosis dapat diberikan secara injeksi IM, injeksi IV dalam 3-5 menit atau infus IV dalam 1-2 jam
  • Infeksi saluran kemih yang tidak disertai komplikasi
    Dewasa : 7,5 mg / kg sehari dalam 2 dosis terbagi secara injeksi IM, injeksi IV lambat dalam 2-3 menit atau infus IV dalam 30-60 menit

Catatan:

Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal :Ā Dosis harian bisa dikurangi atau interval dosis diperpanjang untuk menghindari akumulasi obat. Dosis awal 7.5 mg / kg BB. Untuk memperkirakan dosis pada pasien yang mengalami gangguan fungsi ginjalĀ atau diduga menderita gangguan fungsi ginjal adalah dengan cara mengalikan kadar kreatinin serum (dalam mg / 100 ml) dengan 9 dan hasilnya adalah interval dosis dalam jam.Ā Fungsi ginjal dapat mengalami perubahan yang cukup besar selama terapi, maka kreatinin serum sebaiknya sering diperiksa dan dilakukan modifikasi dosis.

Rekonstitusi :

Infus IV : Untuk orang dewasa, tambahkan 500 mg Amyofarc (Amikacin) ke dalam 100-200 mL pengencer IV yang kompatibel (misalnya NaCl 0,9%, dekstrosa 5%). Untuk pasien anak-anak, volume pengencer tergantung pada dosis yang ditentukan.

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Amyofarc?

  • Vial 500 mg/4 mL
  • Vial 250 mg/2 mL

Apa Nama Perusahaan Produsen Amyofarc?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Amyofarc:

Bernofarm

Sekilas Tentang Bernofarm
PT. Bernofarm merupakan suatu perusahaan farmasi yang didirikan pada 11 Maret 1971 di Surabaya. Awalnya perusahaan ini hanya merupakan suatu home industri dengan satu buah mesin produksi yang saat itu perusahaan masih bernama CV. Sumber Farma. Pada saat itu jumlah karyawan perusahaan ini masih sekira 20 orang, namun saat ini mencapai hingga 2900 orang karyawan.

Nama perusahaan ini diambil dari nama salah satu kota industri farmasi di Swiss yaitu "Bern". Pada 1976, perusahaan ini memindah lokasi produksinya ke Sidoarjo seluas 20 ribu meter persegi yang digunakan untuk fasilitas produksi produk beta-laktam (steril dan non steril), sefalosporin (steril dan non steril), dan juga untuk produksi produk non beta-laktam dan non sefalosporin. Perusahaan memproduksi obat generik dan juga obat bermerek dengan berbagai bentuk sediaan seperti kapsul, tablet, sirup, serbuk injeksi, ampul, vial, krim, dan sebagainya. Selain itu juga memproduksi produk lainnya sebagai permintaan pihak lain. Setelah itu perusahaan memperluas area produksinya kembali ke daerah baru masih di Sidoarjo seluas 48 ribu meter persegi.

Pada 1991, PT. Bernofarm menerima sertifikat CPOB dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Selain itu perusahaan telah mendapatkan beberapa sertifikat pengakuan mutu seperti ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, ISO 18001:2007, dan sebagainya. Produk PT. Bernofarm telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia.