Aminophylline / Aminofilin


Apa Kandungan dan Komposisi Aminophylline / Aminofilin?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Aminophylline / Aminofilin adalah:

Aminophylline

Sekilas Tentang Aminophylline Pada Aminophylline / Aminofilin
Aminophylline (aminofilin) merupakan kombinasi obat yang mengandung teofilin dan etilendiamin dengan perbandingan 2:1.

Properti

Ini lebih larut dalam air daripada teofilin. Butiran atau bubuk putih atau agak kekuningan, memiliki sedikit bau amoniak dan rasa pahit. Setelah terpapar udara, secara bertahap kehilangan etilendiamin dan menyerap karbon dioksida dengan pembebasan teofilin bebas. Solusinya bersifat basa. Satu g dilarutkan dalam 25 mL air untuk menghasilkan larutan bening; 1 g dilarutkan dalam 5 mL air mengkristal saat berdiri, tetapi larut kembali ketika sejumlah kecil etilendiamin ditambahkan. Tidak larut dalam alkohol dan dalam eter.

Mekanisme aksi

Aminofilin kurang poten dan kerja lebih pendek dibandingkan teofilin. Penggunaannya yang paling umum adalah dalam pengobatan asma bronkial.

Aminophylline / Aminofilin Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Aminophylline / Aminofilin?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Aminophylline / Aminofilin adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Untuk mengobati beberapa penyakit pernapasan, seperti asma, bronkitis, emfisema, dan penyakit paru-paru kronis. Selain itu, obat ini juga dapat meredakan gejala-gejala penyakit, seperti sesak napas, mengi, dan batuk-batuk.

Cara Kerja Obat

Aminofilin yang merupakan golongan bronkodilator ini bekerja dengan cara membuka saluran pernapasan di dalam paru-paru, sehingga udara dapat mengalir dengan lancar dan penggunanya dapat bernapas dengan lega.

Apa saja Peringatan Penggunaan Aminophylline / Aminofilin?

  • Bagi wanita yang sedang hamil, sesuaikan dosis dan penggunaan aminofilin dengan anjuran dokter. Sedangkan untuk wanita yang sedang menyusui disarankan untuk tidak mengonsumsi obat ini
  • Harap berhati-hati jika menderita demam, tukak lambung, hipertiroidisme, gangguan hati, gangguan jantung, epilepsi, porfiria, dan hipertensi
  • Harap waspada bagi perokok, peminum alkohol, dan bagi mereka yang sedang menggunakan inhaler atau obat-obatan lainnya
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter

Sekilas tentang pernapasan dan penyakitnya
Pernapasan adalah suatu proses dimana kita menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Respirasi adalah proses pembakaran (oksigen) zat-zat makanan (glukosa) di dalam sel-sel tubuh dengan bantuan oksigen dan enzim. Organ-organ pernapasan pada manusia yaitu rongga hidung, faring, laring, trakea, bronkus dan paru-paru, ronkiolus dan Alveolus.

Berikut adalah macam-macam penyakit pada sistem pernapasan


Faringitis

Faringitis adalah radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa nyeri pada waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Bakteri yang biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis. Peradangan juga dapat terjadi karena terlalu banyak merokok, ditandai dengan rasa sakit saat menelan dan rasa kering di kerongkongan.

Asma

Asma adalah kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi seperti debu, bulu, ataupun rambut. Global Initiative for Asthma, sebuah lembaga nirlaba internasional untu penanggulangan asma, mendefinisikan asma sebagai gangguan pada selaput pipa udara yang menyalurkan udara ke dalam paru-paru. Pada penyakit asma, paru-paru tidak dapat menyerap oksigen secara optimal. Asma ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus yang menyebabkan kesukaran bernapas. Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan oleh hipersensitivas bronkiolus (disebut asma bronkiale) terhadap benda-benda asing di udara. Asma merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Kelainan ini tidak menular dan bersifat genetis atau bawaan seseorang sejak lahir. Kelainan ini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan cukup rendah atau keadaan dingin, udara kotor, alergi, dan stres (tekanan psikologis).

Influenza (Flu)

Penyakit influenza disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal. Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh demam, gigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk yang tidak berdahak. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri.

Emfisema

Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan pembengkakan pada paru-paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara. Emfisema disebabkan hilangnya elastisitas alveolus. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.

Bronkitis

Bronkitis berupa peradangan pada selaput lendir dari saluran bronkial. Peradangan-peradangan tersebut dapat terjadi karena berbagai hal, di antaranya karena infeksi oleh mikroorganisme.

Asbestosis

Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).

Sinusitis

Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau sinus paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus, menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi pada gigi.

Tuberculosis (TBC)

TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini dapat menyerang seluruh organ tubuh manusia, namun yang paling sering diserang adalah paru-paru (maka secara umum sering disebut sebagai penyakit paru-paru / TB Paru-paru).

Gejala-gejala penyakit TB Paru adalah: batu berdahak selama tiga minggu atau lebih, dalam dahak pernah didapati bercak darah, demam selama satu bulan lebih terutama pada siang dan sore, menurunnya nafsu makan dan juga berat badan, sering berkeringat saat malam, dan sesak nafas.

Pneumonia

Pneumonia atau Logensteking yaitu penyakit radang pari-paru yang disebabkan oleh Diplococcus pneumoniae. Akibat peradangan alveolus dipenuhi oleh nanah dan lender sehingga oksigen sulit berdifusi mencapai darah. Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan.

Dipteri

Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada umumnya, disebabkan oleh Corynebacterium diphterial. Pada tingkat lanjut, penderitanya dapat mengalami kerusakan selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan meninggal dunia.

Renitis

Renitis merupakan peradangan pada rongga hidung sehingga hidung menjadi bengkak dan banyak mengeluarkan lendir. Gejala-gejala yang timbul pada seseorang yang menderita renitis antara lain bersin-bersin, hidung gatal, hidung tersumbat, dan berair (ingus encer). Renitis bisa timbul karena alergi atau faktor lain.

Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

Upper Respiratory tract Infection (URI) merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia bagian atas, yaitu hidung, laring (tekak), dan tenggorokan. Penyakit ini sering dijumpai pada masa peralihan cuaca. Penyebab munculnya ISPA hampir sama dengan influenza, yaitu karena kekebalan tubuh yang menurun.

Kanker Paru-Paru

Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan paru-paru.

SARS

SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah sebuah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus Coronavirus dari ordo Coronaviridae. Virus ini menginfeksi saluran pernapasan. Gejalanya berbedabeda pada tiap penderita, misalnya pusing, muntah-muntah, disertai panas tinggi dan batuk. Sementara itu, gangguan yang tidak disebabkan oleh infeksi antara lain rinitis, yaitu peradangan pada membran lendir (mukosa) rongga hidung. Banyaknya lendir yang disekresikan, mengakibatkan peradangan. Biasanya, terjadi karena alergi terhadap suatu benda, seperti debu atau bulu hewan.

Rinitis

Rinitis adalah radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir meningkat.

Laringitis

Laringitis adalah radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.

Legionnaries

Legionnaries adalah penyakit paru-paru yang disebabkan bakteri legionella pneumophilia. Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.

Tonsilitis

Tonsillitis adalah peradangan pada tonsil (amandel) sehingga tampak membengkak, berwarna kemerahan, terasa lunak dan timbul bintik-bintik putih pada permukaannya. Tonsilitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Jika terjadi infeksi melalui mulut atau saluran pernapasan, tonsil akan membengkak (radang) yang dapat menyebabkan penyempitan saluran pernapasan.

Asfiksi

Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan jaringan toksigen ke jaringan yang disebabkan oleh terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, atau jaringan tubuh. Asfiksi disebababkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan).

Hipoksia

Hipoksia yaitu gangguan pernapasan dimana kondisi sindrom kekurangan oksigen pada pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian.Pada kasus yang fatal dapat menyebabkan kematian pada sel-sel. Namun pada tingkat yang lebih ringan dapat menimbulkan penekanan aktivitas mental (kadang-kadang memuncak sampai koma), dan menurunkan kapasitas kerja otot.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Aminophylline / Aminofilin?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Aminophylline / Aminofilin:

Aminofilin

  • Untuk orang dewasa, dosis yang digunakan berkisar antara 225 mg hingga 350 mg sebanyak dua kali dalam sehari. Dosis akan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit dan kondisi kesehatan pasien. Dosis akan diubah atau disesuaikan seiring respons pasien terhadap obat
  • Sedangkan bagi pasien anak-anak, dosis yang diberikan adalah 12 mg untuk tiap satu kg berat badan mereka (12 mg/kg) sebanyak dua kali dalam sehari. Untuk kasus asma kronis, dosis bisa diberikan sebanyak 13-20 mg/kg sebanyak dua kali dalam sehari. Sebaiknya jangan memberikan aminofilin pada anak-anak yang memiliki berat badan kurang dari 40 kg

Bagaimana Cara Pemberian Obat Aminophylline / Aminofilin?

Telanlah tablet aminofilin dengan disertai air minum dan jangan mengunyah atau menghancurkannya terlebih dahulu. Obat ini bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, sebanyak dua kali dalam sehari atau pada pagi dan malam hari.

Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya, yaitu 12 jam. Usahakan untuk mengonsumsi aminofilin pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.

Bagi pasien yang lupa mengonsumsi aminofilin, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika belum lewat lebih dari 4 jam dari waktu dosis minum. Jangan menggandakan dosis aminofilin pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.

Aminofilin merupakan obat yang digunakan untuk jangka panjang. Oleh sebab itu jangan berhenti mengonsumsi obat ini sebelum bertanya terlebih dahulu pada dokter.

Jangan merokok atau minum alkohol selama menjalani pengobatan dengan aminofilin. Zat yang terkandung di dalam rokok atau alkohol dapat mengubah reaksi tubuh terhadap obat ini, dan dikhawatirkan akan mengurangi kinerjanya atau bahkan menyebabkan efek samping.

Jika gejala belum juga membaik setelah beberapa hari mengonsumsi aminofilin atau bahkan bertambah buruk, segera temui dokter yang meresepkannya.

Selama mengonsumsi obat ini, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter secara regular agar tes darah dapat dilakukan. Tes darah dilakukan untuk memastikan tingkat obat ini di dalam tubuh tidak terlalu tinggi dan memeriksa kadar potasium darah.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Aminophylline / Aminofilin Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Aminophylline / Aminofilin, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Aminophylline / Aminofilin?

Jika Anda lupa menggunakan Aminophylline / Aminofilin, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Aminophylline / Aminofilin Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Aminophylline / Aminofilin?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Aminophylline / Aminofilin yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Aminophylline / Aminofilin?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Aminophylline / Aminofilin yang mungkin terjadi adalah:

Sama seperti obat-obat lain, aminofilin juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang biasa terjadi setelah mengonsumsi obat ini antara lain:

  • Detak jantung meningkat
  • Gelisah
  • Gemetar
  • Gangguan tidur
  • Mual
  • Sakit kepala
  • Sakit perut