Allylestrenol


Allylestrenol Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Allylestrenol?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Allylestrenol adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

  • Allylestrenol diindikasikan untuk mencegah terjadinya persalinan prematur
  • Obat ini berfungsi untuk menekan motilitas uterus sehingga mampu mencegah keguguran termasuk abortus habitualis/keguguran berulang

Sekilas tentang obat estrogen dan progesteron
Estrogen merupakan salah satu dari kelompok hormon steroid yang diproduksi oleh ovarium, plasenta, kelenjar adrenal dan, dalam jumlah kecil, oleh testis laki-laki. Estrogen menyebabkan perkembangan karakteristik seksual sekunder (misalnya payudara, pinggul lebih besar) pada remaja putri dan terlibat dalam pembangunan kembali lapisan rahim setelah menstruasi. Estrogen juga berperan dalam penyerapan kalsium dan keseimbangan. Penurunan estrogen pasca-menopause pada perempuan mengakibatkan demineralisasi tulang dan osteoporosis, serta gejala-gejala menopause lainnya. Senyawa mirip estrogen juga dibentuk oleh tanaman-tanaman tertentu (disebut fitoestrogen). Nama lain estrogen adalah strone, estrodiol, atau estriol.

Progesteron adalah hormon yang dikeluarkan oleh korpus luteum (massa sel yang terbentuk di ovarium di tempat di mana sel telur dilepaskan) setelah ovulasi. Progesteron berperan menyiapkan rahim untuk kehamilan. Bila kehamilan terjadi, produksi progesteron pada akhirnya akan dilakukan oleh plasenta. Bila kehamilan tidak terjadi, korpus luteum akan terpecah dalam 12-16 hari dan berhenti memproduksi progesteron, sehingga memicu menstruasi.

Progesteron berperan besar dalam perkembangan fetus. Pengaruh progesteron pada reproduksi diantaranya adalah:

  • Mempertebal dinding endometrium setelah terjadi ovulasi

  • Menghambat produksi LH agar korpus luteum mengalami degenerasi saat tidak terjadi fertilisasi

  • Menghambat laktasi saat kehamilan

  • Mempersiapkan endometrium untuk implantasi zigot

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Allylestrenol?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Allylestrenol:

Dosis untuk mencegah terjadinya persalinan prematur

Dosis disesuaikan dengan kondisi pasien. Dosis maksimal yang diperbolehkan : 40 mg/hari.

Dosis untuk mencegah keguguran

3 x sehari 5 mg. Obat diberikan selama 5-7 hari, dapat diperpanjang jika diperlukan.

Habitual abortion/keguguran berulang

5-10 mg, diminum setiap hari segera setelah kehamilan terdeteksi. Obat digunakan sampai setidaknya lewat 1 bulan setelah kehamilan melewati periode kritis.

Apa Saja Kontraindikasi Allylestrenol?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Allylestrenol dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

  • Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif/alergi obat Allylestrenol
  • Kontraindikasi untuk pasien yang mengalami trombofleobitis, perdarahan vaginal yang tidak terdiagnosis, aborsi tidak lengkap, karsinoma yang terkait hormon, apoplexy serebral
  • Tidak boleh digunakan sebagai tes diagnostik untuk kehamilan
  • Jangan digunakan untuk pasien dengan gangguan hati parah


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Allylestrenol Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Allylestrenol, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Allylestrenol?

Jika Anda lupa menggunakan Allylestrenol, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Allylestrenol Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Allylestrenol?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Allylestrenol yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Allylestrenol?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Allylestrenol yang mungkin terjadi adalah:

 

  • Efek samping yang umum adalah gangguan saluran pencernaan misalnya mual dan muntah
  • Penggunaan hormon sintetis ini juga bisa menyebabkan gangguan nafsu makan/berat badan
  • Efek samping pada kulit diantaranya jerawat, ruam kulit, dan urtikaria
  • Perubahan pada payudara, hirsutisme, perubahan libido, siklus menstruasi yang berubah atau perdarahan menstruasi yang tidak teratur (jarang) juga sering dialami saat menggunakan obat ini
  • Efek samping lainnya misalnya depresi, sakit kepala, demam, kelelahan, retensi cairan, dan edema

Apa saja Perhatian Penggunaan Allylestrenol?

  • Obat ini bisa menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan. Oleh karena itu sebaiknya diminum bersama/setelah makan, terutama jika Anda juga menderita penyakit gangguan pencernaan misalnya maag
  • Gunakan Allylestrenol sesuai dosis yang dianjurkan. Jangan menghentikan pengobatan secara tiba-tiba karena berpotensi menyebabkan perdarahan intermiten
  • Hentikan penggunaan Allylestrenol jika Anda mengalami gangguan penglihatan, proptosis atau diplopia secara tiba-tiba atau pembengkakan pembuluh darah retina
  • Hati-hati menggunakan obat ini jika anda mempunyai riwayat epilepsi, migrain, asma, atau memiliki gangguan jantung, gangguan emboli atau ginjal
  • Hati-hati menggunakan obat ini untuk pasien dengan gangguan toleransi glukosa dan penderita diabetes
  • Jangan menggunakan obat Allylestrenol untuk pasien yang mengalami perdarahan vagina yang tidak diketahui sebabnya, aborsi tidak lengkap, karsinoma yang terkait hormon, apoplexy serebral, tromboflebitis, dan gangguan hati berat
  • Penggunaan obat ini oleh pasien yang memiliki riwayat depresi harus dilakukan secara hati-hati
  • Obat ini hanya boleh digunakan sesuai dengan indikasinya. Penggunaan untuk tujuan lain, terutama oleh anak-anak tidak diperbolehkan
  • Obat ini bisa menyebabkan perubahan dalam profil lipid dan gangguan tes fungsi hati. Jika Anda akan melakukan tes-tes terkait lipid atau hati, beritahukan bahwa Anda sedang menggunakan obat ini kepada tenaga medis yang bersangkutan
  • Obat ini bisa menyebabkan sakit kepala, pusing, bahkan migrain. Jangan mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi selama menggunakan obat hormon sintetis ini

Penggunaan Allylestrenol untuk ibu hamil

Obat ini diindikasikan untuk mencegah terjadinya persalinan prematur, untuk ibu hamil yang rentan mengalami keguguran atau mempunyai riwayat keguguran sebelumnya. Penggunaan obat ini hanya jika ibu hamil memang benar-benar memerlukannya.

Apa Saja Interaksi Obat Allylestrenol?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Allylestrenol antara lain:

  • Klirens obat ini dipercepat oleh obat-obat penginduksi enzim misalnya, carbamazepine, griseofulvin, phenobarbital, phenytoin and rifampicin
  • Obat anti jamur Ketoconazole dapat meningkatkan bioavailabilitas progesteron
  • Interaksi yang berpotensi fatal : Peningkatan konsentrasi ciclosporin