Alizapride


Alizapride Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Alizapride?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Alizapride adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Alizapride digunakan dalam terapi mual dan muntah termasuk mual dan muntah pasca operasi.

Bagaimana Farmakologi Alizapride?

Alizapride termasuk dalam golongan obat antagonis dopamin. Ia memiliki efek antiemetik karena memiliki aktifitas antagonis pada reseptor D2 pada zona pemicu kemoreseptor di dalam sistem saraf pusat. Hal ini mencegah mual dan muntah yang dipicu oleh rangsangan tertentu. Secara struktur mirip dengan metoclopramide dan sejenisnya yang bekaitan dengan emesis dan prokinetik.

Farmakokinetik:

  • Penyerapan: Diserap dengan baik setelah pemberian secara oral
  • Ekskresi: Diekskresikan terutama tidak berubah dalam urin. Paruh eliminasi: sekitar 3 jam

Apa Saja Kontraindikasi Alizapride?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Alizapride dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Alizapride dikontraindikasikan pada pheochromocytoma, penderita penyakit parkinson, perforasi atau sub-oklusi gastro intestinal dan kondisi aktivasi motilitas GI lainnnya.

Apa saja Perhatian Penggunaan Alizapride?

  • Hati-hati penggunaan pada pasien dengan gangguan ginjal
  • Kemungkinan akan menggangu kemampuan mengemudi dan mengoperasikan mesin


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Alizapride Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Alizapride, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Alizapride?

Jika Anda lupa menggunakan Alizapride, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Alizapride Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Alizapride?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Alizapride yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Alizapride?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Alizapride yang mungkin terjadi adalah:

Efek samping yang dapat terjadi akibat penggunaan alizapride antara lain mengantuk, pusing, sakit kepala, diare, gejala ekstrapiramidal, amenorea, dan galaktorea.

Apa Saja Interaksi Obat Alizapride?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Alizapride antara lain:

  • Hindari penggunaan alkohol selama penggunaan alizapride
  • Efikasi berkurang dengan penggunaan apomorphine, brexpipazole, bromocriptine, dan cabergoline
  • Risiko efek samping meningkat dengan pemberian benzatropine dan deutetrabenazine

Sekilas Tentang Obat Antiemetik
Antiemetik adalah obat yang efektif melawan muntah dan mual. Antiemetik biasanya digunakan untuk mengobati mabuk perjalanan dan efek samping analgesik opioid, anestesi umum, dan kemoterapi yang diarahkan melawan kanker. Mereka dapat digunakan untuk kasus gastroenteritis yang parah, terutama jika pasien mengalami dehidrasi.

Beberapa antiemetik yang sebelumnya dianggap menyebabkan cacat lahir, tampaknya aman untuk digunakan oleh wanita hamil dalam pengobatan mual di pagi hari dan hiperemesis gravidarum yang lebih serius.

Berikut adalah beberapa tipe dari obat antiemetik:

    Antagonis reseptor 5-HT3 memblokir reseptor serotonin di sistem saraf pusat dan saluran pencernaan. Dengan demikian mereka dapat digunakan untuk mengobati mual & muntah obat pasca operasi dan sitotoksik. Namun, mereka juga bisa menyebabkan konstipasi atau diare, mulut kering, dan fatigue.

    • Dolasetron

    • Granisetron

    • Ondansetron

    • Tropisetron

    • Palonosetron

    Antagonis dopamin bekerja pada batang otak dan digunakan untuk mengobati mual dan muntah yang berhubungan dengan kanker, penyakit radiasi, opioid, obat sitotoksik, dan anestesi umum. Efek samping termasuk kejang otot dan kegelisahan.

    • Domperidone

    • Olanzapine

    • Haloperidol (terbatas manfaatnya oleh efek samping ekstra-piramidal dan sedatif)

    • Alizapride

    • Prochlorperazine

    • Chlorpromazine (Penggunaan dibatasi oleh sifat penenang)

    Antagonis reseptor NK1

    • Aprepitant

    • Casopitan

    • Rolapitant

    dan masih ada tipe-tipe antiemetik yang lain.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Alizapride?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Alizapride:

Mual dan muntah

Pomberian PO:

Dewasa:

75-300 mg/hari dalam dosis terbagi.

Mual dan muntah yang berhubungan dengan kemoterapi kanker

Pemberian IV/IM:

Dewasa: 2-5 mg/kg/hari dalam dua dosis terbagi (dosis pertama 30 menit sebelum dan dosis kedua 4-8 jam setelah pemberian kemoterapi). maksimal 4,5 g/kemoterapi.

Rute Pemberian

Oral, IM, IV

Nama Brand Alizapride?

Alizaprida Humax, Nausilex, Limican, Litican, Plitican, Plitivan, Superan, Vergentan