Daftar Isi
Alfuzosin Obat Apa?
Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Alfuzosin?
Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Alfuzosin adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:
Alfuzosin digunakan untuk terapi pengobatan pembesaran prostat pada pria (benign prostatic hyperplasia (BPH)). Obat ini tidak mengecilkan prostat akan tetapi bekerja dengan mengendurkan otot-otot yang ada pada prostat dan kandung kemih. Dengan demikian akan membantu meringankan gejala pembesaran prostat seperti sulit buang air kecil, aliran urin lemah, sering buang air kecil, dan lain-lain.
Bagaimana Farmakologi Alfuzosin?
Alfuzosin merupakan turunan dari quinazoline yang memblokade adrenoreseptor sehingga menyebabkan efek relaksasi otot polos pada leher kandung kemih dan prostat sehingga menghasilkan peningkatan aliran urin dan pengurangan gejala benign prostatic hyperplasia (BPH).
Apa Saja Kontraindikasi Alfuzosin?
Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Alfuzosin dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:
Alfuzosin dikontraindikasikan pada mereka yang memiliki riwayat hipertensi ortostatik, gangguan hati yang parah, dan pasien yang mengonsumsi obat penghambat CYP3A4 seperti ketoconazole, itraconazole, dan ritonavir.
Farmakokinetik:
- Penyerapan: Mudah diserap. bioavailabilitas: Sekitar 64%. Waktu untuk memuncak konsentrasi plasma: 0,5-3 jam
- Distribusi: Pengikatan protein plasma: 90%
- Metabolisme: Dimetabolisme secara luas di hati, terutama oleh isoenzim CYP3A4, menjadi metabolit yang tidak aktif
- Ekskresi: Dalam tinja melalui empedu (69%) dan melalui urin (24%; sekitar 11% sebagai obat tidak berubah). Waktu paruh eliminasi: 3-5 jam
Apa saja Perhatian Penggunaan Alfuzosin?
- Sebelum mengonsumsi alfuzosin, beritahu pada dokter jika Anda memiliki riwayat alergi, sebab kemungkinan komponen dalam obat ini memiliki kandungan nonaktif yang menyebabkan alergi
- Alfuzosin kemungkinan dapat menyebabkan kondisi perubahan ritme jantung (QT prolongation). Akibatnya dapat menyebabkan denyut jantung menjadi tidak normal dan gejala seperti pusing dan pingsan. Risiko ini bisa meningkat akibat penggunaan obat yang menyebabkan QT prolongation. Penurunan kadar kalium atau magnesium dapat terjadi pada kasus QT prolongation, terlebih jika Anda mengonsumsi obat diuretik
- Hati-hati pada penderita dengan gangguan hati dan ginjal tingkat ringan hingga sedang
- Karsinoma prostat harus ditiadakan sebelum memulai terapi dengan alfuzosin
- Obat ini dapat menyebabkan pusing, hindari mengemudi dan mengoperasikan mesin saat sedang mengonsumsi obat ini sampai keadaan kembali normal
- Hati-hati penggunaan obat ini pada lansia sebab pengaruhnya dapat menyebabkan pusing dan penurunan tekanan darah
- Penggunaan pada wanita hamil harus jelas digunakaan hanya jika dibutuhkan dan harus didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter
- Tidak diketahui apakah obat ini masuk ke dalam ASI. Konsultasikan pada dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini jika Anda menyusui
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apakah Aman Menggunakan Alfuzosin Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?
Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Alfuzosin, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.
Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Alfuzosin?
Jika Anda lupa menggunakan Alfuzosin, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.
Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Alfuzosin Sewaktu-waktu?
Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Bagaimana Cara Penyimpanan Alfuzosin?
Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.
Bagaimana Penanganan Alfuzosin yang Sudah Kedaluwarsa?
Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.
Apa Efek Samping Alfuzosin?
Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Alfuzosin yang mungkin terjadi adalah:
- Pusing, sakit kepala, denyut jantung tidak teratur, nyeri dada, hipotensi postural, diare, infeksi saluran pernapasan bagian atas, rinitis, bronkhitis, sinusitis, faringitis, hepatoselular dan gangguan hati kolestatik seperti penyakit kuning, kelelahan, ruam, pruritus, urtikaria
- Jarang: priapisme
Parameter Pemantauan
Pantau secara reguler tekanan darah dan aliran urin.
Apa Saja Interaksi Obat Alfuzosin?
Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Alfuzosin antara lain:
- Penggunaan bersamaan dengan obat QT prolongation dapat memperbesar risiko efek samping alfuzosin
- Penggunaan bersamaan dengan obat agen penghambat α1-adrenergic seperti atenolol atau diltiazem menyebabkan risiko efek samping pada kardiovaskular
- Pemberiaan bersamaan dengan obat itraconazole, ketoconazole, boceprevir, cobicistat, clarithromycin, nefazodone, inhibitor protease HIV seperti lopinavir dan ritonavir, dapat mengurangi keefektifan alfuzosin
Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Alfuzosin Pada Wanita Hamil?
Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.
FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Alfuzosin untuk digunakan oleh wanita hamil:Pemberian secara PO:
Kategori B: Studi terhadap sistem reproduksi binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko pada janin tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil, atau studi terhadap sistem reproduksi binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping (selain penurunan fertilitas) yang tidak terjadi pada studi terkontrol terhadap wanita hamil trimester 1 (dan tidak ada bukti mengenai risiko pada trimester selanjutnya).
Prostat merupakan organ kecil seukuran kenari yang berada di bawah kandung kemih (tempat urin disimpan) dan mengelilingi uretra (tabung yang membawa air seni dari kandung kemih). Prostat mengeluarkan cairan semen, zat susu yang bergabung dengan sperma (yang diproduksi di testis) untuk membentuk air mani. Macam-macam penyakit/gangguan prostat: Benign prostatic hyperplasia (BPH) BPH atau yang biasa dikenal dengan pembesaran prostat jinak terjadi ketika kelenjar prostat membesar, sehingga saluran kemih akan menyempit. Kondisi ini dapat menyebabkan otot kandung kemih menebal. Lambat laun, dinding kandung kemih akan melemah dan mengalami kesulitan untuk mengeluarkan urine dari kandung kemih. Beberapa gejala yang muncul akibat pembesaran prostat jinak (BPH), antara lain:
Untuk mengatasi pembesaran prostat jinak (BPH), cara umum yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan obat-obatan. Golongan obat-obatan yang biasa diresepkan dokter kepada penderita pembesaran prostat jinak adalah:
Prostatitis Prostatitis merupakan peradangan atau pembengkakan pada kelenjar prostat. Prostatitis lebih sering terjadi pada pria yang berusia lebih muda, antara 30-50 tahun. Prostatitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, yang bisa berasal dari infeksi saluran kemih atau dari penyakit menular seksual. Namun pada beberapa kasus, penyebab prostatitis tidak dapat diketahui dengan pasti. Penyebab prostatitis dapat dikelompokkan berdasarkan jenisnya, yaitu:
Selain mengonsumsi obat, penderita prostatitis disarankan melakukan hal-hal yang membantu meredakan gejala prostatitis, seperti berendam air panas, membatasi konsumsi minuman beralkohol dan rokok, menghindari minuman berkafein, dan menghindari aktivitas yang membuat prostat menjadi iritasi, seperti bersepeda dan duduk terlalu lama. Kanker prostat Kanker prostat adalah pertumbuhan sel secara abnormal pada kelenjar prostat. Hingga kini, penyebab munculnya kanker prostat masih belum diketahui. Tapi terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker prostat, yaitu faktor usia, riwayat keluarga, dan obesitas. Kanker prostat biasanya tidak menimbulkan gejala apapun saat stadium awal. Namun pada stadium lanjut dapat menyebabkan gejala, seperti:
Apabila kanker prostat terdeteksi sedini mungkin pada stadium awal, keberhasilan untuk penyembuhan kanker akan semakin besar. Karena itu, penting melakukan pemeriksaan sesuai anjuran dokter, jika terdapat faktor risiko atau gejala. |
Sistem perkemihan atau dunia medis menyebutnya sistem urinaria merupakan sistem yang berlangsung dalam tubuh yang berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat sisa/racun dari hasil metabolisme tubuh. Adapun organ-organ pokok yang bekerja dalam sistem urinaria ini adalah Ginjal, Ureter, Vesika Urinary, dan Uretra. Keempat organ tersebut bisa dibilang merupakan organ pokok dari sistem urinaria, dimana setiap organ-organ memiliki fungsi masing-masing. Organ-organ dari sistem perkemihan tersebut sejatinya akan mengalami gangguan jika tidak dijaga kesehatanya, sehingga dapat menimbulkan gangguan atau penyakit. Berikut penyakit-penyakit yang sering ditemukan pada sistem perkemihan/urinaria:
|
Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Alfuzosin?
Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Alfuzosin:
Pemberian secara PO
Benign prostatic hyperplasia (BPH):
- Dewasa: 2.5 mg tid. Maksimal: 10 mg/hari. Dosis pertama harus diberikan sebelum tidur. Extended-release: 10 mg sekali sehari
- Lansia: Awal, 2.5 mg bid. retensi urin akut: Extended-release: 10 mg sekali sehari diminum mulai dari hari pertama kateterisasi. Durasi: 3-4 hari
Bagaimana Cara Penyimpanan Alfuzosin?
Simpan pada suhu antara 20-25°C. Lindungi dari cahaya dan kelembaban.
Sediaan
Tablet kekuatan 10 mg.
Nama Brand Alfuzosin?
Uroxatral, Xatral XL