Sporale


Apa Kandungan dan Komposisi Sporale?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Sporale adalah:

Fluconazole 2 mg / ml infus

Sporale Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Sporale?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Sporale adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

  • Sporale (fluconazole) digunakan untuk pengobatan infeksi non-sistemik oleh jamur candida pada vagina, tenggorokan, dan mulut
  • Digunakan juga untuk infeksi jamur seperti orofaringeal dan kandidiasis esofagus
  • Efektif juga untuk pengobatan jamur candida pada saluran kemih, peritonitis, dan infeksi Candida sistemik
  • Untuk mencegah infeksi jamur pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, termasuk orang-orang dengan neutropenia akibat kemoterapi kanker, orang-orang dengan infeksi HIV lanjut, pasien transplantasi, dan bayi prematur
  • Sebagai obat anti jamur lini kedua pada pengobatan meningoencephalitis kriptokokus, dan infeksi jamur pada sistem saraf pusat
  • Di beberapa negara anti jamur golongan triazole seperti fluconazole lebih dipilih dibandingkan ketoconazole untuk penggunaan sebagai anti jamur sistemik, karena memiliki afinitas yang lebih besar terhadap membran sel jamur dan memiliki toksisitas yang lebih kecil

Cara Kerja Obat

Fluconazole adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi jamur, terutama infeksi candida pada vagina, mulut, tenggorokan, dan aliran darah. Obat ini termasuk golongan triazole generasi pertama. Seperti semua agen antijamur kelas azole, fluconazole mengganggu sintesis membran sel jamur dengan cara menghambat enzim sitokrom P450 14Ī±-demethylase (P45014DM). Penghambatan ini mencegah konversi lanosterol ke ergosterol, komponen penting dari membran sitoplasma jamur.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Sporale?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Sporale:

  • Vaginitis dan balanitis kandida
    dewasa : 150 mg dosis tunggal secara oral
  • Kandidiasis mukosa (misalnya kandidiasis orofarings, kandidiasis oral atropikans, esofagitis, kandiduria, infeksi bronkopulmoner noninvasif, kecuali genitalia)
    • Dewasa : 50 mg / hari. Bisa ditingkatkan menjadi 100 mg / hari untuk infeksi yang lebih parah. Umumnya diberikan selama 7-14 hari. Durasi 14-30 hari untuk esofagitis, kandiduria, infeksi bronkopulmoner noninvasif. Obat diberikan secara oral
    • Anak : 3-6 mg / kg BB pada hari pertama, kemudian 3 mg / kg BB / hari. Obat diberikan setiap 72 jam pada neonatus usia sampai 2 minggu, dan setiap 48 jam pada neonatus usia 2-4 minggu. Obat diberikan secara oral atau infus intravena
  • Tinea pedis, korporis, kruris, versikolor dan kandidiasis dermal
    Dewasa : 50 mg / hari. Obat diberikan selama 2-4 minggu, maksimum 6 minggu misalnya pada tinea pedis. Obat diberikan secara oral
  • Infeksi kandida invasif (termasuk kandidemia dan kandidiasis diseminata) dan infeksi kriptokokus (termasuk meningitis)
    • Dewasa : dosis awal 400 mg dilanjutkan 200 mg / hari. Dosis bisa ditingkatkan sampai 400 mg / hari. Pengobatan diteruskan sesuai dengan respons (untuk meningitis kriptokokus, minimal 6-8 minggu). Obat diberikan secara oral atau infus intravena
    • Anak : 6-12 mg / kg Bb / hari. Obat diberikan setiap 72 jam pada neonatus usia sampai 2 minggu, dan setiap 48 jam untuk neonatus usia 2-4 minggu. Obat diberikan secara oral atau infus intravena
  • Pencegahan kambuhnya meningitis kriptokokus pada pasien AIDS
    Dewasa : 100-200 mg / hari (setelah menjalani terapi primer)
  • Profilaksis infeksi jamur pada pasien immunocompromised, setelah kemoterapi atau radioterapi
    • Dewasa : 50-400 mg / hari disesuaikan dengan risiko infeksi. 400 mg / hari jika terdapat risiko tinggi terjadinya infeksi sistemik, misalnya setelah transplantasi sumsum tulang. Terapi dimulai sebelum terjadinya netropenia dan dilanjutkan sampai 7 hari setelah jumlah netrofil yang diinginkan tercapai
    • Anak : tergantung dari lama dan beratnya neutropenia, 3-12 mg / kg BB / hari. Obat diberikan setiap 72 jam untuk neonatus usia sampai 2 minggu, dan setiap 48 jam untuk neonatus usia 2-4 minggu

Apa Saja Kontraindikasi Sporale?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Sporale dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

  • Jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada fluconazole atau obat golongan triazole lainnya
  • Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki gangguan hati dan pasien yang sedang diterapi dengan terfenadin atau astemizol, terutama jika dosis Sporale (fluconazole) 400 mg atau lebih
  • Pasien yang sedang menggunakan obat lain yang diketahui bisa memperpanjang interval QT dan yang dimetabolisme melalui enzim CYP3A4 seperti cisapride, astemizol, erythromycin, pimozide, dan quinidine tidak boleh menggunakan Sporale (fluconazole)
  • Kontraindikasi untuk pasien yang sedang menggunakan obat golongan SSRI seperti fluoxetine atau sertraline


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Sporale Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Sporale, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Sporale?

Jika Anda lupa menggunakan Sporale, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Sporale Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Sporale?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Sporale yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Sporale?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Sporale yang mungkin terjadi adalah:

  • Efek samping yang umum diantaranya ruam, sakit kepala, pusing, mual, muntah, sakit perut, diare, dan peningkatan kinerja enzim hati
  • Efek samping yang lebih jarang misalnya anoreksia, tubuh yang lelah, dan sembelit
  • Efek samping yang sangat jarang seperti oliguria, hipokalemia, parestesia, kejang, alopecia, angioudem, anafilaksis, lesi bulosa, nekrolisis epidermal toksik, sindrom Stevens-Johnson, trombositopenia, diskrasia darah lainnya,dan hepatotoksisitas serius termasuk gagal hati
  • Pada pasien AIDS pernah dilaporkan terjadi reaksi kulit yang parah

Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Sporale?

  • Pemakaian harus dihentikan jika muncul ruam kulit atau tanda lain yang menunjukkan reaksi alergi karena bisa berakibat fatal
  • Obat ini kadang-kadang menyebabkan pusing dan mengantuk, jangan mengemudi atau menyalakan mesin saat menggunakan obat ini
  • Sporale (fluconazole) harus diberikan secara hati-hati pada pasien dengan disfungsi hati. Pemakaian harus dihentikan jika muncul tanda-tanda klinis dan gejala yang konsisten dengan penyakit hati
  • Berikan dengan hati-hati jika pasien menderita disfungsi ginjal
  • Obat ini disekresi dalam air susu ibu dengan kadar yang hampir sama dengan kadar pada plasma. Oleh karena itu, penggunaan Sporale (fluconazole) oleh ibu menyusui tidak dianjurkan
  • Penggunaan Sporale (fluconazole) bisa menyebabkan perpanjangan interval QT, yang dapat menyebabkan aritmia jantung yang serius. Oleh karena itu, harus hati-hati jika digunakan untuk pasien dengan faktor risiko seperti penyakit jantung struktural, dan kelainan elektrolit. Hal ini juga menjadi dasar penggunaan bersamaan dengan obat penyebab perpanjangan interval QT dikontraindikasikan

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Sporale Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Sporale untuk digunakan oleh wanita hamil:

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan fluconazole kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

  • Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar
  • Namun jika diberikan pada dosis tinggi, terutama pada trimester pertama kehamilan obat ini telah dikaitkan dengan kejadian cacat lahir pada bayi. FDA sekarang mengkategorikan penggunaan fluconazole dosis tinggi selama trimester pertama kehamilan ke dalam kategori D, dengan penjelasan sebagai berikut :
  • Terbukti beresiko terhadap janin manusia berdasarkan bukti-bukti empiris yang didapatkan dari investigasi, pengalaman marketing maupunĀ  studi terhadap manusia, namun jika benefit yang diperoleh dipandang lebih tinggi dari resiko yang mungkin terjadi, obat ini bisa diberikan

Apa Saja Interaksi Obat Sporale?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Sporale antara lain:

  • Penggunaan bersamaan dengan obat-obat seperti cisapride, astemizol, erythromicin, pimozide, dan quinidine berpotensi meningkatkan risiko cardiotoxicity (interval QT yang berkepanjangan, torsade de pointes) dan kematian jantung mendadak. Kombinasi ini adalah kontraindikasi
  • Pada dosis 400 mg atau lebih besar tidak boleh digunakan bersamaan dengan terfenadine karena menyebabkan hal yang sama
  • Fluconazole mengurangi metabolisme tolbutamid, glibenclamide, dan glipizide sehingga meningkatkan konsentrasinya di plasma darah. Konsentrasi glukosa darah harus dipantau secara seksama dan dosis obat-obat ini harus disesuaikan seperlunya
  • Penggunaan dengan antikoagulan warfarin atau kumarin bisa meningkatkan protrombin time sehingga meningkatkan potensi terjadinya perdarahan
  • Penyesuaian dosis antikoagulan mungkin diperlukan
  • Fluconazole meningkatkan konsentrasi plasma fenitoin, teofilin, siklosporin, rifabutin, midazolam, tacrolimus, dan metadon
  • Rifampisin meningkatkan metabolisme fluconazole sehingga menurunkan efek farmakologisnya. Peningkatkan dosis fluconazole mungkin diperlukan untuk beberapa indikasi
  • Fluconazole memiliki potensi untuk meningkatkan eksposur sistemik obat golongan calcium chanel blocker (nifedipin, isradipin, amlodipine, verapamil, dan felodipin). Pemantauan efek samping dianjurkan
  • Penurunan dosis celecoxib mungkin diperlukan bila dikombinasikan dengan fluconazole

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Sporale?

Infus 100 ml

Apa Nama Perusahaan Produsen Sporale?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Sporale:

Dexa Medica


Dexa Medica adalah suatu perusahaan farmasi Indonesia yang didirikan pada 1969 oleh Drs. Rudy Soetikno Apt. seroang apoteker muda yang pernah bertugas sebagai tentara. Dikarenakan pernah terjadi kelangkaan pasokan obat, maka ia bersama rekannya mulai mendirikan sebuah perusahaan farmasi kecil dengan produk obat tablet.

Karena semakin meningkatnya permintaan, maka Dexa Medica meningkatkan kuantitas produksinya sehingga pada 1975 produknya telah tersedia di seluruh pulau Sumatera, dan pada 1978, produk perusahaan ini telah tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai perusahaan nasional, maka pada 1984 perusahaan ini mendirikan kantor pemasaran di Jakarta. Perusahaan ini pun semakin berkembang dan dibuktikan dengan produk-produknya yang berhasil menembus pasar negara-negara Asia dan Afrika sekaligus menjadikan Dexa Medica menjadi salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Saat ini posisi CEO perusahaan dijabat oleh Ir. Ferry A. Soetikno, M.Sc., M.B.A.