Geneva Astringent Anti Acne

Daftar Isi


Apa Kandungan dan Komposisi Geneva Astringent Anti Acne?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Geneva Astringent Anti Acne adalah:

Aqua, Water, Alcohol Denat , Propylene Glycol, Glycerin, Melaleuca Alternifolia Leaf Oil, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, Polysorbate 80, Methylparaben, Allantoin, Disodium EDTA, Hamamelis Virginiana Extract, Hexamidine Diisethionate, Citric Acid, CI 19140, CI 42090, Aloe Barbadensis Extract, Potassium Sorbate, Polyaminopropyl Biguanide.

Sekilas Tentang Alcohol (Ethanol) Pada Geneva Astringent Anti Acne
Alkohol dalam berbagai bentuknya merupakan suatu zat yang memiliki sifat antiseptik, disinfektan, dan antidot. Alkohol memiliki banyak bentuk yang digunakan untuk tujuan yang berbeda-beda. Pada pembahasan ini kita batasi alkohol dalam bentuk alkohol, n-butanol, dan ethanol. Alkohol dapat diaplikasikan pada kulit sebagai disinfektan kulit sebelum injeksi dan sebelum pembedahan pada operasi. Alkohol dalam bentuk ethanol (suatu komposisi kimia alkohol sederhana) secara intravena digunakan untuk perawatan toksisitas methanol atau toksisitas ethylene glycol saat fomepizole tidak tersedia. Efek toksik dari glycol dapat terkristalisasi pada ginjal dan menyebabkan efek yang sangat serius. Diperkirakan alkohol mulai digunakan sebagai antiseptik pada sekira tahun 1363 namun kemungkinan jauh lebih awal dari itu. Alkohol umumnya dihasilkan dari fermentasi ragi, gula, dan pati pada buah-buahan seperti anggur, kaktus, tebu, gandum, dan sebagainya.

Alkohol dalam bentuk n-butanol (produk minor hasil fermentasi gula) dalam jumlah kecil digunakan dalam industri makanan dan miuman sebagai pelarut dan pengaroma. Alkohol berupa ethanol (alkohol yang secara alami diproduksi oleh fermentasi gula oleh ragi) memiliki sifat memabukkan biasanya dijumpai pada produk-produk minuman keras seperti bir, wine, dan sejenisnya. Efek samping yang biasa terjadi saat seseorang mengonsumsi alkohol adalah pusing, mual, dan muntah. Alkoho dapat bersifat adiktif, menyebabkan alkoholisme, dan ketergantungan serta menimbulkan efek penarikan. Mengonsumsi alkohol dalam jangka lama dapat menyebabkan kerusakan hati kerusakan otak, dan berisiko menyebabkan kanker. Kebanyakan efek tadi ditimbulkan jika mengonsumsinya dalam dosis besar dan frekuensi sering. Namun kemungkinan efek samping itu bisa saja terjadi pada penggunaan dosis ringan dan moderat. Alkohol pada bir bekerja dengan meningkatkan efek neurotransmiter yang disebut γ-aminobutyric acid atau GABA. GABA adalah inhibitor major neurotransmiter pada otak dan dengan memfasilitasi aksinya, alkohol dapat menekan aktifitas sistem saraf pusat. Alkohol juga secara langsung berefek pada sistem neurotransmiter lainnya termasuk glutamate, glycine, acetylcholine, dan serotonin. Hasilnya akan terjadi peningkatan kadar dopamin dan opioid endogen pada otak.

Pada industri farmasi, alkohol digunakan sebagai pelarut atau media "transportasi" pada berbagai jenis obat baik obat bebas maupun obat resep. Selain itu ia juga digunakan sebagai pengawet produk farmasi.
Sekilas Tentang Edetate Disodium (EDTA) Pada Geneva Astringent Anti Acne
Edetate disodium (EDTA)/edetate dinatrium (diNa EDTA) adalah suatu agen pengkelat yang berguna untuk mengeluarkan logam berat seperti timbal dan merkuri dari dalam darah. Selain itu edetate disodium (EDTA) digunakan untuk menurunkan kadar kalsium dalam darah ketika kadarnya sangat tinggi dan juga untuk mengontrol irama jantung yang disebabkan oleh obat jantung digitalis seperti digoxin dan lanoxin.

Pada perawatan kesehatan dirumah sakit, edetate disodium (EDTA) biasa diberikan melalui injeksi atau infus ke dalam vena. Ia hanya dapat diberikan oleh dokter dan atau tenaga medis profesional. Pasien penyakit jantung, gagal jantung kongestif, kelainan irama jantung, diabetes, kadar potasium rendah (hipokalemia), riwayat kejang, tumor otak, dan cedera kepala sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.

Pada produk kosmetik dan perawatan tubuh seperti pelembab kulit, skin care, pembersih kulit, sabun mandi, shampo, dan sebagainya, edtate disodium (EDTA) digunakan untuk mengikat ion logam dan menonaktifkannya sehingga membantu melindungi produk-produk tadi dari kerusakan, menjaga kemurnian, menjaga aroma, dan mencegah munculnya bau tak sedap dari produk.

FDA Amerika Serikat mengkategorikan keamanan edetate disodium (EDTA) untuk digunakan oleh wanita hamil masuk dalam kategori C. Belum diketahui secara jelas apakah obat ini masuk ke dalam ASI, wanita menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Sekilas Tentang Polyethylene Glycol (PEG) Pada Geneva Astringent Anti Acne
Polyethylene glycol (polietilen glikol / PEG) dan polietilen oksida (PEO) adalah polimer yang terdiri dari subunit berulang dari struktur identik, yang disebut monomer, dan merupakan polieter yang paling penting secara komersial. Poli (etilen glikol) atau poli (etilen oksida) mengacu pada oligomer atau polimer etilen oksida. Kedua nama tersebut secara kimiawi sinonim, tetapi secara historis PEG cenderung mengacu pada polimer yang lebih pendek, PEO lebih panjang. PEG dan PEO adalah cairan atau padatan dengan titik leleh rendah, tergantung pada berat molekulnya. Keduanya dibuat dengan polimerisasi etilen oksida. Sementara PEG dan PEO dengan berat molekul berbeda digunakan dalam aplikasi yang berbeda dan memiliki sifat fisik yang berbeda (misalnya viskositas) karena efek panjang rantai, sifat kimianya hampir identik. Turunan PEG dan PEO umum digunakan, turunan paling umum adalah metil eter (metoksipoli (etilena glikol)), disingkat mPEG.

Titik lelehnya bervariasi tergantung pada Berat Formula polimer. PEG atau PEO memiliki struktur sebagai berikut:

HO-(CH2-O-CH2)n-H

Angka-angka yang sering disertakan dalam nama PEG dan PEO menunjukkan berat molekul rata-ratanya, mis. PEG dengan n=80 akan memiliki berat molekul rata-rata sekitar 3500 dalton dan akan diberi label PEG 3500. Kebanyakan PEG dan PEO mencakup molekul dengan distribusi berat molekul, yaitu polidispersi. Distribusi ukuran dapat dicirikan secara statistik dengan berat molekul rata-rata (Mw) dan jumlah rata-rata berat molekul (Mn), rasio yang disebut indeks polidispersitas (Mw/Mn). Mw dan Mn dapat diukur dengan spektroskopi massa.

PEGylation adalah tindakan kovalen kopling struktur PEG ke molekul lain yang lebih besar, misalnya, protein terapeutik (yang kemudian disebut sebagai PEGylated). PEGylated interferon alfa-2a atau -2b adalah pengobatan suntik yang umum digunakan untuk infeksi Hepatitis C.

PEG larut dalam air, metanol, benzena, diklorometana dan tidak larut dalam dietil eter dan heksana. Ini digabungkan dengan molekul hidrofobik untuk menghasilkan surfaktan non-ionik.

Produksi

Poli (etilen glikol) diproduksi oleh interaksi etilen oksida dengan air, etilen glikol atau oligomer etilen glikol. Reaksi dikatalisis oleh katalis asam atau basa. Etilen glikol dan oligomernya lebih disukai sebagai bahan awal daripada air, karena memungkinkan pembuatan polimer dengan polidispersitas rendah (distribusi berat molekul sempit). Panjang rantai polimer tergantung pada rasio reaktan.

HOCH2CH2OH + n(CH2CH2O) → HO(CH2CH2O)n+1H

Tergantung pada jenis katalis, mekanisme polimerisasi dapat berupa kationik atau anionik. Mekanisme anionik lebih disukai karena memungkinkan seseorang memperoleh PEG dengan polidispersitas rendah. Polimerisasi etilen oksida adalah proses eksotermik. Pemanasan berlebihan atau kontaminasi etilen oksida dengan katalis seperti alkali atau oksida logam dapat menyebabkan polimerisasi tak terkendali yang dapat berakhir dengan ledakan setelah beberapa jam.

Polietilen oksida atau polietilen glikol bermolekul tinggi disintesis dengan polimerisasi suspensi. Hal ini diperlukan untuk menahan rantai polimer yang tumbuh dalam larutan selama proses polikondensasi. Reaksi dikatalisis oleh senyawa magnesium-, aluminium- atau kalsium-organoelemen. Untuk mencegah koagulasi rantai polimer dari larutan, aditif pengkelat seperti dimetilglioksim digunakan.

Katalis alkali seperti natrium hidroksida NaOH, kalium hidroksida KOH atau natrium karbonat Na2CO3 digunakan untuk membuat polietilen glikol bermolekul rendah.

Penggunaan klinis

Polietilen glikol memiliki toksisitas rendah dan digunakan dalam berbagai produk. Ini adalah dasar dari sejumlah obat pencahar (misalnya produk yang mengandung makrogol seperti Movicol dan polietilen glikol 3350, atau MiraLax atau GlycoLax). Ini adalah dasar dari banyak krim kulit, seperti cetomacrogol, dan pelumas seksual, sering dikombinasikan dengan gliserin. Irigasi seluruh usus (polietilen glikol dengan elektrolit tambahan) digunakan untuk persiapan usus sebelum operasi atau kolonoskopi dan overdosis obat. Itu dijual dengan nama merek GoLYTELY, GlycoLax, Fortrans, TriLyte, dan Colyte. Ketika dilekatkan pada berbagai obat protein, polietilen glikol memungkinkan pembersihan protein yang dibawa dari darah menjadi lambat. Hal ini membuat efek obat yang bekerja lebih lama dan mengurangi toksisitas, dan memungkinkan interval pemberian dosis yang lebih lama. Contohnya termasuk PEG-interferon alfa yang digunakan untuk mengobati hepatitis C dan PEG-filgrastim (Neulasta®) yang digunakan untuk mengobati neutropenia. Telah terbukti bahwa polietilen glikol dapat meningkatkan penyembuhan cedera tulang belakang pada anjing. Salah satu temuan sebelumnya bahwa polietilen glikol dapat membantu perbaikan saraf berasal dari University of Texas (Krause dan Bittner). Polyethylene glycol biasanya digunakan untuk menggabungkan sel B dengan sel myeloma dalam produksi antibodi monoklonal. PEG baru-baru ini terbukti memberikan hasil yang lebih baik pada pasien konstipasi dibandingkan tegaserod.

Penelitian untuk Penggunaan Klinis Baru

PEG dengan berat molekul tinggi, misalnya, PEG 8000, adalah agen pencegahan diet yang sangat ampuh melawan kanker kolorektal pada model hewan. Database Chemoprevention menunjukkan itu adalah agen yang paling efektif untuk menekan karsinogenesis kimia pada tikus. Pencegahan kanker pada manusia belum diuji dalam uji klinis.

Injeksi PEG 2000 ke dalam aliran darah marmut setelah cedera tulang belakang menyebabkan pemulihan yang cepat melalui perbaikan molekuler membran saraf. Efek pengobatan ini untuk mencegah paraplegia pada manusia setelah kecelakaan belum diketahui.
Penelitian sedang dilakukan dalam penggunaan PEG untuk menutupi antigen pada sel darah merah. Berbagai lembaga penelitian telah melaporkan bahwa penggunaan PEG dapat menutupi antigen tanpa merusak fungsi dan bentuk sel. PEG sedang digunakan dalam perbaikan neuron motorik yang rusak akibat benturan atau laserasi in vivo dan in vitro. Ketika digabungkan dengan melatonin, 75% saraf sciatic yang rusak dapat bertahan hidup.

Penggunaan lainnya

PEG digunakan dalam sejumlah pasta gigi sebagai dispersan; itu mengikat air dan membantu menjaga gusi seragam di seluruh pasta gigi. Itu juga sedang diselidiki untuk digunakan dalam pelindung tubuh dan tato untuk memantau diabetes. Gugus fungsi PEG memberikan elastomer poliuretan "kenyaringan", untuk aplikasi seperti busa (karet busa) dan serat (spandeks). Struktur tulang punggungnya analog dengan silikon, elastomer lain.

Karena PEG adalah polimer fleksibel yang larut dalam air, PEG dapat digunakan untuk menciptakan tekanan osmotik yang sangat tinggi (puluhan atmosfer). Ini juga tidak mungkin memiliki interaksi spesifik dengan bahan kimia biologis. Sifat ini membuat PEG salah satu molekul yang paling berguna untuk menerapkan tekanan osmotik dalam percobaan biokimia, terutama ketika menggunakan teknik tekanan osmotik.

PEO (poly (ethylene oxide)) dapat berfungsi sebagai pemisah dan pelarut elektrolit dalam sel lithium polymer. Difusivitasnya yang rendah seringkali membutuhkan suhu operasi yang tinggi, tetapi viskositasnya yang tinggi bahkan mendekati titik lelehnya memungkinkan lapisan elektrolit yang sangat tipis. Sementara kristalisasi polimer dapat menurunkan kinerja, banyak garam yang digunakan untuk membawa muatan juga dapat berfungsi sebagai penghalang kinetik untuk pembentukan kristal. Baterai tersebut membawa energi yang lebih besar untuk beratnya daripada teknologi baterai lithium ion lainnya.

Saat bekerja dengan fenol dalam situasi laboratorium, PEG 300 dapat digunakan pada luka bakar kulit fenol untuk menonaktifkan sisa fenol.

Poli (etilena glikol) juga biasa digunakan sebagai fase diam polar untuk kromatografi gas, serta sebagai fluida perpindahan panas dalam penguji elektronik.

PEG termasuk dalam banyak atau semua formulasi minuman ringan Dr Pepper, konon sebagai agen anti-busa.

PEG juga telah digunakan untuk mengawetkan benda-benda yang telah diselamatkan dari bawah air, seperti yang terjadi pada kapal perang Vasa di Stockholm. Ini menggantikan air dalam benda-benda kayu, yang membuat kayu stabil secara dimensi dan mencegah lengkungan atau penyusutan kayu.

PEG sering terlihat (sebagai efek samping) dalam eksperimen spektrometri massa dengan pola fragmentasi yang khas.

Di bidang mikrobiologi, pengendapan PEG digunakan untuk mengkonsentrasikan virus.

PEG juga digunakan dalam tetes mata pelumas. Turunan PEG seperti etoksilat rentang sempit digunakan sebagai surfaktan.

Dimetil eter dari PEG adalah bahan utama Selexol, pelarut yang digunakan oleh pembangkit listrik tenaga batubara siklus gabungan gasifikasi terpadu (IGCC) untuk menghilangkan karbon dioksida dan hidrogen sulfida dari aliran limbah gas.
Sekilas Tentang Citric Acid (Asam Sitrat) Pada Geneva Astringent Anti Acne
Citric acid (asam sitrat) merupakan suatu zat yang biasanya terdapat pada buah jeruk, lemon, kiwi, strawberry, dan lain-lain. Asam sitrat memiliki manfaat antara lain:

  • Efektif dalam menghilangkan jerawat

  • Meningkatkan kesehatan ginjal

  • Antioksidan

  • Menyembuhkan infeksi tenggorokan

  • Menghasilkan energi

  • Meningkatkan imun tubuh

  • Menghilangkan sel kulit mati

  • Membantu meningkatkan kesehatan ginjal

  • Meningkatkan penyerapan mineral oleh tubuh

  • Anti aging (diaplikasan dalam bentuk masker wajah)

Sumber: lemon, limau, jeruk, anggur, kiwi, apel, stroberi, pir, ceri, rasberi dan jeruk keprok dan dalam sayuran seperti kentang, kacang polong, jamur, asparagus, dan tomat.

Sekilas Tentang Propylene Glycol Pada Geneva Astringent Anti Acne
Propylene glycol (PG) merupakan suatu bahan yang secara kimia berasal dari propene yang merupakan produk sampingan dari minyak alam. Propene kemudian dirubah menjadi propylene oxide. Karena dianggap karsinogen, maka kemudian diproses lagi melalui proses hidrolisasi (pemisahan molekul dengan penambahan air), dihasilkanlah propylene glycol.

Propylene glycol berbentuk cairan minyak yang memiliki sifat tidak berbau, jernih, dan tidak berwarna dan larut dalam air. Oleh karenanya propylene glycol ini banyak digunakan untuk produk topikal seperti lotion. Propylene glycol juga digunakan pada produk kosmetik dan bahan tambahan dalam obat agar penyerapannya dalam tubuh menjadi lebih efisien. Propylene glycol ini aman untuk digunakan.

Sekilas Tentang Glycerin (Glycerol) Pada Geneva Astringent Anti Acne
Gliserin adalah gula alkohol yang dihasilkan dari hewan, tumbuhan, dan minyak. Jika yang tercantum adalah vegetable glycerin, maka yang dimaksud adalah gliserin yang dihasilkan dari minyak tumbuhan.

Vegetable glycerin (gliserin nabati) dibuat dengan memanaskan lemak nabati yag kaya akan trigliserida seperti kelapa sawit, kedelai, dan minyak kelapa pada tekanan atau bersama dengan alkali sehingga akhirnya gliserin terpecah dari asam lemak dan bercampur dengan air, membentuk cairan, tidak berbau dan rasanya agak manis. Gliserin nabati banyak digunakan dalam produk makanan, farmasi, dan kosmetik. Penggunaannya digunakan untuk membantu minyak dan bahan-bahan lain yang menggunakan air bercampur, mempermanis, dan melembabkan hasil produk.

Selain itu penggunaannya juga untuk mencegah terbentuknya kristal es pada makanan beku seperti yogurt rendah lemak, es krim, dan lain-lain. Dalam industri farmasi gliserin nabati digunakan pada produksi obat jantung, supositoria, obat batuk, dan anestesi. Gliserin digunakan untuk mencegah produk seperti lotion, krim, dan salep, mengering karena sifat gliserin yang mampu memberikan kelembapan dan memberikan keawetan. Pada produk kosmetik seperti pasta gigi, gliserin digunakan untuk mencegah pasta gigi mengering atau mengeras dalam tubenya.

Berikut adalah beberapa manfaat umum gliserin:

  • Menjaga kesehatan kulit

  • Mengurangi konstipasi

  • Mengatasi tekanan intrakranial berlebihan.
  • Gliserin digunakan untuk mengobati gangguan mata yang disebabkan oleh peningkatan tekanan interokular, seperti glaukoma. Ini juga dapat digunakan untuk mengurangi tekanan pada mata sebelum dan sesudah operasi mata, atau selama pemeriksaan mata medis

  • Mengatasi angina. Karena merupakan komponen utama dari nitrogliserin, maka ketika nitrogliserin diminum ia akan bertindak sebagai vasodilator, dengan cepat membuka pembuluh darah dalam tubuh untuk memberikan aliran darah yang lebih besar dan perfusi oksigen ke jantung untuk mengatasi angina

Sekilas Tentang Methylparaben Pada Geneva Astringent Anti Acne
Methylparaben adalah suatu zat kimia methyl ester dari p-hydroxybenzoic acid yang memiliki aktivitas atau manfaat sebagai antijamur dan antibakteri. Biasanya methylparaben digunakan sebagai campuran dalam pembuatan produk-produk kosmetik (makeup), perawatan kulit (skin care, pelembab), produk perawatan tubuh (sabun, shampo, pasta gigi), makanan (E218), dan lain-lain.

Menurut FDA, methylparaben aman untuk digunakan dan tidak menimbulkan risiko kanker. Cara kerja methylparaben dalam aktivitasnya sebagai antibakteri dan antijamur yakni dengan mengganggu membran transport proses atau menghambat sintesa DNA dan RNA bakteri, menghambat enzim-enzim tertentu pada bakteri dan lain-lain. Selain itu methylparaben juga memperlambat pertumbuhan larva dan pupal pada produk.

Walaupun secara umum methylparaben aman dan dapat ditoleransi oleh tubuh, namun pada beberapa orang kemungkinan akan mengalami reaksi tertentu seperti reaksi alergi (dermatitis, eksim), dan kulit menjadi lebih sensitif terkena sinar matahari.
Sekilas Tentang Allantoin Pada Geneva Astringent Anti Acne
Allantoin adalah zat yang berasal dari hasil ekstraksi akar tanaman comfrey. Allantoin mampu menenangkan dan melindungi kulit sehingga membuat kulit tetap lembut dan terjaga kelembabannya. Zat ini tidak menyebabkan iritasi. Karena kebutuhan allantoin yang sangat besar untuk produk-produk kosmetik, maka saat ini allantoin yang digunakan kebanyakan merupakan allantoin sintesis yang merupakan produk samping dari pengolahan diazolodinyl urea.

Berikut ini beberapa manfaat allantoin:

  • Meningkatkan kadar air kulit

  • Mendorong pengelupasan alami pada stratum corneum, lapisan luar kulit

  • Merangsang proliferasi sel kulit dan mendorong pertumbuhan jaringan baru

  • Mempercepat penyembuhan luka dan iritasi kulit

  • Meningkatkan proses regenerasi sel, mencegah kulit kering, dan memperbaiki sel kulit yang rusak

  • Mencegah kulit pecah-pecah dan terbakar akibat paparan sinar UV

  • Menenangkan dan melembutkan kulit

  • Melindungi kulit dari radikal bebas

  • Melindungi lapisan terluar epidermis dan mensintesa sejumlah protein dan lipid yang ada pada stratum corneum

  • Menghaluskan kulit

Sekilas Tentang Potassium Sorbate (Kalium Sorbate) Pada Geneva Astringent Anti Acne
Potassium sorbate (kalium sorbate) adalah suatu zat pengawet ringan. Penggunaan utamanya adalah sebagai pengawet makanan (nomor E 202). Rumus molekulnya adalah C6H7O2K dan nama sistematisnya adalah kalium (E,E)-hexa-2,4-dienoat. Kalium sorbat efektif dalam berbagai aplikasi termasuk makanan, anggur, dan perawatan pribadi.

Penggunaan

Kalium sorbat digunakan untuk menghambat jamur, dan ragi dalam banyak makanan, seperti keju, anggur, yogurt, daging kering, dan makanan yang dipanggang. Itu juga dapat ditemukan dalam daftar bahan dari banyak produk buah kering. Selain itu, produk suplemen makanan herbal umumnya mengandung potasium sorbat, yang bertindak untuk mencegah jamur dan mikroba dan untuk meningkatkan umur simpan, dan digunakan dalam jumlah yang sangat kecil sehingga tidak diketahui adanya efek kesehatan yang merugikan. Pelabelan pengawet ini dibaca sebagai "kalium sorbat" pada pernyataan bahan. Juga, digunakan dalam banyak produk perawatan pribadi untuk menghambat perkembangan mikroorganisme untuk stabilitas rak. Beberapa produsen menggunakan pengawet ini sebagai pengganti paraben.

Juga dikenal sebagai "penstabil anggur", kalium sorbat menghasilkan asam sorbat bila ditambahkan ke anggur. Ini melayani dua tujuan. Ketika fermentasi aktif telah berhenti dan anggur diperas untuk terakhir kalinya setelah dibersihkan, kalium sorbat akan membuat ragi yang masih hidup tidak mampu berkembang biak. Ragi yang hidup pada saat itu dapat terus memfermentasi sisa gula menjadi CO2 dan alkohol, tetapi ketika mereka mati, tidak ada ragi baru yang akan menyebabkan fermentasi di masa depan. Ketika anggur dimaniskan sebelum pembotolan, kalium sorbat digunakan untuk mencegah rujukan bila digunakan bersama dengan kalium metabisulfit. Hal ini terutama digunakan dengan anggur manis, anggur bersoda, dan beberapa sari buah keras tetapi dapat ditambahkan ke anggur meja yang menunjukkan kesulitan dalam mempertahankan kejelasan setelah denda.

Beberapa kapang (terutama beberapa strain Trichoderma dan Penicillium) dan ragi mampu mendetoksifikasi sorbat melalui dekarboksilasi, menghasilkan 1,3-pentadiena. Pentadiena bermanifestasi sebagai bau khas minyak tanah atau minyak bumi.

Perpaduan

Kalium sorbat adalah garam kalium dari asam sorbat. Itu dibuat dengan mereaksikan asam sorbat dengan kalium hidroksida.

Toksikologi

Pengawet lembut ini dianggap aman dan ringan karena catatan keamanan jangka panjang dan profil tidak beracun. Potassium sorbate tidak menyebabkan iritasi dan tidak menimbulkan sensitisasi. Reaksi alergi jarang terjadi dan dapat ditoleransi dengan baik bila diberikan secara internal.

Geneva Astringent Anti Acne Obat Apa?


Apa
Sekilas Tentang Allantoin Pada Geneva Astringent Anti Acne
Allantoin adalah zat yang berasal dari hasil ekstraksi akar tanaman comfrey. Allantoin mampu menenangkan dan melindungi kulit sehingga membuat kulit tetap lembut dan terjaga kelembabannya. Zat ini tidak menyebabkan iritasi. Karena kebutuhan allantoin yang sangat besar untuk produk-produk kosmetik, maka saat ini allantoin yang digunakan kebanyakan merupakan allantoin sintesis yang merupakan produk samping dari pengolahan diazolodinyl urea.

Berikut ini beberapa manfaat allantoin:

  • Meningkatkan kadar air kulit

  • Mendorong pengelupasan alami pada stratum corneum, lapisan luar kulit

  • Merangsang proliferasi sel kulit dan mendorong pertumbuhan jaringan baru

  • Mempercepat penyembuhan luka dan iritasi kulit

  • Meningkatkan proses regenerasi sel, mencegah kulit kering, dan memperbaiki sel kulit yang rusak

  • Mencegah kulit pecah-pecah dan terbakar akibat paparan sinar UV

  • Menenangkan dan melembutkan kulit

  • Melindungi kulit dari radikal bebas

  • Melindungi lapisan terluar epidermis dan mensintesa sejumlah protein dan lipid yang ada pada stratum corneum

  • Menghaluskan kulit

Sekilas Tentang Propylene Glycol Pada Geneva Astringent Anti Acne
Propylene glycol (PG) merupakan suatu bahan yang secara kimia berasal dari propene yang merupakan produk sampingan dari minyak alam. Propene kemudian dirubah menjadi propylene oxide. Karena dianggap karsinogen, maka kemudian diproses lagi melalui proses hidrolisasi (pemisahan molekul dengan penambahan air), dihasilkanlah propylene glycol.

Propylene glycol berbentuk cairan minyak yang memiliki sifat tidak berbau, jernih, dan tidak berwarna dan larut dalam air. Oleh karenanya propylene glycol ini banyak digunakan untuk produk topikal seperti lotion. Propylene glycol juga digunakan pada produk kosmetik dan bahan tambahan dalam obat agar penyerapannya dalam tubuh menjadi lebih efisien. Propylene glycol ini aman untuk digunakan.

Sekilas Tentang Glycerin (Glycerol) Pada Geneva Astringent Anti Acne
Gliserin adalah gula alkohol yang dihasilkan dari hewan, tumbuhan, dan minyak. Jika yang tercantum adalah vegetable glycerin, maka yang dimaksud adalah gliserin yang dihasilkan dari minyak tumbuhan.

Vegetable glycerin (gliserin nabati) dibuat dengan memanaskan lemak nabati yag kaya akan trigliserida seperti kelapa sawit, kedelai, dan minyak kelapa pada tekanan atau bersama dengan alkali sehingga akhirnya gliserin terpecah dari asam lemak dan bercampur dengan air, membentuk cairan, tidak berbau dan rasanya agak manis. Gliserin nabati banyak digunakan dalam produk makanan, farmasi, dan kosmetik. Penggunaannya digunakan untuk membantu minyak dan bahan-bahan lain yang menggunakan air bercampur, mempermanis, dan melembabkan hasil produk.

Selain itu penggunaannya juga untuk mencegah terbentuknya kristal es pada makanan beku seperti yogurt rendah lemak, es krim, dan lain-lain. Dalam industri farmasi gliserin nabati digunakan pada produksi obat jantung, supositoria, obat batuk, dan anestesi. Gliserin digunakan untuk mencegah produk seperti lotion, krim, dan salep, mengering karena sifat gliserin yang mampu memberikan kelembapan dan memberikan keawetan. Pada produk kosmetik seperti pasta gigi, gliserin digunakan untuk mencegah pasta gigi mengering atau mengeras dalam tubenya.

Berikut adalah beberapa manfaat umum gliserin:

  • Menjaga kesehatan kulit

  • Mengurangi konstipasi

  • Mengatasi tekanan intrakranial berlebihan.
  • Gliserin digunakan untuk mengobati gangguan mata yang disebabkan oleh peningkatan tekanan interokular, seperti glaukoma. Ini juga dapat digunakan untuk mengurangi tekanan pada mata sebelum dan sesudah operasi mata, atau selama pemeriksaan mata medis

  • Mengatasi angina. Karena merupakan komponen utama dari nitrogliserin, maka ketika nitrogliserin diminum ia akan bertindak sebagai vasodilator, dengan cepat membuka pembuluh darah dalam tubuh untuk memberikan aliran darah yang lebih besar dan perfusi oksigen ke jantung untuk mengatasi angina

Sekilas Tentang Methylparaben Pada Geneva Astringent Anti Acne
Methylparaben adalah suatu zat kimia methyl ester dari p-hydroxybenzoic acid yang memiliki aktivitas atau manfaat sebagai antijamur dan antibakteri. Biasanya methylparaben digunakan sebagai campuran dalam pembuatan produk-produk kosmetik (makeup), perawatan kulit (skin care, pelembab), produk perawatan tubuh (sabun, shampo, pasta gigi), makanan (E218), dan lain-lain.

Menurut FDA, methylparaben aman untuk digunakan dan tidak menimbulkan risiko kanker. Cara kerja methylparaben dalam aktivitasnya sebagai antibakteri dan antijamur yakni dengan mengganggu membran transport proses atau menghambat sintesa DNA dan RNA bakteri, menghambat enzim-enzim tertentu pada bakteri dan lain-lain. Selain itu methylparaben juga memperlambat pertumbuhan larva dan pupal pada produk.

Walaupun secara umum methylparaben aman dan dapat ditoleransi oleh tubuh, namun pada beberapa orang kemungkinan akan mengalami reaksi tertentu seperti reaksi alergi (dermatitis, eksim), dan kulit menjadi lebih sensitif terkena sinar matahari.
Sekilas Tentang Alcohol (Ethanol) Pada Geneva Astringent Anti Acne
Alkohol dalam berbagai bentuknya merupakan suatu zat yang memiliki sifat antiseptik, disinfektan, dan antidot. Alkohol memiliki banyak bentuk yang digunakan untuk tujuan yang berbeda-beda. Pada pembahasan ini kita batasi alkohol dalam bentuk alkohol, n-butanol, dan ethanol. Alkohol dapat diaplikasikan pada kulit sebagai disinfektan kulit sebelum injeksi dan sebelum pembedahan pada operasi. Alkohol dalam bentuk ethanol (suatu komposisi kimia alkohol sederhana) secara intravena digunakan untuk perawatan toksisitas methanol atau toksisitas ethylene glycol saat fomepizole tidak tersedia. Efek toksik dari glycol dapat terkristalisasi pada ginjal dan menyebabkan efek yang sangat serius. Diperkirakan alkohol mulai digunakan sebagai antiseptik pada sekira tahun 1363 namun kemungkinan jauh lebih awal dari itu. Alkohol umumnya dihasilkan dari fermentasi ragi, gula, dan pati pada buah-buahan seperti anggur, kaktus, tebu, gandum, dan sebagainya.

Alkohol dalam bentuk n-butanol (produk minor hasil fermentasi gula) dalam jumlah kecil digunakan dalam industri makanan dan miuman sebagai pelarut dan pengaroma. Alkohol berupa ethanol (alkohol yang secara alami diproduksi oleh fermentasi gula oleh ragi) memiliki sifat memabukkan biasanya dijumpai pada produk-produk minuman keras seperti bir, wine, dan sejenisnya. Efek samping yang biasa terjadi saat seseorang mengonsumsi alkohol adalah pusing, mual, dan muntah. Alkoho dapat bersifat adiktif, menyebabkan alkoholisme, dan ketergantungan serta menimbulkan efek penarikan. Mengonsumsi alkohol dalam jangka lama dapat menyebabkan kerusakan hati kerusakan otak, dan berisiko menyebabkan kanker. Kebanyakan efek tadi ditimbulkan jika mengonsumsinya dalam dosis besar dan frekuensi sering. Namun kemungkinan efek samping itu bisa saja terjadi pada penggunaan dosis ringan dan moderat. Alkohol pada bir bekerja dengan meningkatkan efek neurotransmiter yang disebut γ-aminobutyric acid atau GABA. GABA adalah inhibitor major neurotransmiter pada otak dan dengan memfasilitasi aksinya, alkohol dapat menekan aktifitas sistem saraf pusat. Alkohol juga secara langsung berefek pada sistem neurotransmiter lainnya termasuk glutamate, glycine, acetylcholine, dan serotonin. Hasilnya akan terjadi peningkatan kadar dopamin dan opioid endogen pada otak.

Pada industri farmasi, alkohol digunakan sebagai pelarut atau media "transportasi" pada berbagai jenis obat baik obat bebas maupun obat resep. Selain itu ia juga digunakan sebagai pengawet produk farmasi.
Sekilas Tentang Edetate Disodium (EDTA) Pada Geneva Astringent Anti Acne
Edetate disodium (EDTA)/edetate dinatrium (diNa EDTA) adalah suatu agen pengkelat yang berguna untuk mengeluarkan logam berat seperti timbal dan merkuri dari dalam darah. Selain itu edetate disodium (EDTA) digunakan untuk menurunkan kadar kalsium dalam darah ketika kadarnya sangat tinggi dan juga untuk mengontrol irama jantung yang disebabkan oleh obat jantung digitalis seperti digoxin dan lanoxin.

Pada perawatan kesehatan dirumah sakit, edetate disodium (EDTA) biasa diberikan melalui injeksi atau infus ke dalam vena. Ia hanya dapat diberikan oleh dokter dan atau tenaga medis profesional. Pasien penyakit jantung, gagal jantung kongestif, kelainan irama jantung, diabetes, kadar potasium rendah (hipokalemia), riwayat kejang, tumor otak, dan cedera kepala sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.

Pada produk kosmetik dan perawatan tubuh seperti pelembab kulit, skin care, pembersih kulit, sabun mandi, shampo, dan sebagainya, edtate disodium (EDTA) digunakan untuk mengikat ion logam dan menonaktifkannya sehingga membantu melindungi produk-produk tadi dari kerusakan, menjaga kemurnian, menjaga aroma, dan mencegah munculnya bau tak sedap dari produk.

FDA Amerika Serikat mengkategorikan keamanan edetate disodium (EDTA) untuk digunakan oleh wanita hamil masuk dalam kategori C. Belum diketahui secara jelas apakah obat ini masuk ke dalam ASI, wanita menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Sekilas Tentang Polyethylene Glycol (PEG) Pada Geneva Astringent Anti Acne
Polyethylene glycol (polietilen glikol / PEG) dan polietilen oksida (PEO) adalah polimer yang terdiri dari subunit berulang dari struktur identik, yang disebut monomer, dan merupakan polieter yang paling penting secara komersial. Poli (etilen glikol) atau poli (etilen oksida) mengacu pada oligomer atau polimer etilen oksida. Kedua nama tersebut secara kimiawi sinonim, tetapi secara historis PEG cenderung mengacu pada polimer yang lebih pendek, PEO lebih panjang. PEG dan PEO adalah cairan atau padatan dengan titik leleh rendah, tergantung pada berat molekulnya. Keduanya dibuat dengan polimerisasi etilen oksida. Sementara PEG dan PEO dengan berat molekul berbeda digunakan dalam aplikasi yang berbeda dan memiliki sifat fisik yang berbeda (misalnya viskositas) karena efek panjang rantai, sifat kimianya hampir identik. Turunan PEG dan PEO umum digunakan, turunan paling umum adalah metil eter (metoksipoli (etilena glikol)), disingkat mPEG.

Titik lelehnya bervariasi tergantung pada Berat Formula polimer. PEG atau PEO memiliki struktur sebagai berikut:

HO-(CH2-O-CH2)n-H

Angka-angka yang sering disertakan dalam nama PEG dan PEO menunjukkan berat molekul rata-ratanya, mis. PEG dengan n=80 akan memiliki berat molekul rata-rata sekitar 3500 dalton dan akan diberi label PEG 3500. Kebanyakan PEG dan PEO mencakup molekul dengan distribusi berat molekul, yaitu polidispersi. Distribusi ukuran dapat dicirikan secara statistik dengan berat molekul rata-rata (Mw) dan jumlah rata-rata berat molekul (Mn), rasio yang disebut indeks polidispersitas (Mw/Mn). Mw dan Mn dapat diukur dengan spektroskopi massa.

PEGylation adalah tindakan kovalen kopling struktur PEG ke molekul lain yang lebih besar, misalnya, protein terapeutik (yang kemudian disebut sebagai PEGylated). PEGylated interferon alfa-2a atau -2b adalah pengobatan suntik yang umum digunakan untuk infeksi Hepatitis C.

PEG larut dalam air, metanol, benzena, diklorometana dan tidak larut dalam dietil eter dan heksana. Ini digabungkan dengan molekul hidrofobik untuk menghasilkan surfaktan non-ionik.

Produksi

Poli (etilen glikol) diproduksi oleh interaksi etilen oksida dengan air, etilen glikol atau oligomer etilen glikol. Reaksi dikatalisis oleh katalis asam atau basa. Etilen glikol dan oligomernya lebih disukai sebagai bahan awal daripada air, karena memungkinkan pembuatan polimer dengan polidispersitas rendah (distribusi berat molekul sempit). Panjang rantai polimer tergantung pada rasio reaktan.

HOCH2CH2OH + n(CH2CH2O) → HO(CH2CH2O)n+1H

Tergantung pada jenis katalis, mekanisme polimerisasi dapat berupa kationik atau anionik. Mekanisme anionik lebih disukai karena memungkinkan seseorang memperoleh PEG dengan polidispersitas rendah. Polimerisasi etilen oksida adalah proses eksotermik. Pemanasan berlebihan atau kontaminasi etilen oksida dengan katalis seperti alkali atau oksida logam dapat menyebabkan polimerisasi tak terkendali yang dapat berakhir dengan ledakan setelah beberapa jam.

Polietilen oksida atau polietilen glikol bermolekul tinggi disintesis dengan polimerisasi suspensi. Hal ini diperlukan untuk menahan rantai polimer yang tumbuh dalam larutan selama proses polikondensasi. Reaksi dikatalisis oleh senyawa magnesium-, aluminium- atau kalsium-organoelemen. Untuk mencegah koagulasi rantai polimer dari larutan, aditif pengkelat seperti dimetilglioksim digunakan.

Katalis alkali seperti natrium hidroksida NaOH, kalium hidroksida KOH atau natrium karbonat Na2CO3 digunakan untuk membuat polietilen glikol bermolekul rendah.

Penggunaan klinis

Polietilen glikol memiliki toksisitas rendah dan digunakan dalam berbagai produk. Ini adalah dasar dari sejumlah obat pencahar (misalnya produk yang mengandung makrogol seperti Movicol dan polietilen glikol 3350, atau MiraLax atau GlycoLax). Ini adalah dasar dari banyak krim kulit, seperti cetomacrogol, dan pelumas seksual, sering dikombinasikan dengan gliserin. Irigasi seluruh usus (polietilen glikol dengan elektrolit tambahan) digunakan untuk persiapan usus sebelum operasi atau kolonoskopi dan overdosis obat. Itu dijual dengan nama merek GoLYTELY, GlycoLax, Fortrans, TriLyte, dan Colyte. Ketika dilekatkan pada berbagai obat protein, polietilen glikol memungkinkan pembersihan protein yang dibawa dari darah menjadi lambat. Hal ini membuat efek obat yang bekerja lebih lama dan mengurangi toksisitas, dan memungkinkan interval pemberian dosis yang lebih lama. Contohnya termasuk PEG-interferon alfa yang digunakan untuk mengobati hepatitis C dan PEG-filgrastim (Neulasta®) yang digunakan untuk mengobati neutropenia. Telah terbukti bahwa polietilen glikol dapat meningkatkan penyembuhan cedera tulang belakang pada anjing. Salah satu temuan sebelumnya bahwa polietilen glikol dapat membantu perbaikan saraf berasal dari University of Texas (Krause dan Bittner). Polyethylene glycol biasanya digunakan untuk menggabungkan sel B dengan sel myeloma dalam produksi antibodi monoklonal. PEG baru-baru ini terbukti memberikan hasil yang lebih baik pada pasien konstipasi dibandingkan tegaserod.

Penelitian untuk Penggunaan Klinis Baru

PEG dengan berat molekul tinggi, misalnya, PEG 8000, adalah agen pencegahan diet yang sangat ampuh melawan kanker kolorektal pada model hewan. Database Chemoprevention menunjukkan itu adalah agen yang paling efektif untuk menekan karsinogenesis kimia pada tikus. Pencegahan kanker pada manusia belum diuji dalam uji klinis.

Injeksi PEG 2000 ke dalam aliran darah marmut setelah cedera tulang belakang menyebabkan pemulihan yang cepat melalui perbaikan molekuler membran saraf. Efek pengobatan ini untuk mencegah paraplegia pada manusia setelah kecelakaan belum diketahui.
Penelitian sedang dilakukan dalam penggunaan PEG untuk menutupi antigen pada sel darah merah. Berbagai lembaga penelitian telah melaporkan bahwa penggunaan PEG dapat menutupi antigen tanpa merusak fungsi dan bentuk sel. PEG sedang digunakan dalam perbaikan neuron motorik yang rusak akibat benturan atau laserasi in vivo dan in vitro. Ketika digabungkan dengan melatonin, 75% saraf sciatic yang rusak dapat bertahan hidup.

Penggunaan lainnya

PEG digunakan dalam sejumlah pasta gigi sebagai dispersan; itu mengikat air dan membantu menjaga gusi seragam di seluruh pasta gigi. Itu juga sedang diselidiki untuk digunakan dalam pelindung tubuh dan tato untuk memantau diabetes. Gugus fungsi PEG memberikan elastomer poliuretan "kenyaringan", untuk aplikasi seperti busa (karet busa) dan serat (spandeks). Struktur tulang punggungnya analog dengan silikon, elastomer lain.

Karena PEG adalah polimer fleksibel yang larut dalam air, PEG dapat digunakan untuk menciptakan tekanan osmotik yang sangat tinggi (puluhan atmosfer). Ini juga tidak mungkin memiliki interaksi spesifik dengan bahan kimia biologis. Sifat ini membuat PEG salah satu molekul yang paling berguna untuk menerapkan tekanan osmotik dalam percobaan biokimia, terutama ketika menggunakan teknik tekanan osmotik.

PEO (poly (ethylene oxide)) dapat berfungsi sebagai pemisah dan pelarut elektrolit dalam sel lithium polymer. Difusivitasnya yang rendah seringkali membutuhkan suhu operasi yang tinggi, tetapi viskositasnya yang tinggi bahkan mendekati titik lelehnya memungkinkan lapisan elektrolit yang sangat tipis. Sementara kristalisasi polimer dapat menurunkan kinerja, banyak garam yang digunakan untuk membawa muatan juga dapat berfungsi sebagai penghalang kinetik untuk pembentukan kristal. Baterai tersebut membawa energi yang lebih besar untuk beratnya daripada teknologi baterai lithium ion lainnya.

Saat bekerja dengan fenol dalam situasi laboratorium, PEG 300 dapat digunakan pada luka bakar kulit fenol untuk menonaktifkan sisa fenol.

Poli (etilena glikol) juga biasa digunakan sebagai fase diam polar untuk kromatografi gas, serta sebagai fluida perpindahan panas dalam penguji elektronik.

PEG termasuk dalam banyak atau semua formulasi minuman ringan Dr Pepper, konon sebagai agen anti-busa.

PEG juga telah digunakan untuk mengawetkan benda-benda yang telah diselamatkan dari bawah air, seperti yang terjadi pada kapal perang Vasa di Stockholm. Ini menggantikan air dalam benda-benda kayu, yang membuat kayu stabil secara dimensi dan mencegah lengkungan atau penyusutan kayu.

PEG sering terlihat (sebagai efek samping) dalam eksperimen spektrometri massa dengan pola fragmentasi yang khas.

Di bidang mikrobiologi, pengendapan PEG digunakan untuk mengkonsentrasikan virus.

PEG juga digunakan dalam tetes mata pelumas. Turunan PEG seperti etoksilat rentang sempit digunakan sebagai surfaktan.

Dimetil eter dari PEG adalah bahan utama Selexol, pelarut yang digunakan oleh pembangkit listrik tenaga batubara siklus gabungan gasifikasi terpadu (IGCC) untuk menghilangkan karbon dioksida dan hidrogen sulfida dari aliran limbah gas.
Sekilas Tentang Potassium Sorbate (Kalium Sorbate) Pada Geneva Astringent Anti Acne
Potassium sorbate (kalium sorbate) adalah suatu zat pengawet ringan. Penggunaan utamanya adalah sebagai pengawet makanan (nomor E 202). Rumus molekulnya adalah C6H7O2K dan nama sistematisnya adalah kalium (E,E)-hexa-2,4-dienoat. Kalium sorbat efektif dalam berbagai aplikasi termasuk makanan, anggur, dan perawatan pribadi.

Penggunaan

Kalium sorbat digunakan untuk menghambat jamur, dan ragi dalam banyak makanan, seperti keju, anggur, yogurt, daging kering, dan makanan yang dipanggang. Itu juga dapat ditemukan dalam daftar bahan dari banyak produk buah kering. Selain itu, produk suplemen makanan herbal umumnya mengandung potasium sorbat, yang bertindak untuk mencegah jamur dan mikroba dan untuk meningkatkan umur simpan, dan digunakan dalam jumlah yang sangat kecil sehingga tidak diketahui adanya efek kesehatan yang merugikan. Pelabelan pengawet ini dibaca sebagai "kalium sorbat" pada pernyataan bahan. Juga, digunakan dalam banyak produk perawatan pribadi untuk menghambat perkembangan mikroorganisme untuk stabilitas rak. Beberapa produsen menggunakan pengawet ini sebagai pengganti paraben.

Juga dikenal sebagai "penstabil anggur", kalium sorbat menghasilkan asam sorbat bila ditambahkan ke anggur. Ini melayani dua tujuan. Ketika fermentasi aktif telah berhenti dan anggur diperas untuk terakhir kalinya setelah dibersihkan, kalium sorbat akan membuat ragi yang masih hidup tidak mampu berkembang biak. Ragi yang hidup pada saat itu dapat terus memfermentasi sisa gula menjadi CO2 dan alkohol, tetapi ketika mereka mati, tidak ada ragi baru yang akan menyebabkan fermentasi di masa depan. Ketika anggur dimaniskan sebelum pembotolan, kalium sorbat digunakan untuk mencegah rujukan bila digunakan bersama dengan kalium metabisulfit. Hal ini terutama digunakan dengan anggur manis, anggur bersoda, dan beberapa sari buah keras tetapi dapat ditambahkan ke anggur meja yang menunjukkan kesulitan dalam mempertahankan kejelasan setelah denda.

Beberapa kapang (terutama beberapa strain Trichoderma dan Penicillium) dan ragi mampu mendetoksifikasi sorbat melalui dekarboksilasi, menghasilkan 1,3-pentadiena. Pentadiena bermanifestasi sebagai bau khas minyak tanah atau minyak bumi.

Perpaduan

Kalium sorbat adalah garam kalium dari asam sorbat. Itu dibuat dengan mereaksikan asam sorbat dengan kalium hidroksida.

Toksikologi

Pengawet lembut ini dianggap aman dan ringan karena catatan keamanan jangka panjang dan profil tidak beracun. Potassium sorbate tidak menyebabkan iritasi dan tidak menimbulkan sensitisasi. Reaksi alergi jarang terjadi dan dapat ditoleransi dengan baik bila diberikan secara internal.
Sekilas Tentang Citric Acid (Asam Sitrat) Pada Geneva Astringent Anti Acne
Citric acid (asam sitrat) merupakan suatu zat yang biasanya terdapat pada buah jeruk, lemon, kiwi, strawberry, dan lain-lain. Asam sitrat memiliki manfaat antara lain:

  • Efektif dalam menghilangkan jerawat

  • Meningkatkan kesehatan ginjal

  • Antioksidan

  • Menyembuhkan infeksi tenggorokan

  • Menghasilkan energi

  • Meningkatkan imun tubuh

  • Menghilangkan sel kulit mati

  • Membantu meningkatkan kesehatan ginjal

  • Meningkatkan penyerapan mineral oleh tubuh

  • Anti aging (diaplikasan dalam bentuk masker wajah)

Sumber: lemon, limau, jeruk, anggur, kiwi, apel, stroberi, pir, ceri, rasberi dan jeruk keprok dan dalam sayuran seperti kentang, kacang polong, jamur, asparagus, dan tomat.

Geneva Astringent Anti Acne Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Geneva Astringent Anti Acne?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Geneva Astringent Anti Acne adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Geneva Astringent Anti Acne?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Geneva Astringent Anti Acne adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Membersihkan dan mengangkat kotoran, menyegarkan dan merawat kulit berjerawat.

Sekilas tentang jerawat/akne
Jerawat (acne vulgaris) adalah suatu keadaan di mana pori-pori kulit tersumbat sehingga menimbulkan kantung nanah yang meradang. Jerawat adalah penyakit kulit yang cukup besar jumlah penderitanya. Kligmann, seorang peneliti masalah jerawat ternama di dunia berpendapat,"Tak ada satu orang pun di dunia yang melewati masa hidupnya tanpa sebuah jerawat di kulitnya." Kemungkinan penyebabnya adalah perubahan hormonal yang merangsang kelenjar minyak di kulit. Perubahan hormonal lainnya yang dapat menjadi pemicu timbulnya jerawat adalah masa menstruasi, kehamilan, pemakaian pil KB, dan stres

PENYEBAB

Produksi minyak berlebihan

Jerawat tidak selalu muncul karena kotor, melainkan lebih disebabkan faktor dari dalam tubuh. Jerawat adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak (sebaceus gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit. Penyebab jerawat yang paling umum adalah hormon, tumpukan minyak atau sebum di kulit berkolaborasi dengan bakteri.

Sel-sel kulit mati

Umumnya, jerawat disebabkan oleh kelebihan kelenjar minyak karena giat diproduksi hormon androgen. Jerawat timbul karena kelenjar minyak yang berlebih tersebut bercampur dengan sel kulit mati. Ketika sel-sel kulit itu bercampur dengan jumlah debu atau kotoran yang sudah meningkat itu, campuran yang tebal dan lengket itu dapat membentuk penyumbat yang menjadi bintik hitam atau putih. Banyak yang beranggapan, bahwa jerawat hanya menyerang muka, tetapi jerawat bisa juga menyerang bagian tubuh lain, seperti di bagian punggung, dada dan lengan atas.

Bakteri

Yang membuat masalah semakin rumit, bakteri biasanya ada di kulit, yang disebut P. acne, yang cenderung berkembang biak di dalam kelenjar sebaceous yang tersumbat, yang menghasilkan zat-zat yang menimbulkan iritasi daerah sekitarnya. Kelenjar tersebut terus membengkak, dan mungkin akan pecah, kemudian menyebarkan radang ke kulit daerah sekitarnya. Inilah yang menyebabkan jerawat batu jenis yang paling mungkin, yaitu meninggalkan pigmentasi jangka panjang dan bekas luka seperti cacar yang permanen.

Kosmetik

Penyumbatan pori-pori seringkali terjadi oleh penggunaan kosmetik yang mengandung banyak minyak atau penggunaan bedak yang menyatu dengan foundation. Foundation yang terkandung pada bedak menyebabkan bubuk bedak mudah menyumbat pori-pori.

Obat-obatan

Konsumsi obat kortikosteroid, baik oral (obat minum) maupun topical (obat oles), yang mengakibatkan daya tahan tubuh menurun, juga meningkatkan potensi timbulnya jerawat karena aktivitas bakteri patogen yang meningkat.

Telepon Genggam

Permukaan telepon genggam bisa jadi media subur untuk tumbuhnya bakteri. Untuk mencegahnya, bersihkan permukaan telepon secara rutin dengan alkohol, dan usahakan jangan menempelkan telepon genggam ke pipi ketika menelepon.

Stres

sebenarnya, stres tidak secara langsung menyebabkan jerawat. Masalahnya, ada hormon tertentu yang keluar saat seseorang stres, yang memungkinkan tumbuhnya jerawat. Tak hanya itu, stres membuat orang tersebut mempunyai pola makan yang cenderung banyak mengkonsumsi makanan manis dan berlemak, sebagai "pelarian" dari stres.

JENIS-JENIS JERAWAT

Komedo

Komedo sebenarnya adalah pori-pori yang tersumbat, bisa terbuka atau tertutup. Komedo yang terbuka (blackhead), terlihat seperti pori-pori yang membesar dan menghitam. Komedo yang tertutup (whitehead) memiliki kulit yang tumbuh di atas pori-pori yang tersumbat sehingga terlihat seperti tonjolan putih kecil. Jerawat jenis komedo ini disebabkan oleh sel-sel kulit mati dan sekresi kelenjar minyak yang berlebihan pada kulit.

Jerawat biasa

Jenis jerawat ini mudah dikenal, tonjolan kecil berwarna pink atau kemerahan. Terjadi karena pori-pori yang tersumbat terinfeksi oleh bakteri jenis propionibacterium acne. Bakteri ini biasanya hidup di saluran kelenjar sebaceous yang tersumbat, yaitu di daerah tempat beradanya asam lemak pada kantung kelenjar sebaceous yang tersembunyi di dalam pori-pori kulit. Diberi nama propionibacterium karena mampu memproduksi asam propionik (propionic acid). Bakteri ini merupakan jenis anaerobik sehingga dapat hidup tanpa butuh oksigen, dan mempunyai ciri-ciri aerotolerant yang menimbulkan iritasi pada daerah sekitarnya. Bakteri yang menginfeksi bisa dari waslap, kuas make up, jari tangan, juga telepon. Stres, hormon dan udara yang lembap, dapat memperbesar kemungkinan terbentuknya jerawat.

Jerawat batu (Cystic acne)

Cystic acne adalah jerawat yang besar-besar, dengan peradangan hebat, berkumpul diseluruh muka. Penderita cystic acne biasanya juga memiliki keluarga dekat yang menderita jerawat jenis ini. Secara genetik penderitanya memiliki:

  • Kelenjar minyak yang over aktif yang membanjiri pori-pori dengan kelenjar minyak

  • Pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak normal yang tidak bisa beregenerasi secepat kulit normal

  • Memiliki respon yang berlebihan terhadap peradangan sehingga meninggalkan bekas di kulit

Berapa Dosis dan Aturan Pakai Geneva Astringent Anti Acne?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Geneva Astringent Anti Acne:

Tuangkan secukupnya pada kapas kemudian usapkan pada wajah yang sudah dibersihkan secara merata.

Cara Penyimpanan 

Simpan dibawah suhu 30°C

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Geneva Astringent Anti Acne?

Botol 1 Liter; Botol 100 ml; Botol 30 ml; Botol 60 ml, Cair.

Berapa Nomor Izin BPOM Geneva Astringent Anti Acne?

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Geneva Astringent Anti Acne:

No Reg : NA 18141206376

Apa Nama Perusahaan Produsen Geneva Astringent Anti Acne?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Geneva Astringent Anti Acne:

Graha Farma

Sekilas Tentang Graha Farma
PT. Graha Farma merupakan suatu perusahaan farmasi yang didirikan pada 1988. Perusahaan ini memiliki pabrik di Kebakkramat, Karanganyar, Jawa Tengah. PT. Graha Farma memproduksi berbagai jenis produk farmasi, baik berupa obat keras (obat resep), obat OTC, vitamin, suplemen, dan kosmetik dalam berbagai bentuk sediaan seperti tablet, kapsul, liquid, sirup, injeksi dan lain-lain. Beberapa produk yang diproduksi diantaranya amoxicillin, mefenamic acid, Bactazon, Ceftriga, Biomega, Grafazol, Grafloxin, Alfidon, Atmacid, Grafadon, Cholesvit, Ostine, Prokalk, dan Sangotonik.

Untuk memperluas cakupan produksi, pemasaran dan distribusi, perusahaan ini bekerjasama dengan perusahaan lain baik dari dalam maupun luar negeri seperti Sanquin (Belanda), Sanochemia (Swiss), Sanochemia Pharmazeutika AG (Austria), Kwangdong (Korea Selatan), bbcos (Italia), Midascare Pharmaceuticals (India), CSPC BAIKE (China), World Medicine (Turki), PT. Indofarma Global Medika, PT. Merapi Utama Pharma, PT. Penta Valent, PT. Mensa Bina Sukses, dan lain-lain. Kantor pusat PT. Graha Farma ada di Solo, Jawa Tengah.