Volequin


Apa Kandungan dan Komposisi Volequin?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Volequin adalah:

Tiap ml larutan mengandung:

Levofloksasin hemihidrat 5,12 mg yang setara dengan

Levofloksasin 5 mg

Bagaimana Farmakologi Volequin?

Levofloksasin adalah bentuk (S)-enansiomer yang murni dari campuran rasemat ofloksasin. Levofloksasin memiliki spektrum antibakteri yang luas. Levofloksasin aktif terhadap bakteri gram positif dan negatif, termasuk bakteri anaerob. Selain itu, levofloksasin juga memperlihatkan aktivitas antibakteri terhadap Chlamydia pneumonia dan Mycoplasma pneumonia. Levofloksasin seringkali bersifat bakterisidal pada kadar yang sama dengan atau sedikit lebih tinggi dari kadar hambat minimal. Mekanisme kerja levofloksasin yang utama adalah melalui penghambatan DNA gyrase bakteri (DNA topoisomerase II), sehingga terjadi penghambatan replikasi dan transkripsi DNA.

Microbiology

Levofloksasin aktif terhadap mikroorganisme di bawah ini, baik in vitro dan pada infeksi klinis, seperti yang tercantum pada bagian indikasi:

Mikroorganisme gram positif aerob:

Enterococcus faecalis

Staphylococcus aureus

Streptococcus pneumoniae

Streptococcus pyogenes

Mikroorganisme gram negatif aerob:

Enterobacter cloacae

Escherichia coli

Haemophilus influenzae

Haemophilus parainfluenzae

Klebsiella pneumoniae

Legionella pneumophila

Moraxella catarrhalis

Proteus mirabilis

Pseudomonas aeruginosa

Mikroorganisme lain:

Chlamydia pneumoniae

Mycoplasma pneumoniae

Farmakokinetik

Profil konsentrasi plasma dan AUC levofloksasin setelah pemberian IV dan oral adalah serupa, sehingga pemberian parenteral dapat dipertimbangkan untuk menggantikan pemberian secara oral, begitu pula sebaliknya.

Setelah pemberian dosis 500 mg sekali sehari secara multipel, konsentrasi plasma maksimum dan minimum levofloksasin berturut-turut 6,4 μg/mL dan 0,6 μg/mL. Levofloksasin terikat pada protein serum kira-kira 24-38%. Levofloksasin didistribusikan secara cepat dan luas dalam blister fluid. Levofloksasin juga mempunyai penetrasi yang baik ke dalam jaringan paru. Kadar levofloksasin di dalam jaringan paru pada umumnya 2 sampai 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan kadar dalam plasma. Levofloksasin dimetabolisme dalam jumlah kecil dan sebagian besar diekskresi melalui urin dalam bentuk utuh dan sisanya melalui feses. Rata-rata waktu paruh eliminasi plasma setelah pemberian levofloksasin dosis multipel adalah 6-8 jam.

Sekilas Tentang Levofloxacin Pada Volequin
Levofloxacin adalah antibiotik fluoroquinolone generasi maju, dipasarkan oleh Ortho-McNeil dengan nama dagang Levaquin di Amerika Serikat. Di Eropa, dipasarkan oleh Sanofi-Aventis dengan nama dagang Tavanic, di Chili sebagai Gatigol oleh Alpes Selection, di India dengan nama dagang Levoday dipasarkan oleh Zydus Cadila dan di Asia dipasarkan oleh Daiichi dengan nama dagang Cravit.

Levofloxacin diluncurkan di pasar Jepang pada tahun 1993, dan dengan demikian telah memiliki lebih dari 13 tahun pengujian dalam efisiensi dan keamanan secara global. Secara kimia, levofloxacin adalah S-enansiomer (L-isomer) dari ofloxacin, dan memiliki sekitar dua kali potensi ofloxacin, karena R+enansiomer (D-isomer) ofloxacin pada dasarnya tidak aktif. Selain itu, S-enansiomer (L-isomer) ofloksasin, memiliki toksisitas yang jauh lebih rendah. Seperti fluoroquinolin lainnya, ia bekerja dengan menghambat DNA girase, enzim yang secara negatif menggulung DNA.

Levofloxacin efektif melawan sejumlah bakteri gram positif dan gram negatif. Karena spektrum kerjanya yang luas, levofloxacin sering diresepkan secara empiris untuk berbagai infeksi (misalnya pneumonia, infeksi saluran kemih) sebelum organisme penyebab spesifik diketahui. Jika organisme penyebab diidentifikasi, levofloxacin dapat dihentikan dan pasien dapat dialihkan ke antibiotik dengan spektrum aktivitas yang lebih sempit. Levofloxacin saat ini merupakan satu-satunya fluoroquinolone pernapasan yang disetujui oleh FDA AS untuk pengobatan pneumonia nosokomial.

Organisme yang rentan

Bakteri gram positif

  • Enterococcus faecalis (many strains are only moderately susceptible)

  • Staphylococcus aureus (methicillin-susceptible strains)

  • Staphylococcus epidermidis (methicillin-susceptible strains)

  • Staphylococcus saprophyticus

  • Streptococcus pneumoniae (including Multidrug-resistant strains, MDRSP)

  • Streptococcus pyogenes


Bakteri gram negatif

  • Enterobacter cloacae

  • Klebsiella pneumoniae

  • Pseudomonas aeruginosa

  • Escherichia coli

  • Legionella pneumophila

  • Serratia marcescens

  • Haemophilus influenzae

  • Moraxella catarrhalis

  • Haemophilus parainfluenzae

  • Proteus mirabilis

  • Campylobacter


Efek samping

Obat ini memiliki efek samping yang mirip dengan semua antibiotik fluoroquinolone lainnya. Efek samping yang paling umum termasuk: Mual, sakit perut, kehilangan nafsu makan, diare, mengantuk, pusing, sakit kepala, atau sulit tidur. Efek samping yang kurang umum, tetapi jauh lebih serius adalah: Nyeri dada, perubahan jumlah urin, urin berwarna gelap, mudah memar, atau berdarah, pingsan, detak jantung cepat, atau tidak teratur, perubahan suasana hati (misalnya, pikiran untuk bunuh diri atau depresi berat) , mual atau muntah terus-menerus, sakit tenggorokan atau demam yang terus-menerus, kejang, kelelahan yang tidak biasa, mata dan kulit menguning, bercak putih di mulut, atau perubahan keputihan. Beritahu Dokter Anda segera jika Anda mengalami salah satu gejala yang lebih serius.

Seperti semua fluoroquinolones, ada kasus ruptur tendon spontan yang terdokumentasi pada kurang dari 1 dari 10.000 pasien yang telah menggunakan obat ini, dosis pada pasien ini adalah 2 tablet 500mg yang diresepkan sehari, selama lima hari. Ada kasus lain dari rasa sakit yang parah, dan pembengkakan hanya dalam dua hari. Jika Anda mengalami nyeri kaki, atau kesulitan berjalan, segera hentikan penggunaan, dan hubungi dokter yang akrab dengan obat ini. Ini dikenal sebagai "tendonopati yang diinduksi kuinolon"

Volequin Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Volequin?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Volequin adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Levofloksasin injeksi diindikasikan jika pemberian secara intravena memberikan keuntungan pada pasien, seperti pasien tidak dapat mentoleransi bentuk sediaan oral.

Levofloksasin diindikasikan untuk orang dewasa (≥ 18 tahun) dengan infeksi-infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang sensitif pada kondisi sebagai berikut:

  • Sinusitis maksilaris akut

  • Bronkitis kronik dengan eksaserbasi bakteri akut

  • Pneumonia (community-acquired pneumonia)
  • Infeksi kulit dan struktur kulit tanpa komplikasi

  • Infeksi saluran kemih tanpa atau dengan komplikasi

  • Pielonefritis akut

Bila terjadi resistensi bakteri dan hasil terapi tidak memuaskan, pengobatan perlu disertai dengan proses monitor bakteriologi.

Apa Saja Kontraindikasi Volequin?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Volequin dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

  • Pasien hipersensitif terhadap kandungan obat atau golongan kuinolon lain.

  • Pasien penderita epilepsi.

  • Pasien dengan sejarah tendon disorders yang berhubungan dengan pemberian fluoroquinolone.

  • Anak-anak dan remaja.

  • Ibu hamil dan ibu menyusui.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Volequin?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Volequin:

  • Untuk bentuk sediaan parenteral dan oral yang bioekivalen, dapat diberikan dosis dalam jumlah yang sama, biasanya selama 7-14 hari tergantung tingkat keparahan penyakit. Dosis lazim pada pasien dengan fungsi ginjal normal adalah 250-500 mg satu kali sehari tergantung jenis dan tingkat keparahan dari infeksi dan sensitivitas dari patogen penyebab.

Levofloksasin IV diberikan secara perlahan melalui infus intravena.

Pengobatan awal secara intravena setelah beberapa hari memungkinkan untuk digantikan menjadi pemberian secara oral disesuaikan dengan kondisi pasien.

Pasien usia lanjut dan pasien dengan kerusakan fungsi hati (tetapi fungsi ginjalnya normal) dapat menerima dosis seperti pasien dewasa normal.

  • Dosis pada pasien dengan insufisiensi ginjal (bersihan kreatinin ≤ 50 ml/mnt)

 

width=”527″ cellspacing=”0″ cellpadding=”4″>

Kondisi ginjal

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Volequin?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Volequin:

awal

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Volequin?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Volequin:

berikutnya

Bersihan kreatinin: > 50 ml/menit

Tidak diperlukan penyesuaian dosis

20-49 ml/menit

500 mg

250 mg setiap 24 jam

10-19 ml/menit

500 mg

125 mg setiap 24 jam

Hemodialisis

500 mg

125 mg setiap 24 jam

CAPD (Chronic Ambulatory Peritoneal Dialysis)

500 mg

125 mg setiap 24 jam

 

  • Levofloksasin IV harus diberikan secara perlahan melalui infus intravena. Untuk dosis 500 mg (100 ml) pemberian infus tidak boleh kurang dari 60 menit. Perlindungan terhadap cahaya selama pemberian infus tidaklah perlu.

Jika tutup vial telah dibuka (rubber stopper perforates) larutan harus segera digunakan (dalam waktu 3 jam) hal ini untuk mencegah kontaminasi oleh bakteri.

Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Volequin?

  • Reaksi fotosensitivitas dapat terjadi, karena itu penderita jangan terlalu lama kontak dengan sinar matahari atau sinar ultraviolet buatan.

  • Hati-hati pada penderita yang diketahui atau dicurigai adanya gangguan terhadap gangguan SSP, karena seperti kuinolon lainnya, levofloksasin cenderung dapat menimbulkan serangan atau menurunkan ambang rangsang kejang (arteriosklerosis serebral berat, epilepsi) atau adanya faktor risiko lain yang cenderung menimbulkan serangan atau menurunkan ambang rangsang kejang (contoh: terapi obat, disfungsi ginjal).

  • Perlu dilakukan monitor kadar glukosa darah pada pasien yang mendapat terapi hipoglikemik atau insulin.

  • Selama terapi jangka panjang dengan levofloksasin, perlu dilakukan tes fungsi ginjal, hati dan hematopoietik secara periodik.

  • Pemberian levofloksasin harus segera dihentikan apabila pasien merasa nyeri, mengalami peradangan, atau ruptur tendon.

  • Reaksi hipersensitivitas yang fatal dan serius dapat terjadi pada pemberian awal, karena itu pemberian obat segera dihentikan bila mulai terjadi ruam kulit atau tanda-tanda hipersensitivitas lainnya.

  • Diagnosis kolitis pseudomembranosa perlu dipertimbangkan pada pasien yang mengalami diare setelah pemberian antibakteri.

  • Hati-hati pada penderita yang melakukan aktivitas yang membutuhkan kepatuhan dan koordinasi mental yang utuh, misalnya mengoperasikan mesin atau kendaraan bermotor karena levofloksasin dapat menyebabkan pusing.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Volequin Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Volequin, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Volequin?

Jika Anda lupa menggunakan Volequin, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Volequin Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Volequin?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Volequin yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Volequin?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Volequin yang mungkin terjadi adalah:

Diare, mual, vaginitis, kembung, pruritus, kulit kemerahan, nyeri abdomen, moniliasis genital, dizziness, dispepsia, insomnia, gangguan pengecapan, muntah, anoreksia, cemas, konstipasi, edema, lelah, sakit kepala, banyak keringat, leukorrhea, malaise, gugup, gangguan tidur, tremor, urtikaria.

Apa Saja Interaksi Obat Volequin?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Volequin antara lain:

  • Dalam penelitian tidak terlihat adanya interaksi yang bermakna antara levofloksasin dengan teofilin, warfarin, siklosporin, digoksin, probenesid dan simetidin. Namun demikian, penggunaan golongan kuinolon lain bersamaan dengan beberapa obat yang disebutkan di atas, menimbulkan perubahan farmakokinetika dan farmakodinamika yang cukup bermakna. Oleh karena itu, hal-hal berikut ini perlu diperhatikan apabila levofloksasin diberikan bersamaan dengan:

    • Teofilin: monitor kadar teofilin secara ketat, bila perlu lakukan penyesuaian dosis teofilin.

    • Warfarin: monitor prothrombin time atau uji koagulasi lainnya yang sesuai.

    • Siklosporin: perubahan yang terjadi tidak bermakna secara klinis, sehingga tidak perlu penyesuaian dosis siklosporin maupun levofloksasin.

    • Digoksin: perubahan yang terjadi tidak bermakna secara klinis, sehingga tidak perlu penyesuaian dosis digoksin maupun levofloksasin.

  • Pemberian NSAIDs bersamaan dengan golongan kuinolon, termasuk levofloksasin, dapat meningkatkan risiko stimulasi susunan saraf pusat dan serangan kejang.

  • Pengaruh terhadap glukosa darah, termasuk hiperglikemia dan hipoglikemia, telah dilaporkan pada pasien yang mendapatkan obat golongan kuinolon bersamaan dengan obat antidiabetik oral. Oleh karena itu, dianjurkan untuk melakukan pengawasan kadar glukosa darah secara ketat, jika dua jenis obat ini dipergunakan bersamaan.

Izin, Kemasan & Sediaan Volequin

Kotak, vial @ 100 ml, no. reg: DKL0305034949A1

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

SIMPAN DI TEMPAT KERING, PADA SUHU ANTARA

25-30oC, TERLINDUNG DARI CAHAYA


Dexa Medica adalah suatu perusahaan farmasi Indonesia yang didirikan pada 1969 oleh Drs. Rudy Soetikno Apt. seroang apoteker muda yang pernah bertugas sebagai tentara. Dikarenakan pernah terjadi kelangkaan pasokan obat, maka ia bersama rekannya mulai mendirikan sebuah perusahaan farmasi kecil dengan produk obat tablet.

Karena semakin meningkatnya permintaan, maka Dexa Medica meningkatkan kuantitas produksinya sehingga pada 1975 produknya telah tersedia di seluruh pulau Sumatera, dan pada 1978, produk perusahaan ini telah tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai perusahaan nasional, maka pada 1984 perusahaan ini mendirikan kantor pemasaran di Jakarta. Perusahaan ini pun semakin berkembang dan dibuktikan dengan produk-produknya yang berhasil menembus pasar negara-negara Asia dan Afrika sekaligus menjadikan Dexa Medica menjadi salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Saat ini posisi CEO perusahaan dijabat oleh Ir. Ferry A. Soetikno, M.Sc., M.B.A.