TEMPUYUNG (Sonchus arvensis L)


tempuyung Sonchus arvensis L

DESKRIPSI TANAMAN  

Tempuyung (Sanchus arvensisL.) adalah tanaman yang  tumbuh secara pesat pada daerah berketinggian 50-1.650 meter di atas permukaan laut. Akarnya besar dan  lurus, tangkainya berbentuk  silinder dan mengeluarkan  getah, daunnya oval dan rasanya pahit, bunganya kuning, dan buahnya keras, tipis berwarna coklat kekuningan. Penelitian membuktikan bahwa tempuyung mengandung alfa-laktoserol, mannitol, inositol, silica, kalium, flavonoid, dan taraxasterol.  Ada 4 spesies yang diketemukan di Asia Tenggara, yaitu  S.asper(L)Hill ;  S.malaianus Miquuel ; S.oleraccus L dan S.arvensis L.

NAMA DAERAH/ASING  

Jombang (Jawa), lalakina, lempung, rayana (Sunda)  Lainnya : Niu she tou (Cina), Lampaka (Filipina), nh(ux)c  (us)c (Vietnam).

EKOLOGI  

Penyebaran luas dari S.asper dan S.oleraceus merupakan  bukti kehebatan mereka dalam beradaptasi dengan  lingkungan. Taman dan tanah subur yang lembab merupakan habitat normalnya. S.asper lebih dapat hidup di  tempat yang lebih dingin dan lebih lembab dari S.oleraceus. Tanaman ini tidak memiliki persyaratan tumbuh  lainnya.  S.malainus telah diketahui hidup di hutan dan sepanjang  jalan di ketinggian 1000 meter di Sumatra dan Jawa.  S.arvensis tumbuh di tempat lembab seperti di tanah  berlapis dan kanal irigasi sampai dengan ketinggian 3200  meter.

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS  

Tempuyung rasanya pahit dan dingin.  KANDUNGAN KIMIA  Tempuyung mengandung oc-laktuserol, P-laktuserol,  manitol, inositol, silika, kalium, flavonoid, dan taraksasterol.

EFEK FARMAKOLOGIS DAN HASIL PENELITIAN  

Penelitian pengaruh ekstrak air dan ekstrak alkohol daun  tempuyung terhadap volume urine tikus in vivo dan  pelarutan batu ginjal in vitro, menghasilkan kesimpulan  sebagai berikut: a. daun tempuyung tidak secara jelas  mempunyai efek diuretik, namun mempunyai daya melarutkan batu ginjal. b. daya melarutkan batu ginjal oleh  ekstrak air lebih baik daripada ekstrak alkohol (Giri  Hardiyatmo, Fak. Farmasi UGM, 1988).  Praperlakuan flavonoid fraksi etil asetat daun tempuyung  mampu menghambat hepatotoksisitas karbon tetrakiorida  (CCL 4) yang diberikan pada mencit jantan (Atiek Liestyaningsih, Fak. Farmasi UGM, 1991).

BAGIAN TANAMAN YANG DIJADIKAN OBAT  

Daun dan seluruh tumbuhan

BUDIDAYA  

Dengan biji, memerlukan tempat terbuka yang sedikit  terlindung sinar matahari.

HABITAT  

Tanaman ini hidup liar di sawah, di ladang-ladang bertanah lembab dan cukup mendapatkan sinar matahari.  Tumbuhan semak ini tingginya sekitar 2 m. Daunnya  berbentuk tombak. Biasa-nya daun mudanya di makan  sebagai sayuran (lalab / celur). Bunganya berbentuk  bongkol berwarna putih kekuningan dan mudah diterbangkan angin. Buahnya berwarna merah tua.  BAGIAN TANAMAN YANG DIJADIKAN OBAT  Daun atau seluruh tumbuhan.

KHASIAT/KEGUNAAN  

Tempuyung dapat mengatasi:  – batu saluran kencing dan batu empedu,  – radang usus buntu (apendisitis), radang payudara  (mastitis),  – disentri,  – wasir,  – beser mani (spermatorea),  – darah tinggi (hipertensi),  – pendengaran berkurang (tuli),  – rematik gout, memar, dan  – bisul, luka bakar.

RESEP/CARA PENGOLAHAN  

Daun atau seluruh tumbuhan sebanyak 15 – 60 g direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, herba segar  digiling halus lalu ditempelkan ke tempat yang sakit atau  diperas dan airnya untuk kompres bisul, luka bakar, dan  wasir.

Radang payudar4 :  

Tumbuhan tempuyung segar sebanyak 15 g direbus  dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah  dingin disaring, laludiminum sekaligus. Lakukan 2 – 3 kali  sehari.

Bisul :  

Batang dan daun tempuyung segar secukupnya dicuci  bersih lalu ditumbuk halus. Air perasannya digunakan  untuk mengompres bisul.

Darah tinggi, kandung kencing dan kandung empedu  berbatu :  

Daun tempuyung segar sebanyak5 lembar dicuci lalu  diasapkan sebentar. Makan sebagai lalap bersama makan  nasi. Lakukan 3 kali sehari.

Kencing batu :

  • Daun tempuyung kering sebanyak 250 mg direbus  dengan 250 cc air bersih sampai tersisa 150 cc. Setelah  dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum. Habiskan  dalam sehari. Lakukan setiap hari sampai sembuh
  • Daun tempuyung, daun avokad (Persea americana),  daun sawi tanah (Nasturtium montanum), seluruhnya  bahan segar sebanyak 5 lembar, dan 2 jari gula enau  dicuci bersih lalu direbus dalam 3 gelas air bersih sampai  tersisa 3/4-nya. Setelah dingin disaring. Air yang terkumpul diminum 3 kali sehari, masing-masing 3/4 gelas
  • Daun tempuyung dan daun keji beling (Strobilanthes  crispus) segar masing-masing 5 lembar, jagung muda 6  buah, dan 3 jari gula enau dicuci dan dipotong-potong  seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai  tersisa 3/4-nya. Setelah dingin disaring, lalu diminum 3  kali sehari, masing-masing 3/4 gelas

Pendengaran berkurang (tuli) :  

Herba tempuyung segar dicuci bersih lalu dibilas dengan  air masak. Giling sampai halus,lalu diperas dengan kain  bersih. Airnya diteteskan pada telinga yang tuli. Lakukan  3-4 kali sehari.