Suboxone


SUBOXONE adalah pengobatan opioid pertama yang disetujui oleh DATA 2000 sebagai perawatan dasar ketergantungan opiat. SUBOXONE juga bisa digunakan untuk dibawa pulang (take home use) seperti obat-obat lainnya untuk kondisi medis tertentu.
Komposisi dasar didalam SUBOXONE adalah buprenorphine.

Karena buprenorphine adalah partial opioid agonist, mengurangi dampulak yang dihasilkan oleh full opioid agonist, seperti oxycodone atau heroin. SOBOXONE juga menagandung naloxone sejenis opioid antagonist.

Naloxone didalam SUBOXONE berguna untuk mengurangi orang untuk membelah tablet dan menyuntikkannya. Saat SOBOXONE ditaruh dibawah lidah, seperti yang dianjurkan, sangat kecil naloxone menyebar ke pembuluh darah, jadi pasien akan merasakan efek dari
buprenorphine. Biarpun naloxone disuntikkan, akan menyebabkan seseorang bergantung kepada full opioid agonist dan cepat menjadi putus zat (sakaw).

SUBOXONE digunakan dengan dosis yang tepat berguna untuk :

• Mengurangi rasa sakit dari pemakain opioid
• Membantu pasien tetap diperawatan/kepatuhan

Dengan :
• Menekan gejala putus zat dari opoid
• Mengurangi rasa sugesti ke opioid

Catatan :

Agonist : Obat/pengobatan yang berinteraksi dengan reseptor untuk menstimulan reaksi/efek obat

Full opioid agonist : Obat/pengobatan yang menstimulan kerja dari reseptor di otak, yang secara normal dan alami menciptakan efek yang sama seperti opiate. Contoh dari full opioid agonist mencakup morphine, methadone, oxycodone, hydrocodone, heroin, codeine, meperidine, propoxyphene dan fentanyl.

Partial opioid agonist : Obat/pengobatan yang cara kerjanya bisa kedua-duanya dan mem-blok reseptor, tergantung dari situasi klinis. Jika tidak sesuai dosis yang tepat, partial agonist dapat menciptakan efek yang sama kepada keduanya agonist atau antagonist.

Buprenorphine adalah partial opioid agonist

Antagonist : Obat/pengobatan yang menanggulangi molekul dari obat lain/pengobatan yang mengikat reseptor (seperti reseptor opioid). Antagonis juga bisa menggantikan opiate lain mengendapkan gejala putus zat atau memblok dampulak opait lain. Contoh dari antagonist mencakup naltrexone dan naloxone