Ramelteon


Ramelteon Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Ramelteon?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Ramelteon adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Insomnia, yang ditandai dengan kesulitan tidur.

Sekilas Tentang Obat Hipnotik dan Sedativa
Obat hipnotik dan sedativa adalah obat atau zat yang digunakan untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan, serta menginduksi ketenangan (efek sedatif) atau untuk menginduksi tidur (efek hipnotis). Sebagian besar obat-obatan tersebut memberikan efek menenangkan atau menenangkan pada dosis rendah dan efek merangsang tidur dalam dosis yang lebih besar.

Obat hipnotik dan sedativa cenderung menekan sistem saraf pusat. Karakteristik khusus dari obat penenang-hipnotik adalah kemampuan selektif mereka untuk mencapai efeknya tanpa mempengaruhi suasana hati atau mengurangi sensitivitas terhadap rasa sakit. Hal ini yang membedakan mereka dengan kelas obat opiat atau opioid.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Ramelteon?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Ramelteon:

 

8 mg diberikan 30 menit sebelum tidur. Tidak dianjurkan diberikan sewaktu makan atau segera setelah makan makanan dengan kadar lemak tinggi.

Apa saja Peringatan Penggunaan Ramelteon?

Seperti obat hipnotik yang lain, penggunaan obat ini dapat mengakibatkan eksaserbasi insomnia, gangguan kognitif dan abnormalitas tingkah laku serta perburukan depresi (termasuk keinginan bunuh diri) pada pasien depresi primer; hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan hati sedang; tidak boleh digunakan pada penderita dengan gangguan hati yang parah.

Hati-hati penggunaan pada pengguna alkohol; penderita yang mendapat obat penghambat CYP1A2; mengendarai kendaraan bermotor dan menjalankan mesin. Tidak dianjurkan pada penderita Severe Sleep Apnea atau penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK); Tidak diperlukan penyesuaian dosis pada pasien gangguan ginjal ringan sampai berat termasuk pasien hemodialisis.

Tidak dianjurkan penggunaan pada ibu hamil dan menyusui. Keamanan dan efektifitas penggunaan pada anak-anak belum ditetapkan.

Kontra indikasi

Penderita hipersensitif, penyakit hati berat, pemberian bersama fluvoksamin.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Ramelteon Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Ramelteon, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Ramelteon?

Jika Anda lupa menggunakan Ramelteon, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Ramelteon Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Ramelteon?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Ramelteon yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Ramelteon?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Ramelteon yang mungkin terjadi adalah:

Mengantuk, pusing, mual, lelah, sakit kepala dan insomnia.

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Ramelteon Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Ramelteon untuk digunakan oleh wanita hamil:

FDA AS: C: Obat ini berefek pada hormon reproduksi, seperti penurunan kadar testosteron dan peningkatan kadar prolaktin. Tidak dianjurkan penggunaan pada ibu hamil dan menyusui.

Apa Saja Interaksi Obat Ramelteon?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Ramelteon antara lain:

Tidak boleh digunakan bersama fluvoksamin (inhibitor kuat CYP1A2 ). Efikasi dapat menurun jika diberikan bersamaan dengan enzim penginduksi kuat CYP seperti rifampisin. Hati-hati penggunaan pada penderita yang juga mendapat obat inhbitor CYP3A4 seperti ketokonazol dan inhibitor kuat CYP2C9 seperti flukonazol.

Nama Brand Ramelteon?

Rozerem