Praten


Apa Kandungan dan Komposisi Praten?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Praten adalah:

Captopril.
Sekilas Tentang Captopril Pada Praten
Captopril merupakan suatu obat yang digunakan untuk menghambat engiotensin converting enzyme (ACE), enzim yang bertanggung jawab terhadap konversi angiotensin I menjadi angiotensin II yang mana angiotensin II bekerja mengatur tekanan darah dan merupakan suatu komponen kunci dalam sistem renin angiotensin aldosterone. Captopril biasanya digunakan pada pasien hipertensi, pasien jantung (gagal jantung kongestif, pasca infark miokard), menjaga fungsi ginjal pada pasien penderita neuropati diabetik.

Berbeda dari kebanyakan produk obat penghambat ACE, captopril merupakan suatu prodrug (bakal obat) yang baru aktif ketika dimetabolisme oleh tubuh. Sekira 70 persen pemberian captopril secara oral akan diserap tubuh dan bioavalaibilitasnya akan berkurang dengan kehadiran makanan dalam lambung. Sebagian diekskresikan di ginjal dan dibuang melalui urin sebagai komponen obat yang tidak berubah.

Efek samping yang mungkin dapat terjadi setelah penggunaan captopril seperti peningkatan level plasma bradykinin, angioedema, agranulositosis, proteinuria, hiperkalemia, teratogenisitas, hipotensi postural, gagal ginjal akut, leukopenia, dan lain-lain yang tidak disebutkan dalam tulisan ini. Batuk, gatal, takikardia, nyeri dada, palpitasi, dan kelemahan merupakan beberapa gejala munculnya efek samping.

Captopril pertama kali dipatenkan pada 1976 dan disetujui untuk digunakan dalam dunia medis pada 1980. Captopril ditemukan dan dikembangkan di E. R. Squibb & Sons Pharmaceuticals (sekarang Bristol-Mayers Squibb) atas konsep yang diberikan oleh Sir John Robert Vane, seorang ahli farmakologi asal Inggris. Obat ini dikembangkan oleh tiga ilmuwan dari perusahaan tersebut yakni Miguel Ondetti, Bernard Rubin dan David Cushman. Captopril memperoleh izin edar dari FDA pada 6 April 1981 dan mulai menjadi obat generik pada Februari 1996 saat hak eksklusif Bristol-Mayers Squibb untuk memasarkan obat ini berakhir.

Captopril tidak aman untuk digunakan oleh wanita hamil, oleh sebab itu oleh FDA tingkat keamanannya dimasukkan dalam kategori D.

Praten Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Praten?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Praten adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Hipertensi sedang sampai berat (sebagai obat tunggal atau dikombinasi dengan diuretik), gagal jantung kongestif (CHF).

Apa saja Perhatian Penggunaan Praten?

Kerusakan ginjal, kelainan vaskuler kolagen, stenosis/penyempitan aorta, hipovolemia, hiponatremia.
Interaksi Obat efek hipotensi dipertinggi oleh diuretika dan antihipertensi lainnya serta dikurangi oleh Indometasin dan Salisilat.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Praten Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Praten, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Praten?

Jika Anda lupa menggunakan Praten, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Praten Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Praten?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Praten yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Praten?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Praten yang mungkin terjadi adalah:

Ruam kulit, gatal-gatal, demam, eosinofilia, gangguan pengecapan, proteinuria, batuk, hipotensi yang bersifat sementara, takhikardi, limfadenopati, stomatitis (radang rongga mulut), gangguan saluran pencernaan.
Jarang : neutropenia, agranulositosis, kerusakan sel-sel hati dan sakit kuning.
Kategori Keamanan Kehamilan
Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.

Izin, Kemasan & Sediaan Praten

Kaplet 12,5 mg x 5 x 10 biji.
Sekilas tentang darah tinggi/hipertensi
Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.

Hipertensi terbagi menjadi hipertensi primer (esensial) atau hipertensi sekunder. Sekitar 90–95% kasus tergolong "hipertensi primer", yang berarti tekanan darah tinggi tanpa penyebab medis yang jelas. Kondisi lain yang mempengaruhi ginjal, arteri, jantung, atau sistem endokrin menyebabkan 5-10% kasus lainnya (hipertensi sekunder).

Hipertensi adalah faktor risiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan jantung), gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakit arteri perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik. Bahkan peningkatan sedang tekanan darah arteri terkait dengan harapan hidup yang lebih pendek. Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat memperbaiki kontrol tekanan darah dan mengurangi risiko terkait komplikasi kesehatan. Meskipun demikian, obat seringkali diperlukan pada sebagian orang bila perubahan gaya hidup saja terbukti tidak efektif atau tidak cukup dan biasanya obat harus diminum seumur hidup sampai dokter memutuskan tidak perlu lagi minum obat.

Seseorang yang pernah mengalami tekanan darah tinggi, pada kondisi normal dapat saja mengalami tekanan darah kembali dan ini yang harus diwaspadai, banyak kasus stroke terjadi pada saat seseorang lepas obat. Dan banyak orang tidak menyangka bahwa seseorang yang biasanya mengalami tekanan darah rendah suatu kali dapat juga mengalami tekanan darah tinggi. Oleh karena itu pengontrolan tekanan darah secara rutin mutlak dilakukan.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Praten?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Praten:

Hipertensi : diawali dengan 12,5 mg 3 kali sehari, bisa ditingkatkan sampai 25-50 mg 2-3 kali sehari jika respon yang mencukupi tidak terjadi setelah 1-2 minggu.
Untuk hipertensi sedang : maksimal 150 mg/hari.
Untuk hipertensi berat : maksimal 450 mg/hari.
CHF : diawali dengan 12,5 mg 3 kali sehari, bersama dengan diuretika dan Digitalis.
Maksimal : 450 mg/hari.
PEMBERIAN OBAT
Dikonsumsi pada perut kosong (1 atau 2 jam sebelum/sesudah makan)
HARGA  :
Rp. 92.000/kemasan

Apa Nama Perusahaan Produsen Praten?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Praten:

Prafa.