Plavos


Apa Kandungan dan Komposisi Plavos?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Plavos adalah:

Clopidogrel.

Sekilas Tentang Clopidogrel Pada Plavos
Clopidogrel adalah suatu obat yang digunakan untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke yang terkadang juga digunakan bersamaan dengan aspirin pada kasus serangan jantung. Obat ini termasuk dalam golongan antiplatelet yang menurunkan agregasi platelet atau trombosit dan menghambat pembentukan trombus. Selain digunakan untuk mencegah serangan jantung dan stroke pada mereka yang memiliki risiko tinggi untuk terjadinya serangan, clopidogrel juga digunakan dalam terapi infark miokard, gejala koroner akut, dan penyakit yang berhubungan dengan arteri.

Clopidogrel merupakan suatu prodrug yakni obat yang setelah pemberiannya akan dimetabolisme menjadi suatu zat obat yang aktif. Pengaktifan clopidogrel terjadi di dalam hati melalui dua tahapan yakni melalui enzim CYP2C19, CYP1A2 dan CYP2B6, kemudian oleh enzim CYP2C19, CYP2C9, CYP2B6 dan CYP3A. Setelah aktif maka metabolit aktifnya akan menghambat subtipe PY2 dari reseptor ADP yang berperan dalam aktivasi platelet dan fibrin protein. Penghambatan pembentukan platelet dapat terjadi setidaknya dua jam setelah pemberian satu dosis tunggal oral. Aksi onset relatif lambat sehingga jika dibutuhkan efek cepat, loading dosis dapat antara 300 atau 600 mg.

Kombinasi clopidogrel dengan obat lain seperti aspirin, heparin, dan obat trombolitik tidak menunjukkan adanya interaksi. Hati-hati penggunaan clopidogrel pada pasien yang juga mengonsumsi obat seperti omeprazole, esomeprazole dan sejenisnya karena kemungkinan terjadinya interaksi yang tidak diinginkan. Pemberian warfarin dpaat meningkatkan risiko perdarahan.

Efek samping yang mungkin dapat terjadi stelah pemberian clopidogrel antara lain sakit kepala, jaundice, denyut jantung cepat, napas pendek, demam, kelemahan, kejang, penurunan gula darah, ansietas, perdarahan mayor, stroke hemoragik, gastrointestinal hemoragik, perdarahan intrakranial, dan lain-lain yang tidak disebutkan di sini.

Clopidogrel secara cepat akan diserap di dalam saluran pencernaan setelah pemberian oral. Obat ini dpaat diberikan dengan atau tanpa makanan. Sebanyak 98% metabolit aktif dan tidak aktif dari clopidogrel akan mengikat pada plasma. Sisa metabolit akan diekskresikan melalui urin (50%) dan melalui feses (46%) selama setidaknya lima hari. Sisa zat aktif clopidogrel akan mengikat pada trombosit setidaknya selama delapan hingga sebelas hari.

Keamanan pemberian clopidogrel pada wanita hamil oleh FDA belum dilakukan klasifikasi atau pengkategorian. Namun oleh Badan Pengawas Obat Australia, Therapeutic Goods Administration (TGA), tingkat keamanan penggunaan clopidogrel dimasukkan dalam kategori B1 yang berarti obat-obatan yang hanya dikonsumsi oleh sejumlah wanita hamil dan wanita usia subur, tanpa peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya langsung atau tidak langsung lainnya pada janin manusia telah teramati. Studi pada hewan belum menunjukkan bukti peningkatan kejadian kerusakan janin. Keamanan penggunaan pada wanita menyusui tidak diketahui dengan pasti. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Clopidogrel pertama kali dipatenkan pada 1982 dan disetujui untuk digunakan oleh dunia medis pada 1997. Paten obat ini kemudian kedaluwarsa pada tahun 2012 dan tersedia sebagai obat generik yang dipasarkan dengan berbagai macam nama brand.

Plavos Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Plavos?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Plavos adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Mengurangi kejadian aterotrombosis pada pasien yang mengalami infark miokard, stroke iskemik, atau penyakit arteri perifer tahap lanjut; angina tak stabil.

Apa Saja Kontraindikasi Plavos?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Plavos dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Perdarahan patologis aktif seperti tukak peptik, perdarahan intrakranial, gangguan hati berat. Laktasi.

Apa saja Perhatian Penggunaan Plavos?

Pasien yang berisiko mengalami perdarahan yang meningkat krn trauma, pembedahan, & kondisi patologis lain. Pasien dengan penyakit hati derajat sedang yang dapat mengalami diatesis hemoragik; gangguan fungsi ginjal. Hamil.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Plavos Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Plavos, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Plavos?

Jika Anda lupa menggunakan Plavos, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Plavos Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Plavos?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Plavos yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Plavos?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Plavos yang mungkin terjadi adalah:

Sakit kepala, pusing, parestesia, gangguan GI & hematologik, ruam kulit, pruritus.

Apa Saja Interaksi Obat Plavos?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Plavos antara lain:

Warfarin, aspirin, heparin, trombolitik atau obat AINS.

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Plavos Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Plavos untuk digunakan oleh wanita hamil:

Kategori B: Studi terhadap reproduksi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin tetapi tidak ada studi terkontrol yang dilakukan terhadap wanita hamil, atau studi terhadap reproduksi binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping (selain penurunan fertilitas) yang tidak dikonfirmasikan dalam studi terkontrol pada wanita pada kehamilan trimester 1 (dan tidak ada bukti risio pada trimester selanjutnya).

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Plavos?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Plavos:

Dws 75 mg 1 x/hari. Angina tak stabil 300 mg, lalu kurangi dosis hingga 75 mg 1 x/hari.

Bagaimana Cara Pemberian Obat Plavos?

Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan.

Sediaan, Kemasan, Harga Plavos?

Plavos film-coated tablet 75 mg, 30’s (Rp300,000/pak)

Apa Nama Perusahaan Produsen Plavos?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Plavos:

Ethica Industri Farmasi Joint Venture with Fresenius Kabi

Sekilas Tentang Fresenius Kabi
Fresenius Kabi merupakan satu dari empat divisi yang dimiliki oleh Fresenius SE & Co, suatu perusahaan farmasi dari Jerman. Fresenius Kabi dibentuk pada tahun 1999 dengan menggabungkan divisi Farmasi (Fresenius Pharma) yang dimiliki Fresenius Group dengan divisi infusion solution dari Pharmacia & Upjohn (Kabi) yang telah diakuisisi Fresenius. Perusahaan ini didirikan untuk memenuhi permintaan pasar akan produk-produk nutrisi, terapi infus, serta memenuhi permintaan obat-obatan esensial seperti obat kanker.

Tak berselang lama pada tahun 2003, unit produksi Fresenius HemoCare akhirnya digabungkan ke dalam Fresenius Kabi karena kesamaan platform teknologi yang digunakan. Pada tahun 2004, Perusahaan ini melebarkan pasarnya hingga ke Afrika Selatan, Republik Ceko, dan mendirikan perusahaan joint venture di Australia.

Beberapa perusahaan telah diakuisisi oleh Fresenius Kabi diantaranya Labesfal (perusahaan farmasi asal Portugal), Filaxis (perusahaan farmasi asal Argentina), Kyorin (perusahaan farmasi Jepang), Laboratorio Sanderson (perusahaan farmasi Chile), akuisisi divisi Nutrisi klinis Nestle di Perancis dan Spanyol, Dabur Pharma (perusahaan obat onkologi), APP Pharmaceutical (perusahaan obat generik Amerika Serikat), dan lain-lain. Beberapa produk farmasi yang diproduksi oleh Fresenius Kabi seperti Paclitaxel, Irinotecan, Oxaliplatin, Gemcitabine, Cytarabine, Carboplatin, Topotecan, Docetaxel, dan Epirubicin.

Di Indonesia Fresenius Kabi berdiri dengan nama PT. Fresenius Kabi Indonesia dengan kantor pusat di Menara Bidakara 1, 19th Fl. Jl. Jend. Gatot Subroto, Kav. 71-73 Jakarta 12870, RT.9/RW.4, East Kuningan, Tebet, Jakarta Selatan.