Phenoxymethyl Penicillin


Apa Kandungan dan Komposisi Phenoxymethyl Penicillin?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Phenoxymethyl Penicillin adalah:

Phenoxymethyl Penicillin 250 mg; Phenoxymethyl Penicillin 500 mg

Phenoxymethyl Penicillin Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Phenoxymethyl Penicillin?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Phenoxymethyl Penicillin adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Mengobati infeksi bakteri yang rentan, mencegah demam rematik berulang, mengobati infeksi streptokokus pada saluran pernapasan atas, termasuk demam berdarah dan erisipelas (infeksi pada kulit), infeksi pneumokokus pada saluran pernapasan, termasuk otitis media (infeksi telinga tengah), Fusospirochetosis (infeksi Vincent) pada orofaring; infeksi stafilokokus pada kulit dan jaringan lunak.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Phenoxymethyl Penicillin Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Phenoxymethyl Penicillin, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Phenoxymethyl Penicillin?

Jika Anda lupa menggunakan Phenoxymethyl Penicillin, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Phenoxymethyl Penicillin Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Phenoxymethyl Penicillin?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Phenoxymethyl Penicillin yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Phenoxymethyl Penicillin?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Phenoxymethyl Penicillin yang mungkin terjadi adalah:

  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Diare
  • Radang mulut
  • Trombositopenia (jumlah trombosit kurang dari normal)
  • Leukopenia (jumlah leukosit kurang dari normal)
  • Reaksi alergi, reaksi seperti penyakit serum, kejang, kesemutan
  • Biduran, ruam, gatal

Berpotensi fatal:

  • Anafilaksis
  • Kolitis pseudomembran

Apa Saja Kontraindikasi Phenoxymethyl Penicillin?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Phenoxymethyl Penicillin dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

  • Penderita yang hipersensitif terhadap fenoksimetilpenisilin dan penisilin lainnya
  • Penggunaan bersamaan dengan nadolol dan propranolol

Apa Saja Interaksi Obat Phenoxymethyl Penicillin?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Phenoxymethyl Penicillin antara lain:

  • Mengurangi penyerapan jika diberikan bersamaan dengan neomisin
  • Dapat mengganggu kontrol antikoagulan
  • Antagonisme efek bakterisida oleh kloramfenikol, eritromisin, dan tetrasiklin
  • Dapat meningkatkan toksisitas metotreksat
  • Dapat mengurangi kemanjuran kontrasepsi oral
  • Mengurangi ekskresi jika diberikan bersamaan dengan probenecid dan sulfinpyrazone
  • Dapat menonaktifkan vaksin tifoid oral jika tertelan secara bersamaan
  • Berpotensi Fatal: Peningkatan risiko reaksi anafilaksis bersama nadolol dan propranolol

Overdosis

Pemberian Phenoxymethyl Penicillin yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti mual, muntah, sakit perut, diare, dan jarang: kejang motorik utama. Jika ada gejala lain, pertimbangkan kemungkinan reaksi alergi. Hiperkalemia (jumlah kalium dalam darah sangat tinggijumlah kalium dalam darah sangat tinggi) dapat terjadi, terutama untuk pasien dengan insufisiensi ginjal.

Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan simtomatik dan suportif. Mungkin pemberian arang aktif dengan cathartic, misalnya sorbitol untuk mempercepat eliminasi obat dari dalam tubuh. Dapat dihilangkan dengan hemodialisis. Penanganan pasien overdosis harus dibantu oleh tenaga medis profesional.

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Phenoxymethyl Penicillin Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Phenoxymethyl Penicillin untuk digunakan oleh wanita hamil:

Kategori B: Studi terhadap sistem reproduksi binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko pada janin tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil, atau studi terhadap sistem reproduksi binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping (selain penurunan fertilitas) yang tidak terjadi pada studi terkontrol terhadap wanita hamil trimester 1 (dan tidak ada bukti mengenai risiko pada trimester selanjutnya).

Sekilas Tentang Obat Antibiotik
Antibiotika adalah segolongan molekul, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri molekul. Antibiotika berbeda dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desinfektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.

Antibiotik tidak efektif menangani infeksi akibat virus, jamur, atau nonbakteri lainnya, dan setiap antibiotik sangat beragam keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri. Ada antibiotika yang membidik bakteri gram negatif atau gram positif, ada pula yang spektrumnya lebih luas. Keefektifannya juga bergantung pada lokasi infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut.

Antibiotika oral (diberikan lewat mulut) mudah digunakan dan antibiotika intravena (melalui infus) digunakan untuk kasus yang lebih serius. Antibiotika kadang kala dapat digunakan setempat, seperti tetes mata dan salep.
Sekilas Tentang Infeksi
Infeksi atau jangkitan adalah kolonalisasi (mengacu pada mikroorganisme yang tidak bereplikasi pada jaringan yang ditempatinya. Sedangkan "infeksi" mengacu pada keadaan di mana mikroorganisme bereplikasi dan jaringan menjadi terganggu) yang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme inang, dan bersifat paling membahayakan inang.

Organisme penginfeksi, atau patogen, menggunakan sarana yang dimiliki inang untuk dapat memperbanyak diri, yang pada akhirnya merugikan inang. Patogen mengganggu fungsi normal inang dan dapat berakibat pada luka kronik, gangrene, kehilangan organ tubuh, dan bahkan kematian. Respons inang terhadap infeksi disebut peradangan. Secara umum, patogen umumnya dikategorikan sebagai organisme mikroskopik, walaupun sebenarnya definisinya lebih luas, mencakup bakteri, parasit, fungi, virus, prion, dan viroid.

Simbiosis antara parasit dan inang, di mana satu pihak diuntungkan dan satu pihak dirugikan, digolongkan sebagai parasitisme. Cabang kedokteran yang menitikberatkan infeksi dan patogen adalah cabang penyakit infeksi.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Phenoxymethyl Penicillin?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Phenoxymethyl Penicillin:

Infeksi yang rentan
Diberikan dosis 250-500 mg setiap 6 jam sekali.

Mencegah demam rematik berulang
Diberikan dosis 250 mg, diminum 2 kali sehari.

Infeksi streptokokus pada saluran pernapasan atas, termasuk demam berdarah dan erisipelas
Diberikan dosis 125-250 mg, diminum setiap 6-8 jam selama 10 hari.

Infeksi pneumokokus pada saluran pernapasan, termasuk otitis media
Diberikan dosis 250-500 mg, diminum setiap 6 jam sampai setidaknya 2 hari.

Fusospirochetosis (infeksi Vincent) pada orofaring; Infeksi stafilokokus pada kulit dan jaringan lunak
Diberikan dosis 250-500 mg diminum setiap 6-8 jam.

Bagaimana Cara Penyimpanan Phenoxymethyl Penicillin?

Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.

Izin BPOM, Kemasan, dan Sediaan Phenoxymethyl Penicillin

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Phenoxymethyl Penicillin:

  • GKL7206316310A1, Phenoxymethyl Penicillin Potassium
    Dus, 10 Strip @ 10 Tablet
    Erela – Indonesia
  • Gkl9219913410a1
    Phenoxymethyl Penicillin
    Dus, 10 Strip @ 10 Tablet
    Phapros Tbk – Indonesia
  • Gkl9219913410b1
    Phenoxymethyl Penicillin
    Dus, 10 Strip @ 10 Tablet
    Phapros Tbk – Indonesia
Sekilas Tentang Phapros
PT. Phapros merupakan perusahaan farmasi Indonesia yang dirikan oleh grup usaha Oei Tiong Ham Concern (OTHC), suatu group konglomerat Tionghoa-Indonesia pada 21 Juni 1954. Group konglemat ini awalnya bergerak dibidang bisnis gula dan agro industri namun kemudian memperluas cakupan bisnisnya ke dunia farmasi. Awalnya perusahaan ini bernama NV Pharmaceutical Processing Industries disingkat "Phapros".

Pada tahun 1961, perusahaan ini dinasionalisasi oleh Pemerintah Indonesia melalui PT. Perusahaan Perkembangan Ekonomi Indonesia yang saat ini bernama PT. rajawali Nusantara Indonesia (persero). Pada November 2000, status perusahaan ini berubah menjadi perusahaan publik dimana PT. Rajawali Nusantara Indonesia memegang 53 persen saham dan sisanya dimiliki oleh publik. Pada 2019, PT. Phapros diakuisisi oleh PT. Kimia Farma dengan nilai 1,36 triliun.

Phapros telah memperoleh banyak sertifikat mutu seperti CPOB, CPOTB, CPAKB, PSAK, ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, ISO/EIC 17025, dan sebagainya. Saat ini jumlah varian produk yang diproduksi oleh PT. Phapros sekira 284 macam yang terbagi dalam beberapa kelompok seperti produk etikal, generik, OTC, dan agromed. Selain itu perusahaan ini juga memproduksi pesanan pihak ketiga.

Beberapa produk terkenal yang diproduksi oleh Phapros diantaranya Antimo, Pehavral, Bioneuron, Hypobhac, dan sebagainya. Produk PT. Phapros telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan negara Asia Tenggara seperti Kamboja.
Sekilas Tentang Erela
PT Erela (Erlangga Edi Laboratories) merupakan suatu perusahaan farmasi yang didirikan oleh Drs. Edi Handojo dan Dra. Kusumawati Handojo pada tahun 1965 di Semarang, Jawa Tengah. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam produk farmasi seperti antasida, antiasma, antibiotik, antiemetik, antidiare, antigout, dan lain-lain dengan berbagai bentuk sediaan seperti tablet, kapsul, cairan, salep, krim, serbuk, dan sebagainya.

PT Erela telah menjalin beberapa kerjasama dengan perusaaan multinasional dan pada 2016 meningkatkan kapasitas produksi untuk sediaan tetes mata dan tetes telinga. Tahun 2018, perusahaan ini memodernisasi fasilitas produksinya dengan membeli mesin baru untuk produksi tetes mata steril.

Perusaaan yang berbasis di Semarang ini telah memperoleh sertifikat CPOB dan ISO 9001 sehingga kualitas produk yang dihasilkan telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Beberapa produk yang diproduksi oleh PT Erela antara lain Erlagin, Erlamol, Mixalgin, Parazon, dan masih banyak lagi.