Nulox Forte


Deskripsi

Nulox Forte adalah obat yang diproduksi oleh Nufarindo dengan kandungan Meloxicam sebagai zat aktifnya. Nulox Forte digunakan untuk mengurangi rasa nyeri, bengkak, dan kaku pada sendi. Nulox Forte sering digunakan untuk mengobati arthritis (radang sendi) dan asam urat. Obat ini termasuk ke dalam golongan nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID).
Nulox Forte bekerja dengan menghambat enzim yang memproduksi prostaglandin, yaitu senyawa yang dilepas tubuh yang menyebabkan rasa sakit serta inflamasi (peradangan). Dengan menghalangi prostaglandin, obat ini akan mengurangi rasa sakit dan inflamasi.

Keterangan

Golongan: Obat Keras
Kelas Terapi: Obat Anti Inflamasi Non Steroid (NSAID)

Apa Kandungan dan Komposisi Nulox Forte?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Nulox Forte adalah:

Meloxicam 15 mg

Bentuk

Tablet
Satuan Penjualan: Tablet

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Nulox Forte?

dan Sediaan

Box, 2 Strip @ 10 Tablet

Apa Nama Perusahaan Produsen Nulox Forte?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Nulox Forte:

Nufarindo.
Harga: Rp84.000 – Rp105.000/ Strip

Nulox Forte Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Nulox Forte?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Nulox Forte adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Nulox Forte digunakan untuk membantu meredakan gejala-gejala artritis (peradangan sendi), seperti inflamasi (respon awal terhadap peradangan), pembengkakan dan kaku.
Dosis dan Cara Penggunaan
Nulox Forte merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

Dewasa: 15 mg sehari sebagai dosis tunggal. Pasien dengan peningkatan risiko efek samping: Awalnya 7,5 mg setiap hari.
Lansia: 7,5 mg setiap hari untuk pengobatan jangka panjang.

Bagaimana Cara Penyimpanan Nulox Forte?

Simpan pada suhu 25 derajat Celcius, serta terhindar dari kelembaban.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Nulox Forte Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Nulox Forte, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Nulox Forte?

Jika Anda lupa menggunakan Nulox Forte, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Nulox Forte Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Nulox Forte?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Nulox Forte yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Nulox Forte?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Nulox Forte yang mungkin terjadi adalah:

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Nulox forte, antara lain:

Mual dan muntah.
Gangguan pencernaan.
Sakit kepala.
Sulit tidur.
Perut kembung.
Peningkatan atau penurunan berat badan.
Gagal ginjal akut.
Jantung berdebar.
Hipertensi
Peningkatan kreatinin serum dan BUN.
Trombositopenia (jumlah trombosit kurang dari normal)
Leukopenia (jumlah leukosit kurang dari normal)
Ruam, gatal-gatal

Overdosis

Gejala: Kelesuan, mengantuk, mual, muntah, nyeri ulu hati, perdarahan saluran pencernaan, jarang terjadi: hipertensi, gagal ginjal akut, disfungsi hati, depresi pernafasan, koma, kejang, kolaps jantung, dan serangan jantung.
Penatalaksanaan: Mulai pengobatan simptomatik dan suportif. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Apa Saja Kontraindikasi Nulox Forte?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Nulox Forte dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Hindari pemberian pada pasien dengan kondisi:

Menderita tukak lambung
Polip hidung
Gangguan pencernaan
Diabetes
Asma
Alergi terhadap obat antiinflamasi nonsteroid lain (misalnya ibuprofen)
Gangguan hati
Gangguan ginjal
Penyakit jantung
Masalah penggumpalan darah
Dehidrasi
Kadar sodium yang rendah
Hipertensi

Apa Saja Interaksi Obat Nulox Forte?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Nulox Forte antara lain:

Hindari penggunaan Nulox Forte bersamaan dengan obat-obat berikut:

Antikoagulan (misalnya heparin, warfarin)
Agen antiplatelet
Kortikosteroid (misalnya glukokortikoid)
Salisilat
Obat anti inflamasi non steroid lainnya (termasuk aspirin)
Antihipertensi diuretik, ACE-inhibitor, antagonis angiotensin II, dan ß-blocke
Inhibitor kalsineurin (misalnya ciclosporin, tacrolimus)
Litium, digoksin dan metotreksat
Kolestiramin

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Nulox Forte Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Nulox Forte untuk digunakan oleh wanita hamil:

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Nulox Forte ke dalam Kategori C:Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
(Trisemester akhir) Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Nulox Forte ke dalam Kategori D:Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).
Perhatian MenyusuiData penelitian pada manusia tidak tersedia tentang apakah Nulox Forte terserap kedalam ASI, atau pada efek pada bayi yang disusui, atau pada produksi ASI.