Nimodipine



Deskripsi Nimodipine

Nimodipine adalah sediaan obat generik yang digunakan untuk mengobati stroke ditandai dengan timbulnya gangguan saraf. Nimodipine bekerja dengan cara menghambat aliran ion Ca ke dalam sel dengan menghalangi saluran Ca atau daerah sensitif tegangan tertentu, menghasilkan relaksasi otot polos pembuluh darah dan miokardium selama depolarisasi. Nimodipine memiliki aksi lebih besar pada pembuluh otak karena lipofilisitasnya yang tinggi.

Detail Nimodipine


  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Vasodilator Periferal dan Aktivator Serebral

  • Apa Kandungan dan Komposisi Nimodipine?

    Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

    Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Nimodipine adalah:

    Nimodipine 10 mg/50 mL

  • Bagaimana Kemasan dan Sediaan Nimodipine?


    Infus
  • Satuan Penjualan: Botol; Vial
  • Kemasan: Botol @ 50 mL; Vial @ 50 mL

  • Apa Nama Perusahaan Produsen Nimodipine?

    Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

    Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Nimodipine:

    Bernofarm; Etercon Farma

Nama Brand Nimodipine?


Ceremax, Nimotop.

Nimodipine Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Nimodipine?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Nimodipine adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Nimodipine digunakan sebagai pengobatan defisit neurologis iskemik setelah perdarahan secara mendadak diotak (subaraknoid).

Berapa Dosis dan Aturan Pakai Nimodipine?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Nimodipine:

Nimodipine termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran resep dokter.

  • Dewasa: Awalnya, infus 1 mg / jam selama 2 jam diberikan melalui bypass ke vena sentral, tingkatkan dosis menjadi 2 mg / jam. Jika tidak ada penurunan tekanan darah yang parah yang diamati
  • Untuk berat badan <70 kg atau tekanan darah tidak stabil:
    Awalnya: ≤ 0,5 mg / jam. Perawatan dimulai sekaligus dan dilanjutkan selama 5-14 hari. Total durasi tidak boleh melebihi 21 hari jika pasien telah menerima perawatan oral

Bagaimana Cara Penyimpanan Nimodipine?


Simpan pada suhu antara 15-30°C. Lindungi dari cahaya.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Nimodipine Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Nimodipine, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Nimodipine?

Jika Anda lupa menggunakan Nimodipine, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Nimodipine Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Nimodipine?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Nimodipine yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Nimodipine?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Nimodipine yang mungkin terjadi adalah:

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Nimodipine, antara lain:

  • Hipotensi
  • Edema
  • Kelainan jantung
  • Palpitasi (takikardia)
  • Retensi cairan
  • Ketidaknyamanan perut atau kram
  • Sembelit
  • Depresi mental
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Nyeri otot
  • Anemia
  • Ruam

Apa Saja Kontraindikasi Nimodipine?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Nimodipine dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:


Hindari penggunaan Nimodipine pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Angina (nyeri dada) tidak stabil
  • Penggunaan bersamaan dengan penghambat CYP3A4 yang manjur (misalnya Klaritromisin, ritonavir, ketoconazole, nefazodone)

Apa Saja Interaksi Obat Nimodipine?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Nimodipine antara lain:


Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Nimodipine:

  • Konsentrasi dan kemanjuran plasma dapat berkurang secara signifikan ketika diberikan bersama penginduksi CYP3A4 yang kuat (misalnya Rifampisin, karbamazepin, fenobarbital, fenitoin)
  • Dapat meningkatkan kadar serum dan toksisitas fenitoin
  • Peningkatan konsentrasi plasma dengan simetidin atau natrium valproat

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Nimodipine Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Nimodipine untuk digunakan oleh wanita hamil:


Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Nimodipine ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Pemberian Nimodipine yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti vasodilatasi perifer yang berlebihan, hipotensi sistemik, takikardia, bradikardia, keluhan saluran pencernaan, mual
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan simtomatik dan suportif (dibantu oleh tenaga medis profesional). Pemberian vasopresor mungkin diperlukan jika hipotensi signifikan. Garam IV Ca juga telah digunakan untuk mengatasi hipotensi
Sekilas Tentang Bernofarm
PT. Bernofarm merupakan suatu perusahaan farmasi yang didirikan pada 11 Maret 1971 di Surabaya. Awalnya perusahaan ini hanya merupakan suatu home industri dengan satu buah mesin produksi yang saat itu perusahaan masih bernama CV. Sumber Farma. Pada saat itu jumlah karyawan perusahaan ini masih sekira 20 orang, namun saat ini mencapai hingga 2900 orang karyawan.

Nama perusahaan ini diambil dari nama salah satu kota industri farmasi di Swiss yaitu "Bern". Pada 1976, perusahaan ini memindah lokasi produksinya ke Sidoarjo seluas 20 ribu meter persegi yang digunakan untuk fasilitas produksi produk beta-laktam (steril dan non steril), sefalosporin (steril dan non steril), dan juga untuk produksi produk non beta-laktam dan non sefalosporin. Perusahaan memproduksi obat generik dan juga obat bermerek dengan berbagai bentuk sediaan seperti kapsul, tablet, sirup, serbuk injeksi, ampul, vial, krim, dan sebagainya. Selain itu juga memproduksi produk lainnya sebagai permintaan pihak lain. Setelah itu perusahaan memperluas area produksinya kembali ke daerah baru masih di Sidoarjo seluas 48 ribu meter persegi.

Pada 1991, PT. Bernofarm menerima sertifikat CPOB dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Selain itu perusahaan telah mendapatkan beberapa sertifikat pengakuan mutu seperti ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, ISO 18001:2007, dan sebagainya. Produk PT. Bernofarm telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia.