Neo Gynoxa


Apa Kandungan dan Komposisi Neo Gynoxa?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Neo Gynoxa adalah:

Metronidazole 500 dan nystatin 100.000 SI


Bagaimana Kemasan dan Sediaan Neo Gynoxa?

Ovula


Bagaimana Farmakologi Neo Gynoxa?

Merupakan trikomoniasida, anaeroisida, dan fungsisida.Metronidazole bersifat selektif terhadap beberapa bakteri anaerob.  Nystatin merupakan obat mikostatik dan mikosid terhadap banyak jamur patogen, terutama jenis Candida. Pada pemberian lokal, nystatin tidak mengiritasi kulit atau selaput lender, tidak menyebabkan alergi dan tidak diabsorpsi.
Pemeriksaan mikrobiologis menunjukkan tidak ada interaksi (antagonisme) antara komponen-komponen dalam gabungan tersebut.


Sekilas Tentang Nystatin Pada Neo Gynoxa
Nystatin adalah sejenis obat antijamur yang digunakan untuk mengobati infeksi jamur, terutama yang disebabkan oleh jenis jamur Candida. Berikut adalah gambaran singkat tentang sejarah dan penggunaan Nystatin:

1. Penemuan dan Pengembangan:

Nystatin pertama kali ditemukan pada tahun 1950 oleh dua ilmuwan, Elizabeth Lee Hazen dan Rachel Fuller Brown, di laboratorium farmasi Squibb (kemudian bergabung dengan Bristol-Myers Squibb).
Penemuan ini dilakukan melalui penelitian struktur senyawa antibakteri yang dikenal sebagai streptomycin.

2. Mekanisme Kerja:

Nystatin bekerja dengan merusak dinding sel jamur, khususnya jamur Candida. Ini menghambat pertumbuhan dan replikasi jamur, membantu mengatasi infeksi.

3. Penggunaan Medis:

Nystatin umumnya digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada mulut, tenggorokan, usus, dan area lainnya pada tubuh.
Infeksi jamur yang umum diobati dengan Nystatin termasuk sariawan (thrush) pada bayi, infeksi jamur di rongga mulut, dan infeksi jamur pada kulit.

4. Bentuk Sediaan:

Nystatin tersedia dalam berbagai bentuk sediaan, termasuk tablet, krim, salep, dan suspensi oral. Bentuk sediaan yang dipilih tergantung pada lokasi infeksi dan preferensi dokter.

5. Keamanan dan Efek Samping:

Nystatin umumnya dianggap aman untuk digunakan, terutama secara topikal atau pada area luar tubuh. Namun, seperti semua obat, bisa menyebabkan efek samping tertentu seperti iritasi kulit atau gangguan pencernaan jika diminum.

6. Penggunaan pada Populasi Khusus:

Nystatin sering diresepkan untuk bayi yang mengalami sariawan, dan juga dapat diberikan kepada orang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS.

7. Evolusi dan Pengembangan:

Seiring berjalannya waktu, formulasi dan penggunaan Nystatin terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan pasien dan memperbaiki efektivitas pengobatan.

8. Resistensi Jamur:

Meskipun Nystatin masih efektif, seperti obat lainnya, ada potensi untuk perkembangan resistensi jamur terhadap obat ini. Oleh karena itu, penggunaan yang bijak dan sesuai dengan petunjuk dokter penting untuk mencegah resistensi yang tidak diinginkan.

9. Ketersediaan dan Harga:

Nystatin umumnya tersedia secara luas dan sering kali dianggap sebagai pilihan yang terjangkau untuk pengobatan infeksi jamur. Ketersediaan dan harga obat dapat bervariasi tergantung lokasi dan jenis sediaan yang digunakan.

10. Perkembangan Formula:

Perkembangan terbaru dalam formulasi Nystatin melibatkan peningkatan daya rekat pada area yang terinfeksi, sehingga meningkatkan efektivitas pengobatan.

11. Peran dalam Kesehatan Global:

Nystatin, sebagai obat antijamur, memiliki peran penting dalam mendukung kesehatan global, terutama dalam penanganan infeksi jamur yang dapat mempengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan pasien.

12. Penelitian dan Inovasi:

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, penelitian terus dilakukan untuk meningkatkan efektivitas Nystatin dan mengurangi kemungkinan efek samping. Inovasi ini bertujuan untuk memberikan opsi pengobatan yang lebih baik bagi pasien.

Dosis Umum

Dosis Nystatin dapat bervariasi tergantung pada jenis sediaan dan lokasi infeksi. Berikut adalah dosis umum Nystatin untuk beberapa kondisi:

Sariawan (Thrush) pada Bayi:

Nystatin Oral Suspension: Dosis umumnya adalah 100.000 unit (1 ml) diberikan empat kali sehari. Tetesan Nystatin ditempatkan di dalam mulut bayi dan diharapkan untuk tetap selama beberapa saat sebelum ditelan.
Infeksi Jamur pada Mulut dan Tenggorokan:

Nystatin Oral Suspension: Dosis umumnya berkisar antara 200.000 hingga 400.000 unit (2-4 ml) setiap empat hingga enam jam.

Infeksi Jamur pada Kulit:

Nystatin Topikal (Krim atau Salep): Biasanya dioleskan tipis-tipis pada area yang terkena dua hingga empat kali sehari, tergantung pada resep dokter.

Infeksi Jamur pada Area Genital:

Nystatin Topikal (Krim atau Salep): Dapat dioleskan pada area genital dua hingga tiga kali sehari atau sesuai dengan petunjuk dokter.

Infeksi Jamur pada Usus:

Nystatin Oral Tablet: Dosis dapat bervariasi, tetapi umumnya berkisar antara 500.000 hingga 1 juta unit setiap enam hingga delapan jam.
Selalu penting untuk mengikuti petunjuk dokter atau petunjuk pada label obat. Dosis dapat disesuaikan berdasarkan respons pasien, tingkat keparahan infeksi, dan faktor-faktor kesehatan lainnya. Jangan mengubah dosis atau menghentikan penggunaan Nystatin tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Apabila terjadi efek samping atau pertanyaan terkait dosis, segera hubungi profesional kesehatan.
Sekilas Tentang Metronidazole Pada Neo Gynoxa
Metronidazole adalah obat antiinfeksi nitroimidazole yang digunakan terutama dalam pengobatan infeksi yang disebabkan oleh organisme yang rentan, terutama bakteri anaerob dan protozoa. Metronidazole awalnya dipasarkan oleh Pfizer dengan nama dagang Flagyl di AS, sementara Sanofi-Aventis memasarkan metronidazole secara global dengan nama dagang yang sama, Flagyl, dan juga oleh berbagai produsen generik, yang menjualnya dengan harga lebih murah. Metronidazole juga digunakan sebagai sediaan gel dalam pengobatan kondisi dermatologis seperti rosacea (Rozex dan MetroGel oleh Galderma) dan tumor jamur (Anabact, Cambridge Healthcare Supplies).

Metronidazole adalah prodrug. Ini diubah dalam organisme anaerob oleh enzim redoks piruvat-feredoksin oksidoreduktase. Gugus nitro metronidazole secara kimiawi direduksi oleh ferredoxin (atau proses metabolisme terkait ferredoxin) dan produknya bertanggung jawab untuk mengganggu struktur heliks DNA, sehingga menghambat sintesis asam nukleat.

Metronidazole secara selektif diambil oleh bakteri anaerob dan organisme protozoa yang sensitif karena kemampuan organisme ini untuk mereduksi metronidazole menjadi bentuk aktifnya secara intraseluler.

Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan
Metronidazole diindikasikan untuk pengobatan kondisi berikut ini:


  • Vaginitis akibat infeksi Trichomonas vaginalis (protozoa) baik pada pasien yang bergejala maupun kontak seksual tanpa gejala; dan karena infeksi bakteri Gardnerella atau Mycoplasma hominis pada pasien yang bergejala

  • Penyakit radang panggul dalam hubungannya dengan antibiotik lain seperti ofloxacin, levofloxacin, atau ceftriaxone

  • Infeksi protozoa karena Entamoeba histolytica (disentri amoeba atau abses hati), dan Giardia lamblia (Giardiasis) harus diobati sendiri atau bersama dengan iodoquinol atau diloxanide furoate

  • Infeksi bakteri anaerob seperti Bacteroides fragilis, spp, Fusobacterium spp, Clostridium spp, Peptostreptococcus spp, Prevotella spp, atau bakteri anaerob lainnya pada abses intraabdominal, peritonitis, empiema, pneumonia, pneumonia aspirasi, abses paru, ulkus kaki diabetik, meningitis, dan abses otak , infeksi tulang dan sendi, septikemia, endometritis, abses tubo-ovarium, atau endokarditis

  • Kolitis pseudomembran karena Clostridium difficile

  • Terapi pemberantasan Helicobacter pylori, sebagai bagian dari rejimen multi-obat pada penyakit ulkus peptikum

  • Profilaksis bagi mereka yang menjalani operasi kolorektal yang berpotensi terkontaminasi dan dapat dikombinasikan dengan neomisin

  • Gingivitis akut dan infeksi gigi lainnya (TGA disetujui, non-Food and Drug Administration (FDA) disetujui)

  • Penyakit Crohn dengan keterlibatan kolon atau perianal (tidak disetujui FDA)

  • Metronidazole topikal diindikasikan untuk pengobatan rosacea, dan dalam pengobatan luka jamur yang berbau busuk.



Pencegahan kelahiran prematur

Metronidazole juga telah digunakan pada wanita untuk mencegah kelahiran prematur yang terkait dengan vaginosis bakterial, di antara faktor risiko lain termasuk adanya fibronektin janin servikovaginal (fFN). Sebuah uji coba terkontrol secara acak menunjukkan bahwa metronidazole tidak efektif dalam mencegah kelahiran prematur pada wanita hamil berisiko tinggi dan, sebaliknya, kejadian kelahiran prematur sebenarnya lebih tinggi pada wanita yang diobati dengan metronidazole.

Lamont berpendapat bahwa Metronidazole bukanlah antibiotik yang tepat untuk diberikan dalam keadaan ini dan sering kali terlambat digunakan untuk digunakan. Klindamisin yang diberikan pada awal trimester kedua pada wanita yang dites positif untuk vaginosis bakterial tampaknya lebih efektif.

Efek samping

Reaksi obat yang merugikan yang umum (≥1% pasien) yang terkait dengan terapi metronidazole sistemik meliputi: mual, diare, dan/atau rasa logam di mulut. Pemberian intravena umumnya dikaitkan dengan tromboflebitis. Efek samping yang jarang terjadi meliputi: reaksi hipersensitivitas (ruam, gatal, kemerahan, demam), sakit kepala, pusing, muntah, glositis, stomatitis, urin berwarna gelap, dan/atau parestesia.

Dosis tinggi dan/atau pengobatan sistemik jangka panjang dengan metronidazole dikaitkan dengan perkembangan black hairy tongue, leukopenia, neutropenia, peningkatan risiko neuropati perifer dan/atau toksisitas SSP.

Metronidazole terdaftar oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) sebagai karsinogen manusia yang potensial. Meskipun beberapa metode pengujian telah dipertanyakan, telah terbukti menyebabkan kanker pada hewan percobaan. Namun demikian, tampaknya memiliki potensi risiko kanker yang cukup rendah dan dalam sebagian besar keadaan, manfaat pengobatan lebih besar daripada risikonya.

Reaksi obat yang merugikan umum yang terkait dengan terapi metronidazole topikal termasuk kemerahan lokal, kekeringan, dan/atau iritasi kulit; dan mata berair (jika diterapkan di dekat mata).

Interaksi dengan alkohol

Mengkonsumsi etanol (alkohol) saat menggunakan metronidazole menyebabkan reaksi seperti disulfiram dengan efek yang dapat mencakup mual, muntah, kemerahan pada kulit, takikardia (detak jantung yang dipercepat), sesak napas, dan bahkan kematian. Konsumsi alkohol harus dihindari oleh pasien selama terapi metronidazole sistemik dan setidaknya 24 jam setelah pengobatan selesai. Namun, terjadinya reaksi ini dalam pengaturan klinis baru-baru ini dipertanyakan oleh beberapa penulis.

Neo Gynoxa Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Neo Gynoxa?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Neo Gynoxa adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Pengobatan infeksi campuran vagin4 yang disebabkan oleh Trichomonas vagin4lis dan Candida albicans.


Sekilas Tentang Infeksi
Infeksi atau jangkitan adalah kolonalisasi (mengacu pada mikroorganisme yang tidak bereplikasi pada jaringan yang ditempatinya. Sedangkan "infeksi" mengacu pada keadaan di mana mikroorganisme bereplikasi dan jaringan menjadi terganggu) yang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme inang, dan bersifat paling membahayakan inang.

Organisme penginfeksi, atau patogen, menggunakan sarana yang dimiliki inang untuk dapat memperbanyak diri, yang pada akhirnya merugikan inang. Patogen mengganggu fungsi normal inang dan dapat berakibat pada luka kronik, gangrene, kehilangan organ tubuh, dan bahkan kematian. Respons inang terhadap infeksi disebut peradangan. Secara umum, patogen umumnya dikategorikan sebagai organisme mikroskopik, walaupun sebenarnya definisinya lebih luas, mencakup bakteri, parasit, fungi, virus, prion, dan viroid.

Simbiosis antara parasit dan inang, di mana satu pihak diuntungkan dan satu pihak dirugikan, digolongkan sebagai parasitisme. Cabang kedokteran yang menitikberatkan infeksi dan patogen adalah cabang penyakit infeksi.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Neo Gynoxa?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Neo Gynoxa:

Satu ovula dimasukkan ke dalam vagin4 sebelum tidur, selama 7 hari sampai 10 hari berturut-turut. Untuk mempercepat penghancuran obat, basahkan dengan air satu atau dua detik sesaat sebelum dimasukkan ke dalam vagin4.


Apa Saja Kontraindikasi Neo Gynoxa?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Neo Gynoxa dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Hipersensitif terhadap salah satu komponen. Terapi kombinasi dengan Metronidazole  oral sebaiknya dihindari pada kasus gangguan saraf yang aktif, riwayat diskrasia darah, hipotiroid atau hipoadrenal kecuali jika menurut dokter keuntungan yang didapat melebihi potensi bahya yang muncul pada pasien. Kontraindikasi pada wanita hamil trimester pertama.


Peringatan dan Perhatian:
Jika ada bukti infeksi Trichomonas pada pasangan, maka dia juga harus diterapi dengan Metronidazol oral untuk mencegah reinfeksi,
– Tidak dianjurkan penggunaan pada ibu menyusui. Bila memang memerlukan penggunaan obat sebaiknya hentikan pemberian ASI selama pengobatan, penggunaan pada wanita hamil hanya jika benar-benar diperlukan.
– Hati-hati penggunaan pada penderita dengan ensefalo hepatik, karena dapat menyebabkan konsentrasi plasma Metronidazole tinggi serta menimbulkan gejala ensefalopati.
– Hati-hati penggunaan pada penderita yang mengalami diskrasia darah serta gangguan sistem saraf pusat.



Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Neo Gynoxa Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Neo Gynoxa, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Neo Gynoxa?

Jika Anda lupa menggunakan Neo Gynoxa, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Neo Gynoxa Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Neo Gynoxa?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Neo Gynoxa yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Neo Gynoxa?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Neo Gynoxa yang mungkin terjadi adalah:

Sakit kepala, vertigo, mual, dan diare, gangguan dermatologi berupa erupsi, eritema urtikaria, pruritus, flushing. Pada gangguan yang berat dapat menimbulkan gejala kejang-kejang dan neuropati perifer.

PT Kalbe Farma merupakan suatu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Perusahaan ini didirikan pada 10 September 1966 oleh Khouw Lip Tjoen,Khouw Lip Hiang, Khouw Lip Swan, Boenjamin Setiawan, Maria Karmila, F. Bing Aryanto. Produk dari perusahaan ini sangat banyak mencakup produk obat resep, obat bebas, minuman energi, susu, suplemen, minuman kesehatan, distribusi produk dan pengemasan, dan sebagainya.

Diperkirakan nilai kapitalisasi pasar perusahaan ini mencapai Rp 15 triliun. Perusahaan ini memiliki grup perusahaan (kalbe Group) yang bergerak dalam berbagai bidang divisi usaha diantara seperti divisi obat resep (PT Kalbe Farma, PT Hexpharm Jaya Laboratories, PT Dankos Farma, dll), divisi consumer health (PT Bintang Toedjoe, PT Saka farma Lab, PT Hale International, dll), divisi nutrisi (PT Sanghiang Perkasa, PT Kalbe Morinaga Indonesia, dll), divisi distribusi dan kemasan (PT Enseval Putra Megatrading, PT Enseval Medika Prima, PT Milenia Dharma Insani, dll).

Selain di Indonesia, Kalbe Farma memiliki 10 cabang di luar negeri yaitu negara-negara ASEAN (Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar), Srilanka, Nigeria, dan Afrika Selatan.