Mucera


Apa Kandungan dan Komposisi Mucera?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Mucera adalah:

Ambroxol HCl.

Sekilas Tentang Ambroxol Pada Mucera
Ambroxol adalah obat yang digunakan untuk memecah dahak dan biasa digunakan sebagai bahan aktif dalam obat batuk. Obat ini diindikasikan sebagai terapi sekretolitik pada penyakit bronkopulmoner yang berhubungan dengan sekresi lendir yang abnormal dan gangguan transportasi lendir. Ambroxol mendukung pembersihan lendir dan memfasilitasi ekspektasi serta meredakan batuk yang membuat penderitanya dapat bernapas dengan lebih lega.

Ambroxol juga digunakan untuk meredakan sakit tenggorokan yang merupakan salah satu gejala dari faringitis. Biasanya radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi virus. Rasa sakit yang cukup mengganggu ini biasa dirasakan ketika menelan. Ambroxol memberikan efek anestesi lokal sehingga dapat mengurangi rasa sakit tenggorokan. Ambroxol juga memiliki efek antiinflamasi yang mengurangi radang tenggorokan. Ambroxol banyak diproduksi dalam berbagai bentuk sediaan seperti sirup, tablet, pastiles, sachet, serbuk kering, larutan inhalasi, drop, ampul, tablet effervescent, dan sebagainya.

Ambroxol dipatenkan pada tahun 1966 dan digunakan secara luas oleh dunia medis pada 1979. Ambroxol tidak boleh digunakan oleh wanita hamil.

Mucera Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Mucera?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Mucera adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Penyakit saluran nafas akut & kronik: bronkitis kronik, bronkitis asmatik, asma bronkial, pra & pasca op, perawatan intensif untuk menghindari komplikasi paru.

Sekilas tentang batuk
Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya.

Batuk terjadi karena rangsangan tertentu, misalnya debu di reseptor batuk (hidung, saluran pernapasan, bahkan telinga). Kemudian reseptor akan mengalirkan lewat saraf ke pusat batuk yang berada di otak. Di sini akan memberi sinyal kepada otot-otot tubuh untuk mengeluarkan benda asing tadi, hingga terjadilah batuk.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Mucera?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Mucera:

Tab Dws & anak > 12 thn 1 tab, anak 6-12 thn ½ tab. Diberikan 2-3 x/hari. Sir Forte Dws & anak > 12 thn 5 mL, anak 6-12 thn 2.5 mL. Diberikan 2-3 x/hari. Sir ped Anak 6-12 thn 5 mL, 2-6 thn 2.5 mL, <2 thn 2.5 mL. Diberikan 2-3 x/hari. Tetes oral Anak 6-12 thn 1 mL, 2-6 thn 0.5 mL, <2 thn 0.5 mL. Diberikan 2-3 x/hari.

Bagaimana Cara Pemberian Obat Mucera?

Sebaiknya diberikan bersama makanan.

Sediaan, Kemasan, Harga Mucera?

  • Mucera oral drops 15 mg/mL, 15 mL x 1’s (Rp30,000/botol)
  • Mucera Paed syrup 15 mg/5 mL, 60 mL x 1’s (Rp16,000/botol)
  • Mucera syrup 30 mg/5 mL, 60 mL x 1’s (Rp20,000/botol)
  • Mucera tablet 30 mg, 10 × 10’s (Rp75,000/boks)

Apa Nama Perusahaan Produsen Mucera?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Mucera:

Otto

Otto Pharmaceutical merupakan suatu perusahaan farmasi yang berdiri pada tahun 1963 di kota Bandung, Jawa Barat. Pada tahun 1981, perusahaan ini diakuisisi oleh Mensa (Menjangan Sakti Group) sekaligus menjadi perusahaan farmasi pertama dalam lini perusahaan Mensa Group.

Pada tahun 1991, Otto Pharmaceutical berhasil mendapatkan sertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). Kemudian pada Juni 2005 perusahaan mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000 dari RWTUV GmbH Jerman sebagai pengakuan atas standar manajemen kualitas yang diterapkan dalam perusahaan.

Otto Pharmaceutical memiliki area produksi seluas dua hektar yang digunakan untuk memproduksi produk betalaktam dan non-betalaktam serta sefalosporin. Fasilitas itu dilengkapi dengan gudang penyimpanan, riset and development, quality control, dan sebagainya. Perusahaan ini memiliki total karyawan sebanyak 600 orang dengan cakupan pemasaran produk tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Pada tahun 2015, Otto Pharmaceutical bersama CKD Pharma (perusahaan asal Korea Selatan) membuat suatu perusahaan joint venture bernama PT. CKD Otto Pharma untuk memproduksi obat-obatan onkologi dan telah selesai membangun area fasilitas produksi obat kanker yang sesuai dengan standar Eropa (EU-GMP) yang produknya selain dapat dipasarkan di Indonesia juga dapat diekspor ke mancanegara. Fasilitas produksi baru ini mencakup area seluas 12.588 meter persegi dengan total investasi $ 30 juta dengan total kapasitas produksi 1,6 juta vial per tahun. Beberapa obat yang diproduksi seperti Oxaliplatin, Gemcitabine dan Docetaxel. Produk obat anti-kanker yang diproduksi telah mandapatkan sertifikat halal dari MUI