Meproson


Apa Kandungan dan Komposisi Meproson?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Meproson adalah:

Tiap MEPROSON tablet mengandung:

6-alpha-metilprednisolone 4 mg

Bagaimana Farmakologi Meproson?

6-alpha-metilprednisolone, suatu derivat semisintetik hormon korteks adrenal, kortisol. Methylprednisolone memiliki sifat glukokortikoid.
Seperti umumnya glukokortikoid lain, methylprednisolone akan mempengaruhi metabolisme pada hampulir seluruh jaringan . Pada kadar fisiologis, efek tersebut penting untuk mempertahankan homeostasis baik pada keadaan istirahat ataupun dalam keadaan stress, dan mengatur aktivitas sistem imun.

Sekilas Tentang Methylprednisolone Pada Meproson
Methylprednisolone adalah suatu obat golongan kortikosteroid yang digunakan untuk menekan respon alami sistem kekebalan tubuh (imunosupresan) dan menurunkan inflamasi (peradangan). Beberapa kondisi yang menuntut untuk digunakannya obat ini seperti beberapa penyakit kulit, rematik, alergi, asma, kanker, multiple sclerosis, tuberkulosis, infeksi sistem pernapasan akibat virus, dan lain-lain.

Methylprednisolone mulai digunakan oleh dunia medis pada 1955. Keamanan Penggunaan obat ini pada wanita hamil oleh FDA masuk dalam kategori C.

Meproson Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Meproson?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Meproson adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

MEPROSON diindikasikan untuk mengobati keadaan sebagai berikut: Asma bronkial (disaat pengobatan dengan simpatomimetik atau teofilin, gagal mencapai hasil yang diinginkan atau adanya tanda hiperaktif bronkus), rhinitis alergika, urtikaria, eksema atau dermatitis, hipersensitif terhadap obat, demam rematik akut, rematik artikular dan muskular, anemia hemolitik, trombopenia idiopatik, mieloblastik, limfogranulomatosis, kolitis ulseratif, sindroma nefrotik, penyakit kulit jenis pemfigus, lupus eritematosus, dermatomiositis.

Apa Saja Kontraindikasi Meproson?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Meproson dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Hipersensitif terhadap metilprednisolone atau glukokorti-koid lain
Pada infeksi jamur sistemik kecuali kalau telah diterapi dengan antiinfeksi yang spesifik


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Meproson Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Meproson, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Meproson?

Jika Anda lupa menggunakan Meproson, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Meproson Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Meproson?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Meproson yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Meproson?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Meproson yang mungkin terjadi adalah:

Efek Samping yang timbul tergantung pada dosis dan lamanya pengobatan, glukokortikoid dapat menimbulkan reaksi seperti “moon face”, deposit lemak, kelemahan otot, hipertensi, osteoporosis, penurunan toleransiglukosa, diabetes melitus, gangguan sekresi hormon 5eksual, tukak peptik, penurunan pertahanan tubuh, terhambatnya pertumbuhan pada anak-anak, glaukoma, katarak, trombosis dan pankreatitis
Sistem saraf: sakit kepala, vertigo, kejang-kejang dan tekanan intra kranial meningkat disertai edema papil
Gangguan elektrolit dan cairan tubuh
Gangguan dermatologi dan imunologi
Neuropsikiatri: ephoria, ketergantungan secara psikologi, mood-swing, depresi, perubahan kepribadian, insomnia, peningkatan tekanan intra kranial dengan edema papil pada anak-anak (pseudotumor cerebri) biasanya setelah pengobatan dihentikan, psikosis, aggravasi schizophrenia, seizure
Umum: leucocytosis, reaksi hipersensitif meliputi reaksi anaphylaxis, trombo-embolism, mual dan malaise

Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Meproson?

Hati-hati bila diberikan pada penderita hipertensi berat dan insufisiensi jantung
Pada penggunaan jangka panjang perlu dilakukan pemeriksaan medis secara teratur (termasuk kemungkinan terjadinya katarak subkapsuler, meningkatnya tekanan intraokuler, aktivasi infeksi virus atau jamur pada mata)
Pada pengobatan jangka panjang, sebaiknya dilakukan kontrol mata setiap 3 bulan
Penderita diabetes yang sedang mendapat terapi MEPROSON®, sebaiknya melakukan pemantauan nilai gula darah
Pemakaian pada wanita hamil jika benar-benar diperlukan
Seperti kortikosteroid lainnya, pemberian 6-alpha-metilpredni-solone dapat menutupi gejala-gejala infeksi (masking effect). Setelah penggunaan jangka panjang, penghentian pemberian obat harus dilakukan secara bertahap
Pada penderita yang mengalami keadaan stress, dosis dapat ditingkatkan
Tidak dianjurkan penggunaan pada wanita hamil dan menyusui
Penderita yang diterapi dengan kortikosteroid dianjurkan tidak mendapat vaksinasi smallpox atau jenis imunisasi lain terutama dalam dosis tinggi, untuk mencegah kemungkinan bahaya komplikasi neurologi
Hati-hati penggunaan pada anak-anak dalam jangka panjang, karena dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan
Penggunaan pada penderita TBC-laten atau Tuberculine Reactivity perlu disertai pengawasan cermat terhadap kemungkinan kambuhnya penyakit
Dapat terjadi peningkatan efek kortikosteroid pada penderita hipotiroid dan sirosis

:: Interaksi Obat ::

Pemberian bersama glikosida jantung dapat meningkatkan efek glikosida
Pemberian bersama diuretik dapat meningkatkan ekskresi kalium
Glukokortikoid dapat menurunkan efek hipoglikemia dari zat antidiabetik dan efek antikoagulan dari derivat kumarin
Penggunaan bersamaan dengan siklosporin pernah dilaporkan terjadi konvulsi
Penggunaan bersamaan dengan ketokonazol dan troleandromycin dapat menghambat metabolisme serta menurunkan bersihan dari metilprednisolone
Obat-obat yang menginduksi enzim hati seperti Rifampicin, Rifabutin, Carbamazepin, Phenobarbitone, Phenytoin, Pirimidone dan Aminogluthetimide dapat menaikkan metabolisme kortikosteroid, sehingga efek terapeutik methylprednisolon menurun
Bersihan salisilat di ginjal dapat ditingkatkan oleh kortikosteroid dan penghentian steroid dapat menyebabkan intoksikasi salisilat. Salisilat & NAIDS harus digunakan dengan hati-hati bila dikombinasi dengan kortikosteroid pada keadaan hipoprotrombinemia

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Meproson?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Meproson:

Dosis awal:

Anak-anak: 0,4 – 1,6 mg/kg BB/hari
Dewasa: 4 – 48 mg/hari, tergantung pada penyakit yang akan diobati
Penderita usia lanjut: pengobatan pada penderita usia lanjut khususnya bila digunakan jangka panjang harus direncanakan dengan 5eksama. Sehubungan dengan konsekuensi serius dari efek samping umum kortikosteroid pada usia lanjut khususnya osteoporosis, diabetes, hipertensi, kepekaan terhadap infeksi dan penipisan kulit
Anak-anak: pada umumnya, dosis untuk anak-anak harus berdasarkan respon klinis dan menurut petunjuk dokter, pengobatan harus dibatasi pada dosis minimum untuk jangka waktu yang pendek, jika memungkinkan, pengobatan diberikan sebagai dosis tunggal dengan berselan sehari

Izin BPOM, Kemasan, dan Sediaan Meproson

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Meproson:

Dus isi 10 strip @ 10 tablet
No. Reg.: DKL 0315617310 A1

Bagaimana Cara Penyimpanan Meproson?

Simpan pada suhu kamar (25-30) ºC, kering dan terlindung dari cahaya

Meprofarm adalah suatu perusahaan farmasi Indonesia yang didirikan pada 1973 oleh Wanne Mardiwidyo. Awalnya perusahaan ini memasarkan obat generik yang pada waktu itu masih diproduksi secara maklon atau dikerjakan oleh pihak lain di ITB (Institut Teknologi Bandung).

Tahun 1993 Meprofarm mulai membangun fasilitas produksi yang dinamakan Mepro-1 di Bandung dengan tujuan untuk memperbesar skala produksi dan mendapatkan sertifikat CPOB dari Kementrian Kesehatan. Fasilitas Mepro-1 digunakan untuk produksi, riset and development, gudang, marketing, dan keuangan perusahaan. Di lokasi tersebut diproduksi produk sefalosporin steril dan non-steril. Tahun 1996 meprofarm berhasil mendapatkan sertifikat CPOB untuk produk farmasi dengan sediaan tablet, kapsul, sirup cair dan kering, dan krim, dua tahun kemudian berhasil memperoleh sertifikat CPOB untuk produk sefalosporin dengan sediaan serbuk steril, tablet, dan sirup kering.

Pada tahun 2006, perusahaan ini mulai membangun fasilitas produksi Mepro-2 yang lokasinya persis dibelakang Mepro-1. Fasilitas baru ini ditujukan untuk memproduksi produk farmasi dengan sediaan cairan steril meliputi cairan injeksi, sirup cair, supositoria, krim, dan sirup kering. Selain itu fasilitas ini juga digunakan untuk riset and development. Oleh karenanya pada 2008, Meprofarm berhasil mendapatkan sertifikat ISO 9001 dan ISO 14001 dan pada 2011 seiring dengan telah diperolehnya sertifikat CPOB pada fasilitas Mepro-2, maka dimulailah produksi perdana di fasilitas ini.

Beberapa perusahaan farmasi lainnya yang telah menjalin kerjasama dengan Meprofarm antara lain PT. Tanabe Indonesia, PT. Astellas, PT. Dexa Medica, PT. Holi Pharma, PT. Otto Pharmaceutical, dan sebagainya.