Mepirilid


Apa Kandungan dan Komposisi Mepirilid?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Mepirilid adalah:

Glimepiride 2 mg

Sekilas Tentang Glimepiride Pada Mepirilid
Glimepiride adalah obat antidiabetes sulfonilurea kerja menengah hingga panjang. Glimepiride menurunkan kadar glukosa darah melalui kedua kelainan NIDDM, dengan memicu sel beta pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin dan menginduksi peningkatan aktivitas reseptor insulin intra seluler perifer.

Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan

Glimepiride diindikasikan untuk diabetes tipe 2 (NIDDM).

Kontraindikasi

Penggunaan glimepiride dikontraindikasikan pada mereka yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap glimepiride atau sulfonilurea lainnya.

Interaksi obat

Dengan NSAID seperti Salisilat, Sulfoamida, Klorampenikol, kumarin dan probencid dapat mempotensiasi aksi hipoglikemik glimepride. Tiazid, diuretik lain, fototiazid, produk tiroid, kontrasepsi oral, fenitoin cenderung menghasilkan hiperglikemia.

Farmakologi

Dengan Glimepiride, penyerapan gastro intestinal selesai tanpa gangguan makan. Penyerapan glimepiride yang signifikan terlihat dalam satu jam, dan didistribusikan ke seluruh tubuh, terikat pada protein plasma hingga 99,5% dan dimetabolisme oleh biotransformasi oksidatif dan 60% diekskresikan dalam urin, dan sisanya diekskresikan dalam tubuh. kotoran.

Efek samping

Efek samping yang mungkin terjadi setelah penggunaan glimepiride diantaranya gangguan gastro intestinal, jarang trombopenia, leukopenia, anemia hemolitik, kadang-kadang alergi. Pada minggu-minggu awal pengobatan, risiko hipoglikemia dapat meningkat.

Glimepiride awalnya dipasarkan dengan nama brand Amaryl oleh Sanofi-Aventis. Glimepiride adalah sulfonilurea generasi ketiga pertama, dan sangat kuat.

Mepirilid Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Mepirilid?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Mepirilid adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Diabetes mellitus tipe II, dimana kadar glukosa darah tidak dapat hanya dikontrol dengan diet dan olahraga saja.

Sekilas Tentang Diabetes
Diabetes merupakan kondisi di mana tubuh tidak dapat memproduksi insulin dengan benar. Hal ini menyebabkan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Diabetes yang umum terjadi adalah diabetes Tipe 1 dan tipe 2.

Pada diabetes Tipe 1 pankreas tidak dapat memproduksi insulin sedangkan pada diabetes tipe 2 pankreas dapat membuat insulin tapi dalam kadar yang tidak cukup banyak. Ini menyebabkan tubuh tidak mendapatkan insulin secara optimal. Meningkatnya kadar gula dalam darah akan membuat penderita diabetes sering merasa haus atau lapar dan juga sering buang air kecil.

Antidiabetes merupakan obat yang mengontrol tingkat glukosa (gula) dalam darah pada penderita diabetes.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Mepirilid?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Mepirilid:

Dosis awal 1 mg 1x sehari saat makan pagi. Dosis ditingkatkan setelah evaluasi kadar gula darah dan bertahap dalam 1-2 minggu.

Izin BPOM, Kemasan, dan Sediaan Mepirilid

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Mepirilid:

DKL0704130004A1, dus, 5 strip @ 6 kaplet 1 mg
DKL0704130004B1, dus, 5 strip @ 6 kaplet 2 mg

Apa Nama Perusahaan Produsen Mepirilid?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Mepirilid:

Combiphar

Sekilas Tentang Combiphar
PT. Combiphar ((Combined Imperial Pharmaceutical Incorporation) adalah suatu perusahaan farmasi yang didirikan pada 1971 di Bandung. Awalnya perusahaan ini hanya industri kecil atau home industri yang memproduksi OBH (Obat Batuk Hitam), antibiotik, dan analgesik. Pada 1985 Dr. Biantoro Wanandi dan Hamadi Wijaya membawa kemajuan pesat bagi PT. Combiphar seperti berhasil mandapatkan sertifikat CPOB pada tahun 1991, mendirikan beberapa fasilitas produksi baru untuk memisahkan fasilitas profuksi produk sefalosporin dengan produk lainnya, bekerja sama dengan Rohto untuk memproduksi produk kesehatan mata, bekerja sama dengan Sanofi-Syntelabo , dan sebagainya.

Hasil kerjasama dengan Sanofy akhirnya membuat didirikannya perusahaan baru bernama PT. Sanofi-Syntelabo Combiphar (SSC) yang kemudian pada 2006 berubah namanya menjadi PT. Pharma Health Care. Pada 2006 PT. Combiphar berhasil meraih sertifikat ISO 9001:2000.

PT. Combiphar memiliki pabrik di daerah Padalarang, Bandung, Jawa Barat dan kantor pusatnya ada di Graha Atrium Senen, Jakarta. Saat ini CEO PT. Combiphar dijabat oleh Michael Wanandi, anak dari pendiri perusahaan ini. Dibawah kepemimpinannya, perusahaan ini berhasil meraih penghargaan Asia's Leading SMEs dalam ajang Asia Corporate Excellence & Sustainability Awards 2018.