Loxinic


LOXINIC
Tablet
Anti radang – anti reumatik

LOXINIC tablet mengandung Meloxicam yang merupakan obat Anti Inflamasi Non Steroid (NSAID) dari golongan asam enolat dengan cara kerja menghambat biosintesa prostaglandin yaitu suatu zat yang dikenal sebagai mediator peradangan, melalui penghambatan secara selektif terhadap enzim cyclooxygenase COX-2 dari pada COX-1, sehingga proses peradangan dapat dihambat tanpa menimbulkan efek samping di ginjal dan di lambung.
Meloxicam menunjukkan aktifitas anti inflamasi pada semua peradangan.

Apa Kandungan dan Komposisi Loxinic?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Loxinic adalah:

:
Tiap tablet mengandung :
Meloxicam 7,5 mg dan 15 mg

Sekilas Tentang Meloxicam Pada Loxinic
Meloxicam adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang digunakan untuk meredakan gejala radang sendi, dismenore primer, demam; dan sebagai analgesik, terutama jika ada komponen inflamasi. Ini telah dikembangkan oleh Boehringer-Ingelheim. Ini terkait erat dengan piroksikam.

Di Eropa dipasarkan dengan merek Movalis, Melox, dan Recoxa. Di AS umumnya dipasarkan dengan nama merek Mobic, di Kanada sebagai Mobicox. Di Amerika Latin, obat ini dipasarkan sebagai Tenaron.

Farmakologi

Meloxicam adalah NSAID (Non-steroidal anti-inflammatory drug) dan termasuk dalam kelas obat yang disebut kelompok asam enolat, yang secara struktural terkait dengan piroksikam. Meloxicam secara signifikan menurunkan gejala nyeri, fungsi, dan kekakuan pada pasien, dengan insiden efek samping gastrointestinal yang rendah. Dalam model, itu menunjukkan aktivitas anti-inflamasi, analgesik, dan antipiretik. Mekanisme kerjanya mungkin terkait dengan penghambatan prostaglandin sintetase (siklooksigenase) (COX).

Meloxicam telah ditunjukkan, terutama pada dosis terapeutiknya yang rendah, untuk secara selektif menghambat COX-2 daripada COX-1.

Keuntungan utama dari keluarga obat Oxicam adalah waktu paruhnya yang panjang yang memungkinkan pemberian dosis sekali sehari.

Efek samping

Penggunaan meloxicam dapat menyebabkan keracunan dan pendarahan gastrointestinal, tinitus, sakit kepala, ruam, tinja yang sangat gelap atau hitam (tanda pendarahan usus). Risiko efek samping yang merugikan lebih rendah dibandingkan dengan piroksikam, diklofenak, atau naproksen. Meskipun meloxicam memang menghambat tromboksan A, tampaknya tidak melakukannya pada tingkat yang akan mengganggu fungsi trombosit.

Dalam situasi yang jarang terjadi, itu bisa menyebabkan penyakit hati yang serius. Jika ada sensasi kelelahan dan/atau sakit hati, asupan harus dihentikan.

Meloxicam dilisensikan di Eropa untuk pengobatan rheumatoid arthritis, untuk penggunaan jangka pendek pada osteoarthritis dan untuk ankylosing spondylitis. Pada tahun 2004 telah disetujui untuk digunakan dalam mengobati osteoarthritis di Amerika Serikat.

Penggunaan pada hewan

Meloxicam juga digunakan di bidang kedokteran hewan, paling sering pada anjing dan sapi, tetapi juga pada hewan lain seperti kucing. Ini dipasarkan dengan nama merek Metacam. Ini memiliki efek samping yang sama pada hewan seperti manusia, tetapi efek samping utama adalah iritasi gastrointestinal (muntah, diare dan ulserasi). Efek samping yang lebih jarang tetapi penting termasuk toksisitas hati dan ginjal. Keamanan penggunaan Meloxicam pada kucing dalam jangka waktu lama belum ditetapkan.

Loxinic Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Loxinic?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Loxinic adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

:
Osteoartritis dan reumatoid artritis

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Loxinic?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Loxinic:

:
Osteoartritis : 7,5 mg, 1 x sehari, bila perlu dapat ditingkatkan sampai 15 mg, 1 x sehari.
Reumatoid artritis : 15 mg, 1 x sehari, dosis dapat dikurangi sampai 7,5 mg, sehari tergantung respon klinis.
Untuk penderita dengan resiko tinggi, dosis awal 7,5 mg/hari.
Untuk penderita gagal ginjal berat, dosis tidak boleh lebih dari 7,5 mg/hari.

Peringatan/perhatian:

  • Hati-hati pemberian pada Penderita dengan riwayat penyakit gastrointestinal, penurunan fungsi ginjal, kegagalan fungsi hati, dehidrasi, hlpertensi dan asma
  • Hati-hati pemberian pada orang tua dan penderita yang sedang diterapi dengan antikoagulan
  • Keamanan penggunaan pada anak-anak dan ibu menyusui, belum diketahui dengan pasti
  • Pemberian obat harus dihentikan bila terjadi tukak lambung atau perdarahan saluran pencemaan
  • Sebagaimana obat-obat yang termasuk golongan NSAID, pernah ada dilaporkan peningkatan transaminase dalam serum, peningkatan bilirubin dalam serum atau parameter lain fungsi hati, peningkatan serum kreatinin dan Nitrogen serum urea maupun gangguan laboratorium lainnya
  • Induksi dari sodium, potassium, retensi cairan dan gangguan natriuretik dari diuretik dan kemungkinan akibatnya. Eksaserbasi dari kondisi penderita dengan gagal jantung atau hipertensi dapat terjadi dengan penggunaan NSAID
  • NSAID menghambat sintesa prostaglandin ginjal yang berperan dalam pemeliharaan perfusi ginjal, pada penderita dengan penurunan aliran darah dan volume darah ke ginjal


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Loxinic Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Loxinic, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Loxinic?

Jika Anda lupa menggunakan Loxinic, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Loxinic Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Loxinic?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Loxinic yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Loxinic?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Loxinic yang mungkin terjadi adalah:

:

  • Sistim pencernaan: dyspepsia, mual, muntah, nyeri di perut, kembung, konstipasi, diare, stomatitis dan

esofagitis.

  • Hematologi : gangguan jumlah sel darah, anemia, trombositopenia dan leukositopenia
  • Reaksi kulit: urtikaria, rash, pruritus, reaksi fotosensitif
  • Reaksi hipersensitif : umumnya terjadi reaksi anafilaktik/ anafilaktoid, kadang-kadang terjadi angioedema
  • Reaksi respirasi : serangan pertama dilaporkan dapat terjadi pada individu yang alergi terhadap asetosal atau obat NSAID lain
  • Susunan saraf pusat: kemungkinan terjadi kepala terasa ringan, sakit kepala, vertigo, tinitus, ngantuk
  • Sistim kardiovaskuler : edema dan edema pada tungkai bawah, peningkatan tekanan darah, palpitasi, flush mungkin terjadi selama pengobatan
  • Sistim genitourinary : kemungkinan dapat mengganggu hasil uji laboratorium fungsi ginjal (misalnya: meningkatnya kreatinin atau urea)
  • Reaksi pada hepar : gangguan terhadap hasil test fungsi hati (misalnya peningkatan transaminase atau bilirubin)

Kontra indikasi:

  • Pada penderita yang hipersensitif terhadap obat-obat anti inflamasi non steroid
  • Pada penderita dengan penyakit ginjal dan hati yang berat, ulkus peptik yang aktif dan perdarahan gastrointestinal atau pembuluh darah otak
  • Pada anak-anak dengan usia kurang dari 15 tahun
  • Jangan diberikan pada penderita yang mempunyai riwayat asma, polip hidung, edema angioneritis atau urtikaria setelah pemberian asetosal atau obat NSAID lain
  • Wanita hamil dan menyusui

Interaksi obat:

  • Antikoagulan oral, heparin dan tiklodipin parenteral : meningkatkan risiko perdarahan, melalui penghambatan fungsi platelet dan kerusakan mukosa gastroduodenal. Obat-obat NSAID lain, termasuk salisilat dosis tinggi : pemberian obat NSAID bersama-sama, dapat meningkatkan risiko tukak dan perdarahan gastrointestinal, melalui efek sinergistik
  • Litium : NSAID meningkatkan kadar litium darah, yang dapat menyebabkan keracunan (menurunkan ekskresi ginjal terhadap litium)
  • Metotreksat : meningkatkan toksisitas metotreksat dalam darah melalui penurunan renal clearance dangan obat anti inflamasi ginjal secara umum

Izin, Kemasan & Sediaan Loxinic

:
LOXINIC 7,5: dus, 2 strip@ 10 tablet No. Reg. DKL0417808710A1
LOXINIC 15 : dus, 2 strip @ 10 tablet No. Reg.DKL0417808710B1

HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Simpan di tempat sejuk dan kering 15°C – 25°C

Dibuat oleh :
PT. NICHOLAS LABORATORIES INDONESIA
Jakarta – Indonesia