Hufaclovir



Deskripsi Hufaclovir

Hufaclovir adalah obat yang memiliki kandungan Acylovir sebagai zat aktifnya yang tersedia dalam sedian krim. Hufaclovir merupakan golongan obat antivirus yang digunakan untuk mengobati infeksi akibat virus, seperti herpes simpleks, herpes zoster, dan cacar air. Hufaclovir bekerja dengan cara menghambat sintesis DNA dan replikasi virus dengan bersaing dengan deoxyguanosine triphosphate untuk dimasukkan ke dalam DNA virus, sehingga pertumbuhan virus jadi terhambat.

Detail Hufaclovir


  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Topikal Antivirus

  • Apa Kandungan dan Komposisi Hufaclovir?

    Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

    Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Hufaclovir adalah:

    Acyclovir 5%

  • Bagaimana Kemasan dan Sediaan Hufaclovir?


    Krim
  • Satuan Penjualan: Tube
  • Kemasan: Box, Tube @ 5 Gram

  • Apa Nama Perusahaan Produsen Hufaclovir?

    Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

    Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Hufaclovir:

    Gratia Husada Pharma
Sekilas Tentang Aciclovir (Acyclovir) Pada Hufaclovir
Aciclovir / Acyclovir adalah suatu zat yang digolongkan dalam kelompok obat antivirus. Aciclovir biasa digunakan dalam terapi pengobatan penyakit yang diakibatkan oleh virus herpes simplex, cacar air, dan herpes zoster. Selain itu aciclovir juga digunakan dalam terapi pencegahan infeksi virus cytomegalovirus.

Keefektifan aciclovir dalam melawan virus EBV (Epstein-Barr Virus) belum sepenuhnya diketahui walaupun pada tahun 2016 ditemukan bukti bahwa baik valaciclovir maupun aciclovir mampu menghambat replikasi DNA virus, namun bukti itu masih minim dan dapat menimbulkan efek resisten virus terhadap antivirus tersebut. Dalam kasus infeksi herpes mata, aciclovir lebih efektif dan lebih aman dibandingkan dengan idoxuridine, suatu antivirus yang biasa digunakan dalam pengobatan herpes.

Pemberian aciclovir secara intravena diketahui efektif dalam mengobati penyakit yang diakibatkan oleh beberapa varian virus herpes termasuk penyakit herpes genital, radang otak akibat virus herpes simplex, eksim herpeticum, dan meningitis akibat virus herpes simplex. Selain intravena, rute pemberian aciclovir dilakukan melalui oral (mulut), topikal, dan salep mata.

Efek samping yang umum terjadi akibat penggunaan aciclovir meliputi mual dan diare. Efek samping yang lebih serius antara lain gangguan ginjal dan turunnya kadar trombosit dalam darah

Untuk menghasilkan efek antivirus, aciclovir dikonversi oleh enzim thymidine kinase menjadi aciclovir monophosphate yang kemudian dikonversi lagi oleh enzim kinase menjadi aciclovir triphosphate yang pada gilirannya menghambat jalur substansi kimia yang terlibat dalam replikasi DNA virus. Hal tersebut akan menonaktifkan DNA polymerase virus herpes simplex dan mencegahnya mengalami sintesa DNA tanpa berpengaruh pada proses normal sel.

Aciclovir memiliki kadar sitotoksisitas (mengakibatkan racun atau toksik bagi sel) yang rendah. Aciclovir pertama kali ditemukan pada pertengahan tahun 1970 yang awalnya bermula dari nukleosida yang diisolasi dari spons Karibia, Cryptotethya crypta, yang menjadi dasar untuk sintesis dari aciclovir. Aciclovir ditemukan oleh Howard Schaffer setelah penelitiannya dengan Robert Vince (seorang ilmuwan Amerika Serikat yang berkontribusi dalam penemuan abacavir, antivirus untuk pengobatan HIV), S. Bittner dan S. Gurwara mengenai analog adenosin acycloadenosine yang menunjukkan aktivitas antivirus. Kemudian, Schaffer bergabung dengan Burroughs Wellcome dan melanjutkan pengembangan aciclovir dengan ahli farmakologi Gertrude B. Elion. Paten aciclovir di Amerika Serkat diterbitkan pada tahun 1979. Aciclofir pertama kali dijual dengan nama brand Zovirax.

Oleh FDA, tingkat keamanan penggunaan aciclovir pada wanita hamil masuk dalam kategori B. Penggunaan aciclovir oleh wanita yang sedang menyusui sebaiknya dihindari atau berhati-hati, sebab aciclovir diekresi atau masuk ke dalam ASI.

Hufaclovir Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Hufaclovir?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Hufaclovir adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Hufaclovir digunakan mengobati luka pada kulit yang disebabkan oleh virus herpes simpleks, herpes zoster, dan cacar air.

Sekilas Tentang Obat Antivirus
Antivirus merupakan zat yang digunakan untuk membasmi, menghambat pertumbuhan virus. Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus akan diekspresikan menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.

Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).

Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas jika tidak berada dalam sel inang. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).
Sekilas tentang obat antivirus topikal
Antivirus merupakan zat yang digunakan untuk membasmi, menghambat pertumbuhan virus. Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus akan diekspresikan menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.

Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).

Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas jika tidak berada dalam sel inang. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).

Terapi topikal merupakan pengobatan/terapi yang pemberiannya diterapkan ke kulit, seperti dengan krim, gel, atau salep.

Berapa Dosis dan Aturan Pakai Hufaclovir?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Hufaclovir:

Hufaclovir merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Hufaclovir juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

Infeksi kulit akibat herpes simpleks
Dewasa: Oleskan Hufaclovir krim pada area kulit yang terinfeksi sebanyak 5-6 kali sehari selama 5-10 hari.

Bagaimana Cara Penyimpanan Hufaclovir?


Simpan pada suhu antara 15-25 ° C.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Hufaclovir Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Hufaclovir, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Hufaclovir?

Jika Anda lupa menggunakan Hufaclovir, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Hufaclovir Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Hufaclovir?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Hufaclovir yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Hufaclovir?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Hufaclovir yang mungkin terjadi adalah:

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Hufaclovir adalah:

  • Pruritus/ gatal
  • Ruam
  • Fotosensitifitas
  • Urtikaria/biduran
  • Kerontokan rambut cepat yang menyebar

Apa Saja Kontraindikasi Hufaclovir?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Hufaclovir dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:


Hindari penggunaan Poviral pada pasien yang memiliki indikasi:
Pasien yang allergi terhadap acyclovir.

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Hufaclovir Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Hufaclovir untuk digunakan oleh wanita hamil:


Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Hufaclovir ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).