Hexiol


Apa Kandungan dan Komposisi Hexiol?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Hexiol adalah:

Iohexol

Hexiol Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Hexiol?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Hexiol adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Media kontras radiografi untuk prosedur diagnostik. Termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai media kontras atau pewarna. Obat ini bekerja dengan menambahkan kontras pada bagian tubuh dan cairan dalam suatu tes pencitraan. Iohexol dapat memperjelas gambar yang diperoleh selama CT scan, sehingga dokter dapat lebih mudah mendiagnosis kondisi pasien.

Bagaimana Farmakologi Hexiol?

  • Deskripsi: Iohexol adalah media kontras radiografik nonionik yang larut dalam air. Ini memungkinkan visualisasi struktur tubuh internal dengan opacifying jalur alirannya. Mengandung konsentrasi tinggi ikatan iodine organik (140-350 mg Iodine/ ml)
  • Distribusi: Mengikat iohexol dengan protein plasma manusia: Sekitar 1,5%
  • Ekskresi: Melalui urin (90%, sebagai obat tidak berubah); 121-150 menit (waktu paruh eliminasi)

Apa Saja Kontraindikasi Hexiol?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Hexiol dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

  • Prosedur khusus. Intratekal: Mielografi pada infeksi lokal atau sistemik yang signifikan di mana kemungkinan terjadi bakteremia; Penggunaan bersamaan dengan kortikosteroid; ulangi pemakaian myelography jikalau kegagalan teknis (risiko overdosis) terjadi
  • Hysterosalpingography: Selama periode menstruasi atau saat mendekati menstruasi; infeksi; kehamilan, 6 bulan setelah penghentian kehamilan atau 30 hari setelah konisasi atau kuretase.
    Alergi terhadap obat-obatan termasuk Iohexol

Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Hexiol?

  • Asma atau riwayat alergi (risiko reaksi anafilaktoid meningkat); gangguan sawar darah-otak (neurotoksisitas berat setelah penggunaan intratekal); epilepsi dan tumor otak (risiko kejang lebih tinggi); gangguan hati atau ginjal berat, penderita diabetes dengan gangguan ginjal, dehidrasi dan lainnya yang mungkin berisiko tinggi mengalami gagal ginjal; multiple myeloma (dehidrasi karena penggunaan dapat menyebabkan pengendapan protein dalam tubulus ginjal, menyebabkan anuria dan gagal ginjal yang fatal); hipertensi berat; penyakit jantung lanjut; phaeochromocytoma; penyakit sickle-cell; hipertiroidisme; pasien yang lemah, sakit parah, sangat tua, atau sangat muda; penyakit pembuluh darah oklusif
  • Perawatan khusus untuk memastikan bahwa 140 dan 350 mg larutan Iodine/ ml tidak diberikan secara intratekal
  • Fasilitas resusitasi yang memadai harus tersedia ketika prosedur radiografi dilakukan, dan pasien harus diobservasi selama periode yang sesuai setelah prosedur


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Hexiol Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Hexiol, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Hexiol?

Jika Anda lupa menggunakan Hexiol, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Hexiol Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Hexiol?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Hexiol yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Hexiol?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Hexiol yang mungkin terjadi adalah:

Flushing atau sensasi panas; nyeri, ekstravasasi, thrombophlebitis pada area bekas suntikan, mual, muntah, sakit kepala, dan pusing, urtikaria, pruritus, pucat, berkeringat, lidah terasa seperti logam, kelemahan, batuk, rhinitis, bersin, lachrymation, gangguan penglihatan; hipotensi, takikardia, bradikardia, kelainan EKG sementara, gangguan hemodinamik; dyspnoea, bronkospasme, angioedema, urtikaria yang berat, kejang, parestesia, lumpuh, gagal ginjal akut; tromboemboli, Disseminated Intravascular Coagulation, trombositopenia, hipertiroidisme, tiroid tirotoksikosis.

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Hexiol Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Hexiol untuk digunakan oleh wanita hamil:

Kategori B: Studi terhadap sistem reproduksi binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko pada janin tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil, atau studi terhadap sistem reproduksi binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping (selain penurunan fertilitas) yang tidak terjadi pada studi terkontrol terhadap wanita hamil trimester 1 (dan tidak ada bukti mengenai risiko pada trimester selanjutnya).

Interferensi Lab

Fungsi tiroid, pembekuan darah dan tes urin tertentu.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Hexiol?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Hexiol:

Dosis dan kekuatan yang digunakan tergantung pada prosedur dan rute pemberian.

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Hexiol?

Dus @ 1 botol @ 50 ml, cairan injeksi 300 mgi/ml

Berapa Nomor Izin BPOM Hexiol?

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Hexiol:

DKL1602352943B1

Apa Nama Perusahaan Produsen Hexiol?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Hexiol:

Bernofarm

Sekilas Tentang Bernofarm
PT. Bernofarm merupakan suatu perusahaan farmasi yang didirikan pada 11 Maret 1971 di Surabaya. Awalnya perusahaan ini hanya merupakan suatu home industri dengan satu buah mesin produksi yang saat itu perusahaan masih bernama CV. Sumber Farma. Pada saat itu jumlah karyawan perusahaan ini masih sekira 20 orang, namun saat ini mencapai hingga 2900 orang karyawan.

Nama perusahaan ini diambil dari nama salah satu kota industri farmasi di Swiss yaitu "Bern". Pada 1976, perusahaan ini memindah lokasi produksinya ke Sidoarjo seluas 20 ribu meter persegi yang digunakan untuk fasilitas produksi produk beta-laktam (steril dan non steril), sefalosporin (steril dan non steril), dan juga untuk produksi produk non beta-laktam dan non sefalosporin. Perusahaan memproduksi obat generik dan juga obat bermerek dengan berbagai bentuk sediaan seperti kapsul, tablet, sirup, serbuk injeksi, ampul, vial, krim, dan sebagainya. Selain itu juga memproduksi produk lainnya sebagai permintaan pihak lain. Setelah itu perusahaan memperluas area produksinya kembali ke daerah baru masih di Sidoarjo seluas 48 ribu meter persegi.

Pada 1991, PT. Bernofarm menerima sertifikat CPOB dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Selain itu perusahaan telah mendapatkan beberapa sertifikat pengakuan mutu seperti ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, ISO 18001:2007, dan sebagainya. Produk PT. Bernofarm telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia.