Goron



Deskripsi Goron

Goron adalah obat yang di produksi oleh Nulab Pharmaceutical Indonesia. Obat ini mengandung Cinnarizine yang diindikasikan untuk mengobati penyakit pembuluh darah arteri perifer; sindrom Raynaud. Goron bekerja secara selektif menghambat masuknya kalsium ke dalam sel-sel yang terdepolarisasi, sehingga mengurangi ion-ion kalsium bebas yang tersedia untuk induksi dan pemeliharaan kontraksi.

Detail Goron


  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Vasodilator Periferal dan Aktivator Serebral / Obat Antivertigo

  • Apa Kandungan dan Komposisi Goron?

    Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

    Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Goron adalah:

    Cinnarizine 25 mg

  • Bagaimana Kemasan dan Sediaan Goron?


    Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @ 10 Tablet

  • Apa Nama Perusahaan Produsen Goron?

    Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

    Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Goron:

    Nulab Pharmaceutical Indonesia
  • Harga: Rp. 20.000 – Rp. 40.000/ Strip
Sekilas Tentang Cinnarizine Pada Goron
Cinnarizine adalah obat anti histamin yang terutama digunakan untuk mengontrol muntah akibat mabuk perjalanan. Cinnarizine pertama kali disintesis oleh Janssen Pharmaceutica pada tahun 1955.

Ia bekerja dengan mengganggu transmisi sinyal antara aparatus vestibular telinga bagian dalam dan pusat muntah di hipotalamus. Disparitas pemrosesan sinyal antara reseptor gerak telinga bagian dalam dan indra visual dihilangkan, sehingga kebingungan otak apakah individu sedang bergerak atau berdiri berkurang. Muntah pada mabuk perjalanan sebenarnya adalah mekanisme kompensasi fisiologis otak untuk mencegah individu bergerak sehingga dapat menyesuaikan diri dengan persepsi sinyal.

Cinnarizine juga dapat dilihat sebagai obat nootropic karena kemampuan vasorelaksasinya (karena penyumbatan saluran kalsium), yang sebagian besar terjadi di otak. Hal ini juga secara efektif dikombinasikan dengan nootropics lainnya, terutama piracetam; dalam kombinasi tersebut masing-masing obat mempotensiasi yang lain dalam meningkatkan suplai oksigen otak.

Goron Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Goron?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Goron adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Goron digunakan untuk mengobati penyakit pembuluh darah arteri perifer; sindrom Raynaud (kondisi yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke bagian tubuh tertentu, terutama jari tangan atau jari).

Berapa Dosis dan Aturan Pakai Goron?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Goron:

Goron termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

  • Dosis awal: 3 tablet, diminum 3 kali sehari
  • Dosis penunjang: 3 tablet, diminum 2-3 kali sehari

Bagaimana Cara Penyimpanan Goron?


Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Goron Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Goron, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Goron?

Jika Anda lupa menggunakan Goron, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Goron Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Goron?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Goron yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Goron?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Goron yang mungkin terjadi adalah:

Efek samping penggunaan Goron yang mungkin terjadi adalah:

  • Hipotensi (tekanan darah rendoh) jika diberikan pada dosis besar
  • Mengantuk
  • Sakit kepala
  • Gangguan saluran cerna
  • Jarang terjadi: reaksi kulit alergik, letih

Overdosis

  • Gejala: Perubahan kesadaran mulai dari mengantuk hingga pingsan dan koma, muntah, gejala ekstrapiramidal, hipotonia; kejang (pada anak kecil)
  • Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik dan suportif. Pertimbangkan pemberian arang aktif dalam waktu 1 jam setelah overdosis. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional

Apa Saja Kontraindikasi Goron?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Goron dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:


Tidak boleh diberikan pada pasien dengan penyakit Parkinson dan hipotensi.

Apa Saja Interaksi Obat Goron?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Goron antara lain:


Meningkatkan efek sedatif jika diberikan bersamaan dengan depresan sistem saraf pusat.