Epinor


Apa Kandungan dan Komposisi Epinor?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Epinor adalah:

Norepinephrine bitartrate monohydrate.

Epinor Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Epinor?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Epinor adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Mengendalikan tekanan darah pd hipotensi akut selama feokromositomektomi, simpatektomi, poliomielitis, anestesi spinal, infark miokard, septikemia, transfusi darah & reaksi obat. Terapi tambahan utk kasus henti jantung & hipotensi berat.

Bagaimana Farmakologi Epinor?

Mula kerja obat:

IV sangat cepat

Durasi : terbatas / pendek, efek obat berhenti dalam waktu 1-2 menit setelah pemberian infus norepinephrine dihentikan.

Absorpsi:

Secara oral norepinephrine dirusak di dalam saluran pencernaan, dan obat ini absorpsinya jelek sesudah injeksi subkutan.

Metabolisme:

Melalui catechol-o-methyltransferase (COMT) dan monoaminoksidase (MAO). Norepinephrine terutama terdistribusi ke jaringan saraf simpatetik. Obat dapat menembus plasenta tapi tidak dapat menembus blood-brain barrier.

Eksresi:

Urin ( 84%-96 %) sebagai metabolit yang tidak aktif

Mekanisme kerja:

Menstimulasi reseptor beta1-adrenergic dan alfa-adrenergic yang menyebabkan peningkatan kontratilitas dan denyut jantung serta vasokontriksi, oleh karena itu terjadi kenaikan tekanan darah sistemik dan aliran darah koroner; secara klinik efek alfa (vasokontriksi) adalah lebih besar dari pada efek beta (efek inotropik dan kronotropik)1,3. Efek terapi utama norepinephrin adalah vasokonstriksi dan stimulasi jantung.

Apa Saja Kontraindikasi Epinor?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Epinor dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

  • Hipertensi (monitor tekanan darah dan kecepatan pemberian obat secara ketat), kehamilan
  • Hipersensitif terhadap norepinephrine, bisulfit (mengandung metabisulfit), atau komponen lain dalam formulasi sediaan; hipotensi dari hipovolemia kecuali untuk pengukuran kegawatan untuk menjaga perfusi koroner dan cerebral sampai keadaan yang dikehendaki, mesentrik atau vaskular perifer trombosis kecuali untuk tindakan/ prosedur live-shaving; selama pelaksanaan anestesi dengan cyclopropane atau halothane (resiko ventrikular aritmia)

Perhatian 

Hipertensi, reaksi di tempat inj, ekstravasasi. Hamil & laktasi. Anak. Lanjut usia.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Epinor Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Epinor, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Epinor?

Jika Anda lupa menggunakan Epinor, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Epinor Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Epinor?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Epinor yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Epinor?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Epinor yang mungkin terjadi adalah:

Kerusakan jaringan krn iskemia. Bradikardi, aritmia, ansietas, sakit kepala temporer, kesulitan bernafas, ekstravasasi nekrosis pd tempat inj.

Apa Saja Interaksi Obat Epinor?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Epinor antara lain:

Anestesi siklopropan & halotan. MAOI atau antidepresan misalnya triptilin & imipramin.

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Epinor Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Epinor untuk digunakan oleh wanita hamil:

Kategori C: Studi pada binatang percobaan telah memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embroisidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita, atau studi pada wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Obat hanya boleh diberikan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Epinor?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Epinor:

Larutkan 4 mL dalam 1000 mL larutan yg mengandung dekstrosa 5%. Kecepatan infus: Awal 2-3 mL/mnt via infus IV. Dosis rumatan: 0.5-1 mL/mnt.

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Epinor?

Dus @ 5 ampul @ 4 ml, cairan injeksi 1 mg/ml

Berapa Nomor Izin BPOM Epinor?

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Epinor:

DKL1706715943A1

Apa Nama Perusahaan Produsen Epinor?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Epinor:

Ethica