Donexan & Donexan Dx


Apa Kandungan dan Komposisi Donexan & Donexan Dx?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Donexan & Donexan Dx adalah:

Difenhidramin HCl 13 mg, ammonium klorida 100 mg/5 ml Donexan. Donexan DX: Difenhidramin HCl 5 mg, ammonium klorida 62,5 mg, Natrium sitrat 25 mg, dekstrometorfan HBr 7,5 mg, fenilefrin HCl 5 mg.

Sekilas Tentang Sodium Citrate (Natrium Citrate) Pada Donexan & Donexan Dx
Natrium citrate (sodium citrate) adalah suatu agen alkalinisasi yang membuat urin berkurang tingkat keasamannya dan dengan begitu maka ginjal akan mampu menyingkirkan asam urat. Biasanya sodium citrate dikombinasikan dengan citric acid dan kombinasi keduanya digunakan untuk mencegah gout (asam urat) dan batu ginjal, serta asidosis metabolik pada orang dengan gangguan ginjal.

Sekilas Tentang Phenylephrine Pada Donexan & Donexan Dx
Phenylephrine adalah obat yang digunakan untuk dekongestan, melebarkan pupil, meningkatkan tekanan darah, dan membantu meringankan wasir. Obat ini dapat diberikan melalui mulut, melalui injeksi vena atau otot, atau diaplikasikan pada kulit.

Sebagai dekongestan phenylephrine tersedia dalam kemasan semprotan hidung. Obat ini sering dijumpai dalam komposisi obat-obat bebas (OTC). Phenylephrine sering digunakan sebagai pengganti pseudoephedrine sebab minim penyalahgunaan namun efikasinya masih dipertanyakan sebab menurut beberapa penelitian efikasi dari phenylephrine sebagai dekongestan tidak melebihi plasebo.

Penggunaan phenylephrine pada penderita wasir diklaim mampu mengurangi gejalanya. Wasir disebabkan oleh pembengkakan vena pada area rektal. Penggunaan phenylephrine secara topikal mampu mempersempit otot polos pembuluh darah sehingga mengurangi rasa sakit yang diakibatkan wasir.

Phenylephrine juga digunakan untuk memperlebar pupil melalui sediaan tetes mata. Biasanya prosedur medis pelebaran pupil dilakukan oleh dokter agar cahaya dapat masuk lebih banyak ke dalam mata untuk mendiagnosa penyakit dan kondisi mata. Obat ini sering dikombinasikan dengan tropicamide saat tropicamide tunggal dianggap tidak memadai. Phenylephrine dikontraindikasikan penggunaannya pada pasien penderita glaukoma sudut sempit.

Phenylephrine sering digunakan untuk meningkatkan tekanan darah pada pasien hipotensi yang tidak stabil, terlebih jika terjadi syok septik. Ia biasa digunakan untuk melawan efek hipotensi dari anestesi epidural dan subaraknoid. Selain itu ia juga digunakan untuk mengatasi efek vasodilasi toksin bakteri pada sepsis dan respon inflamasi pada sindrom respon inflamasi sistemik. Umumnya sebagai vasopresor (agen antihipotensi), phenylephrine diberikan melalui infus intravena.

Efek samping yang dapat terjadi akibat penggunaan phenylephrine antara lain hipertensi, bradikardia, kram abdomen, muntah, hiperplasia prostat, dan lain-lain. Pasien harus selalu berkonsultasi dengan dokter selama menggunakan obat ini.

Phenylephrine pertamakali dipatenkan pada tahun 1927 dan mulai digunakan secara luas oleh dunia medis pada 1938. Oleh FDA keamanan obat ini untuk digunakan oleh wanita hamil dan menyusui dimasukkan dalam kategori C.

Sekilas Tentang Diphenhydramine Pada Donexan & Donexan Dx
Diphenhydramine adalah suatu obat antihistamin yang biasa digunakan dalam terapi pengobatan alergi. Selain itu ia biasa juga digunakan untuk terapi insomnia, gejala pilek, tremor pada parkinson, dan nausea. Obat ini pertama kali ditemukan oleh George Rieveschl, seorang ahli kimia berkebangsaan Amerika Serikat pada tahun 1943 kemudian dipatenkan atas namanya. Obat ini mulai digunakan oleh dunia medis pada tahun 1946.

Diphenhydramine bekerja dengan membalik efek histamin pada pembuluh kapiler sehingga dapat mengurangi intensitas gejala alergi. Kemampuan diphenhydramine untuk mengatasi tremor pada parkinson dikarenakan ia memblokir komponen yang ada pada reseptor muscarinic acetylcholine pada otak. Karena memiliki efek sedatif, maka terkadang diphenhydramine juga digunakan untuk mengatasi kesulitan tidur pada penderita insomnia. Tingkat keamanan penggunaannya untuk ibu hamil menurut FDA masuk dalam kategori B. Diphenhydramine diketahui menembus masuk ke ASI sehingga tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui.

Sekilas Tentang Ammonium Chloride (Amonium Klorida) Pada Donexan & Donexan Dx
Ammonium chloride merupakan suatu zat yang memiliki banyak fungsi. Selain sebagai ekspektoran, ia juga bisa berfungsi untuk membantu mengobati edema dan penyakit Laennex. Sebagai ekspektoran, ammonium chloride bekerja dengan mengiritasi mukosa yang menyebabkan rangsangan kelenjar mukosa yang menyebabkan pengeluaran produksi cairan pernapasan berlebih. Obat yang mengandung ammonium chloride sebagiknya tidak digunakan oleh wanita hamil.

Sekilas Tentang Dextromethorphan Pada Donexan & Donexan Dx
Dextromethorphan merupakan antitusif non narkotik yang dapat meningkatkan ambang rangsang refleks batuk secara sentral. Obat ini sering dijumpai pada produk obat batuk dalam berbagai sediaan seperti sirup, tablet, semprot, maupun permen.

Obat ini masuk dalam kategori morphinan dengan sifat sedatif, disosiatif, dan stimulan, namun pada dosis tinggi dapat bertindak sebagai anestesi disosiatif. Dextromethorphan diabsorpsi dengan baik melalui saluran cerna. Dimetabolisme dalam hati dan diekskresi melalui ginjal dalam bentuk tidak berubah atau pun bentuk dimetilated morfinon. Dextromethorpan pertama kali dipatenkan pada tahun 1949 dan disetujui untuk digunakan secara luas di dunia medis pada 1953.

Donexan & Donexan Dx Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Donexan & Donexan Dx?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Donexan & Donexan Dx adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Batuk berdahak, batuk alergi, batuk iritatif.

Apa Saja Kontraindikasi Donexan & Donexan Dx?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Donexan & Donexan Dx dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Hipersensitif, bayi, ibu menyusui, hipertensi, glaukoma, diabetes, asma, gangguan jantung, gondok.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Donexan & Donexan Dx Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Donexan & Donexan Dx, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Donexan & Donexan Dx?

Jika Anda lupa menggunakan Donexan & Donexan Dx, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Donexan & Donexan Dx Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Donexan & Donexan Dx?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Donexan & Donexan Dx yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Donexan & Donexan Dx?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Donexan & Donexan Dx yang mungkin terjadi adalah:

Mengantuk, lesu, nervous, insomnia, tremor, nafsu berkurang, mual, vonitus, keluhan pada apigastrum, palpitasi, diare.

Sekilas tentang batuk
Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya.

Batuk terjadi karena rangsangan tertentu, misalnya debu di reseptor batuk (hidung, saluran pernapasan, bahkan telinga). Kemudian reseptor akan mengalirkan lewat saraf ke pusat batuk yang berada di otak. Di sini akan memberi sinyal kepada otot-otot tubuh untuk mengeluarkan benda asing tadi, hingga terjadilah batuk.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Donexan & Donexan Dx?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Donexan & Donexan Dx:

Dewasa: Sehari 3-4 x 5-10 ml. Anak > 4 tahun 2,5-5 ml.

Izin BPOM, Kemasan dan Sediaan

  • DTL7815608237A1, DUS BOTOL @ 60 ML, Sirup (Donexan)
  • DTL7815608237A1, DUS BOTOL @ 120 ML, Sirup (Donexan)
  • DTL8515605237A1, DUS BOTOL @ 120 ML, Sirup (Donexan DX)
  • DTL8515605237A1, DUS BOTOL @ 60 ML, Sirup (Donexan DX)

Apa Nama Perusahaan Produsen Donexan & Donexan Dx?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Donexan & Donexan Dx:

Meprofarm