Colesbat


Apa Kandungan dan Komposisi Colesbat?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Colesbat adalah:

Tiap tablet mengandung:

Simvastatin 10 mg

Bagaimana Farmakologi Colesbat?

Simvastatin adalah senyawa antilipermic derivat asam mevinat yang mempunyai mekanisme kerja menghambat 3-hidroksi-3-metil-glutaril-koenzim A (HMG-CoA) reduktase yang mempunyai fungsi sebagai katalis dalam pembentukan kolesterol. HMG-CoA reduktase bertanggung jawab terhadap perubahan HMG-CoA menjadi asam mevalonat.

Penghambatan terhadap HMG-CoA reduktase menyebabkan penurunan sintesa kolesterol dan meningkatkan jumlah reseptor Low Density Lipoprotein (LDL) yang terdapat dalam membran sel hati dan jaringan ekstrahepatik, sehingga menyebabkan banyak LDL yang hilang dalam plasma.

Simvastatin cenderung mengurangi jumlah trigliserida dan meningkatkan High Density Lipoprotein (HDL) kolesterol.

Sekilas Tentang Simvastatin Pada Colesbat
Simvastatin adalah obat yang digunakan dalam terapi perawatan dan pengobatan dislipidemia. Obat ini digunakan untuk mengurangi risiko gangguan jantung akibat ketidaknormalan kadar lipid. Dengan mengurangi atau menurunkan kadar lipid dalam darah maka risiko gangguan jantung akan berkurang. Ketidaknormalan jumlah lipid dalam darah disebut dengan dislipidemia dan di negara berkembang seperti Indonesia, dislipidemia yang sering terjadi adalah hiperlipidemia (jumlah lipid yang tinggi dalam darah) yang umumnya disebabkan oleh pola makan dan gaya hidup.

Simvastatin bekerja dengan menghambat produksi kolesterol endogen di hati melalui penghambatan enzim hydroxymethylglutaryl-coenzyme A (HMG-CoA) reductase yang berpengaruh pada metabolisme dan transportasi lipid termasuk kolesterol LDL (Low-density Lipoprotein) dan VLDL (Very Low-density Lipoprotein).

Pemberian simvastatin dikontraindikasikan pada wanita hamil, wanita menyusui, dan penderita penyakit hati. Pada wanita hamil, penggunaan simvastatin dapat menyebabkan kecacatan janin/bayi. Oleh sebab itu tingkat keamanannya untuk digunakan oleh wanita hamil, oleh FDA dimasukkan dalam kategori X. Pemberian pada wanita menyusui juga harus dihindari karena simvastatin dapat masuk dalam ASI dan mempengaruhi metabolisme lipid bayi. Simvastatin diekskresi di dalam hati dan hati menjadi lokasi kerja utamanya, oleh sebab itu penggunaan simvastatin pada pasien penyakit hati sangat tidak disarankan.

Efek Samping yang mungkin dapat terjadi setelah penggunaan simvastatin antara lain gangguan pencernaan, nyeri sendi, kram otot, kelemahan daya ingat, dan eksim. Pada beberapa kasus ditemukan efek samping berupa sirosis hati, rhabdomyolysis. Reaksi alergi seperti ruam, gatal, bengkak, kesulitan menelan, dan pusing kemungkinan juga dapat terjadi.

Pasien pengguna simvastatin sebaiknya menghindari konsumsi jeruk karena dapat meningkatkan kadar serum simvastatin yang jika melebihi batas normal dapat mengakibatkan kerusakan otot. Obat-obatan lain juga dapat berinteraksi dengan simvastatin seperti fluconazole, itraconazole, posaconazole, erythromycin, clarithromycin, telithromycin, dan lain-lain.

Simvastatin pertama kali ditemukan pada tahun 80-an oleh ilmuwan dari Merck Pharmaceutical dengan melakukan proses fermentasi terhadap tanaman Aspergillus terreus. Simvastatin pertama kali dijual dengan nama brand Zocor. Karena sudah habis masa patennya, maka kemudian simvastatin berubah status menjadi produk generik.

Colesbat Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Colesbat?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Colesbat adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Pasien dengan peningkatan risiko aterosklerosis akibat hiperkolesterolemia. Penyakit jantung kardiak. Hiperkolesterolemia tipe IIa & IIb . Pengobatan suportif saat diet ketat jika respons terhadap diet & perawatan non farmakologis tunggal lainnya tidak adekuat.

Apa Saja Kontraindikasi Colesbat?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Colesbat dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

  • Pasien yang mengalami gagal fungsi hati atau pernah mengalami gagal fungsi hati
  • Pasien yang mengalami peningkatan jumlah serum transaminase yang abnormal
  • Pecandu alkohol
  • Bagi wanita hamil dan menyusui
  • Hipersensitif terhadap simvastatin

Efek samping

  • Sakit kepala, konstipasi, nausea, flatulen, diare, dispepsia, sakit perut, fatigue, nyeri dada dan angina
  • Astenia, miopathy, ruam kulit, rhabdomyolisis, hepatitis, angioneurotik edema terisolasi
  • Pernah dilaporkan:
    • Neurologik: disfungsi saraf kranial, tremor, pusing, gangguan psikis, anxiety, insomnia, depresi, vertigo, hilang memori, parestesia, neuropati perifer, pheripheral nerve palsy
    • Reaksi hipersensitifitas: anaphylaxis, angioedema, sindrom menyerupai lupus erythematosus, polymialgia rheumatika, vasculitis, positive ANA, eosinophilia, arthritis, arthralgia, urtikaria, malaise, dispepsia, toksik epidermal necrolysis, erythema multiforme, termasuk syndrome Stevens Johnson pernah dilaporkan (sangat jarang)
    • Gastrointestinal : anoreksia, mual, muntah, diare, pankreatitis, dispepsia
    • Kulit : alopesia, pruritus
    • Organ reproduksi : ginekomastia, libido berkurang, disfungsi erektil
    • Mata : oftalmoplegia, progesifitas katarak
    • Laboratorium : peningkatan serum transaminase, serum creatinine phosphokinase

Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Colesbat?

  • Selama terapi dengan simvastatin harus dilakukan pemeriksaan fungsi hati. Pemeriksaan level transaminase dalam serum, termasuk ALT (SGPT) harus dilakukan sebelum pengobatan, setiap 6 minggu dan 12 minggu setelah pengobatan atau penaikan dosis dan kemudian secara berkala setiap 6 bulan
  • Pemberian simvastatin harus dihentikan bagi pasien yang mengalami peningkatan serum transaminase 3 kali lebih besar diatas normal
  • Efek pada otot: pasien harus diminta segera melaporkan bila mengalami nyeri otot, lemah atau lemas
  • Segera hentikan pengobatan bila terjadi peningkatan kadar creatinine phosphokinase
  • Myopathy harus dipertimbangkan pada penderita dengan myalgia, otot lemah dan / atau peningkatan kadar creatinine phosphokinase (10 x batas normal atas)
  • Pengobatan dengan HMG-CoA reduktase inhibitor harus ditunda atau dihentikan pada penderita dengan gejala akut dan serius yang cenderung merupakan myopathy, atau merupakan faktor predisposisi untuk perkembangan gagal ginjal akut sekunder karena adanya rhabdomyolisis
  • Penggunaan pada anak-anak: keamanan dan efektifitas penggunaan simvastatin pada anak-anak dan remaja belum diketahui, karena itu pemberian simvastatin tidak dianjurkan
  • Penderita dengan homozygous familial hypercholesterolemia tidak memiliki reseptor LDL, pengobatan simvastatin kurang berhasil
  • Pada penderita hipertrigliseridemia, simvastatin hanya berkhasiat menurunkan trigliserida terbatas dan tidak diindikasikan untuk hiperlipidemia tipe I, IV, V

Apa Saja Interaksi Obat Colesbat?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Colesbat antara lain:

  • Bila simvastatin dikombinasikan dengan siklosporin, eritromisin, gemfibrozil dan niacin dapat menyebabkan peningkatan resiko terjadi myopathy dan rhabdomyolisis
  • Bila simvastatin dikombinasikan dengan warfarin akan meningkatkan aktivitas warfarin sebagai antikoagulan
  • Pemberian simvastatin bersamaan waktu dengan digoksin dapat menyebabkan aktivitas jantung akan meningkat

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Colesbat Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Colesbat untuk digunakan oleh wanita hamil:

Kategori X: Studi pada binatang percobaan atau manusia telah memperlihatkan adanya kelainan pada janin atau ada bukti risiko pada janin berdasarkan pengalaman pada manusia ataupun keduanya, dan risiko penggunaan obat pada wanita hamil jelas-jelas melebihi manfaat yang mungkin diperoleh. Obat dikontraindikasikan bagi wanita yang sedang atau memiliki kemungkinan untuk hamil.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Colesbat?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Colesbat:

Penderita harus melakukan diet pengurangan kolesterol baku sebelum dan selama memulai pengobatan dengan simvastatin dan harus melanjutkan diet selama pengobatan dengan simvastatin.

Dosis awal 10 mg/hari sebagai dosis tunggal malam hari. Dosis awal untuk pasien dengan hiperkolesterolemia ringan sampai sedang 5 mg/hari.
Pengaturan dosis dilakukan dengan interval tidak kurang dari 4 minggu sampai maksimal 40 mg/hari (diberikan malam hari).

Lakukan pengukuran kadar lipid dengan interval tidak kurang dari 4 minggu dan dosis disesuaikan dengan respon penderita. Pada pasien yang diobati dengan obat-obat imunosupresan bersama HMG-CoA reduktase inhibitor, dosis simvastatin yang dianjurkan adalah terendah.

Bila kadar kolesterol LDL < 75 mg/dl (1,94 mmol/l) atau kadar total kolesterol plasma < 140 mg/dl (3,6 mmol/l) maka perlu dipertimbangkan pengurangan dosis simvastatin.

Penderita gangguan fungsi ginjal:

Pemberian simvastatin tidak perlu penyesuaian dosis, karena simvastatin tidak diekskresi ginjal secara bermakna. Simvastatin efektif diberikan dalam bentuk tunggal, atau bersamaan dengan Bile Acid Sesquestran akan lebih efektif.

Bagaimana Cara Penyimpanan Colesbat?

  • Simpanlah ditempat kering, pada suhu dibawah 30°C
  • Terlindung dari cahaya

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Colesbat?

Dus @ 3 blister @ 10 tablet 10 mg

Berapa Nomor Izin BPOM Colesbat?

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Colesbat:

DKL1740100610A1

Apa Nama Perusahaan Produsen Colesbat?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Colesbat:

Harbat Farma