Cilostazol


Apa Kandungan dan Komposisi Cilostazol?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Cilostazol adalah:

Cilostazol

Sekilas Tentang Cilostazol Pada Cilostazol
Cilostazol adalah obat yang digunakan untuk mengurangi gejala klaudikasio intermiten pada individu dengan penyakit pembuluh darah perifer. Ini diproduksi oleh Otsuka Pharmaceutical Co. dengan nama dagang Pletal.

Meskipun obat yang mirip dengan cilostazol telah meningkatkan risiko kematian pada pasien dengan gagal jantung kongestif, penelitian dengan ukuran yang signifikan belum membahas orang tanpa penyakit tersebut.

Cilostazol adalah penghambat fosfodiesterase cAMP selektif. Ini menghambat agregasi trombosit dan merupakan vasodilator arteri langsung. Efek utamanya adalah pelebaran arteri yang memasok darah ke kaki dan penurunan koagulasi trombosit.

Penggunaan

Cilostazol disetujui untuk pengobatan klaudikasio intermiten. Dosis tipikal adalah 100 mg dua kali sehari. Efeknya mungkin memakan waktu hingga 3 bulan untuk menjadi jelas.

Interaksi dan efek samping

Obat-obatan yang berinteraksi dengan cilostazol termasuk itrakonazol, eritromisin, ketokonazol, diltiazem, dan omeprazole. Jus jeruk bali berinteraksi dengan obat; jus jeruk lainnya tidak.

Kemungkinan efek samping cilostazol termasuk sakit kepala, diare, tinja abnormal, peningkatan denyut jantung, dan jantung berdebar.

Catatan penting

Cilostazol, jelas efektif untuk kondisi yang melemahkan yang pengobatannya saat ini seringkali tidak memadai, adalah anggota kelas farmakologis yang berbahaya bagi orang dengan gagal jantung parah dan tidak dipelajari pada orang lain. Cilostazol telah dipelajari pada orang tanpa gagal jantung, tanpa bukti bahaya, tetapi lebih banyak data akan diperlukan untuk menentukan bahwa tidak ada risiko sama sekali. Meskipun cilostazol tidak akan disetujui untuk kondisi sepele, Komite Penasihat Kardio-Renal dan FDA menyimpulkan bahwa pasien dan dokter yang mendapat informasi lengkap harus dapat memilih untuk menggunakannya untuk mengobati klaudikasio intermiten. Pelabelan pasien dan dokter akan menjelaskan dasar kekhawatiran dan informasi tidak lengkap yang tersedia.

Cilostazol Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Cilostazol?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Cilostazol adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Mengobati klaudikasi intermiten atau kram pada kaki bagian bawah akibat aliran darah yang terganggu

Cara Kerja Obat

Cilostazol bekerja dengan cara mencegah pembekuan darah dan melebarkan pembuluh darah pada area kaki yang mengalami nyeri sehingga pembuluh darah tersebut menjadi relaks dan sirkulasi aliran darah meningkat. Dengan hilangnya nyeri di kaki, maka otomatis jarak yang bisa ditempuh pasien klaudikasi intermiten dengan berjalan kaki dapat meningkat dibandingkan ketika masih mengalami nyeri.

Cilostazol tidak boleh digunakan tanpa resep dari dokter spesialis. Obat ini biasanya dijadikan pilihan kedua setelah obat-obatan lainnya gagal mengobati klaudikasi intermiten.

Apa saja Peringatan Penggunaan Cilostazol?

  • Bagi wanita hamil atau yang sedang menyusui, tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi cilostazol
  • Obat ini tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak
  • Harap berhati-hati jika Anda sedang menderita diabetes, hipertensi, gangguan jantung, gangguan ginjal, gangguan hati, atau menderita suatu kondisi yang berisiko menyebabkan pendarahan, misalnya tukak lambung
  • Jangan menggunakan cilostazol bersamaan dengan obat-obatan lainnya tanpa petunjuk dari dokter. Hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan efek samping yang membahayakan
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Cilostazol?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Cilostazol:

Dosis cilostazol yang umum adalah 100 mg sebanyak dua kali dalam sehari. Obat ini harus dikonsumsi setengah jam sebelum makan atau dua jam setelah makan.

Bagaimana Cara Pemberian Obat Cilostazol?

  • Telan tablet cilostazol dengan dibantu air minum dan jangan mengunyah atau menghancurkannya terlebih dahulu
  • Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi cilostazol pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya
  • Bagi pasien yang lupa mengonsumsi cilostazol, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis cilostazol pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat
  • Agar penyakit klaudikasi intermiten dapat cepat sembuh, pengobatan harus didukung dengan gaya hidup sehat. Karena itu berolahragalah secara teratur agar sirkulasi darah meningkat dan hentikan kebiasaan merokok karena zat yang terkandung di dalamnya dapat mempersempit pembuluh darah. Selain itu, jaga suhu tubuh tetap hangat, misalnya dengan memakai baju hangat, sarung tangan, dan kaus kaki. Udara dingin dapat mengurangi suplai darah ke kulit
  • Selama menjalani pengobatan dengan cilostazol, sebaiknya Anda tetap rutin pergi ke dokter sesuai yang dijadwalkan agar dokter dapat melihat efek obat ini terhadap kondisi Anda


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Cilostazol Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Cilostazol, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Cilostazol?

Jika Anda lupa menggunakan Cilostazol, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Cilostazol Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Cilostazol?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Cilostazol yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Cilostazol?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Cilostazol yang mungkin terjadi adalah:

Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi obat ini adalah:

  • Diare
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Gangguan pencernaan
  • Perut kembung
  • Mual
  • Sakit perut
  • Nafsu makan menurun
  • Badan terasa lelah

Sediaan

Tablet