Ceremax


Apa Kandungan dan Komposisi Ceremax?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Ceremax adalah:

Nimodipine 0,2 mg.

Bagaimana Farmakologi Ceremax?

Sebagai penyekat saluran kalsium. Mekanisme kerja pasti belum diketahui. Menghambat kontraksi otot polos vaskular, terutama pada arteri serebral. Pada studi klinis Nimodipine menunjukan efek yang menguntungkan terhadap defisit neurologis yang disebabkan oleh vasospasme serebral akibat SAH.

Pada pemberian oral, kadar puncak terkapsulai dalam waktu 1 jam, t1/2 1-2 jam (pada awal pemberian, t1/2 = 1-2 jam, sedangkan t1/2 akhir = 8-9 jam). 95% terikat dengan protein plasma. Bioavabilitas melalui pemberian oral = 13% (-68% konsentrasi plasma pada pemberian setelah makan pagi dan -38% bioavabilitas, jika dibandingkan dengan pemberian tanpa makanan) T½ : 12 – 15 jam

Ceremax Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Ceremax?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Ceremax adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Profilaksis dan pengobatan defisit neurologik iskemik karena vasospasme serebral setelah perdarahan subarakhnoid (SAH)

Dosis

Pada awal pengobatan:

1 mg Nimodipine (=5 ml cairan infus Nimodipine)/jam (sekitar 15 mg/kgBB/jam). Jika ditoleransi dengan baik dan tidak ada penurunan tekanan darah, dosis ditingkatkan setelah 2 jam menjadi 2 mg Nimodipine (=10ml cairan infus)/jam (sekitar 30mg/kg BB/jam).
Berat badan < 70 kg atau yang mempunyai tekan darah yang labil, mulai dari 0,5 mg (=2,5ml cairan infus)/jam. Jika terlihat gejala intoleransi, segera kurangi dosis atau dihentikan. Pada kasus gangguan ginjal atau gangguan fungsi hepar yang berat, khususnya sirosis hati, efektifitas dan efek samping obat menjadi lebih nyata. Pada beberap kasus, dosis perlu diturunkan dan dilakukan pengamatan tekanan darah dan  ECG.

Instalasi Intrasternal: 20 ml larutan Nimodipine.

1 ml cairan infus Nimodipine dan 19 ml larutan ringer, penambahan ini harus digunakan sesegera mungkin. selama pembedahan, cairan encer Nimodipin yang baru saja dibuat dipanaskan sesuai dengan suhu tubuh dan harus segera digunakan.

Infus i.v terus-menerus:

Diberikan bersama cairan infus lain dan darah dimasukan melalui kateter sentral dengan pompa infus di bypass. disarankan menggunakan 1000 ml cairan infus lain yang cocok. pemakaian sebaiknya diteruskan selama anastesi, pembedahan dan angiografi. Hanya gunakan pompa infus dengan polyethylene (PE) infusion tubing.

Lama pemakaian:

Pemakaian profilaksis I.V. sebaiknya dimulai tidak lebih dari 4 hari setelah perdarahan dan diteruskan selama resiko maksimum vasospasme, misalnya sampai 10-14 hari setelah SAH.
Setelah I.V. selesai diteruskan dengan pemakaian Nimodipine oral 6×60 mg/hari dengan interval 4 jam selama 7 hari.

Pemakaian terapeutik:

Jika gangguan neurologik iskemik akibat vasospasme setelah SAH sudah terjadi, mulai terapi secepatnya dan teruskan minimal selama 5 hari  dan maksimal 14 hari. Setelah itu sarankan penggunaaan oral 6×60 mg/hari dengan interval setiap 4 jam selama 7 hari. setelah operasi sumber pendarahan Nimodipine harus diteruskan selama paling tidak 15 hari.

Apa Saja Kontraindikasi Ceremax?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Ceremax dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Hipersensitivitas.

Peringatan dan Perhatian

  • Tekanan darah : hipotensi, kolaps kardiovaskular, henti jantung. Penyakit hati dan ginjal
  • Hindari penggunaan dibawah sinar matahari langsung
  • Hindari pemberian bersama dengan antagonis kalsium lain perlu dihindari
  • Wanita hamil, menyusui dan anak-anak sebaiknya jangan menggunakan obat ini
  • Hati-hati pada pasien geriatri, karena penurunan fungsi ginjal, hati atau jantung dan penyakit yang menyertainya


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Ceremax Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Ceremax, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Ceremax?

Jika Anda lupa menggunakan Ceremax, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Ceremax Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Ceremax?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Ceremax yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Ceremax?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Ceremax yang mungkin terjadi adalah:

Penurunan tekanan darah, diare, ruam, sakit kepala, mual, nyeri otot, hepatitis, gatal-gatal, perdarahan saluran cerna, trombositopenia, anemia, palpitasi, muntah, flushing, pusing, vasospasme rebound, ikterus, hipertensi,trombosis vena dalam, dapat mencetuskan gagal jantung pada pasien yang rentan  dan mengganggu konduksi a-v.

Bentuk Sediaan

Cairan infus 50 mL.

Apa Nama Perusahaan Produsen Ceremax?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Ceremax:

Kalbe Farma

PT Kalbe Farma merupakan suatu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Perusahaan ini didirikan pada 10 September 1966 oleh Khouw Lip Tjoen,Khouw Lip Hiang, Khouw Lip Swan, Boenjamin Setiawan, Maria Karmila, F. Bing Aryanto. Produk dari perusahaan ini sangat banyak mencakup produk obat resep, obat bebas, minuman energi, susu, suplemen, minuman kesehatan, distribusi produk dan pengemasan, dan sebagainya.

Diperkirakan nilai kapitalisasi pasar perusahaan ini mencapai Rp 15 triliun. Perusahaan ini memiliki grup perusahaan (kalbe Group) yang bergerak dalam berbagai bidang divisi usaha diantara seperti divisi obat resep (PT Kalbe Farma, PT Hexpharm Jaya Laboratories, PT Dankos Farma, dll), divisi consumer health (PT Bintang Toedjoe, PT Saka farma Lab, PT Hale International, dll), divisi nutrisi (PT Sanghiang Perkasa, PT Kalbe Morinaga Indonesia, dll), divisi distribusi dan kemasan (PT Enseval Putra Megatrading, PT Enseval Medika Prima, PT Milenia Dharma Insani, dll).

Selain di Indonesia, Kalbe Farma memiliki 10 cabang di luar negeri yaitu negara-negara ASEAN (Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar), Srilanka, Nigeria, dan Afrika Selatan.