Ceftiz


Apa Kandungan dan Komposisi Ceftiz?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Ceftiz adalah:

Tiap vial mengandung Ceftizoxime Sodium 1054 mg yang setara dengan Ceftizoxime 1000 mg.

Cara Kerja Obat

Ceftizoxime termasuk antibiotik golongan sefalosporin generasi ketiga. Ceftizoxime adalah suatu antibiotik berspektrum luas yang stabil terhadap hidrolisis oleh ß-laktamase. Obat ini memiliki aktivitas yang lebih baik terhadap bakteri gram negatif dan bakteri gram positif (Streptococcus) dibandingkan generasi sefalosporin sebelumnya.

Ceftizoxime aktif melawan Staphylococcus termasuk S. pyogenes dan S. epidermidis, Streptococcus pneumonia, S. pyogenes, Corynebacterium diphteriae, E. coli, Klebsiella spp, Proteus spp, Serratia spp, Enterobacter spp, Providentia spp, Citrobacter spp, H. influenzae (termasuk strain-strain yang tahan terhadap Ampicillin), Neisseria spp (termasuk strain-strain yang memproduksi ß-laktamase), Salmonella spp, Shigella spp, Yersinia enterocolitica, Bacteroides spp, Peptococci spp, Eubacterium spp, dan Clostridium spp.

Ceftiz Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Ceftiz?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Ceftiz adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Ceftiz diindikasikan untuk terapi infeksi saluran pernapasan bawah, infeksi saluran urin, infeksi intra-abdominal, infeksi kulit dan jaringan kulit, infeksi tulang dan sendi, septikemi dan meningitis.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Ceftiz?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Ceftiz:

cellspacing=”0″ cellpadding=”10″>

DOSIS

RUTE

Dewasa

0,5 – 2 g/hari dalam 2 – 4 dosis terbagi yang sama. Dosis dapat ditingkatkan hingga 4 g per hari pada infeksi berat.

IV atau IM

Anak = 6 bulan

40 – 80 mg/Kg/hari dalam 2 – 4 dosis terbagi yang sama. Dosis dapat ditingkatkan hingga 120 mg/kg/hari pada infeksi berat. Total dosis tidak boleh melebihi dosis dewasa.

IV atau IM

 

Dosis Pada Pasien dengan Penurunan Fungsi Ginjal

cellspacing=”0″ cellpadding=”10″>

Klirens Kreatinin (mL/min)

Infeksi Tidak Parah

Infeksi Parah

50 – 79

500 mg, 3 x sehari

0,75 – 1,5 g, 3 x sehari

5 – 49

250 – 500 mg, 2 x sehari

0,5 – 1 g, 2 x sehari

‹ 5

500 mg setiap; 2 hari atau 250 mg sekali sehari

0,5 – 1 g setiap 2 hari atau
0,5 g sekali sehari

 

Pemberian secara Intramuskular

Ceftiz direkonstitusi dengan 3 ml aqua p.i.

Pemberian secara Intravena

  • Injeksi:

Ceftiz direkonstitusi dengan 10 ml aqua p.i., larutan garam (larutan natrium klorida), atau larutan glukosa.

  • Infus:

Larutkan Ceftiz yang telah direkonstitusi ke dalam 50 – 100 ml pelarut yang kompatibel (larutan NaCl 0,9 %; 5 atau 10 % dekstrosa; 5 % dekstrosa dan 0,2 %, 0,45 %, atau 0,9 % NaCl; larutan Ringer; larutan Ringer laktat; larutan gula invert 10 %; atau larutan natrium bikarbonat 5 %).

Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Ceftiz?

  • Untuk menghindari terjadinya shock, hendaknya waspada terhadap segala bentuk reaksi hipersensitivitas, disarankan untuk melakukan skin test sebelum penggunaan obat ini
  • Hati-hati penggunaan pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap penisilin dan derivat-derivatnya
  • Hati-hati penggunaan pada pasien dengan riwayat alergi, misalnya asma bronkial, ruam, dan urtikaria
  • Hati-hati penggunaan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal yang serius. Pada pasien dengan kondisi ini, ceftizoxime akan bertahan lama dalam serum, oleh karena tu, hendaknya dilakukan pengurangan dosis dan/atau dilakukan perpanjangan interval waktu penggunaan yang proporsional dengan tingkat kerusakan ginjal
  • Pada pasien dengan nutrisi oral yang rendah, sedang dalarn terapi dengan nutrisi parenteral. dan pada pasien usia lanjut atau sedang dalam kondisi lemah, pengunaan sediaan ini harus disertai pengawasan yang ketat karena dapat terjadi defisiensi Vitamin K
  • Penggunaan ceftizoxime dalam waktu yang lama dapat menyebabkan suprainfeksi atau superinfeksi. Jika hal ini terjadi, hendaknya segera dilakukan penanganan yang tepat
  • Hati-hati penggunaan pada penderita dengan riwayat gangguan gastrointestinal, terutama kolitis
  • Keamanan penggunaan obat ini pada masa kehamilan belum terbukti
  • Hati-hati penggunaan Ceftiz pada wanita menyusui
  • Keamanan dan efikasi antibiotik ini terhadap bayi yang berumur kurang dari 6 bulan belum diketahui
  • Penggunaan Ceftiz pada anak-anak diatas 6 bulan seringkali dihubungkan dengan terjadinya kasus peningkatan sesaat jumlah eosinofil, kadar AST, ALT, kreatinin kinase, dan kreatinin fosfokinase

Apa Saja Interaksi Obat Ceftiz?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Ceftiz antara lain:

Penggunaan bersamaan dengan diuretik kuat atau antibiotik nefrotoksik dapat menyebabkan nefrotoksisitas.
Probenecid oral yang diberikan tepat sebelum atau bersamaan dengan penggunaan Ceftiz dapat menyebabkan ekskresi tertunda dari ceftizoxime.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Ceftiz Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Ceftiz, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Ceftiz?

Jika Anda lupa menggunakan Ceftiz, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Ceftiz Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Ceftiz?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Ceftiz yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Ceftiz?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Ceftiz yang mungkin terjadi adalah:

  • Shock (jarang)
  • Reaksi dermatologi: reaksi hipersensitivitas, termasuk diantaranya adalah ruam, pruritus, dan demam; jika terjadi reaksi hipersensitivitas yang berat, hendaknya dilakukan penghentian penggunaan Ceftiz dan pasien diberikan penanganan yang tepat
  • Efek lokal (pada tempat injeksi) : rasa terbakar, selulitis, nyeri, pengerasan jaringan , parestesia, radang pembuluh darah
  • Efek hematologi: eosinofilia dan trombositosis sesaat (dilaporkan dialami oleh kurang dari 5 % pasien yang menerima ceftizoxime), neutropenia, leukopenia, trombositopenia, dan anemia (dilaporkan dialami oleh kurang dari 1 % pasien yang menerima ceftizoxime)
  • Efek hepatik: kenaikan sesaat kadar AST (SGOT) dan ALT (SGPT) serta alkalin fosfatase
  • Efek gastrointestinal: diare, mual, muntah
  • Efek renal: kenaikan sesaat pada kadar BUN dan kreatinin serum
  • Efek samping lain: sakit kepala, pusing, tinnitus, vaginitis, kejang

Overdosis

Belum ada gejala overdosis yang pernah dilaporkan pada penggunaan sediaan ini.

Apa Saja Kontraindikasi Ceftiz?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Ceftiz dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

  • Pasien yang hipersensitif terhadap ceftizoxime
  • Pasien dengan riwayat shock akibat ceftizoxime

Bagaimana Cara Penyimpanan Ceftiz?

Simpan pada suhu ruangan terkontrol (dibawah 25°C), kering dan terlindung dari cahaya.

Penyimpanan setelah rekonstitusi

Larutan untuk pemakaian IV:

dapat disimpan sampai maksimal 24 jam pada suhu penyimpanan diatas.

Larutan untuk pemakaian IM:

dapat disimpan sampai maksimal 16 jam pada suhu penyimpanan diatas.

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Ceftiz?


Dus @ 2 vial @ 1 g.

Berapa Nomor Izin BPOM Ceftiz?

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Ceftiz:

No. Reg. : DKL0633517244Al

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Apa Nama Perusahaan Produsen Ceftiz?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Ceftiz:

PT. PRATAPA NIRMALA
Tangerang, Indonesia

Untuk

NOVELL
PHARMACEUTICAL
LABORATORIES
BOGOR – INDONESIA

Novell Pharma adalah suatu perusahaan farmasi yang merupakan hasil penggabungan antara Glaxo International dengan Borroughs Wellcome pada tahun 1996 kemudian didirikanlah PT. Novell Pharma ini pada 1998. Perusahaan ini telah terdaftar di BKPM (Badan Koordinasi Penanaman modal) Indonesia. Menurut informasi, kata "Novell" pada perusahaan memiliki arti "sesuatu yang baru, segar, dan juga memiliki makna inovasi".

Perusahaan ini telah menerima berbagai sertifikat dan penghargaan seperti TGA dari Australia, pengakuan MCC dari Afrika Selatan, GMP dari Lageso Uni Eropa, GCC dari negara timur tengah, dan sebagainya.

Perusahaan ini telah berekspansi dan memasarkan produksi ke berbagai negara seperti Filipina, Thailand, Vietnam, Pakistan, Yaman, Taiwan, Australia, Uzbekistan, dan negara lainnya. Fasilitas produksi Novell Pharma ada di desa Tlajung Udik, kecamatan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
PT. Pratapa Nirmala Fahrenheit atau yang biasa kita kenal dengan nama Pratapa Nirmala atau Fahrenheit adalah suatu perusahaan farmasi Indonesia yang didirikan pada 8 Agustus 1988. Menurut informasi, asal kata penamaan perusahaan ini berasal dari bahasa Sansekerta, "Pratapa" yang berarti "glory" atau "kejayaan" dan "Nirmala" yang berarti "murni" yang singkatnya, untuk mencapai kejayaan, perusahaan perlu untuk mendapatkan loyalitas dan penghormatan dari pelanggan dan satu-satunya jalan untuk meraihnya adalah perusahaan harus mampu menjual produknya dengan bentuk yang murni dengan kualitas tinggi.

Fasilitas manufaktur perusahaan ini ada di Tangerang, Banten yang awalnya seluas dua hektar. Pada waktu itu perusahaan hanya memproduksi obat kardiovaskular dan vitamin dalam bentuk sediaan oral. Kemudian perusahaan terus meningkatkan teknologi dan fasilitas produksi dan pada tahun 1994, PT. Pratapa Nirmala Fahrenheit memproduksi produk sefalosporin dengan sediaan oral dan injeksi. Di tahun 1995 perusahaan mulai memproduksi produk small volume parenteral (SVP) dan juga produk-produk untuk mata. Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 tidak menghambat perusahaan untuk bergerak maju bahkan terus memperluas dan menambah kapasitas produksinya untuk mengembangkan produk parenteral dengan volume yang lebih besar yang berfokus pada produk antibiotik. Di tahun 2004 perusahaan mulai memproduksi produk pengendali kehamilan baik untuk sediaan oral maupun injeksi hormonal.

Pengembangan fasilitas produksi terus dilakukan untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan akan produk sefalosporin dalam sediaan oral dan injeksi pada tahun 2010. Tahun 2012 perusahaan berinvestasi pada fasilitas produksi SVP yang lebih besar dan pembangunannya selesai pada 2015 kemudian dilanjutkan pembangunan gedung baru untuk menambah kapasitas produksi hingga selesai pada 2017.

Saat ini PT. Pratapa Nirmala Fahrenheit telah memproduksi berbagai macam produk seperti untuk kardiovaskular, hematopoietik, pernapasan, metabolisme, pencernaan, sistem genitourinari, antibiotik dan vitamin dari bentuk oral, injeksi termasuk larutan IV. Perusahaan ini telah mengantongi sertifikat CPOB, GMP oleh NA-FDC, ISO 9001:2000, ISO 9001:2008, dan lain-lain.

PT. Pratapa Nirmala Fahrenheit memiliki beberapa anak perusahaan seperti PT. Yarindo Farmatama yang bergerak dibidang produksi obat-obatan generik, PT. Dian Langgeng yang bergerak di bidang penyediaan alat-alat medis. Selain itu ada juga PT Fahrenheit Synthon Pharma yaitu perusahaan joint venture dengan Synthon BV dari Belanda. Perusahaan hasil joint venture ini berfokus pada produksi dan pengembangan produk-produk onkologi, neurologi, dan urologi.

Selain di Indonesia, produk-produk PT Pratapa Nirmala Fahrenheit telah dipasarkan di beberapa negara lain seperti Filipina, Myanmar, Singapura, dan Papua New Guinea.