Buvanest 0.5%


Apa Kandungan dan Komposisi Buvanest 0.5%?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Buvanest 0.5% adalah:

Bupivacaine 5 mg/mL.


Bagaimana Kemasan dan Sediaan Buvanest 0.5%?

Cairan injeksi dalam vial 20 mL.


Bagaimana Farmakologi Buvanest 0.5%?

Merupakan anestetik lokal golongan amide yang menyebabkan blokade penyebaran impuls sepanjang serat saraf yang reversible dengan mencegah masuknya ion natrium melalui membran saraf, dan diperkirakan bekerja dalam kanal natrium membran saraf. Jika jumlah obat yang berlebihan mencapai sirkulasi sistemik dengan cepat, akan muncul gejala dan tanda toksisitas, terutama dari sistem saraf pusat dan kardiovaskuler. Bupivacaine mempunyai lama kerja yang panjang dan potensinya sekitar empat kalinya lidocaine. Pada konsentrasi 5 mg/mL, lama kerja bupivacaine 2-5 jam setelah injeksi epidural tunggal dan hingga 12 jam setelah blok saraf perifer. Onset blokade lebih lambat dibanding lidocaine, khususnya jika menganestesi saraf yang besar.

Ikatan protein plasma 96%. Bupivacaine diekskresikan ke dalam urin.


Sekilas Tentang Bupivacaine Pada Buvanest 0.5%
Bupivacaine adalah obat anestesi lokal yang termasuk dalam kelompok amino amida. AstraZeneca umumnya memasarkannya dengan berbagai nama dagang, termasuk Marcain, Marcaine, Sensorcaine dan Vivacaine.

Indikasi

Bupivakain diindikasikan untuk anestesi lokal termasuk infiltrasi, blok saraf, epidural, dan anestesi intratekal. Bupivakain sering diberikan melalui injeksi epidural sebelum artroplasti panggul total. Itu juga biasanya disuntikkan ke situs luka bedah untuk mengurangi rasa sakit hingga 20 jam setelah operasi. Kadang-kadang, bupivakain diberikan bersama dengan adrenalin untuk memperpanjang durasi kerjanya, fentanil untuk analgesia epidural, atau glukosa.

Kontraindikasi

Bupivakain dikontraindikasikan untuk anestesi regional IV (IVRA) karena potensi risiko kegagalan tourniquet dan penyerapan sistemik obat.

Efek samping

Dibandingkan dengan anestesi lokal lainnya, bupivakain sangat kardiotoksik. Namun, reaksi obat yang merugikan (ADR) jarang terjadi jika diberikan dengan benar. Sebagian besar ADR berhubungan dengan teknik pemberian (mengakibatkan paparan sistemik) atau efek farmakologis anestesi, namun reaksi alergi jarang terjadi.

Paparan sistemik terhadap bupivakain dalam jumlah berlebihan terutama mengakibatkan sistem saraf pusat (SSP) dan efek kardiovaskular – efek SSP biasanya terjadi pada konsentrasi plasma darah yang lebih rendah dan efek kardiovaskular tambahan hadir pada konsentrasi yang lebih tinggi, meskipun kolaps kardiovaskular juga dapat terjadi dengan konsentrasi rendah. Efek SSP mungkin termasuk eksitasi SSP (gugup, kesemutan di sekitar mulut, tinitus, tremor, pusing, penglihatan kabur, kejang) diikuti oleh depresi (mengantuk, kehilangan kesadaran, depresi pernapasan dan apnea). Efek kardiovaskular termasuk hipotensi, bradikardia, aritmia, dan/atau henti jantung – beberapa di antaranya mungkin karena hipoksemia sekunder akibat depresi pernapasan.

Pengobatan overdosis: penyelamatan lipid

Terdapat bukti pada hewan bahwa Intralipid, emulsi lipid intravena yang tersedia secara umum, dapat efektif dalam mengobati kardiotoksisitas berat akibat overdosis anestesi lokal, dan laporan kasus pada manusia tentang keberhasilan penggunaan dengan cara ini. Skema untuk mempublikasikan penggunaan ini secara lebih luas telah dipublikasikan.

Mekanisme aksi

Bupivacaine mengikat bagian intraseluler saluran natrium dan memblokir masuknya natrium ke dalam sel saraf, yang mencegah depolarisasi. Karena serabut saraf yang mentransmisikan rasa sakit cenderung lebih tipis dan tidak bermielin atau bermielin ringan, agen dapat berdifusi lebih mudah ke dalamnya daripada ke serabut saraf yang lebih tebal dan bermielin lebih berat seperti sentuhan, propriosepsi, dll. (Mielin bersifat non-polar / lipofilik).

Perkembangan

Levobupivacaine adalah R(-)-enansiomer bupivacaine, dengan durasi kerja yang lebih lama dan menghasilkan lebih sedikit vasodilatasi. Durect Corporation sedang mengembangkan sistem penghantaran obat lepas-terkontrol yang dapat terurai secara hayati untuk pasca operasi. Saat ini sedang dalam tahap II.

Buvanest 0.5% Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Buvanest 0.5%?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Buvanest 0.5% adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Menghasilkan anestesi lokal atau regional dan analgesia pada:

– Anestesi pembedahan
* Blok epidural untuk pembedahan
* Blok lapangan (blok saraf minor dan mayor serta infiltrasi)

– Analgesia
* Infus epidural kontinu atau pemberian epidural bolus intermiten untuk analgesia pada nyeri pascaoperasi atau nyeri persalinan
* Blok lapangan (blok saraf minor dan mayor serta infiltrasi)


Dosis:
dosis


Kontraindikasi
Hipersensitivitas terhadap anestetik lokal jenis amide atau komponen lain dari larutan BUVANEST 0.5%.
– Anestesi blok paraservikal obstetri.
– Anestesi regional intravena dan infus intravena
– Kontraindikasi umum terhadap anestesi epidural.


Peringatan dan Perhatian:
Hati-hati pada pasien usia lanjut, pasien dengan kelainan fungsi ginjal, hati, dan kardiovaskuler.
– Perlu dilakukan aspirasi darah atau cairan serebrospinal sebelum injeksi anestetik lokal.
– Pada ibu hamil diberikan hanya bila manfaatnya pada janin lebih besar daripada risikonya.
– Tidak dianjurkan pemberian pada ibu menyusui.



Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Buvanest 0.5% Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Buvanest 0.5%, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Buvanest 0.5%?

Jika Anda lupa menggunakan Buvanest 0.5%, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Buvanest 0.5% Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Buvanest 0.5%?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Buvanest 0.5% yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Buvanest 0.5%?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Buvanest 0.5% yang mungkin terjadi adalah:

Hipotensi, bradikardi, pusing, depresi napas, reaksi alergi.

PT Kalbe Farma merupakan suatu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Perusahaan ini didirikan pada 10 September 1966 oleh Khouw Lip Tjoen,Khouw Lip Hiang, Khouw Lip Swan, Boenjamin Setiawan, Maria Karmila, F. Bing Aryanto. Produk dari perusahaan ini sangat banyak mencakup produk obat resep, obat bebas, minuman energi, susu, suplemen, minuman kesehatan, distribusi produk dan pengemasan, dan sebagainya.

Diperkirakan nilai kapitalisasi pasar perusahaan ini mencapai Rp 15 triliun. Perusahaan ini memiliki grup perusahaan (kalbe Group) yang bergerak dalam berbagai bidang divisi usaha diantara seperti divisi obat resep (PT Kalbe Farma, PT Hexpharm Jaya Laboratories, PT Dankos Farma, dll), divisi consumer health (PT Bintang Toedjoe, PT Saka farma Lab, PT Hale International, dll), divisi nutrisi (PT Sanghiang Perkasa, PT Kalbe Morinaga Indonesia, dll), divisi distribusi dan kemasan (PT Enseval Putra Megatrading, PT Enseval Medika Prima, PT Milenia Dharma Insani, dll).

Selain di Indonesia, Kalbe Farma memiliki 10 cabang di luar negeri yaitu negara-negara ASEAN (Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar), Srilanka, Nigeria, dan Afrika Selatan.