Bulinu



Deskripsi Bulinu

Bulinu adalah produk jamu yang mengandung kombinasi ekstrak Ginseng (Panacis Radix), Akar Manis (Glycyrrhizae Radix), Kemukus (Cubebae Fructus), Terminaliae arbareae Fructus, Kola (Colae Semen), Kayu Putih (Melaleucae Fructus), Lempuyang (Zingiberis aromaticae Rhizoma), Merica Hitam (Piperis nigri Fructus), Cabe Jawa (Retrofracti Fructus) dan Kunir (Curcumae domesticae Rhizoma). Kombinasi ekstrak tersebut untuk membantu meredakan pegal dan linu, lelah setelah bekerja dan berolahraga, serta dapat memelihara kesehatan tubuh. Bulinu tersedia dalam bentuk serbuk dan kapsul yang diproduksi oleh PT Jamu Iboe Jaya.

Detail Bulinu


    • Golongan: Obat Tradisional
    • Kelas Terapi: Suplemen & Terapi Tambahan; Jamu; Herbal

    • Apa Kandungan dan Komposisi Bulinu?

      Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

      Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Bulinu adalah:

       Panacis Radix 175 mg, Glycyrrhizae Radix 1400 mg, Cubebae Fructus 700 mg, Terminaliae arbareae Fructus 350 mg, Colae Semen 350 mg, Melaleucae Fructus 525 mg, Zingiberis aromaticae Rhizoma 700 mg, Piperis nigri Fructus 700 mg, Retrofracti Fructus 1050 mg, Curcumae domesticae Rhizoma 1050 mg

    • Bagaimana Kemasan dan Sediaan Bulinu?


      Kapsul; serbuk
    • Satuan Penjualan: Strip; sachet
    • Kemasan: Strip @ 4 Kapsul; Sachet @ 7 Gram

    • Apa Nama Perusahaan Produsen Bulinu?

      Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

      Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Bulinu:

      PT Jamu Iboe Jaya
Sekilas Tentang Piper Nigrum (Piper Albi/Lada) Pada Bulinu
Piper nigrum (piper nigri/piper albi (lada/merica)) merupakan suatu tanaman herbal yang memiliki banyak kandungan kimia yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Tanaman lada memiliki ciri daun berbentuk bulat telur dengan ujung runcing dengan ukuran lebar sekira 5 hingga 10 cm dan panjang 12 hingga 18 cm. Tanaman lada memiliki batang beruas yang tumbuh menjalar dengan akar tunggang yang lebih mirip serabut. Bagian yang dijadikan obat adalah buahnya.

Lada memiliki aroma yang khas dengan rasa yang sedikit pedas. Beberapa kandungan kimia yang ada pada lada seperti beta caryophyllene, terpenes, alkaloid (piperine, piperonal, dan sebagainya). Selain itu juga memiliki kandungan saponin, flavonoid, minyak atsiri, resin, dan amilum).

Efek farmakologi yang dihasilkan oleh lada diantaranya meluruhkan haid, merangsang hormon anfrogen dan estrogen, mencegah osteoporosis, relaksan otot, menghabat munculnya prostaglandin dan lain-lain. Lada sering digunakan untuk mengatasi penyakit demam, masuk angin, rematik, penyakit lambung (mual, sakit perut, kembung), dan sakit kepala.
Sekilas Tentang Piper Retrofractum (Cabai Jawa) Pada Bulinu
Tanaman cabai jawa bisa memiliki panjang batang sampai 10 meter. Batangnya keras menyerupai kayu, tiap ruas (nondus) keluar akar lekat. Daun bulat memanjang dengan bagian dasarnya berbentuk jantung, ujungnya meruncing. Bunganya berkelamin tunggal yang tersusun dalam bulir dan tumbuh tegak. Bulir jantan lebih tegak daripada bulir betina. Buahnya buni, sebelum masak berwarna hijau, keras rasanya pedas dan tajam (di pasaran dunia lebih bermutu dan disukai daripada yang telah masak), bila telah masak berwarna merah, lembek dan rasanya manis. Cocok ditanam di pekarangan dan di ladang yang tanahnya tidak lembab dan banyak mengandung pasir dengan ketinggian sampai 600 m dpl.

Cabai jawa memiliki kandungan seperti minyak atsiri, pipernia, piperidina, hars, zat pati, minyak lemak. Cabai jawa sering digunakan untuk menyembuhkan gangguan pencernaan, bronkhitis, batuk, asma, ayan (epilepsi), demam setelah melahirkan, obat kumur dan kejang perut.
Sekilas Tentang Glycyrrhiza Glabra (Akar Manis) Pada Bulinu
Akar manis tumbuh seperti rerumputan (semak) di sebagian wilayah Eropa bagian selatan (Glycyrrhiza glabra). Spesies lainnya yang berasal dari Amerika Utara adalah G. lepidopta dan yang dari Tiongkok adalah G.uralensis, yang terakhir ini banyak dipakai sebagai bahan obat-obatan Cina. Akar manis tumbuh dengan baik di tanah yang dalam, subur, cukup air dan dalam iklim yang penuh cahaya matahari. Biasanya dipanen pada musim gugur 2 atau 3 tahun setelah penanaman. Akar manis juga dikenal dengan sebutan licorice/liquorice.

Ekstrak akar manis didapat dengan cara merebus akar tanamannya dan menguapkan airnya, dapat dijual dalam bentuk bubuk ataupun sirup (cair). Zat yang terkandung di dalamnya adalah glycyrrhizin, yang sangat manis, 50 kali lebih manis daripada gula dan memiliki khasiat pengobatan. Spesies G.uralensis adalah jenis akar manis yang paling banyak mengandung zat ini. Penggunaan : Antitusiv, akar dalam bentuk serbuk sebagai pengisi/pembalut pil, dan campuran obat batuk, menghilangkan bau-bau yang tidak sedap dalam obat-obatan.
Sekilas Tentang Zingiber Aromaticum (Lempuyang Wangi) Pada Bulinu
Zingiber Aromaticum (lempuyang wangi) memiliki rasa pahit, pedas, dan bersifat aromatik. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam lempuyang wangi, di antaranya minyak asiri seperti limonen dan zerumben. Efek farmakoiogis lempuyang wangi, di antaranya untuk antikejang dan penghilang rasa sakit (analgesik), asma, bengkak pada kaki setelah melahirkan, cacingan, kolera, kurang darah (anemia), influensa, malaria, masuk angin, muntah-muntah, penambah nafsu makan (stomachica), nyeri perut, reumatik, radang lambung (gastritis), sesak papas, sembelit (constipatio), TBC, urat saraf lemah, wasir, serta obat gosok untuk penghangat badan.
Sekilas Tentang Curcuma Domestica (Kunyit) Pada Bulinu
Kunyit (curcuma domestica) merupakan tumbuhan yang biasa tumbuh di ladang dan di hutan, terutama di hutan jati. Banyak juga ditanam di perkarangan. dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 2000 m dpl. Tanaman herba tahunan ini menghasilkan umbi utama berbentuk rimpang berwarna kuning tua atau jingga terang dan bagian rimpang inilah yang banyak dijadikan obat.

Khasiatnya antara lain sebagai kholagog, stomakik, antispasmodik, anti inflamasi, anti bakteria, dan kholeretik. Kunyit biasa dipakai untuk menyembuhkan luka dan kurap, mencret, nyeri haid, dan sakit perut.

Bulinu Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Bulinu?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Bulinu adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Bulinu digunakan untuk membantu meredakan pegal dan linu.

Berapa Dosis dan Aturan Pakai Bulinu?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Bulinu:

  • Aturan penggunaan Bulinu Kapsul: 2 kali sehari 2 kapsul
  • Aturan penggunaan Bulinu Serbuk: satu bungkus diseduh dengan 100 ml air matang panas. Minumlah secara teratur 2 kali seminggu 1 bungkus

Bagaimana Cara Penyimpanan Bulinu?


Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Bulinu Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Bulinu, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Bulinu?

Jika Anda lupa menggunakan Bulinu, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Bulinu Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Bulinu?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Bulinu yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Bulinu?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Bulinu yang mungkin terjadi adalah:

Belum ada efek samping yang dilaporkan. Jika terjadi efek samping yang tidak diinginkan, hentikan penggunaan dan segera hubungi dokter.

Apa Saja Kontraindikasi Bulinu?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Bulinu dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:


Hindari penggunaan Bulinu pada pasien yang memiliki indikasi hipersensitif terhadap salah satu komposisinya.

Sekilas Tentang Jamu Iboe Jaya
Pada 1910 Siem Tjiong Nio dan ibunya, Tan Swan Nio, melakukan proses pembuatan jamu dengan mendirikan usaha bernama Djamoe Industrie en Chemicalen Handel "IBOE" Tjap 2 Njonja di Surabaya. Pada waktu itu, di Surabaya sedang terjadi musim batuk dan jamu yang dihasilkan oleh usaha ini berhasil menyembuhkannya. Usaha jamu tersebut semakin berkembang dengan jumlah karyawan yang semakin bertambah untuk memenuhi permintaan produk jamu yang meningkat dan pada 1938, pemasaran dan penjualan produknya dilakukan hingga ke pulau Dewata, Bali.

Pada 1950, perusahaan ini melakukan beberapa modernisasi pada alat-alat produksinya seperti mesin giling dan mesin gerabah. Di tahun 1973, nama perusahaan berubah menjadi PT. Jamu Iboe Jaya yang bertahan hingga sekarang. PT. jamu Iboe Jaya memiliki pabrik di area seluas 2,38 hektar di Sidoarjo yang digunakan sebagai area pabrik untuk produksi jamu, research and development, kontrol kualitas, dan kegiatan lainnya dengan jumlah karyawan sebanyak 200 orang. Produk yang dihasilkan PT. Jamu Iboe meliputi jamu tradisional, suplemen herbal, dan minuman kesehatan.