Daftar Isi
Apa Kandungan dan Komposisi Botox?
Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.
Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Botox adalah:Botulinum toxin type A.
Botox Obat Apa?
Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Botox?
Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Botox adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:
Terapi strabismus & blefarospasme yang berhubungan dengan distonia, blefarospasme esensial jinak atau gangguan saraf VII pada pasien usia ≥12 tahun. Memberikan perbaikan sementara terhadap garis-garis/kerutan derajat sedang hingga berat pada dahi yang berhubungan dengan aktivitas muskulus corrugator &ul;/atau procerus pada pasien dws <65 tahun.
Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Botox?
Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Botox:
Strabismus Utk strabismus otot vertikal & horizontal dengan dioptri <20: 1.25-2.5 u pada satu otot. Utk strabismus horizontal dengan dioptri 20-50: 2.5-5 u pada satu otot. Utk kelumpuhan persisten saraf VI selama ≥1 bln: 1.25-2.5 u pada otot rektus medialis. Maks: 25 u, dosis tunggal injeksi pada otot apapun. Blefarospasme Injeksi awal 1.25-2.5 u (0.05-0.1 mL pada tiap tempat injeksi) ke bagian pretarsal otot orbikularis okuli medial & lateral pada kelopak mata atas & ke bagian pretarsal otot orbikularis okuli lateral pada kelopak mata bawah. Maks: 5 u pada tiap tempat injeksi.Glabellar lines Injeksi 0.1 mL dari lar yang sudah disiapkan, disuntikkan ke masing-masing tempat dr 5 tempat injeksi, 2 injeksi pada otot corrugator & 1 injeksi pada otot procerus dr dosis total 20 u. Dosis total: 20 u. Interval pemberian injeksi: Tdk lebih sering dr tiap 3 bln. Dosis kumulatif: Tdk boleh lebih dr 200 u dalam waktu 30 hari.
Kontraindikasi
Hipersensitivitas.
Apa saja Perhatian Penggunaan Botox?
Penyakit neuropati motorik perifer misalnya sklerosis lateral amiotropik, neuropati motorik; gangguan pada sambungan neuromuskuler misalnya miastenia gravis atau sindrom Lambert-Eaton; sblm pembedahan; penyakit KV; gangguan saraf VII; inflamasi kulit pada tempat injeksi, asimetris wajah yang tampulak jelas, ptosis, dermatokalasis yang berlebihan, skar dalam pada kulit, penebalan kulit sebasea. Pasien yang jarang melakukan aktivitas fisik hrs memulai aktivitasnya secara eprlahan & hati-hati. Hamil & laktasi. Anak <12 tahun. Lanjut usia.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apakah Aman Menggunakan Botox Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?
Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Botox, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.
Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Botox?
Jika Anda lupa menggunakan Botox, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.
Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Botox Sewaktu-waktu?
Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Bagaimana Cara Penyimpanan Botox?
Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.
Bagaimana Penanganan Botox yang Sudah Kedaluwarsa?
Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.
Apa Efek Samping Botox?
Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Botox yang mungkin terjadi adalah:
Jarang: disfagia, pneumonia, &ul;/atau debilitas lain yang signifikan; efek pada KV termasuk aritmia & infark miokard; paralisis fokal pada wajah, sinkop, & eksaserbasi miastenia gravis.
Interaksi Obat
Aminoglikosida, penghambat nondepolarisasi yang menyerupai kurare, linkosamid, polimiksin, kuinidin, magnesium sulfat, antikolinesterase, suksinilkolin klorida.
Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Botox Pada Wanita Hamil?
Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.
FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Botox untuk digunakan oleh wanita hamil:C: Studi pada binatang percobaan telah memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embroisidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita, atau studi pada wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Obat hanya boleh diberikan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Bagaimana Kemasan dan Sediaan Botox?
Botox powd for injeksi 100 u
Apa Nama Perusahaan Produsen Botox?
Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Botox:Allergan