Berkapin


Apa Kandungan dan Komposisi Berkapin?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Berkapin adalah:

  • Ofloxacin 200 mg/tablet
  • Ofloxacin 400 mg/tablet

Sekilas Tentang Ofloxacin Pada Berkapin
Ofloxacin merupakan jenis antibiotik fluoroquinolone yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Sejarah pengembangannya dimulai pada dekade 1960-an sebagai bagian dari upaya untuk mencari antibiotik yang lebih efektif dan memiliki daya tahan tinggi terhadap infeksi bakteri. Perusahaan farmasi Jerman, Hoechst-Roussel Pharmaceuticals, memainkan peran utama dalam pengembangan Ofloxacin dengan melakukan modifikasi struktur dari senyawa nalidik asam, sebuah antibiotik yang sudah ada.

Proses riset melibatkan uji coba praklinis untuk mengevaluasi efikasi dan keamanan Ofloxacin. Uji klinis pada manusia dilakukan untuk mengumpulkan data lebih lanjut terkait tolerabilitas dan efikasi senyawa ini. Pada awal tahun 1980-an, setelah melewati serangkaian uji dan penelitian, Ofloxacin pertama kali mendapatkan persetujuan untuk digunakan dalam bidang medis di beberapa negara.

Setelah mendapatkan izin, Ofloxacin mulai digunakan secara luas oleh dunia medis untuk mengobati berbagai infeksi bakteri, termasuk infeksi saluran kemih, saluran pernapasan, kulit, dan jaringan lunak. Keunggulan utamanya adalah kemampuannya untuk mengatasi bakteri Gram-negatif dan Gram-positif.

Meskipun kini sudah tersedia versi generik dari Ofloxacin yang lebih terjangkau, obat ini masih dianggap relevan dalam penanganan infeksi bakteri oleh para praktisi medis. Namun, penggunaannya perlu dipertimbangkan dengan cermat, dengan memperhatikan faktor-faktor seperti resistensi bakteri dan kondisi kesehatan pasien. Kesimpulannya, sejarah Ofloxacin mencerminkan perjalanan evolusi dalam penelitian dan pengembangan antibiotik untuk meningkatkan efikasi pengobatan infeksi.

Seiring berjalannya waktu, Ofloxacin telah menjadi salah satu pilihan utama dalam penanganan infeksi bakteri. Keberhasilannya dalam mengatasi berbagai jenis infeksi, mulai dari saluran kemih hingga infeksi kulit, membuatnya diterima dengan baik oleh komunitas medis.

Meskipun kini tersedia generik Ofloxacin yang lebih ekonomis, banyak dokter masih memilih Ofloxacin karena reputasinya sebagai antibiotik yang efektif dan dapat diandalkan. Penggunaannya harus tetap cermat, dan dokter harus mempertimbangkan respons pasien serta potensi resistensi bakteri.

Penting juga untuk mencatat bahwa seperti semua obat, Ofloxacin juga dapat menyebabkan efek samping. Oleh karena itu, pemantauan terus-menerus terhadap pasien yang menerima pengobatan ini sangat penting.

Sejarah Ofloxacin mencerminkan peran penting penelitian dan pengembangan dalam dunia medis. Pengembangan obat ini membuka jalan untuk pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana kita dapat mengatasi infeksi bakteri dengan lebih efektif. Meskipun kita terus melangkah maju dalam inovasi medis, Ofloxacin tetap menjadi contoh bagaimana penemuan obat dapat membawa perubahan positif dalam pengobatan penyakit.

Berkapin Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Berkapin?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Berkapin adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

  • Berkapin (Ofloxacin) digunakan untuk eksaserbasi bakteri akut bronkitis kronis dan pneumonia
  • Infeksi kulit dan jaringan lunak tidak terkomplikasi
  • Penyakit radang panggul akut
  • Cystitis tidak terkomplikasi yang disebabkan E.coli / pneumoniae maupun bakteri patogen lain
  • Infeksi saluran kemih terkomplikasi, prostatitis akut, uretra terkomplikasi dan gonore serviks, uretritis non gonococcal dan servisitis, infeksi campuran dari uretra dan serviks yang disebabkan C.trachomatis dan N.gonorrhoeae
  • Berkapin (Ofloxacin) juga digunakan untuk infeksi saluran pernafasan bagian bawah dan infeksi saluran cerna
  • Selengkapanya lihat pada bagian dosis

Cara Kerja Obat

Ofloxacin adalah antibiotik golongan fluorokuinolon generasi ke 2 yang mempunyai spektrum luas, aktif terhadap bakteri gram negatif maupun gram positif. Ofloxacin bekerja dengan cara menghambat dua tipe enzim II topoisomerase yaitu DNA Gyrase dan topoisomerase IV. topoisomerase IV memerlukan DNA terpisah yang telah direplikasi sebelum pembelahan sel bakteri. Dengan DNA yang tidak dipisahkan, proses terhenti dan bakteri tidak bisa membagi. Sedangkan DNA gyrase bertanggungjawab untuk supercoil DNA sehingga akan cocok di dalam sel yang baru terbentuk. kombinasi dari dua mekanisme di atas akan membunuh bakteri sehingga Ofloxacin digolongkan sebagai bakterisida.

Sekilas Tentang Obat Antibiotik
Antibiotika adalah segolongan molekul, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri molekul. Antibiotika berbeda dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desinfektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.

Antibiotik tidak efektif menangani infeksi akibat virus, jamur, atau nonbakteri lainnya, dan setiap antibiotik sangat beragam keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri. Ada antibiotika yang membidik bakteri gram negatif atau gram positif, ada pula yang spektrumnya lebih luas. Keefektifannya juga bergantung pada lokasi infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut.

Antibiotika oral (diberikan lewat mulut) mudah digunakan dan antibiotika intravena (melalui infus) digunakan untuk kasus yang lebih serius. Antibiotika kadang kala dapat digunakan setempat, seperti tetes mata dan salep.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Berkapin?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Berkapin:

Berkapin (Ofloxacin) diberikan dengan dosis :

  • Cervicitis non gonokokal / uretritis karena Chlamydia trachomatis, infeksi genital tanpa komplikasi karena Chlamydia trachomatis.
    Dewasa : 400 mg setiap hari dalam dosis tunggal atau dosis terbagi selama 7 hari
  • Infeksi saluran pernapasan bagian bawah
    Dewasa : 400 mg setiap hari sebaiknya di pagi hari, bisa ditingkatkan menjadi 400 mg 2 x sehari sesuai kebutuhan
  • Penyakit radang panggul
    Dewasa : 400 mg 2 x sehari selama 14 hari
  • Gonore tanpa komplikasi
    Dewasa : 400 mg sebagai dosis tunggal
  • Infeksi saluran kemih
    Dewasa : 200-400 mg setiap hari sebaiknya di pagi hari. Jika perlu, bisa ditingkatkan sampai 400 mg 2 x sehari
  • Infeksi kulit dan jaringan lunak
    Dewasa : 400 mg 2 x sehari
  • Prostatitis (Akut atau kronis)
    Dewasa : 200 mg 2 x sehari selama 28 hari

Penyesuaian Dosis :

  • Gangguan ginjal CrCl <20 dan pasien sedang menjalani haemodialysis atau peritoneal dialysis : 100 mg setiap 24 jam diikuti dengan dosis awal yang lazim
  • Gangguan ginjal CrCl 20-50 : Kurangi dosis menjadi setengahnya. Berikan setiap 24 jam diikuti dengan dosis awal yang lazim
  • Gangguan hati parah : Kurangi dosis. Maksimal : 400 mg/hari

Apa Saja Kontraindikasi Berkapin?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Berkapin dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

  • Berkapin harus dihindari pada pasien dengan hipersensitivitas/alergi obat Ofloxacin atau antibiotik golongan kuinolon lainnya
  • Sebaiknya tidak digunakan untuk anak-anak atau remaja dalam fase pertumbuhan dan pada wanita hamil atau menyusui, karena keamanannya pada pasien tersebut belum cukup didokumentasikan dan, dilihat dari percobaan hewan, antibiotik ini meningkatkan risiko kerusakan pada tulang rawan sendi pada organisme yang sedang pada masa pertumbuhan
  • Berkapin juga kontra indikasi pada pasien dengan epilepsi atau gangguan kejang lainnya
  • Obat yang mengandung antibiotik Ofloxacin juga dianggap kontraindikasi untuk pasien dengan penyakit kejiwaan


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Berkapin Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Berkapin, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Berkapin?

Jika Anda lupa menggunakan Berkapin, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Berkapin Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Berkapin?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Berkapin yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Berkapin?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Berkapin yang mungkin terjadi adalah:

  • Efek samping yang paling umum seperti mual, muntah, diare, sakit kepala, susah tidur dan ruam pada kulit
  • Obat-obat yang mengandung antibiotik Ofloxacin juga meningkatkan risiko tendonitis dan tendon pecah, terutama pada pasien > 60 tahun, pasien yang juga menggunakan kortikosteroid, dan pasien dengan transplantasi ginjal, paru-paru, atau jantung
  • Seperti fluoroquinolones lain, diketahui juga memicu kejang atau menurunkan ambang kejang, dan dapat menyebabkan efek samping terhadap sistem saraf pusat lainnya
  • Sakit kepala, pusing, dan insomnia juga dilaporkan cukup sering terjadi
  • Kejadian yang jauh lebih jarang seperti tremor, psikosis, kecemasan, halusinasi, paranoia, dan percobaan bunuh diri, terutama pada dosis yang lebih tinggi
  • Berbagai efek samping yang sangat jarang namun berpotensi fatal seperti nekrolisis epidermal toksik, sindrom Stevens-Johnson, aritmia jantung (torsades des pointes atau perpanjangan QT), pneumonitis alergi, penekanan sumsum tulang, hepatitis atau gagal hati, dan phototoxicity / fotosensitifitas
  • Penggunaan obat Berkapin harus dihentikan jika ruam, sakit kuning, atau tanda lain dari reaksi hipersensitivitas terjadi

Apa saja Perhatian Penggunaan Berkapin?

  • Bisa diminum dengan atau tanpa makanan. Hindari antasida atau suplemen yang mengandung Fe atau Zn 2 jam sebelum atau sesudah menggunakan obat Berkapin (Ofloxacin)
  • Obat Berkapin tidak ditujukan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti influenza dan lain-lain
  • Gunakan obat Berkapin sesuai yang dianjurkan dokter, baik jumlah maupun durasi pengobatannya. Penghentian pengobatan sebelum waktunya akan meningkatkan risiko terjadinya resistensi antibiotik
  • Hati-hati pada pasien dengan penyakit hati karena ekskresi Ofloxacin dapat berkurang pada pasien dengan gangguan fungsi hati yang berat ( misalnya, sirosis dengan atau tanpa asites)
  • Efektivitas dan keamanan pemakaian pada anak-anak, wanita hamil dan menyusui belum terbukti.
    Saat menggunakan Berkapin (Ofloxacin) usahakan pasien mendapatkan hidrasi yang baik dan hindari sinar matahari langsung
  • Gunakan Berkapin secara hati-hati pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal berkurang. Kurangi dosis sesuai dengan tingkat keparahan disfungsi ginjal
  • Pasien lansia mungkin juga memerlukan pengurangan dosis karena mereka mungkin telah mengalami penurunan kemampuan ginjal
  • Jangan menggunakan antibiotik ini untuk penderita myasthenia gravis karena bisa memicu masalah pernafasan yang sangat buruk dan kadang-kadang mematikan setelah penggunaan Ofloxacin (sistemik)
  • Diare adalah masalah umum yang disebabkan oleh penggunaan antibiotik. Namun biasanya diare akan berhenti saat antibiotik dihentikan
  • Jika gejala shock terjadi, hentikan penggunaan obat dan berikan perawatan yang sesuai
  • Jika terjadi reaksi hipersensitivitas selama terapi, hentikan penggunaan antibiotik ini
  • Obat ini dapat menyebabkan mengantuk, pusing dan gangguan penglihatan. Sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan mesin saat menggunakan obat ini

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Berkapin Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Berkapin untuk digunakan oleh wanita hamil:

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Ofloxacin kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.

Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung Ofloxacin seperti Berkapin untuk ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.

Apa Saja Interaksi Obat Berkapin?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Berkapin antara lain:

  • Ofloxacin, seperti beberapa fluoroquinolones lainnya, dapat menghambat kerja enzim dalam metabolisme obat sehingga meningkatkan kadar obat-obat seperti siklosporin, theophyline, dan warfarin. jika level obat-obat tersebut dalam darah meningkat maka dapat menyebabkan efek samping lebih besar
  • Pemantauan serum glukosa hati dianjurkan bila Berkapin (Ofloxacin) digunakan oleh pasien yang menggunakan obat anti-diabetes golongan sulfonylurea
  • Pemberian Berkapin (Ofloxacin) bersamaan dengan obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID) dapat meningkatkan risiko stimulasi sistem saraf pusat dan kejang kejang
  • Fluoroquinolones telah terbukti meningkatkan efek antikoagulan dari acenocoumarol, Anisindione, dan Dicumarol.
    Selain itu ada peningkatan risiko cardiotoxicity dan aritmia ketika diberikan bersamaan dengan obat-obatan seperti
  • Dihydroquinidine barbiturat, Quinidine, dan Quinidine barbiturat
  • Pemakaian kortikosteroid oral bisa meningkatkan risiko otot tendon pecah, terutama pada pasien usia lanjut

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Berkapin?

, Sediaan, Izin BPOM

  • DKL9705508717A1, Dus @ 3 strip @ 10 tablet salut selaput 200 mg
  • DKL9705508717B1, Dus @ 3 strip @ 10 tablet salut selaput 200 mg

Apa Nama Perusahaan Produsen Berkapin?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Berkapin:

Actavis

Sekilas Tentang Actavis
Actavis adalah perusahaan farmasi global yang dirikan pada 1983 oleh Allen Chao, Ph.D dan David Hsia, Ph.D yang awalnya melakukan pengembangan obat dengan skala kecil. Modal awal perusahaan didapat dari keluarga dan rekan pendiri dan lokasi awalnya hanya berupa area kecil yang disewa di Libertyville, Illinois, Amerika Serikat.

Seiring dengan perkembangan perusahaan, Actavis memindahkan area produksinya ke tempat yang lebih luas sekira 190 meter persegi di Corona, California dan memulai produksi produk obat generik di lokasi ini. Di awal tahun 1993, perusahaan ini melakukan IPO dan mencatatkan sahamnya di NASDAQ kemudian mencatatkannya juga ke bursa saham NYSE. Di periode tahun 2000 hingga 2009 perusahaan ini mengakuisisi beberapa perusahaan farmasi seperti Schein Pharmaceutical, Andrx Corporation, Arrow Group, dan lain-lain. Pada 2011 perusahaan memindahkan kantor pusatnya dari Corona ke Parsippany, New Jersey.

Pada November 2012, Watson Pharmaceutical mengakuisisi Actavis Group. Untuk operasional global, nama Actavis tetap dipertahankan. Dan ditahun 2013, Actavis mengakuisisi perusahaan farmasi Irlandia, Warner Chilcott PLC dan dengan ini perusahaan merubah namanya menjadi Actavis PLC dan membuka kantor pusat baru di Irlandia dengan tetap mempertahankan kantor pusat yang ada di New Jersey. Setahun kemudian Actavis mengakuisisi Allergan Inc, perusahaan yang memproduksi Botox hingga kemudian Actavis PLC berubah namanya menjadi Allergan PLC namun perusahaan tetap menggunakan nama Actavis untuk operasional global. Pada Juli 2015 Teva Pharmaceutical mengakuisisi divisi generik Allergan PLC.

Actavis memiliki lokasi produksi di 40 negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia perusahaan ini berdiri dengan nama PT. Actavis Indonesia. Jangkauan pemasaran produk Actavis mencapai hingga 100 negara.