Ketalar


Apa Kandungan dan Komposisi Ketalar?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Ketalar adalah:

Ketamine HCl.

Ketalar Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Ketalar?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Ketalar adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Obat anestesi tunggal untuk diagnostik & prosedur pembedahan. Induksi anestesi sblm pemberian anestetik umum lain. Pd bidang obstetrik: untuk partus pervagin4m atau 5eksio caesar.

Sekilas tentang anestesi
Anestesi (pembiusan; berasal dari bahasa Yunani an-"tidak, tanpa" dan aesthētos, "persepsi, kemampuan untuk merasa"), secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah anestesi digunakan pertama kali oleh Oliver Wendel Holmes Sr pada tahun 1846.

Obat untuk menghilangkan nyeri terbagi ke dalam 2 kelompok, yaitu analgetik dan anestesi. Analgetik adalah obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya perasaan secara total. seseorang yang mengonsumsi analgetik tetap berada dalam keadaan sadar. Analgetik tidak selalu menghilangkan seluruh rasa nyeri, tetapi selalu meringankan rasa nyeri. Beberapa jenis anestesi menyebabkan hilangnya kesadaran, sedangkan jenis yang lainnya hanya menghilangkan nyeri dari bagian tubuh tertentu dan pemakainya tetap sadar.

Beberapa tipe anestesi adalah:

  • Pembiusan total — hilangnya kesadaran total

  • Pembiusan lokal — hilangnya rasa pada daerah tertentu yang diinginkan (pada sebagian kecil daerah tubuh)

  • Pembiusan regional — hilangnya rasa pada bagian yang lebih luas dari tubuh oleh blokade selektif pada jaringan spinal atau saraf yang berhubungan dengannya

Pembiusan lokal atau anestesi lokal adalah salah satu jenis anestesi yang hanya melumpuhkan sebagian tubuh manusia dan tanpa menyebabkan manusia kehilangan kesadaran. Obat bius jenis ini bila digunakan dalam operasi pembedahan, maka setelah selesai operasi tidak membuat lama waktu penyembuhan operasi. Anestesi dilakukan oleh dokter spesialis anestesi atau anestesiologis. Dokter spesialis anestesiologi selama pembedahan berperan memantau tanda-tanda vital pasien karena sewaktu-waktu dapat terjadi perubahan yang memerlukan penanganan secepatnya.

Pemilihan teknik anestesi adalah suatu hal yang kompleks, memerlukan kesepakatan dan pengetahuan yang dalam baik antara pasien dan faktor-faktor pembedahan. Dalam beberapa kelompok populasi pasien, pembiusan regional ternyata lebih baik daripada pembiusan total.Blokade neuraksial bisa mengurangi risiko thrombosis vena, emboli paru, transfusi, pneumonia, tekanan pernapasan, infark miokardial dan kegagalan ginjal.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Ketalar?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Ketalar:

Dosis bersifat individual.

Kontraindikasi

Pasien dengan risiko komplikasi hipertensi; pasien eklampulsia atau pre-eklampulsia.

Apa saja Perhatian Penggunaan Ketalar?

Monoterapi pada pembedahan, prosedur diagnostik & stimulasi mekanik pada farings; intoksikasi alkohol akut & kronik; untuk pra anestesi pada tekanan cairan serebrospinal yang meningkat. Sirosis atau tipe lain dr gangguan hati. Pasien dengan tekanan cairan serebrospinal yang meningkat pra anestesi, peningkatan TIO, gangguan neurotik atau psikiatrik, porfiria intermiten akut, kejang, hipertiroid, pengganti tiroid, infeksi paru atau saluran napas atas, lesi intrakranial, adanya cedera kepala, cedera pada globus atau hidrosefalus; hipovolemia, dehidrasi atau penyakit jantung, hipertensi ringan s/d sedang & takiaritmia. Penggunaan jangka lama. Riwayat penyalahgunaan obat atau ketergantungan obat. Hamil & laktasi. Pd penggunaan jagnka panjang dilaporkan menimbulkan sistitis.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Ketalar Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Ketalar, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Ketalar?

Jika Anda lupa menggunakan Ketalar, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Ketalar Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Ketalar?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Ketalar yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Ketalar?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Ketalar yang mungkin terjadi adalah:

Depresi pernafasan, hipotensi, bradikardi, aritmia, reaksi kegawat daruratan. Kadangkala, laringospasme, diplopia, nistagmus, gerakan tonik klonik, sistitis termasuk sistitis hemoragik. Disforia, insomnia, disorientasi.

Interaksi Obat

Premedikasi dengan barbiturat, benzodiazepin atau opioid memperpanjang masa pemulihan sebesar 30-40%.

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Ketalar Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Ketalar untuk digunakan oleh wanita hamil:

B: Studi terhadap reproduksi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin tetapi tidak ada studi terkontrol yang dilakukan terhadap wanita hamil, atau studi terhadap reproduksi binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping (selain penurunan fertilitas) yang tidak dikonfirmasikan dalam studi terkontrol pada wanita pada kehamilan trimester 1 (dan tidak ada bukti risio pada trimester selanjutnya).

Bentuk Sediaan, Kemasan

Ketalar injeksi 100 mg/mL 10 mL x 1’s

Berapa Harga Ketalar?

Rp281,716/vial

Berapa Nomor Izin BPOM Ketalar?

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Ketalar:

DKL0319807843A1

Apa Nama Perusahaan Produsen Ketalar?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Ketalar:

Pfizer

Sekilas Tentang Pfizer
Pfizer merupakan perusahaan farmasi besar asal Amerika Serikat yang didirikan oleh Charles Pfizer dan sepupunya, Charles F. Erhart. Perusahaan ini memiliki kantor pusat di Manhattan, New York, Amerika Serikat. Awalnya Pfizer memproduksi produk santonin, suatu produk antiparasit yang dihasilkan dari asam sitrat. Produk tersebut sukses dipasaran dan seiring dengan kesuksesan ini, Pfizer lantas memperluas area produksinya dengan membeli tanah dan bangunan di sekitar Harrison Avenue dan Bartlett Street. Area tersebut digunakan sebagai lokasi produksi dan laboratorium.

Tingkat penjualan perusahaan semakin meninggkat sehingga ditahun 1906, angka penjualan mencapai 3,4 juta dollar. Perang Dunia I membuat Pfizer harus memutar otak untuk mencari suplier kalsium sitrat sebagai bahan baku asam sitrat yang biasanya diimpor dari Italia. Ilmuwan di laboratorium Pfizer kemudian melakukan serangkaian penelitian dan uji coba dan mereka menemukan bahwa ada suatu jenis jamur dapat memfermentasi gula menjadi asam sitrat, kemudian mereka mengkomersialisasikan penemuan itu dan menjadikannya sebagai bahan baku pembuatan asam sitrat mulai tahun 1919. Karena keberhasilan itulah maka, ilmuwan Pfizer melakukan penelitian lebih lanjut mengenai teknik fermentasi.

Selama Perang Dunia II, permintaan penisilin meningkat dan teknik fermentasi yang dikembangkan ilmuwan Pfizer digunakan untuk produksi masal penisilin untuk perawatan luka para tentara akibat perang. Harga penislin mengalami penurunan pada 1940 dan perusahaan mencari jenis antibiotik baru yang bisa menghasilkan keuntungan lebih banyak. Mereka kemudian menemukan oxytetracycline pada 1950 yang diberi nama brand Terramycin. Sejak saat itulah, Pfizer mulai masuk dalam industri farmasi berbasis riset. Perusahaan ini kemudian membuka cabangnya di berbagai negara seperti Belgia, Brazil, Canada, Kuba, Inggris, dan negara lainnya. Di tahun 1980 mereka meluncurkan produk piroxicam yang diberi nama brand Feldene. Beberapa produk terkenal yang dikembangkan dipasarkan oleh Pfizer antara lain Zoloft, Lipitor, Norvasc, Zithromax, Aricept, Diflucan, dan lain-lain.

Pada periode tahun 2000 hingga 2010, Pfizer melakukan serangkaian proses merger dan akuisisi. Proses merger dilakukan dengan Warner-Lambert (perusahaan farmasi Amerika Serikat), Pharmacia (perusahaan farmasi gabungan Swedia-Amerika Serikat), dan Wyeth (perusahaan farmasi Amerika Serikat). Di tahun 2003, Pfizer mengakuisisi Espiron Therapeutics, dilanjutkan dengan akuisisi Meridica, Vicuron Pharmaceutical, Angiosyn, dan beberapa perusahaan lainnya.

Pada 2006, Pfizer menjual divisi produk OTC-nya pada Johnson & Johnson. Produk OTC yang dihasilkan oleh divisi ini seperti Listerine, Nicorette, Visine, dan lain-lain. Diakhir tahun 2018, Pfizer mengumumkan bahwa mereka berencana melakukan merger dengan GlaxoSmithKline, khusus pada divisi produk Consumer Health.

Di Indonesia, Pfizer membuka cabang perusahaannya dengan nama PT. Pfizer Indonesia dan kantor pusatnya ada di Wisma GKBI, lantai 10, Jakarta.